Anda di halaman 1dari 26

DIET PENYAKIT GINJAL DAN

SALURAN KEMIH
KELOMPOK 2 :
APRILIYA TIARA
INAYYAH NURSAFITRI
LATIFA PUTRI AGUSTI
MONICHA YUZA UTAMI
NAMIRA FITRIA
YESSI SEPRIANI
TAUFAL HIDAYAT

Dosen pembimbing : wiwi Sartika,DCN,M.Biomed


Gambaran Umum

•Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan


homeostatik cairan, elektrolit, dan bahan-bahan organik
dalam tubuh. Hal ini terjadi melalui proses filtrasi,
reabsorbsi, dan sekresi. Di samping itu, ginjal
mempunyai fungsi endokrin penting, seperti sintesis
hormon eritropoietin serta sekresi renin dan aldosteron,
mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif, dan
degradasi berbagi jenis hormon.
Penyebab

Ada tiga penyebab gagal ginjal, yaitu:


Prerenal:
1. Hipovolemia (luka bakar, diare dengan dehidrasi berat, gagal
jantung, perdarahan karena trauma bedah atau obstetri dan
ketoasidosis dabetik).
2. Hipotensi atau hipoperkusi (syok karena sepsis, kardiogenik,
dan anafilaktik, operasi jantung, sindroma nefrotik berat,
sirosis hepatik, dan sidroma hepatorenal).
Renal
1. Semua kelainan renal (GNA, sindroma uremik hemolitik,
vaskulitis sistemuk, nefritis interstisial akut, obstruksi tubular
dan nekrosis tubular akut).
2. Nefrotoksin (obat – obatan, antara lain : amino glikosit
sefalosporin, ampoterisin B; agen radio kontras, logam berat,
bahan organik dan mioglobin pada crush sindrome).
3. Kelainan pembuluh darah (trombosis atau emboli arteri
renalis, vena renalis, dan oleh karena obat indometasin).
4. Kelainan post renal yang menimbulkan iskemi ginjal.

Post renal

5. Obstruksi ureter (kalkuli, bekuan, tumor, kelainan kongenital


antara lain: ureteropelvic junction dan ureterovesical
junction).
Diet khusus bila ginjal terganggu yaitu pada penyakit:
1. Sindroma Nefrotik
2. Gagal Ginjal Akut
3. Penyakit Ginjal Kronik
4. Penyakit ginjal tahap akhir
5. Batu Ginjal
¤Ditekankan pada pengonolan asupan energi, protein,
cairan,
elektrolit natrium, kalium, kalsium dan fosfor
1. Diet Sindroma Nefrotik

Gambaran Umum
Sindoma nefotik atau nefrosis adalah kumpulan manifestasi
penyakit yang ditandai oleh ketidakmampuan ginjal untuk
memelihata keseimbangan nitrogen sebagai akibat
meningkatnya permiabilitas membran kapiler glemerolus
Kehilangan protein melalui urine yang ditandai oleh
preteinuria masif (> 3,5 gr protein/ 24 jam) menyebabkan
hipoalbuminemia yang diikuti oleh edema, hipertensi,
hiperlipidemia, anoreksia dan rasa lemah
1.2. Tujuan Diet

1. Mengganti Kehilangan protein terutama albumin


2. Mengurangi edema dan menjaga cairan tubuh
3. Memonitor hiperkolesterolemia dan
penumpukan Trigliserida
4. Mengontrol hipertensi
5. Mengatasi anoreksia
1.3. Syarat Diet

a. Energi 35 Kal/kg BB/ hari untuk memepertahankan


keseimbangan nitrogen
b. Protein sedang 1gr/kg BB atau 0,8 gr/kg BB ditambah
jml protein yang dikeluarkan melalui urine,t.u. protein dg
nilai biologi tinggi
c. Lemak 15-20%. Perbandingan lemak jenuh, lemak jenuh
tunggal dan tak jenuh ganda 1 : 1 : 1
d. Karbuhidrat sisa kebutuhan energi t.u. karbohidrat
kompleks
e. Natrium dibatasi 1-4 gr/hari tgt edema
f. Kolesterol dibatasi <300 mg, gula dibatasi jika ada
peningkatan TG
g. Cairan disesuaikan dg urine sehari + 500 mlpengganti
cairan yg dikel. Mell. Kulit dan pernafasan
1.4. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian

Tergantung dari hail pemeriksaan laboratorium dan


diagnosa tiap individu
Contoh :
Diet Sindroma Nefrotik: 1700 Kal, P: 50 gr, Na: 2 gr
2. Diet Gagal ginjal Akut

2.1. Gambaran Umum


Gagal gnjal akut terjadi karena menurunnya fungsi ginjal
secara mendadak, terlihat pada penurunan GFR atau TKK dan
terganggunya kemmpun ginjal untuk ekskresi sisa me
tabolismeDisertai oligouri (urine < 500 ml/24 jam) sampai
anuri Hiperkatabolisme dipengaruhi oleh
- Berat ringannya penyakit
- ganguan fungsi ginjal
- Status gizi pasien
- jenis terapi yang diberikan
Gejala disertai anoreksia, nausea, rasa lelah, gatal,
mengantuk, pusing dan sesak nafas.
2.2. Tujuan Diet

1. Memberikan makanan cukup tanpa


memberatkan kerja ginjal
2. Menurunkan kadar ureum darah
3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi
optimal dan mempercepat penyembuhan
2.3. Syarat Diet
a. Energi cukup 25-35 Kal/kg BB/ hari untuk mencegah
katabolisme
b. Protein disesuaikan dg kondisi katabolik. 0,6-1g/kg BB pd
katabolik ringan , katabolik sedang 0,8-1,2g/kgBB, katabolik
berat 1-1,5g/kgBB
c. Lemak 20-30%. Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5
gr/kg BB
d. Karbuhidrat sisa kebutuhan energi t.u. karbohidrat
kompleks
e. Natrium dibatasi bila ada edema
f. Bila kemampuan makan rendah, makanan diberikan dlm
bentuk enteral / parenteral dg ditambahkan vitamin
g. Cairan sebagai cairan penggantiyg keluar mell urine,
muntah, diare + 500 ml
2.4. Jenis dan Indikasi Pemberian
Jenis diet disesuaikan dengn keadaan pasien dan berat
ringannya katabolisme protein
Pada Katabolik ringan (keracunan obat) dapat diberikan
makanan per oral dalam bentuk lunak.
Pada katabolik sedang(infeksi peritonitis)serta katabolik
berat (luka bakar, sepsis) diberikan makanan formula enteral
dan atau parenteral
Jenis diet yang diberikan adalah:
- Diet Gagal Ginjal Akut Lunak
- Diet Gagal Ginjal Akut Cair
Apabila pasien makan peroral semua makanan boleh
diberikan; batasi garam bila ada hipertensi, asites, edema;
Batasi buah dan sayur tinggi kaliun jika ada hiperkalemia
Contoh menu sehari
Dapat dilihat pada menu makanan lunak
disesuaikan dengan perhitungan kebutuhan pasien
Cara memesan Diet:
Diet Gagal Ginjal Akut Lunak/Cair (DGGA
Lunak/Cair)
3. Diet Penyakit Ginjal Kronik
3.1. Gambaran Umum
Penyakit Ginjal Kronik adalah keadan dimana terjadi
penurunan fungsi ginjal yg cukup berat scr perlahan-
lahan 9menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit
ginjal.
Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak
dapat kembali pulih.
Gejala: tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing,
sesak nafas, rasa lelah, edema kaki dan tangan, uremia.
Bila Glomerolus Filtration Rate (GFR) atau Test Klirens
(TKK) < 25 ml/menit, Diberikan Diet Protein Rendah.
3.2. Tujuan Diet

1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal


dg memperhitungkan sisa fungsi ginjal agar tidak
memberatkan kerja ginjal
2. Mencegah dan menurunkan Kadar ureum darah
yang tinggi (uremia)
3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal
ginjal, dengan memperlambat turunnya laju filtrasi
glomerolus
3.3. Syarat Diet
1. Energi cukup, 35 Kal/kg BB
2. Protein rendah,0,6-0,75 g/kg BB. Sebagian harus bernilai biologis
tinggi
3. Lemak cukup, 20-30 g/kg BB. Diutamakan lemah tak jenuh ganda
4. Karbohidrat Cukup
5. Natrium dibatasi bila ada hipertensi, edema, asites, oliguria atau
anuria. Banyaknya natrium 1-3 gr
6. Kalium dibatasi (40-70mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium
darah > 55 mEq), oliguria atau anuria
7. Cairan dibatasi sebanyak jumlah yg keluar mell urine ditambah
keringat dan pernafasan (± 500 ml)
8. Vitamin cukup , bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam
folat, vitamin C dan D
3.4. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Ada 3 Jenis diet menurut Berat Badan Pasien
a. Diet Protein Rendah I : 30 g protein, Diberikan
kepada pasien dengan BB 50 kg
b. Diet Protein Rendah II : 35 g protein, diberikan
kepada pasien dengan BB 60 kg
c. Diet Protein rendah III : 40 g protein, diberikan
kepada pasien dengan BB 65 kg
3.5. Contoh menu sehari

Pagi Siang Malam
Nasi goreng Nasi Nasi
Telur ceplok Capcay goreng Ayam goreng
Ketimun Daging bistik Setup buncis
Susu Pepaya Setup Nanas
Madu Puding saus
karamel

Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00


Kue klepon Ubi Kue Cantik manis Kue Pepe Lapis
Sirup teh sirup
4.2. Tujuan Diet
1. Mencegah defisiensi zat gizi serta
mempertahankan dan memperbaiki status gizi agar
px dpt melakukan aktivitas normal
2. Menjaga keseimbangan elektrolit
3. Menjaga akumulasi produk sisa metabolisme tidak
berlebihan
4.3. Syarat Diet
1. Energi cukup yaitu 35 Kal/kg BB ideal pd px Hemodialisa
(HD) maupun Continous Ambulatory Peritoneal Dialisis
(CAPD). Pada CAPD diperhitungkan jml energi yg berasal
dari cairan CAPD
Bila diperlukan penurunan BB dilakukan scr berangsur
(250-500 g/mgg) untuk mengurangi resiko katabolisme
massa tubuh (lean body Mass)
2. Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan
nitrogen dan mengganti asam amino yg hilang selama
dialisis yaitu 1-1,2 g/kg BB ideal/hr pd HD dan 1,3 g/kg BB
ideal/hr pd CAPD, dg Protein BV tinggi
3. Karbohidrat Cukup yaitu 55-75%
4. Lemak normal yaitu 15-30 % Total energi
Syarat Diet……..
5. Natrium diberikan sesuai jml urine yg keluar 24 jam
- 1 g + penyesuaian menurut jml urine sehari y.i. 1 g untuk tiap ½ lt
urine (HD)
- 1,4 g + penyesuaian menurut jml urine sehari y.i. . 1 g untuk tiap ½
lt urine (CAPD)
6. Kalium sesuai jml urine yg keluar 24 jam
- 2 g + penyesuaian menurut jml urine sehari y.i. 1 g untuk tiap 1 lt
urine (HD)
- 3 g + penyesuaian menurut jml urine sehari y.i. . 1 g untuk tiap 1 lt
urine (CAPD)
7. Kalsium tinggi, 1000mg/hr
8. Fosfor dibatasi < 17 mg/kg BB/hr
9. Cairan dibatasi, jml urine 24 jam + 500-750 ml
10. Suplemen vitamin bila diperlukan
11. Bila nafsu makan kurang, diberikan mkn enteral mengandung
energi dan protein tinggi
4.4. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Tergantung pd frekuensi dialisa, sisa fungsi
ginjal, dan ukuran badan pasien shg harus
direncanakan perorangan
Berdasarkan BB dibedakan 3 jenis Diet Dialisis
a.Diet Dialisis I : 60 gr protein, diberikan kpd
pasien dg BB ± 50 kg
b.Diet Dialisis II : 65 gr protein, diberikan kpd
pasien dg BB ± 60 kg
c.Diet Dialisis III : 70 gr protein, diberikan kpd
pasien dg BB ± 65 kg
Contoh Menu sehari

Pagi Siang/Malam
Nasi Nasi
Telur Dadar Daging/Ayam goreng
Tumis Sayuran Tumis tahu/ tempe
Teh Cah sayuran
Buah
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Susu Puding maizena saus sirup
Apel
Cara Memesan Diet

Diet Dialisis (DD) 60 g Protein


Diet Dialisis (DD) 65 g Protein
Diet Dialisis (DD) 70 g Protein
Atau secara spesifik menyatakan kebutuhan gizi
perorangan termasuk kebutuhan natrium dan cairan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai