Anda di halaman 1dari 7

PROSES PENYEMBUHAN

LUKA
Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringan yang
mati atau rusak dengan jaringan baru dan sehat oleh tubuh dengan jalan
regenerasi.

Terdapat 2 jenis penyembuhan luka:


1. Penyembuhan luka yang sembuh tanpa perawatan medis
2. Penyembuhan luka yang perlu jahitan untuk mendekatkan kedua tepi luka
sampai terjadi penyembuhan, dan diangkat ketika sudah terjadi regenerasi
epitel

Terdapat 2 pola penyembuhan luka


3. Penyembuhan primer
4. Penyembuhan sekunder
Penyembuhan Primer ( healing by first intention)

Merupakan jenis penyembuhan paling sederhana, terlihat pada


penanganan luka oleh tubuh seperti pada insisi pembedahan yang tepi
lukanya dapat saling didekatkan untuk dimulainya proses penyembuhan.
1. Terjadi luka, tepi luka disatukan oleh bekuan darah yang fibrinnya bekerja sebagai
lem
2. Setelah itu, terjadi reaksi peradangan akut pada tepi luka, dan sel sel radang
khususnya makrofag, memasuki bekuan darah dan menghancurkannya
3. Setelah reaksi reaksi peradangan eksudatif, dimulai pertumbuhan jaringan granulasi
ke arah dalam pada daerah tempat bekuan darah sebelumnya
4. Setelah beberapa hari, luka dijembatani oleh jaringan granulasi yang disiapkan
untuk matang menjadi sebuah parut
5. Sementara itu, epitel permukaan dibagian tepi mulai melakukan regenerasi, dan
dalam waktu beberapa hari lapisan epitel yg tipis bermigrasi diatas permukaan luka
6. Seiring jaringan parut dibawahnya menjadi matang, epitel juga menebal dan matang,
sehingga menyerupai kulit disekitarnya

Hasil: terbentuk kembali permukaan kulit dan dasar jaringan parut yang tidak nyata atau
hanya terlihat sebagai satu garis yang menebal.
Penyembuhan sekunder disertai granulasi (healing by
second intention)

Merupakan penyembuhan yang terjadi jika kulit yang mengalami


luka sedemikian rupa sehingga tepinya tidak dapat saling didekatkan
selama proses penyembuhan.
Proses penyembuhan identic dengan penyembuhan primer.
Pada luka besar granulasi menutupi dasar luka sebagai lapisan lembut
dan mudah berdarah, atau granulasi tumbuh nyata dibawah keropeng
dan terjadi regenerasi epitel dibawah keropeng

Perbedaannya:
• lebih banyak jaringan granulasi yang terbentuk, dan biasanya
terbentuk jaringan parut yang lebih luas
• Waktu penyembuhan lebih lama daripada penyembuhan primer
• Hasilnya kulit menjadi terlihat berebda dari d=sekitarnya karena
adanya jaringan parut
Sumber: Buku Patofisiologi,edisi 6, vol 1

Anda mungkin juga menyukai