Anda di halaman 1dari 78

Assalamualaikum

• Disusun oleh : • Nurbaiti Apriyani 11181020000050


• Harry Rhamadhan 11181020000012 • Atina Munfarikhatin 11181020000043
• Nurullaila 11181020000029 • Ratu Eka Anggraeni 11181020000023
• Ade Surya Ningsih 11181020000007 • Dinah Aqilah Rahmah11181020000054
• Anggi Rosalina11181020000002 • Zulfah minasari 11181020000047
• Aliyah Amanda tuasikal 11181020000004
• Putri alifia agustina 11181020000048
• Khaiva pratiwi awaludin 11161020000054
• Shasa deva riyatno 11181020000051
• Nurul lailatul jannah 11181020000041
EUKARIOTIK
• ASPEK RESEPTOR
• METABOLISME
• TRANDUKSI SIGNAL
• EKSPRESI GEN
RESEPTOR DALAM EUKARIOTIK RESEPTOR DALAM MEMBRAN

Sebagian besar reseptor sinyal merupakan Reseptor semacam ini mentransimisikan


protein membran plasma. Ligan-ligan informasi dari lingkungan ekstraselular
milik reseptor semacam ini larut dalam air ke bagian dalam sel dengan cara
dan umumnya terlalu besar untuk bisa mengubah bentuk atau beragregasi saat
secara bebas menembus membran plasma. berikatan dengan ligan spesifik. Reseptor
Akan tetapi, beberapa reseptor sinyal lain membran plasma mempunyai 3 tipe
terletak di dalam sel. utama.
RESEPTOR SALURAN
ION

Saluran ion bergerbang-ligan


(ligand-gated ion channel) adalah
tipe reseptor membran yang dapat
bertindak sebagai gerbang saat
reseptor berubah bentuk.
RESEPTOR TIROSIN KINASE

Kinase adalah enzim yang


mengkatalisis transfer gugus
fosfat. Bagian protein yang
menjulur ke dalam
sitoplasma berfungsi sebagai
tirosin kinase, enzim yang
mengkatalisis transfer gugus
fosfat dari ATP ke asam
amino tirosin pada protein
substrat. Degan demikian,
reseptor tirosin kinase
merupakan reseptor
membran yang melekatkan
fosfat ke tirosin
RESEPTOR TEKOPEL
– PROTEIN G

Reseptor terkopel – protein G adalah


reseptor membran plasma yang bekerja
dengan bantuan protein G, protein yang
mengikat molekul GTP yang kaya
energi. Reseptor ini bervariasi dalam
hal situs pengikatan untuk molekul
sinyalnya (ligan) maupun untuk protein
G yang berbeda di dalam sel. Sistem
reseptor ini sangat tersebar luas dan
beraneka fungsi, termasuk peranan
dalam perkembangan embrio dan
penerimaan inderawi.
Reseptor intraselular

• Protein intraselular terletak pada sitoplasma atau


nukleus sel target. Untuk mencapai reseptor ini,
pembawa pesan kimiawi melintasi interior
fosfolipid pada membran plasma sel target.
Metabolisme
SIFAT ENZIM adalah protein
yang berfungsi sebagai
katalis yang diperlukan dalam Faktor yang
mempengaruhi sifat enzim
jumlah sedikit dan bersifat antara lain :
spesifik  Substrat
 Suhu
 Inhibitor
 PH
 Kofaktor
Katabolisme
Adalah Pemecahan atau penguraian senyawa kompleks ke
senyawa yang lebih sederhana dengan menghasilkan energi yang
dapat digunakan oleh organisme dalam beraktivitas.

Tujuan katabolisme :
 Untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa
sumber.
Respirasi aerob yaitu
pemecahan molekul Respirasi anaerob yaitu
pemecahan molekul tanpa
dengan menggunakan menggunakan oksigen, umunya
oksigen. dengan bantuan mikroorganisme

Respirasi aerob terbagi


menjadi 3 bagian yaitu :
 Glikolisis, Yaitu proses Respirasi anaerob
mengubah glukosa kedalam terbagi menjadi 3 bagian
asam piruvat
 Siklus krebs, yaitu proses
yaitu :
mengubah asam piruvat Fermentasi alkohol
menjadi CO2 dan adenosine Fermentasi asam cuka
tripospat, atp
 System transpor elektro Fermentasi asam laktat
Siklus krebs
Transfor
eletron
Respirasi anaerob

Respirasi yang tidak memerlukan oksigen tetapi penguraian bahan


organiknya tidak lengkap.
Respirasi ini jarang terjadi, hanya dalam keadaan khusus.

Respirasi anaerob lazim disebut sebagai fermentasi.

Respirasi anaerob dibedakan menjadi 2, yaitu :


1. Fermentasi
2. Respirasi Intramolekuler
Fermentasi
Fermentasi ialah proses
pemecahan molekul
yang berlangsung tanpa
dengan menggunakan
oksigen.
Fermentasi intramolekul
Respirasi anaerob pada tumbuhan disebut juga
respirasi intramolekul.

 Contohnya perubahan gula menjadi alkohol,


di mana pada hakikatnya hanya ada
pergeseran tempat-tempat antara molekul
glukosa dan molekul alkohol
Terdapat dua proses bagi organisme dalam menghasilkan
energi antara lain sebagai berikut :
Proses Fermentasi atau Respirasi
Anaerob
Proses Respirad atau Respirasi Aerob

Pembongkaran suatu zat dalam Pembongkaran suatu zat dalam


lingkungan menggunakan lingkungan tanpa oksigen.
oksigen.
Anabolisme yaitu penyusunan senyawa
sederhana menjadi senyawa kompleks.
Anabolisme memerlukan energi cahaya (fotosintesis) Dan
energi kimia (kemosintesis)

Unsur yang terdapat dalam


fotosintesis antaralain : Ada 2 pusat
1. Cahaya matahari ( 380 nm – reaksi
fotosintesis :
750 nm )
a. Fotosistem
2. Pigmen klorofil ( pigmen 1(600-700 nm)
klorofil a sangat penting b. Fotosistem
dalam proses fotosintesis) 2(340-680 nm)
Mekanisme fotosintesis
• Reaksi terang
(memerlukan cahaya)
terjadi di kroloplasma
 Peristiwa pemecahan
molekul air pada
fotosintesis disebut
fotolisis. Menyediakan
elektron yang
memasuki transfer
electron. Reaksi TE
dibedakan menjadi 2
yaitu reaksi siklik dan
nonsiklik.
Mekanisme fotosintesis

Reaksi gelap ( tidak


memerlukan
cahaya)
berlangsung dalam
stroma
Kemosintesis yaitu pembentukan zat untuk menghasilkan atp
dan nadph menggunakan reaksi kimia dan mereduksi co2
menjadi molekul organik
Transduksi sinyal: Suatu proses dimana informasi
yang dibawa oleh sebuah molekul sinyal yang
terdapat di luar sel dapat menyebabkan perubahan
di dalam sel tersebut.Prosesnya:
1. Sintesis
2. Pelepasan molekul signaling (ligand) oleh sel
signaling
3. Transport signaling ke sel target
4. Terjadi ikatan antara signaling tadi dengan
reseptor membentuk kompleks ligand-reseptor.
5. Reseptor yg teraktivasi akan menyebabkan 1 /
lebih transduksi sinyal intraselular
6. Perubahan spesifik pada fungsi, metabolisme
dan perkembangan sel
7 Penghentian sinyal
Tranduksi signal
• Adalah proses Tujuan :
perubahan bentuk Untuk berlangsungnya komunikasi antar sel,
sinyal yang berurutan, yaitu
dari sinyal - Bagaimana sel memahami keadaan sekitar
ekstraseluler sampai - Bagaimana sel bereaksi terhadap keadaan
respon dalam sekitar
komunikasi antar sel
Transduksi sinyal dari molekul sinyal sampai
respon pada sel
Bentuk proses pemberian sinyal antar sel

1. Endokrin
•Molekul sinyal : Hormon
•Mediator sinyal: Peredaran darah
•Jarak ke sel target jauh (ke
seluruh tubuh)
•Contoh: Adrenalin,Kortisol,
Estradiol, Glukagon, Insulin,
Testosteron, Tiroksin
2. Parenkim
Molekul sinyal : Lokal mediator
Mediator sinyal: Medium ekstraseluler
Jarak ke sel target dekat (sekitar sel)
Contoh: EGF (Epidermale Growth
Factor)
PDGF (Platelet-derived Growth
Factor)
NGF (Nerve Growth Factor)
Histamin
Gas NO
3. Sinapsis
• Molekul sinyal :
Neurotransmiter
• Mediator sinyal: Axon
• Jarak ke sel target jauh (ke
seluruh tubuh)
• Contoh: Asetilkolin
• GABA (Gama-Amino Bitric
Acid)
4. Adanya kontak dalam sel
• Molekul sinyal : molekul signal
yang tergantung adanya kontak
• Mediator sinyal: kontak langsung
dengan membran plasma
• Jarak ke sel target paling dekat
• Contoh: Protein delta (dalam
perkembangan embri0) Protein
dalam respon imun
5. Autrokrin
• Suatu sel mensekresikan
molekul, dan molekul
tersebut
bekerja/berpengaruh
terhadap sel itu sendiri
atau sel-sel lain yang
sejenis.
Molekul sinyal yang sama, pada sel yang berbeda
akan memberikan respon yang berbeda
Contoh: Asetilkolin
Kombinasi sinyal yang berbeda, yang
diterima dengan suatu sel maka memberikan
respon yang berbeda
Untuk dapat menimbulkan respon, molekul sinyal ekstraseluler
mengikat reseptor yang spesifik pada sel
Ada 2 jenis reseptor
Reseptor permukaan sel
- tersisip dalam membran plasma
- untuk molekul sinyal hidrofilik, yang besar

• Reseptor intraseluler
• - terdapat di dalam sel
• - untuk molekul signal hidrofobik, yang kecil
• - merupakan protein regulator yang mengaktifkan gen
• - Contoh molekul sinyal: hormon steroid, hormon tiroid,
retinoids, vitamnin D, dll
Jenis reseptor pada sel
Satu molekul signal mempunyai reseptor yang berbeda pada sel yang
berbeda
Contoh: Asetilkolin, di sel otot muskel mengikat reseptor permukaan sel
di sel otot jantung mengikat reseptor intraseluler

Molekul sinyal yang hidrofobik dan kecil, selain


dapat mengikat reseptor intraseluler, juga dapat
mengikat enzim di dalam sel,
Misalnya: gas NO, diikat oleh enzim guanil siklase
di sel otot Selanjutnya, enzim mengubah GTP
menjadi cGMP untuk relaksasi otot
Transduksi sinyal pada tingkat sel
Melalui:
-Reseptor permukaan sel:
* Ion channel-linked receptor
* G protein-linked receptor
* Enzyme-linked receptor
-Reseptor intraseluler
Reseptor permukaan sel
Molekul sinyal ekstraseluler menimbulkan perubahan pada reseptor, tanpa harus masuk ke dalam sel.
Ada 3 klas reseptor permukaan sel:
Reseptor yang mengikat kanal ion (Ionotropic Receptor)

• Sinyal + reseptor

Kanal terbuka

Masuk dan keluar ion

Pengaruh yang bersifat elektris


Reseptor yang meningkat GTP-binding protein

Sinyal + reseptor
mengikat G-protein
• Aktifasi g-protein
Aktifasi enzim aktifasi
kanal ion
Perubahan Perubahan
konsentrasi permeabilitas ion
mediator pada membran
intraseluler plasma
Proses yang mengikat G-protein
Proses “signaling” melalui reseptor yang mengikat G-protein :
-terbesar dari reseptor pemukaan sel
-Ditemukan pada semua eukariota
-Memperantarai respon dari banyak molekul sinyal, seperti hormon,
neurotransmitter, lokal mediator.
-strukturnya: protein transmembran yang membentuk 7 lipatan (seven-pass
transmembrane protein)
- Mengikat trimerik G-protein (GTP-binding protein)
G-protein (GTP-binding protein)

Terdiri dari 3 sub unit: α, ß, dan γ


Dalam keadaan tidak ada stimulasi dari molekul sinyal:
Reseptor dan G-protein tidak aktif tidak ada kontak antar keduanya
Ketika ada molekul sinyal
 kontak antara reseptor dan G-protein
 GDP pada subunit α diganti oleh GTP
 terjadi disosiasi antara subunit α dan ßγ
 subunit α dan ßγ menjadi aktif
 mengatur aktifitas target protein di membran plasma
Lamanya ikatan subunit-subunit tsb pada target protein menentukan kuat/lemahnya
pengaruh molekul sinyal pada sel tsb.
G-protein linked
receptor
A.ketika tidak ada stimulus, reseptor
dan G protein inaktif dan terpisah

B.Ketika signal ekstraseluler terikat


dgn reseptor, terjadi perubahan
konformasi pada reseptor; G protein
terikat reseptor

C.Perubahan pada α-subunit


menyebabkan GDP digantikan oleh
GTP, selanjutnya menyebabkan α-
subunit terpisah dari βγ-subunit
Target molekul dari G-protein

1. Kanal ion
Contoh : asetikolin
menyebab disosiasi α dan ßγ Enzim yang terikat pada membran plasma
aktif a. Adenil siklase
mengikat kanal merubah ATP cAMP
kanal terbuka
cAMP
molekul sinyal intraseluler yang berperan sebagai mediator sinyal
molekul yang larut dalam air, membawa sinyal dari membran dalam
sitoplasma ke inti sel atau bagian lain di dalam sel
cepat di sintesis dan di degradasi
Mekanisme transduksi
sinyal yang diperantarai
oleh cAMP sebagai
meditor sinyal

Protein kinase A
infektif

CAMP
Protein kinase A aktif
Grup G protein
PKA aktif:
•Mengaktifkan protein pengatur transkripsi gen,
sehingga terjadi transkripsi gen tertentu
•Memfosforilasi glykogen menjadi glukosa

cAMP akan memfosforilasi substrat tertentu, tergantung


tipe selnya, sehingga setiap sel mempunyai respon yang
berbeda
Contoh:
Adrenalin, di jantung: peningkatan frekuensi &
kontraksi otot jantung
di otot muskel: pemecahan glikogen
di jaringan lemak: pemecahan lemak
. Fosfolipase C
akan merubah Inositolfosfolipid menjadi:
- Inositol trifosfat (IP3), berfungsi membuka kanal Ca 2+ pada membran
Retikulum Endoplasma (RE), sehingga terjadi peningkatan konsentrasi ion Ca
2+ di sitoplasma.

- Diacylglycerin (DAG), akan megaktifasi protein kinase C (PKC) untuk


variasi respon
Mekanisme transduksi sinyal yang diperantarai oleh
Inositol Fosfolipid
Ca 2+

-mempunyai peran yang penting dan universal di dalam


sel
- peningkatan konsentrasinya merupakan respon sel
terhadap berbagai molekul signal, antara lain:
* di sel telur: menginisiasi perkembangan embrio
* di sel otot: menginduksi kontraksi otot
* di sel saraf: menstimulasi sekresi neurotransmitter
RESEPTOR YANG MENGIKAT ENZIM
biasanya, molekul signal ekstraseluler yang diperantarainya berguna untuk mendukung pertumbuhan dan
pembelahan sel, diferensiasi sel dan pertahan hidup  disebut sgb faktor pertumbuhan
Abnormalitas pada proses ”signaling” menggunakan reseptor tipe ini
gangguan pertumbuhan dan pembelahan sel  kanker
• 2 atau lebih untaian reseptor bergabung membentuk dimer atau
oligomer.
• - Pada beberapa kasus, pengikatan ligan pada reseptornya
menginduksi oligomerisasi, pada kasus lain oligomerisasi terjadi
sebelum pengikatan ligan ligan menyebabkan reorientasi untaian
reseptor di dalam membran
Receptor tyrosine kinases
Paling banyak jenisnya
Protein sinyal ekstraseluler yg bekerja melalui reseptor ini bervariasi,
spt growth factor dan hormon
Reseptor intraseluler
merupakan protein regulator yang mengaktifkan
gen
Contoh molekul sinyal: hormon steroid, hormon
tiroid,
retinoids, vitamin D, dll
BEBERAPA KELAINAN AKIBAT ADANYA
GANGGUAN DALAM TRANSDUKSI SINYAL
PADA SEL

•Akibat gangguan pada reseptor Contoh:


1.“Androgen insensitivity syndrom” (AIS),Akibat adanya mutasi
pada gen reseptor androgen (RA) reseptor androgen tidak
berfungsi jaringan yang menjadi target hormon androgen
(testis) tidak berfungsi hipogonadism
2. Disgenesis ovarium, Akibat adanya mutasi pada reseptor
FSH (Folicle Stimulating Hormone)  reseptor FSH inaktif
ovarium tidak berkembang baik
EKPRESI GEN

STRUKTUR GEN
• Gen pada sel eukariotik bersifat
monosistromik.
• Pada eukariot tidak dikenal namanya
operon karena satu gen structural
dikendalikan oleh satu promoter.
• Bagian Sruktural gen ( loding region ) :
(+) Intron
(+) Ekson
TRANSKRIPSI PADA SEL
EUKARIOTIK
• RNA polimerase pada eukariot bermacam-macam yaitu :
(+) RNA Polimerase 1
(+) RNA Polimerase II
(+) RNA Polimerase III
• Berbeda dengan prokariot, RNA polymerase eukariot tidak menempel
secara langsung pada DNA di daerah promoter namun melalui
perantaraan protein-protein lain disebut faktor
transkripsi/transcription factor (TF) , Yaitu :
(+) TF umum
(+) TF Khusus
TRANSKRIPSI PADA SEL EUKARIOTIK
• Promoter eukariot sangat beragam dan sulit
untuk dikarakterisasi. Basal promoter
elements dikenal dengan TATA-box dan CCAAT-
box, dinamakan berdasarkan sekuen motifnya
(Gambar 11). TATA-box berada pada 20 sampai
30 basa upstream dari transcriptional start site
dan ini sama dengan sekuen pada prokariot TFIID sebenarnya merupakan
atau Pribnow-box (sekuen konsensusnya kompleks protein yang terdiri dari
adalah TATAAA, TATAT/AAT/A, dimana T/A protein pengikat kotak TATA (TATA-
menandakan basa yang mungkin ditemukan
box binding protein, TBP) dan TAF
pada posisi tersebut). TFIID adalah faktor
transkripsi pertama yang secara langsung (TBPassociated factors). CCAAT-box
berikatan dengan TATA box dan penempelan terdapat pada posisi -100. CCAAT-box
ini mengarahkan faktor transkripsi lainnya dan diketahui mengikat protein FT CCAAT-
RNA polymerase II untuk mengenali promoter. binding transcription factor (CTF) dan
CCAAT-enhancerbinding protein
(C/EBP).
TRANSKRIPSI PADA SEL EUKARIOTIK
• Dihipotesiskan terdiri dari 2
ekson dan 1 intron. Diagaram
menunjukkan adanya TATA-box
dan CCAAT box basal element
masingmasing pada posisi -25 dan Proses pemanjangan transkrip
berlangsung sama seperti pada
-100. FTIID terlihat berikatan
prokariot. Proses ini akan
dengan TATA-box binding protein, berlangsung sampai RNA polymerase
TBP. [CREB = cAMP response II mencapai daerah terminator.
element binding protein] [C/EBP Terminasi transkripsi dapat terjadi
= CCAAT-box/enhancer binding karena adanya aktivitas fosfatase
protein]. Lingkaran besar hijau yang spesifik untuk CTD sehingga
menggambarkan RNA polymerase mengembalikan RNA polymerase II
II menjadi bentuk yang tidak
terfosforilasi. Pada keadaan ini, RNA
polymerase dapat digunakan secara
berulangulang.
TRANSKRIPSI PADA SEL EUKARIOTIK
• Proses pasca-transkripsi :
1. Pemberian topi (capping) dan ekor
(poliadenilasi)
• Setiap ujung molekul pre-mRNA dimodifikasi
dengan cara tertentu. Ujung 5’ yaitu ujung
depan, pertama kali dibuat saat transkripsi
segera ditutup dengan mukleotida guanin (G)
yang termodifikasi. Pemerian topi ini mempunyai
setidaknya 2 fungsi. Ujung ini melindungi mRNA
dari degradasi enzim hidrolisis. Setelah mRNA
sampai di sitoplasma, ujung 5’ berfungsi sebagai
bagian dari tanda “lekatkan di sini” untuk
Poliadenilasi merupakan proses
ribosom. penambahan poliA (rantai AMP) pada
• Pada ujung 3’ suatu enzim menambahkan ekor ujung 3′ nukleotida mRNA. Fungsinya
polia(A) yang terdiri dari 30-200 nukleotida untuk meningkatkan stabilitas mRNA
adenin. Ekor poli(A) berfungsi mempermudah dan meningkatkan efisiensi translasi.
ekspor mRNA dari nukleus.
TRANSKRIPSI DALAM SEL EUKARIOTIK
• Saat proses transkripsi, RNA polimerase
mentranskripsi intron maupun ekson dari DNA.
Splicing merupakan proses pembuangan intron
dan penyambungan ekson. Intron adalah bagian
penyela, merupakan segmen asam nukleat bukan
pengkode dan terletak diantara daerah pengkode.
Sedangkan ekson adalah daerah yang yang
diekspresikan atau ditranslasi menjadi asam
amino. Dalam penyambungan RNA, intron
dikeluarkan dan ekson bergabung.
Penyambungan RNA dikatalis oleh
ribonukleoprotein nucleus kecil (snRNP), yang
beroperasi de dalam susunan yang lebih besar
disebut spliosom. Setelah dilakukan berbagai
modifikasi di atas, jadilah mRNA matang (mature
mRNA)
Tahap-Tahap Utama dalam Ekspresi
Gen-Gen Pengkode Protein
TRANSKRIPSI
• Transkripsi : Proses pengkopian DNA untuk menghasilkan
transkrip RNA komplemennya / RNA Transcript.
• Ini adalah tahap pertama dari proses ekspresi dari setiap
gen.
• Pada proses transkripsi hanya 1 untai DNA yang disalin
DNA   RNA
• menghasilkan tiga jenis RNA yaitu: RNA duta (mRNA=
messenger RNA), RNA transfer (tRNA = transfer RNA)
dan RNA ribosomal (rRNA = ribosomal RNA)
REGULASI EKPRESI GEN PADA
TRANSKRIPSI
• Regulasi ekspresi gen yang sering dijumpai adalah
pengaturan proses transkripsi
• Apakah suatu gen proses transkripsinya akan meningkat
atau menurun
• Aktivator  protein regulator yang berperan
meningkatkan tingkat transkripsi, disebut juga inducer
• Represor  protein regulator yang berperan
menghambat transkripsi, disebut juga inhibitor
ILUSTRASI SECARA SKEMATIS
PROSES TRANSKRIPSI
PROSES TRANSKRIPSI
2. Inisiasi
Setelah mengalami pengikatan oleh promotor
1. PROMOTER  RNA polimerase dapat mengenali sisi awal dari
suatu gen, dengan demikian enzim ini mengetahui
Adalah Suatu sekuen DNA tempat dimana harus mulai mensintesis mRNA.
dimana proses transkripsi dimulai.  Ini merupakan suatu sekuen satu arah pada satu
 Pada prokariot, sekuen dari suatu untaian DNA yang memberitahu RNA Polymerase
promoterdikenali oleh faktor sigma tempat mulai serta arah (pada untaian mana)
(s) dari RNA polymerase. sintetis.

 Pada eukariot, promoter dikenali  Seperti pada Bakteri, regulasi insiasi transkripsi
pada eukariot melibatkan protein-protein yang
oleh faktor transkripsi khusus.
berikatan ke DNA dan memfasilitasi atau
menghambat pengikatan RNA polimerase. Akan
tetapi, proses pada eukariot lebih rumit.
PROSES TRANSKRIPSI
3. ELONGASI 4. TERMINASI
Pemanjangan
 RNA Polymerase kemudian menambahkan Berakhirnya polimerisasi DNA
nukleotida untuk memperpanjang rantai
 Bagaimana RNA polymerase mengetahui
mRNA yang komplemen dengan untaian
tempat berhentinya ?
DNA.
 Sistem ini didasarkan pada sistem pada
 RNA Polymerase menempatkan rNPTs prokariot. Berhubung tidak ada inti pada
(ribonucleic nucleotides triphosphates) prokariot, ribosom dapat mulai
dengan cara yang sama seperti yang mensintesis protein berdasarkan mRNA
dilakukan DNA Polymerase dalam segera setelah mRNA disintesis. Pada
mengambil dan menempatkan dNTPs. ujung akhir dari suatu gen, sekuen mRNA
Namun demikian, karena sintesis ini hanya membentuk suatu loop yang memblock
berlangsung dalam untai tunggal dan ribosom, sehingga ribosom kemudian
hanya berlangsung dalam arah 5’ ke 3’ , terlepas dari mRNA, dan inilah signal
maka tidak perlu adanya fragmen Okazaki. terminasi yang dikenali oleh RNA
 Penting untuk diketahui bahwa sintesis Polymerase. Segera setelah ribosom lepas
RNA ini berlangsung dalam satu arah dari mRNA, RNA polymerase lepas dari
(unidirectional). DNA dan proses transkripsi terhenti.
FAKTOR EKSPRESI GEN
Dalam melakukan proses ekspresi gen, terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi kemampuan suatu sel dalam meregulasi hal
tersebut, yaitu :
1. Struktur kromatin, ketika terjadi perubahan struktur kromatin
sehingga kesalahan dalam modifikasi histon sehingga terjadi
metilasi sehingga tidak dapat melakukan hubungan denan RNA
polymerase dan transkripsi terganggu
2. control epigenik, epigenik adalah ekspresi gen yang
disebabkan oleh mekanisme selain perubahan skuens DNA dasar.
Apabila terjadi kesalahan pada pola untuk ekspresi gen dan terjadi
modifikasi histon, metilasi DNA dan hal lainnya maka transkripsi
akan terganggu juga
3. inisiasi transkripsi, komponen paling penting karna tanpa
adanya hal ini maka transkripsi tidak akan berlangsung. Inisiasi
transkripsi termasuk enhancer, protein aktivasi dan protein untuk
inhibisi.
4. proses transport dan modifikasi, pada proses ini intron harus
dibuang dengan akurat untuk mencegah erbentuknya protein yang
FAKTOR EKSPRESI GEN

5. RNA transpor, berperan dalam membawa asam amino


6. stabilitas trankripsi, hasil transkripsi harus mampu bertahan lama
dan menjalankan fungsi mengirimkan kodon ke ribosom dengan baik
7. inisiasi translasi, apabila proses inisiasi pada kodon metionin tidak
dilaksanakan dengan baik, maka espresi gen akan berbeda
8. RNA kecil dan control terhadap tahapan transkripsi, RNA kecil
berfungsi dalam mengontrol tahapan dalam transkripsi RNAm dan
stabilitas RNAm, bahkan perubahan pada struktur kromatin
9. Modifikasi pasca-translasi, seperti proses glikolisasi, asetilisasi, dll
apabila terganggu akan menyebabkan ekspresi gen dan fungsi seluler
yang berbeda juga
10. protein transport, untuk mengantarkan protein hasil translasi dan
hasil modifikasi pasca-translasi ke tempat yang dituju untuk bekerja
11. control terhadap stabilitas protein, ada beberapa protein yang
cepat terdegradasi dan ada beberapa yang sangat stabil
A ?
AD NY
YA A TA
N E R
G B
INBE
G
IN R
N G TAN
YA
DA YA
A
THANKS FOR YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai