Anda di halaman 1dari 41

SEL PROKARIOTIK

Program Studi Farmasi 2018


DISUSUN OLEH:  Lilla Rahmawati
Kelompok 1 Biologi Sel (11181020000024)
 Salwa Fahiratunnisa
 Sonia Warda Qistia
(11181020000026)
(11151020000054)
 Novia Kurnia Dewi
 Annisa Fadhilah
(11181020000038)
(11171020000061)
 Ana Wulandari
 Rizki Ajeng Amalia
(11181020000039)
(11181020000003)
 Firdanissa Risanti Azhari
 Lulu Rezma Dahliani
(11181020000040)
(11181020000006)
 Diah Chrisant Bethary
 Milla Sintani Anggraini
(1181020000041)
(11181020000008)
 Alya Afifah Mawrin
 Syeni Syahraeni
(1181020000045)
(11181020000017)
 Annisa Triana Yusman
 Indah Setyawati
(11181020000049)
(11181020000020)

Add a Footer 2
RESEPTOR
Ada 2 jenis reseptor
Reseptor permukaan sel
RESEPTOR  tersisip dalam membran plasma
Untuk dapat menimbulkan  untuk molekul sinyal hidrofilik, yang
besar
respon, molekul sinyal
Reseptor intraseluler
ekstraseluler mengikat reseptor
 terdapat di dalam sel
yang spesifik pada sel  untuk molekul signal hidrofobik, yang
kecil
 merupakan protein regulator yang
mengaktifkan gen
 Contoh molekul sinyal: hormon steroid,
hormon tiroid, retinoids, vitamnin D, dll
2 JENIS RESEPTOR
PADA SEL

5
 Molekul sinyal yang hidrofobik dan
kecil, selain dapat mengikat reseptor
intraseluler, juga dapat mengikat
SATU MOLEKUL SIGNAL MEMPUNYAI enzim di dalam sel,
RESEPTOR YANG BERBEDA PADA SEL
YANG BERBEDA  Misalnya: gas NO, diikat oleh enzim
CONTOH: ASETILKOLIN, DI SEL OTOT guanil siklase di sel otot. Selanjutnya,
MUSKEL MENGIKAT RESEPTOR enzim mengubah GTP menjadi cGMP
PERMUKAAN SEL, DI SEL OTOT untuk relaksasi otat
JANTUNG MENGIKAT RESEPTOR
INTRASELULER
TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL
MELALUI:
RESEPTOR PERMUKAAN SEL:
* ION CHANNEL-LINKED RECEPTOR
* G PROTEIN-LINKED RECEPTOR
* ENZYME-LINKED RECEPTOR
*RESEPTOR INTRASELULER

7
A. Reseptor yang mengikat ion kanal (Ionotropic
Receptor)
RESEPTOR
Sinyal + Reseptor
PERMUKAAN SEL
Reseptor permukaan sel: Molekul sinyal Kanal terbuka
ekstraseluler menimbulkan perubahan
pada reseptor, tanpa harus masuk ke Masuk dan
dalam sel. keluarnya ion
Ada 3 kelas reseptor permukaan sel:
A. Reseptor yang mengikat ion kanal pengaruh yang
bersifat elektris
(Ionotropic Receptor)
B. Reseptor yang mengikat “GTP-
binding Protein” (G-Protein)
C. Reseptor yang mengikat enzim (Enzym-
linked receptor)
B. RESEPTOR YANG MENGIKAT “GTP-BINDING PROTEIN” (G-PROTEIN)

9
C. RESEPTOR YANG MENGIKAT
ENZIM (ENZYM-LINKED RECEPTOR)

2 atau lebih untaian reseptor


bergabung membentuk dimer atau
oligomer.
- Pada beberapa kasus, pengikatan
ligan pada reseptornya menginduksi
oligomerisasi, pada kasus lain
oligomerisasi terjadi sebelum
pengikatan ligan ligan menyebabkan
reorientasi untaian reseptor di dalam
membran
Proses “signaling” melalui reseptor yang mengikat G-protein

o terbesar dari reseptor pemukaan sel


o Ditemukan pada semua eukariota
o Memperantarai respon dari banyak molekul sinyal, seperti hormon,
o neurotransmitter, lokal mediator.
o strukturnya: protein transmembran yang membentuk 7 lipatan
(seven-pass transmembrane protein)
o Mengikat trimerik G-protein (GTP-binding protein)

11
G protein-linked receptor

A. Ketika tidak ada stimulus,


reseptor dan G protein inaktif
dan terpisah
B. Ketika signal ekstraseluler terikat
dgn reseptor, terjadi perubahan
konformasi pada reseptor; G
protein terikat reseptor
C. Perubahan pada α-subunit
menyebabkan GDP digantikan
oleh GTP, selanjutnya
menyebabkan α-subunit terpisah
dari βγ-subunit
RESEPTOR YANG
MENGIKAT ENZIM
 biasanya, molekul signal ekstraseluler
yang diperantarainya berguna untuk
mendukung pertumbuhan dan
pembelahan sel, diferensiasi sel dan
pertahan hidup  disebut sebagai
faktor pertumbuhan
 Abnormalitas pada proses ”signaling”
menggunakan reseptor tipe ini
gangguan pertumbuhan dan
pembelahan sel  kanker
RECEPTOR TYROSINE
KINASES
 Paling banyak jenisnya
 Protein sinyal ekstraseluler
yg bekerja melalui reseptor
ini bervariasi, seperti
growth factor dan hormon
RESEPTOR
INTRASELULER

 merupakan protein regulator yang


mengaktifkan gen

 Contoh molekul sinyal: hormon


steroid, hormon tiroid, retinoids,
vitamnin D, dll
METABOLISME SEL
PROKARIOTIK
17
KATABOLISME
• Katabolisme merupakan jalur metabolisme yang membebaskan atau
mengeluarkan energi dengan memecah molekul kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana.
Pemecahan dari glukosa ( katabolisme ) memiliki beberapa jalur yang
berbeda :
• Respirasi aerob ( aerobicc respiration )
• Respirasi anaerob ( anaerobic resiration )
• Fermentasi ( fermentation )

18
RESPIRASI AEROB (AEROBIC RESPIRATION)
1. Glikolisis
Tiga jalur pusat metabolisme karbohidrat pada bakteri ialah glikolisis, jalur
pentose fosfat, dan jalur Entner – Doudoroff.
Glikolisis adalah salah satu lintasan paling penting yang digunakan oleh
sel untuk menghasilkan energi. Glikolisis tidak mensyaratkan adanya
oksigen dan bisa terdapat sel-sel baik yang aerobik maupun anaerobik.
Pada jalur ini molekul glukosa dirubah menjadi asam piruvat (glikolisis) dan
asam piruvat menjadi asam laktat (fermentasi asam laktat) tanpa
pemasukan molekul oksigen

19
Keempat jalur tersebut mempunyai persamaan,
Dalam glikolisis, ditemukan 4 jalur utama
pada bakteri yang berbeda yaitu memecah heksosa (glukosa) menjadi
Embden - Meyerhoff - Parnas Pathway triosa, yaitu gliseraldehid 3-fosfat (tetapi melalui
( EMP ) 
Merupakan jalur glikolisis "klasik" yang jalur berbeda), mengoksidasi triosa, menjadi
ditemukan di hampir semua organisme.
asam triosa, yaitu piruvat. Hasil akhir adalah 2
Hexose Monophosphate Pathway
( HMP )   piruvat, 2 NADH, 2 ATP.
Jalur Heksosa monofosfat ini juga disebut
fosfoketolase. Jalur ini juga ditemukan Jadi hasil dari Glkolisis adalah :
disebagian besar organisme. Jalur ini
bertanggung jawab untuk sintesis 1. 2molekul asam piruvat
nukleotida.
Entner - Doudoroff Pathway ( ED )  2. 2molekul NADH yang berfungsi sebagai
Jalur ini ditemukan di Pseudomonas dan sumber elektron berenergi tinggi
genera terkait
Pentosa fosfat (PP) 3. 2molekul ATP untuk setiap molekul glukosa
RESPIRASI ANAEROB (ANAEROBIC RESPIRATION)
• jalur anaerob merupakan jalur yang penting juga dan merupakan satu-
satunya sumber ATP untuk kebanyakan bakteri anaerob.

21
FERMENTASI  Dalam sel ragi (yeast, yang biasa digunakan
(FERMENTATION ) untuk membuat roti dan memproduksi
minuman berakohol), Glukosa dapat
dimetabolisme melalui respirasi seluler seperti
pada sel lainnya.
Fermentasi adalah proses anaerobik
 Ketika keberdaan oksigen berkurang ataupun
di mana energi bisa dilepaskan dari tanpa oksigen, glukosa masih dapat diubah
glukosa meskipun oksigen tidak menjadi asam piruvat melalui glikolisis. Dalam
fermentasi sel ragi ini, asam piruvat dikonversi
tersedia. Fermentasi terjadi dalam sel terlebih dahulu menjadi asetaldehida dan
kemudian menjadi etil alkohol. Hasil akhir
ragi (yeast), dan pembentukan fermentasi ini bergantung pada jenis bakteri
fermentasi dapat terjadi pada bakteri yang melakukan fermentasi.

dan sel-sel otot hewan.


23
PERBEDAAN AEROB DAN ANAEROB

24
• Anabolisme terdiri dari :
1. Fotosintesis (Anabolisme Karbohidrat)
ANABOLISME adalah proses anabolisme yang
menggunakan cahaya sebagai sumber
energi.
 Anabolisme berasal dari bahasa
2. Kemosintesis adalah proses anabolisme
Yunani ανά yang berarti "atas" yang menggunakan senyawa kimia
sebagai sumber energi.
dan βάλλειν yang berarti "membuang".

 Anabolisme merupakan proses


pembentukan atau sintesis senyawa
organik sederhana menjadi senyawa
makromolekul yang lebih kompleks.
Makromolekul yang dimaksud misalnya
komponen sel seperti karbohidrat,
protein, lemak, dan asam nukleat.
 Contoh anabolisme adalah glikogenesis
• Energi yang digunakan dalam (pembentukan glikogen dari glukosa)
dan glukoneogenesis (pembentukan
reaksi ini dapat berupa energi glukosa dari senyawa organik lain).
cahaya maupun energi kimia  Hasil-hasil anabolisme berguna dalam
fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut
lainnya. Dalam proses ini energi misalnya glikogen dan protein sebagai
bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat
yang diperlukan tersebut tidak
untuk pengkopian informasi genetik.
hilang, tetapi tersimpan dalam Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun
struktur tubuh makhluk hidup, baik
bentuk ikatan-ikatan kimia pada intraselular maupun ekstraselular. Bila
sintesis bahan-bahan ini lebih cepat dari
senyawa kompleks yang perombakannya, maka organisme akan
terbentuk. tumbuh.

• Oleh karena proses


pembentukannya memerlukan
energi bebas maka reaksinya
disebut reaksi endergonik
• Transduksi sinyal merupakan suatu proses
perubahan suatu jenis sinyal menjadi jenis yang
lain
Tujuan:
TRANDUKSI Untuk berlangsungnya komunikasi antar sel, yaitu
SINYAL Bagaimana sel memahami keadaan sekitar
Bagaimana sel bereaksi terhadap keadaan
Adalah proses perubahan bentuk sekitar
sinyal yang berurutan, dari sinyal
• Komunikasi sel tersebut dilaksanakan oleh
ekstraseluler sampai respon molekul pembawa sinyal (ligan)
dalam komunikasi antar sel • Transduksi sinyal memastikan terjadinya respon
sel yang sesuai pada setiap rangsang
ekstraseluler
• Gangguan transduksi sinyal dapat
mengakibatkan berbagai penyakit, antara lain
kanker
Transduksi sinyal dari molekul sinyal sampai respon pada sel

28
Fungsi Jalur Sinyal :

1. Komunikasi antar sel koordinasi reaksi biokimiawi pada berbagai sel


2. Berbagai bentuk komunikasi antar sel :
 Endokrin
 Parakrin
 Autokrin
 Sinapsis
 Kontak antar sel melalui protein permukaan
 Gap Junction

29
Bentuk komunikasi antar sel

1. Endokrin
Sekresi sinyal : Hormon
Mediator sinyal : Peredaran darah
Jarak sel ke target : Jauh (ke seluruh tubuh)
Contoh : Adrenalin, Kortisol,
Estradiol,Glukagon,
Insulin, Testosteron, Tirosin

2. Parakrin
Sekresi sinyal : Lokal mediator,
ke lingkungan di sekitarnya.
Mediator sinyal : Medium ekstraseluler
Jarak sel ke target : Dekat (sekitar sel)
Contoh : EGF (Epidermale Growth Factor),
PDGF (Platelet-derived Growth
Factor),
NGF (Nerve Growth Factor),
Histamin, Gas NO
30
3. Autokrin
Sekresi sinyal : Molekul yang berpengaruh thd sel itu sendiri/sel tetangga.
Mediator sinyal : Medium ekstraseluler
Jarak ke target : pada sel itu sendiri
& tetangganya
Contoh : Asetilkolin

4. Sinapsis
Sekresi sinyal : Neurotransmiter
komunikasi antara neuron 1
dan neuron lainnya
Mediator sinyal : Akson
Jarak ke target : Jauh (ke seluruh tubuh)
Contoh : Asetilkolin,
GABA (Gama-Amino Bitric Acid)

31
5. Kontak Antar Sel
Sekresi sinyal : molekul signal yang
tergantung adanya kontak
Mediator sinyal : kontak langsung dengan
membran plasma
Jarak ke target : paling dekat
Contoh : Protein delta (pada embrio)
Protein dalam respon imun

6. Gap junction
merupakan kontak langsung antar sel,
dibantu oleh protein permukaan
> pertukaran molekul sinyal dan metabolit
secara langsung, antar sel
32
EKSPRESI GEN

• Ekspresi gen merupakan suatu proses penerjemahan informasi yang


dikode oleh gen menjadi urutan asam amino dalam sintesis protein.
Dalam sintesis protein, informasi genetik yang dibawa DNA akan disalin
menjadi mRNA melalui proses transkripsi. Selanjutnya mRNA yang
terbentuk diterjemahkan menjadi polipeptida melalui proses translasi.

33
• Di antara promotor dan gen pengkode
EKPRESI GEN enzim tersebut, ada segmen DNA yang
disebut operator yang bertindak sebagai
PROKARIOTIK pengubah. Operator menentukan apakah
RNA polimerase dapat menempel pada
Pada prokariot, interaksi protein dengan promotor atau numpang lewat gen saja.
DNA dapat membuat gen menjadi on • Pada prokariotik, seperti bakteri akan
atau off terhadap rangsangan mengekspresi gen secara selektif. Sebagai
contoh mengenai ketersedian bahan
lingkungan tertentu. Pada prokariotik makanan di lingkungannya, bakteri akan
dikenal adanya Operon Lac (operon mengaktifkan dan menonaktifkan gen yang
mengkode enzim yang berperan dalam
yang mengkode enzim-enzim yang mencerna makanan.
dapat memetabolisme laktosa). Operon
adalah seperangkat gen terstruktur,
yang merupakan unit pengungkapan
genetik yang terorganisasi.
• bakteri E.Coli yang menggunakan tiga
enzim dalam mengambil dan
memetabolisme laktosa. Gen-gen
untuk ketiga enzim ini tersusun dalam
operan lac. Dimana lac Z
mengkodekan β-galaktosa, lac Y
mengkodekan permease sedangkan
lacA mengkodekan transasetilase.
• Ketika represor menempel pada #Operonlac off karena tidak adanya inducer
operator, maka seluruh operon lac (lactosa) yang menempel pada represor#
tidak bisa mengekspresikan untuk
mensintesis enzim untuk metabolisme
laktosa. Pada tahap inilah operon lac
dalam keadaan off.
• Pada keberadaan inducer (laktosa),
represor menjadi tidak aktif karena
berikatan dengan inducer. Ini
memperbolehkan RNA polymerase
menuju ke operon dan melakukan
proses transkripsi yang mampu
menghasilkan enzim (β-galaktosa,
permease dan transasetilase) untuk
metabolisme laktosa. Metabolisme
laktosa ini akan diubah menjadi #Operonlac on karena adanya inducer
glukosa dan galaktosa untuk (lactosa) yang menempel pada represor#
keperluan untuk energy selanjutnya
Jika suatu kultur E.coli yang diberi
media glukosa dan laktosa, maka
• Pada operon lac triptofan, umumnya
bakteri tersebut akan menggunakan transkripsi terus dilakukan, akan tetapi
glukosa terleih dahulu sampai habis. keberadaan triptofan menjadi penghambat
sehingga tidak dapat diproduksi enzim-enzim
Selanjutnya setelah mengalami fase lag tersebut. Berbeda dengan adanya laktosa yang
menghambat inhibitor sehingga proses yang
yang pendek, maka bakteri tersebut
seharusnya berhenti atau tidak memproduksi
akan menggunakan laktosa sebagai enzim kembali tetapi menjadi aktif.
sumber karbon. Hal ini dikarenakan
enzim untuk metabolisme glukosa lebih
konstitutif daripada enzim untuk
metabolisme laktosa.
PERBEDAAN
EKSPRESI GEN
PROKARIOTIK
DENGAN
EUKARIOTIK

Add a Footer 38
38
Add a Footer 39
39
Add a Footer 40
40
41

Anda mungkin juga menyukai