Anda di halaman 1dari 39

BRONKOPNEUMONIA

MARGARETH PRILI PRASTIKA MEYLAN JINGI


17051
DEFINISI
 Bronkopenumonia merupakan radang dari saluran pernapasan yang
terjadi pada bronkus sampai dengan alveolus paru. Bronkopneumonia
lebih sering dijumpai pada anak kecil dan bayi, biasanya sering
disebabkan oleh bakteri streptokokus pneumonia dan Hemofilus
influenza yang sering ditemukan pada dua pertiga dari hasil isolasi.

Hood A, Wibisono MJ, Winariani. BRONKOPNEUMONIA ON


PEDIATRIC PATIENT. 2004
ETIOLOGI
1. Bakteri Gram (-)

Pseudomonas aeruginosa

E. Coli

Klebsiella

2. Bakteri Gram (+) Streptococccus pneumoniae



Staphylococcus Aureus

3. Bakteri anaerob E. Coli



Staphylococcus Aureus

4. Fungi Candida albicans



Aspergillus furnigatus

5. Virus Cyromegalovirus


Herpes simplex virus
Walker and Whittlesea. Clinical Pharmacy and
Therapeutics., 2012.
PATOFISIOLOGI
Inhalasi Aspirasi Tirah baring lama

Bakteri/virus

Suhu tubuh
Nyeri Peradangan alveolus meningkat

Produksi sputum Terbentuknya eksudat MK: Risiko


meningkat dalam alveoli kekurangan cairan

Anoreksia Hipoksemia
MK: bersihan jalan
nafas tidak teratur
MK: Gangguan pola Kerusakan jaringan
nafas paru-paru Dipiro 9th , 2015
5
PENATALAKSANAAN
PNEUMONIA
Pemberian Oksigen

Pemasangan infus untuk rehidrasi

Pemberian mukolitik dan ekspetoran

Obat penurun panas

Anti nyeri, bila nyeri hebat pada pleura

Antibiotik

Depkes RI, 2005


Gangguan pernafasan pada anak dengan pneumonia

7
Antibiotik Untuk Pneumonia

Pediatric Protocols For Malaysian Hospitals Ed. 3th, 2015

8
Antibiotik pilihan untuk
anak

Pediatric Protocols For Malaysian Hospitals Ed. 3th, 2015

9
REKOMENDASI WHO (WHO,2010)

10
REKOMENDASI WHO (WHO, 2010)

11
PENGOBATAN PNEUMONIA PADA PASIEN PEDIATRI

(Dipiro 9th, 2015)


(Dipiro 9th, 2015)
TB PARU
DEFINISI

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung


yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium
tuberculosis) yang menyerang paru-paru

Knechel, 2009
PATOFISIOLOGI Knechel, 2009

Kuman TB Makrofag dan sel T Saat imun inadekuat,


akan bekerja sama dinding granuloma
terhirup, untuk mencegah kehilangan integritas
masuk ke infeksi dengan dan kuman TB
paru-paru membentuk menyebar ke alveoli
dan menetap granuloma lain
dialveolus
PATOFISIOLOGI (KEMENKES RI, 2013)
MANIFESTASI KLINIK (KEMENKES RI, 2013)

Berat badan turun Demam lama (≥2


tanpa sebab yang
minggu) dan/atau
jelas atau berat badan
tidak naik dengan berulang tanpa
adekuat sebab yang jelas

Nafsu makan
Batuk lama tidak ada
(anoreksia) atau
≥3 minggu berkurang

Lesu atau
Diare
malaise, anak
TATA LAKSANA (KEMENKES RI, 2013)
TATA LAKSANA (KEMENKES RI, 2013)
CONT...
OAT UNTUK ANAK (KEMENKES RI, 2013)
CONT...
PDA (PATTERN
DUCTUS ARTERIOSUS)
DEFINISI (SURIADI, RITA YULIANI, 2001)

PDA adalah kegagalan menutupnya duktus


arteriosus (arteri yang menghubungkan aorta
dengan arteri pulmonal) pada minggu pertama
kehidupan yang menyebabkan mengalirnya darah
dari aorta yang bertekanan tinggi ke arteri
pulmonal yang bertekanan rendah.
(SURIADI, RITA YULIANI, 2001)
(SURIADI, RITA YULIANI, 2001)
(SURIADI, RITA YULIANI, 2001)
(SURIADI, RITA YULIANI, 2001)
(SURIADI, RITA YULIANI, 2001)
STUDI KASUS
Nama Pasien : An. A. F. A.
No. Reg : 0034xxxx
Status : BPJS NON PBI
Usia : 2 Tahun 1 bulan
Berat Badan : 8,5 kg
Alamat : Sumberdawesari, Grati, Kab. Pasuruan
Tanggal MRS : 17 – 04 – 2018
Ruang : Asoka
Dokter : dr. T., Sp. A.
Apoteker : R, S.farm., Apt.
Keluhan Utama : Sesak sejak tadi malam disertai demam, batuk (+) berdahak
diserati pilek sejak kemarin, mual (+), muntah (+), rewel
(+), napsu makan menurun.
Alergi : Obat (-), makanan (+) px konsumsi susu soya.
Diagnosa awal : Bronkopneumonia + PDA
Diagnosa akhir : Bronkopneumonia + PDA + TB relaps
Riwayat Penyakit :PDA (Pattern Ductus Arteriosus), TB tuntas , post BP, gizi
buruk, diare akut.
Riwayat Pengobatan : OAT, captopril, furosemid tab.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 DL
 GDA
 Thorax AP
DATA KLINIK
TANGGAL
DATA NILAI
NO KLINIS NORMAL
17/4 18/4 19/4 20/4 21/4

1 K/U lemah lemah lemah lemah lemah

2 Nadi 110 184 128 120 114 93

3 RR 25-35 64 32 44 35 31

4 Suhu 36-37,5 37.1 37.4 37.4 36.1 35.4

5 GCS 456 456 456 456 456 456

6 Batuk - + + + + +

7 Sesak - + + + + +

Mual + + + - -
8 -
Muntah

9 SpO2 91% 90% 90% 90% 90%


+/+
10 Rh +/+
+/+
-/+
11 Wh -/+
-/-
DATA LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Darah Lengkap
Leukosit (WBC) 12,06 3.70-10.1
Neutrofil 9,1
Limfosit 1,9
Monosit 0,6
Eosinofil 0,2
Basofil 0,0
Neutrofil % H 75,0 % 39.3 – 73.7
Limfosit % L 15,8 % 18.0 – 48.3
Monosit % 4,7 % 4.40 – 12.7
Eosinofil % 1,3 % 0.600 – 7.30
Basofil % 0,3 % 0.00 – 1.70
Eritrosit (RBC) 4,570 108/uL 4.6 – 6.2
Hemoglobin (Hgb) 13,00 g/dL 13.5 – 18.0
Hematokirt (Hct) 38,50 % 40 – 54
MCV 84,20 um3 81.1 – 96.0
MCH 28,40 pg 27.0 – 31.2
MCHC 33,70 g/dL 31.8 – 35.4
RDW 13,90 % 11.5 – 14.5
PLT 288 103/uL 155 – 366
MPV 7,7 Fl 6.90 – 10.6
LED 29/46 mm/jam 0/15
PROFIL TERAPI PASIEN
Obat Dosis
Tanggal
17/4 18/4 19/4 20/4
O2 NC 2-4 lpm v v v v

D10 0,18 NS inf 850 cc/hari v //

KAEN 1B 850 cc/hari v v v

Paracetamol inf 3 x 85 mg iv v //

Vicillin inj 4 x 250 mg v v v v

Gentamycin inj. 1 x 30 mg v v v v

Neb. Ventolin + PZ 2amp / hari v (per 8 jam) v (per 6 v (per 6 jam)


jam)

Neb. Combivent + PZ 3 amp/hari v v (per 8 jam) v (per 6 jam) v (per 6 jam)

Furosemid inj. 1 x 10 mg v v v (2x10mg)


OBH Syr. 3 x 1 cth v v v
INH 100 mg v v v v
PIRAZINAMID 200 mg v v v v
Rifampicin 300 mg v v v v
Captopril 2 x 1 mg v v v
TERAPI OBAT
No Nama Obat Dosis Indikasi Mekanisme Monitoring
1 O2 NRBM Alpm 2-4 lpm Terapi
Bronchopneumonia

2 D10 0,18 NS 850 cc/hari Terapi Cairan dan nutrisi Dose: 0.1 mg/kg/dose Data elektrolit
untuk pasien TDS, gradual increase
up to 1 mg/kg/dose
3 Kaen 1B 850 cc/hari Terapi Nutrisi dan Data elektrolit
elektrolit
4 Parasetamol Inf. 3 x 85 mg Analgesik - antipiretik tindakan Menghambat Suhu
sintesis prostaglandin
dalam sistem saraf
pusat dan secara
perifer menghambat
pembentukan impuls
rasa sakit;
menghasilkan
antipyresis dari
penghambatan pusat
pengaturan panas
hipotalamus
5 Viccilin Inj. 4 x 250 mg Antibiotik Ampisilin Tanda-tanda
menghambat sintesis infeksi
dinding sel bakteri
dengan mengikat ke 1
atau lebih protein
penicillin-binding
(PBPs) yang pada
gilirannya
menghambat langkah
TERAPI OBAT
No Nama Obat Dosis Indikasi Mekanisme Monitoring
6 Antibiotik Merusak sintesis Tanda-tanda
protein bakteri infeksi
dengan berikatan
dengan subunit
Gentamycin inj. 1 x 30 mg ribosomal 30S dan 50S
yang menghasilkan
membran sel bakteri
yang rusak (DIH,
2009)
7 Nebul Ventolin 2 amp/hari Bronkospasme, asma Merlaxasi otot polos RR dan sesk
(Salbutamol) bronkus , dengan
tindakan pada beta2-
reseptor dengan
sedikit efek pada
denyut jantung (DIH,
2009)
8 Nebule combivent 3 amp/hari S Menghilangkan Menghambat sekresi RR dan sesak
kelenjar serosa dan
 (Salbutamol sulfat bronkospasmus;
seromukus mukosa
+ ipratropium hidung.
bromida) bronkodilator dalam Ipratropium untukinhalasi
pengobatan oral adalah suatu
bronkospasmus yang antikolinergik
(parasimpatolitik) yang
berhubungan dengan
akan menghambat refleks
penyakit paru-paru vagal dengan cara
obstruktif kronik mengantagonis kerja
asetilkolin.

9 OBH Syr. 3 x 1 cth Batuk Batuk


TERAPI OBAT
No Nama Obat Dosis Indikasi Mekanisme Monitoring
10 Furosemid Inj. 1x10 mg Mengobati sesak Menghindari reabsorpsi Sesak
akibat PDA natrium dan klorida dalam
loop ascending Henle dan
tubulus ginjal distal,
mengganggu sistem
cotransport yang mengikat
klorida, sehingga
menyebabkan peningkatan
ekskresi air, natrium,
klorida, magnesium, dan
kalsium.

11 INH 100 mg TBC Isoniazid menghambat Gejala TB dan


sintesis asam mikoloat kultur dahak
dalam bakteri rentan yang
menyebabkan hilangnya
ketahanan asam dan
gangguan dinding sel
bakteri. Pada tingkat
terapeutik, bakteriosidal
melawan organisme
Mycobacterium
tuberculosis intraseluler
dan ekstraseluler yang
aktif tumbuh (AHFS,2011)

12 Pirazinamid 200 mg TBC Pengunahan asam Gejala TB dan


pirazinat oleh enzim kultur dahak
pyrazinamidase yang
berasal dari basil TBC.
Begitu pH dalam makrofag
di turunkan, maka kuman
yang berada di “sarang”
infeksi yang menjadi asam
akan mati (AHFS,2011)
TERAPI OBAT

No Nama Obat Dosis Indikasi Mekanisme Monitoring

13 Rifampicin 300 mg TBC Rifampisin menekan Gejala TB dan


inisiasi pembentukan kultur dahak
rantai untuk sintesis RNA
pada bakteri yang rentan
dengan mengikat subunit
β dari polimerase RNA
yang bergantung pada
DNA, sehingga
menghambat transkripsi
RNA (AHFS,2011)

14 Captopril 2 x 1 mg Remodeling jantung Penghambat kompetitif Sesak


akibat PDA angiotensin-converting
enzyme (ACE); mencegah
konversi angiotensin I
menjadi angiotensin II,
vasokonstriktor kuat;
menghasilkan tingkat
angiotensin II yang lebih
rendah yang menyebabkan
peningkatan aktivitas
renin plasma dan
penurunan sekresi
aldosteron

Anda mungkin juga menyukai