Anda di halaman 1dari 46

Suspensi Aluminium

&
Magnesium Hidroksida

Novia Zulfa Diana (201920471011052) Dinda Farida (201920471011075)


Aninda Febrian (201920471011055) Umma Istiqomah Dwiputri (201920471011078)
Syahrul Falah Rachmadani (201920471011058) Alviatun Hidayah (201920471011082)
Dwi Ramadhaningtyas Putri (201920471011061) Salma Lutfia Azzahra (201920471011085)
Richa Faidhatul Laily (201920471011064) Venty Renita Pradevi (201920471011088)
Neneng Arfani Sadikin (201920471011066) Taufik Haldi (201920471011092)
Aziza Ratna Sari (201920471011069) Yusma Indayana (201920471011095)
Octaviana Putri Ghozali (201920471011072) Fitri’anni Hidayah (201920471011098)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Definisi Suspensi
Suspensi adalah sediaan cair yang
mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus dan tidak larut terdispersi
dalam cairan pembawa ( FI III) Suspensi adalah
Contents sediaan cair
Title
yang mengandung partikel
You can simply impress padatand
your audience
add a unique zing and appeal to your
tidak larut yang terdispersi dalam
Presentations.
fase cair (FI V)

Suspensi adalah sediaan cair yang


mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair (FI
IV)
Cara Pembuatan Suspensi
METODE DISPERSI METODE PRESIPITASI

1. Metode presipitasi dengan bahan organik :


• zat yang tak larut dengan air, dilarutkan dulu dengan pelarut
organic yang dapat dicampur air.
• Serbuk yang terbagi halus didispersikan kedalam fase cair
sebagai pembawa (air) • Pelarut organic yang digunakan adalah etanol, methanol,
propilenglikol, dan gliserin.
• Sukar tercampur karena tidak larut air, disebabkan adanya udara,
• Yang perlu diperhatikan dari metode ini adalah control ukuran
lemak yang terkontaminasi pada permukaan serbuk.
partikel yang terjadi bentuk polimorfi atau hidrat dari Kristal.
• Serbuk dengan sudut kontak 90 derajat Celsius disebut hidrofob. 2. Metode presipitasi dengan perubahan PH dari media , dipakai untuk
obat yang kelarutannya tergantung pada PH.
• Contohnya sulfur, magnesium stearat, dan magnesium karbonat.
3. Metode presipitasi dengan dekomposisi rangkap/ penguraian
• Untuk menurunkan tegangan antar muka, digunakan zat • Dimana stabilitas fisik yang optimal dan bentuk rupanya yang baik
pembasah dengan nilai HCB (hidrofil lipofil balance) dengn nilai bila suspensi diformulasikan dengan partikel flokulasi dalam
HLB 7-9 dan sudut kontak jadi kecil, gliserin, larutan Gom, pembawa berstruktur atau pensuspensi tipe koloid hidrofi.
propilenglikol untuk mendispersi parikel padat, Gom (pengental).
• Bila serbuk telah dibasahi dan didispersikan diusahakan untuk
membentuk flokulasi terkontrol agar tidak terjadi sediaan yang
kompak yang sulit didispersi kembali.
• Untuk membentuk flokulasi digunakan elektrolit, surfaktan, dan
polimer.
Menurut FI III
Persyaratan Zat yang terdispersi harus halus dan tidak
sediaan suspensi boleh cepat mengendap
Jika dikocok perlahan-lahan, endapan halus
segera terdispersi kembali
Menurut FI IV
• Mengandung zat antimikroba yang sesuai untuk Mengandung zat tambahan bila dibutuhkan
untuk stabilitas suspensi
melindungi kontaminasi bakteri, ragi dan jamur.
• Partikel yang terdapat dalam suspensi dapat Kekentalan tidak boleh terlalu tinggi agar
sediaan mudah dikocok dan dituang
mengendap pada dasar wadah bila didiamkan.
• Pengendapan tersebut dapat mempermudah
pengerasan dan pemadatan sehingga sulit terdispersi
kembali walaupun dengan pengocokan.
• Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat
Menurut FI V
ditambahkan zat yang sesuai untuk meningkatkan
kekentalan dan bentuk gel suspense seperti tanah Suspensi tidak boleh di injeksikan secara
liat, surfaktan, poliol, polimer atau gula. intravena dan intratekal.
• suspensi harus dikocok baik sebelum digunakan Suspense yang dinyatakan untuk di gunakan
untuk menjamin distribusi bahan padat yang merata untuk cara tertentu harus mengandung anti
dalam pembawa, hingga menjamin keseragaman dan mikroba.
dosis yang tepat. Suspensi harus disimpan dalam Suspense harus dikocok sebelum digunakan
wadah tertutup rapat
Macam-macam suspensi

Suspensi oral adalah


sediaan cair Suspensi topikal
mengandung partikel adalah sediaan cair
padat yang terdispersi yang mengandung Suspensi Oftalmik
Suspensi tetes telinga Suspensi oftalmik
dalam pembawa cair partikel padat yang adalah sediaan cair
dengan bahan terdispersi dalam adalah sediaan cair
mengandung partikel- steril yang
pengaroma yang pembawa cair yang partikel halus yang
sesuai dan ditujukan ditujukan untuk mengandung partikel-
ditujukan untuk partikel sangat halus
untuk penggunaan penggunaan pada diteteskan pada telinga
oral. Beberapa kulit. Beberapa yang terdispersi
bagian luar. dalam cairan
suspense yang diberi suspensi yang diberi
etiket sebagai susu etiket sebafai “Lotio” pembawa untuk
atau magma termasuk termasuk dalam pemakaian pada mata
dalam kategori ini. kategori ini.
Place Your Picture Here

Baik digunakan
untuk orang
yang sulit
mengkonsumsi Keuntungan
tablet, pil,
kapsul. terutama
untuk anak-
anak.
Dapat
mengurangi Memiliki
penguraian zat homogenitas
aktif yang tidak yang cukup
stabil dalam tinggi
air.
Keuntungan

Dapat
menutupi Lebih mudah
rasa tidak diabsorbsi
enak atau dari pada
pahit dari tablet
obat.
Place Your Picture Here

Pada saat
Memiliki
kestabilan Kerugian
yang rendah
penyimpanan
kemungkinan
perubahan sistem Jika terbentuk
dispersi akan caking maka
meningkat apabila akan sulit
terjadi perubahan terdispersi
temperatur pada
tempat penyimpanan. kembali

Kerugian

Suspensi harus Aliran yang


dilakukan terlalu kental
pengocokan menyebabkan
sebelum sediaan sulit
digunakan untuk dituang
Ketepatan
dosis lebih
rendah
dibandingkan
sediaan
larutan
Definisi Antasida
Modern
Antasida adalah obat PowerPoint
yang mentralkan asamPresentation
lambung sehingga berguna
untuk menghilangkan nyeri tukak lambung.
NO.1 Presentation
Beberapa antasida, misalnya aluminium hidroksida diduga menghambat
pepsin secara langsung.
Mula kerja antasidaContents
sangat bergantung
Title pada kelarutan dan kecepatan
netralisasi asam, sedangkan kecepatan pengosongan lambung sangat
menentukan masa kerjanya.
You can simply impress your audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text.
Pada umumnya antasida merupakan basa lemah. Senyawa oksi-aluminium
(basa lemah) sukar untuk meninggikan
Contents Title pH lambung lebih dari 4,
sedangkan basa yangYoulebih kuat seperti
can simply impress magnesium
your audience hidroksida secara
and add a unique zingteoritis
and
dapat meningkatkanappeal to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text.
pH sampai 9, tetapi kenyataannya tidak terjadi. Semua
antacid meningkatkan produksi HCl berdasarkan pH yang meningkatkan
Contents Title
aktifitas gastrin.
You can simply impress your audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text.
Macam-Macam Antasida
INSERT CONTENTS INSERT CONTENTS

Antasida sistemik diabsorbsi


dalam usus halus sehingga Antasida non sistemik
menyebabkan urin bersifat Antasida Sistemik Antasida Non Sistemik hampir tidak diabsorbsi
alkalis. Pada pasien dengan dalam usus sehingga tidak
kelainan ginjal, dapat terjadi ANTASIDA menimbulkan alkalosis
alkalosis metabolik. metabolik. Contoh: sediaan
Penggunaaan kronik natrium magnesium, aluminium,
bikarbonat memudahkan dan kalsium
nefrolitiasis fosfat.
Contoh: natrium bikarbonat
INSERT CONTENTS You can simply impress your audience and add a unique zing and INSERT CONTENTS
appeal to your Reports and Presentations with our Templates. Get a
modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
Place Your Picture Here and send to back

Tinjauan Bahan Aktif Obat


MAGNESIUM HIDROKSIDA ALUMINIUM HIDROKSIDA

Nama bahan obat : Aluminium Hidroksida


Nama bahan obat : Magnesium Hidroksida
Your Text Here Sinonim Your: Text
Aluminium
Here Hydroxide
Sinonim
You can simply: Magnesium
impress yourHydroxide
audience Struktur kimia You :can simply impress your audience
Al(OH)3
and add
Struktur a unique: zing
kimia and appeal to your
Mg(OH) and add a unique zing and appeal to your
2
Presentations. BM : 78,00
Presentations.
BM : 58,32
pH : >10
pH : 5,5-8,0 (FI V, 37)
Kemurnian : Magnesium Hidroksida Kemurnian : Aluminium Hidroksida mengandung
mengandung tidak kurang
Your Text Here dan 95,0% tidak kurang dan 90,0%
Your Text dan
Heretidak lebih dari 110,0%
dan tidak
You lebih dariyour
100,5% Mg(OH)2
can simply impress audience Mg(OH)3 dariYou yangcantertera
simplydiimpress
etiket. your audience
and add a yang telah
unique zingdikeringkan pada
and appeal to your 105o and add a unique zing and appeal to your
selama 2 jam. Presentations. Pemerian serbuk : Serbuk amorf, putih, tidak berbau,
Presentations.
Pemerian : serbuk putih, ringan. dan tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air Pemerian gel : Suspensi kental, putih, jika
dan dalam etanol; larut dalam asam
encer Your Text Here dibiarkan akanYour
terjadi sedikit
Text Herecairan jernih yang
WadahYoudancan simply impress
Penyimpanan: your audience
Dalam wadah tertutup rapat. memisah You can simply impress your audience
and add a unique zing and appeal to your and add a unique zing and appeal to your
Presentations. Kelarutan : Praktis tidak larut air dan etanol,
Presentations.
larut dalam asam mineral encer dan
larutan alkali hidroksida
Wadah dan penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat
Farmakologi
Aluminium Hidroksida

Daya menetralkan asam lambungnya lambat, tetapi Magnesium Hidroksida


masa kerjanya lebih panjang. Al(OH)3 dan sediaan
Obat ini praktis tidak larut dan tidak efektif
Al lainnya bereaksi dengan fosfat membentuk
sebelum obat ini bereaksi dengan HCl
aluminum fosfat yang sukar diabsorbsi di usus
memmbentuk MgCl2. magnesium hidroksida yang
kecil, sehingga ekskresinya fosfat melalui urin
berkurang, tidak bereaksi akan tetap berada dalam lambung
Efek samping Al(OH)3 yang utama adalah dan akan menetralkan HCl yang sekresinya
konstipasi. Ini dapat diatasi dengan memberikan belakangan sehingga masa kerjanya lama.
antasid garam Mg. mual dan muntah dapat terjadi. Pemberian kronik magnesium yang larut tidak
Gangguan absorbs fosfat dapat terjadi sehingga diabsorbsi, tetapi berada dalam usus dan akan
menimbulkan sindrom deplesi fosfat disertai menarik air sebanyak 5-10% magnesium diabsorbsi
osteomalasia. Al(OH)3 lebih sering menyebabkan dan dapat menimbulkan kelainan neurologic,
neuromuscular dan kardiovaskular
konstipasi pada usia lanjut.
Khasiat dan Efek Samping Aluminium Hidroksida Gel dan Magnesium
Hidroksia
2013Senyawa 2014
Aktif 2015 2016
Efek /khasiat 2017 2018 2019
Efek Samping

Alumunium hidroksida bekerja sebagai


adstrigens, yakni menciutkan selaput lendir
berdasarkan sifat ion-
- Aluminium Hidroksida
alumunium yang membentuk kompleks Konstipasi (PIONAS BPOM)
Gel Content Content Content
dengan protein. Juga dapat menutupi tukak
Here Here Here
Get a modern Get a modern Get a modern
lambung dengan membuat suatu lapisan
PowerPoint PowerPoint PowerPoint
pelindung (Tjay dan Rahardja, 2007).
Presentation Presentation Presentation
that is that is that is
Content beautifully Content beautifully Content beautifully
Here designed Here designed Here designed
Get a modern Get a modern Get a modern
PowerPoint Magnesium hidroksida yang tidak bereaksi
PowerPoint PowerPoint
Presentation Presentation Presentation
that is dengan HCl akan tetap berada dalam
that is that is
Diare, bersendawa karena
- Magnesiumbeautifully lambung dan akanbeautifully
menetralkan HCl dari beautifully
designed designed terlepasnya
designed karbondioksida
Hidroksida hasil sekresi lanjutan sehingga masa
(PIONAS BPOM)
kerjanya lama (Estuningtyas dan Azalia,
2007).
Alasan Pemilihan Bahan
Aluminium Hidroksida Gel Magnesium Hidroksida

Bahan Aktif
Terpilih

Bahan aktif ini dipilih karena memiliki


daya menetralkan asam lambung
Bahan aktif ini dipilih karena lambat, tetapi masa kerjanya lebih
antasida yang mengandung panjang. Alumunium ini bersifat
magnesium relatif tidak larut air demulsen dan absorben. Dan juga
sehingga bekerja lebih lama bila absorbsi makanan setelah pemberian
berada dalam lambung dan alumunium dipengaruhi dan komposisi
sebagian besar tujuan tinja tidak berubah. Efek samping
pemberian antasida tercapai. pada antasida yang mengandung
18 Al(OH)3 yaitu konstipasi.
Karakteristik Bahan tambahan dan Fungsinya
1. Suspending Agent
Nama Bahan Macam-macam Bahan dan Karakteristiknya
Xanthan Gum (HPE : 782)
Sinonim : Corn sugar gum; E415; Grindsted; Keldent; Keltrol;
polysaccharide B-1459; Rhodicare S; Rhodigel; Vanzan NF; xanthani
gummi; Xantural.
Nama Kimia : Xanthan gum
BM : sekitar 1x10⁶
Struktur Kimia :
Kategori Fungsional : Suspending agent
Pemerian : berwarna putih, tidak berbau, mengalir bebas, bubuk halus
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol dan eter; larut dalam air
dingin atau hangat.
Penyimpanan : disimpan dalam wadah yang tertutup rapat di tempat
sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : Xanthan Gum tidak kompatibel dengan agen
pengoksidasi, beberapa tablet lapisan film, karboksimetilselulosa
natrium, aluminium kering gel hidroksida, dan beberapa bahan aktif
seperti amitriptyline, tamoxifen, dan verapamil.
 

19
2. Thickening Agent
Propilenglikol (HPE : 592, FI V, 1019) Sinonim : 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl
  ethylene glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol; propylenglycolum.
Nama Kimia : 1,2-Propanediol
BM : 76.09
Struktur Kimia :
Kategori Fungsional : Thickening agent
Pemerian : Cairan kental, jernih, tdak berwarna, todak berbau, rasa agak
manis, higroskopis
Kelarutan : Larut dengan aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin, dan air;
larut pada 1 dalam 6 bagian eter; tidak larut dengan minyak mineral ringan
atau minyak tetap, tetapi akan larut beberapa minyak esensial.
Penyimpanan : disimpan dalam wadah tertutup, terlindung dari cahaya, di
tempat yang sejuk dan kering.
Inkomptabilitas : Propilen glikol tidak sesuai dengan reagen pengoksidasi
seperti kalium permanganat

20
3. Pemanis
Sorbitol (HPE : 679) Sinonim : C*PharmSorbidex; E420; 1,2,3,4,5,6-hexanehexol; Liponic 70-
NC; Liponic 76-NC; Meritol; Neosorb; Sorbitab; sorbite; Dsorbitol; Sorbitol
Instant; sorbitolum; Sorbogem.
Nama Kimia : D-Glucitol
BM : 182.17
Struktur Kimia :
Kategori fungsional :Sweetening agent
Pemerian : serbuk, butiran dan kepingan.
Kelarutan :
Solubilitas Pelarut pada 20°C
Chloroform Praktis tidak larut
Etanol (95%) 1 dalam 25
Etanol (82%) 1 dalam 8.3
Etanol (62%) 1 dalam 2.1
Etanol (41%) 1 dalam 1.4
Etanol (20%) 1 dalam 1,2
Etanol (11%) 1 dalam 1,14
Eter Praktis tidak larut
Methanol Sedikit larut
Air 1 dalam 0,5
Penyimpanan : wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : Sorbitol akan membentuk kelat yang larut dalam air
dengan banyak divalen dan ion logam trivalen dalam kondisi asam dan
basa kuat. Penambahan cairan polietilen glikol ke larutan sorbitol, dengan
agitasi kuat, menghasilkan lilin, gel larut air dengan a titik leleh 35-408C.
Larutan sorbitol juga bereaksi dengan zat besi oksida menjadi berubah
warna. Sorbitol meningkatkan tingkat degradasi penisilin dalam kondisi
netral dan larutan air.
 

21
4. Anticaking Agent
Cab-O-Sil (HPE : 185) Sinonim : Aerosil; Cab-O-Sil; Cab-O-Sil M-5P; colloidal silica;
fumed silica; fumed silicon dioxide; hochdisperses silicum dioxid;
SAS; silica colloidalis anhydrica; silica sol; silicic anhydride; silicon
dioxide colloidal; silicon dioxide fumed; synthetic amorphous
silica;Wacker HDK.
Nama Kimia : Silica
BM : 60.08
Kategori Fungsional : Anticaking agent
Pemerian : Berwarna putih terang, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam pelarut organik, air, dan
asam, kecuali asam hidrofluorat; larut dalam larutan panas alkali
hidroksida. Membentuk dispersi koloid dengan air. Untuk Aerosil,
kelarutan dalam air adalah 150 mg / L pada 258C
(pH 7).
Penyimpanan : harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.
Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan sediaan
diethylstilbestrol.

22
5. Pengawet
Nipagin (HPE, 441) Sinonim : Aseptoform M; CoSept M; E218; 4-hydroxybenzoic acid methyl ester;
metagin; Methyl Chemosept; methylis parahydroxybenzoas; methyl p-
hydroxybenzoate; Methyl Parasept; Nipagin M; olbrol M; Tegosept M; Uniphen
P-23.
Nama Kimia : Methyl-4-hydroxybenzoate
BM : 152.15
Struktur Kimia :
Kategori Fungsional : Pengawet antimikroba
Pemerian : kristal tidak berwarna atau kristal putih bubuk. Tidak
berbau atau hampir tidak berbau dan memiliki sedikit rasa terbakar
Kelarutan : Ethanol 1 dalam 2, Etanol (95%) 1 dalam 3, Etanol (50%) 1 dalam
6, Eter 1 dalam 10, Gliserin 1 dalam 60, Minyak mineral Praktis tidak larut,
Minyak kacang 1 dalam 200, Propilen glikol 1 dalam 5, Air 1 dalam 400, 1 dalam
50 pada 50oC, 1 dalam 30 pada 80oC.
Penyimpanan : Methylparaben harus disimpan dalam wadah tertutup di tempat
yang sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan zat lain, seperti bentonit, magnesium
trisilicate, bedak, tragacanth, sodium alginate, Minyak atsiri, sorbitol, dan
atropin.
 

23
6. Pengawet
Nipasol (HPE hal 596) Sinonim : Aseptoform P; CoSept P; E216; 4-hydroxybenzoic acid
propyl ester; Nipagin P; Nipasol M; propagin; Propyl Aseptoform; propyl
butex; Propyl Chemosept; propylis parahydroxybenzoas; propyl
phydroxybenzoate; Propyl Parasept; Solbrol P; egosept P; Uniphen P-
23.
Nama Kimia : Propyl 4-hydroxybenzoate
BM : 180.20
Struktur Kimia :
Kategori Fungsional : Pengawet antimikroba
Pemerian : bubuk putih, kristal, tidak berbau, dan tidak berasa.
Kelarutan : Aseton larut, Etanol (95%) 1 dalam 1.1, Etanol (50%) 1
dalam 5.6, Eter larut, Gliserin 1 dalam 250, Minyak mineral 1 dalam
3330, Minyak kacang 1 dalam 70, Propilen glikol 1 dalam 3,9,
Propylene glycol (50%) 1 dalam 110, Air 1 dalam 4350 pada 15 oC, 1
dalam 2500, 1 dalam 225 pada 80 oC.
Penyimpanan : disimpan dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk
dan kering.
Inkompatibilitas : Aktivitas antimikroba dari propylparaben berkurang
secara signifikan jika dengan surfaktan nonionik.

24
7. Corigen odoris
Menthol (HPE : 433) Sinonim : Hexahydrothymol; 2-isopropyl-5-methylcyclohexanol; 4-
isopropyl-1-methylcyclohexan-3-ol; 3-p-menthanol; p-menthan-3-ol;
dlmenthol; mentholum racemicum; menthomenthol; mentoli; mentolis;
peppermint camphor; racemic menthol.
Nama Kimia : 5-Methyl-2-(1-methylethyl)cyclohexanol
BM : 156.27
Struktur Kimia :
Kategori Fungsional : Suspending agent
Pemerian: Hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak berwarna,
biasanya berbentuk jarum, atau massa melebur, bau enak seperti
minyak permen
Kelarutan: Sangat larut dalam etanol (95%), kloroform, eter, lemak
minyak dan parafin cair; bebas larut dalam asam asetat glasial; larut
dalam aseton dan benzena; sangat sedikit larut dalam gliserin; praktis
tidak larut dalam air.
Penyimpanan : pada suhu ruang dan disimpan dalam wadah yang
tertutup rapat
Inkompatibilitas : Tidak cocok dengan: butylchloral hydrate; kamper;
hidrat kloral; kromium trioksida; b-naftol; fenol; kalium permanganat;
pyrogallol; resorsinol; dan timol.

25
8. Pelarut  

Aquadest Sinonim : air suling, aqua destilata


BM : 18,02
Struktur Kimia : H₂O
Pemerian : cairan jernih tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa, tidak berwarna
Kelarutan :-
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

26
RANCANGAN SPESIFIKASI SEDIAAN
Persyaratan umum sediaan

Dapat Stabilitas Stabilitas


diterima mikrobiologi farmakologi

Stabilitas Stabilitas
Aman
kimia farmakologi

Bentuk
Stabilitas
Efektif sediaan
fisika
yang terpilih

27
Formula Baku Pustaka
Bill of Materials
Scale (mg/mL) Item Material Name Quantity/L (g)

27.0 1 Simethicone 30% 27.0


30.0 2 Cremophor RH 40 30.0
70.0 3 Water 70.0
80.0 4 Aluminium hydroxide dry gek (Giulini) 80.0
80.0 5 Magnesium hydroxide 80.0
90.0 6 Kollidon CL-M 90.0
100.000 7 Sorbitol, crystalline 100.000
4.0 8 Banana flavour 4.0
5.00 9 Coconut flavour 5.00
1.00 10 Saccharin sodium 1.00
q.s 11 Water q.s to 1 L
q.s 12 Citric acid to adjust pH to 9.0 q.s

(Niazi, 2004)
28
Aluminum Hydroxide and Magnesium Hydroxide Suspension (Niazi,
2004)

Material      
Scale (mg/5 mL) Item Material Name Quantity/L (g)
200.00 1 Aluminum hydroxide gel 214.00
80.00 2 Magnesium hydroxide paste 30% 54.20
150.00 3 Sorbitol (70% solution) 30.00
10.00 4 Methyl paraben 2.00
1.00 5 Propyl paraben 0.20
2.00 6 Saccharin sodium 0.40
15.00 7 Magnesium aluminium silicate (Veegum HV) 3.00
0.20 8 Ammonia solution 25% 0.04
4.50 9 Sodium Hypochlorite 5% 0.90
100.00 10 Propylene glycol 20.00
0.75 11 Lemon-mint flavour 0.15
- 12 Water, purified q.s to 1 L

29
Aluminum Hydroxide and Magnesium Hydroxide Suspension (Niazi, 2004)

Bill of Materials      
Scale (mg/5 mL) Item Material Name Quantity/L (g)
405.00 1 Aluminum hydroxide gel 290.00
100.00 2 Magnesium hydroxide paste 30% 67.00
0.21 3 Ammonia solution 25% 0.042
0.053 4 Ammonia solution 25% 0.0106
10.00 5 Methyl paraben 2.00
0.25 6 Menthol 0.05
3.00 7 Propyl paraben 0.60
1.00 8 Peppermint oil 0.20
50.00 9 Propylene glycol 10.00
1.25 10 Saccharin sodium 0.25
150.00 11 Sorbitol (70% solution) 30.00
4.50 12 Sodium hypochlorite 5% 0.900
1.25 13 Sodium hypochlorite 5% 0.250
15.00 14 Magnesium aluminum silicate (Veegum HV) 3.000
- 15 Water, purified q.s to 1 L

30
Rancangan Spesifikasi Sediaan
Bentuk Sediaan Suspensi
Kadar Bahan Aktif Alumunium 200 mg,
Magnesium 100 mg per 5
ml 

Dosis
pH sediaan 7,3-8,5
Kemasan Terkecil 60 ml
Warna Putih
Bau Menthol
Rasa Mint
Wadah Botol
Viskositas 1500-2500 cPs

31
Formula I
Bahan-bahan Fungsi Rentang % yang digunakan Untuk 60 mL
penggunaan

Aluminium Hidroksida Bahan aktif <1g 20% 12 g


Gel

Magnesium Hidroksida Bahan aktif <2g 10% 6g

Xanthan Gum Suspending agent 1% 0,5% 0,3 g


Propilen glikol Thickening agent 10-25% 15,57% 9,342 g
Sorbitol Sweetening agent 70% 29,8% 17,88 g
Cab-O-Sil Anticaking agent 2.0-10.0% 1% 0,6 g
Nipagin Preservative 0,015-0,02% 0,015% 0,009
Nipasol Preservative 0,01-0,02% 0,01% 0,006
Menthol Corigen 0,003% 0,003% 0,0018
Aquades Pelarut Ad 60 23,1% 13,86 ml

32
Perhitungan Pengambilan Bahan

•• Perhitungan
  Pengambilan Bahan
• Aluminium Hidroksida Gel = 200 mg
• Magnesium Trisilicate = 100 mg
• Xanthan Gum =
• Propilenglikol =
• Sorbitol =
• Cab-O-sil =
• Nipagin =
• Nipasol =
• Menthol =
• Aquades = 60 – (46,1388) = 13,86 ml

33
Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang semua bahan

Dimasukkan xanthan gum + air ke dalam mortir, gerus Dimasukkan propilen glikol kedalam beker glass
ad homogen  
 

nipagin dan nipasol kedalam beaker glass yang berisi


Dimasukkan Aluminium Hidroksida Gel dan magnesium propilenglikol, aduk ad homogen
Trisilicate ke dalam mortir digerus ad homogen
 
Dimasukkan sorbitol aduk ad homogen
 

dimasukkan kedalam mortir digerus ad homogen


 

Dimasukkan Cab-o-sil, menthol dan sisa aquades, gerus ad


homogen
 

Dimasukkan kedalam botol, dikemas.


Formula 2
No Nama Bahan Fungsi Rentang Konsentrasi Berat dalam 60 ml
penggunaan (%) penggunaan (%) (g)

1. Al(OH)3 Bahan aktif 200mg/5ml 200mg/5ml 2,4

2. Mg(OH)2 Bahan aktif 80mg/5ml 80mg/5ml 0,96

3. CMC-Na Suspending agent 0,25 – 1,0 0,8 0,48

4. Propilen glikol Pembasah 10 – 25 15 9,36

5. Na-sakarin Pemanis 0,075 – 0,6 0,1 0,06

6. Sorbitol Pemanis 3 3 2,682

7. Nipagin Pengawet 0,015 – 0,2 0,1 0,06

8. Nipasol Pengawet 0,01 – 0,02 0,02 0,012

9. Aquadest Pelarut Ad 60 ml Ad 60 ml Ad 60 ml
Perhitungan

Al(OH)3 =
Mg(OH)2 =
CMC-Na =
Propilen glikol =
Na-sakarin =
Sorbitol =
Nipagin =
Nipasol =
Sisa aquadest = 60 ml –
(2,4+0,960,48+9,36+0,06+2,682+0,06+0,012)g
= 43,986 ml
Air untuk CMC-Na =
Siapkan alat dan bahan. Timbang semua bahan

Kalibrasi botol 60 ml

 Mengembangkan CMC-Na dengan bagian air Gerus Al(OH)3 dalam mortir,


yang telah di didihkan. Diamkan sampai tambahkan Mg(OH)2 gel, aduk ad
mengembang, gerus ad terbentuk mucilago homogen

Tambahkan mucilago CMC-Na ke dalam campuran Al(OH) 3 dan


Mg(OH)2, aduk ad homogen (camp.1)

Melarutkan nipagin ke dalam propilen Camp.1


glikol, aduk ad homogen. Tambahkan Aduk ad homogen
nipasol, aduk ad homogen. (camp.2)
Memasukkan ke dalam camp.1

Melarutkan Na-sakarin dalam Camp.2 Tambahkan sorbitol 


air, aduk ad homogen. Aduk ad homogen 
Memasukkan ke dalam camp.2

Memasukkkan sediaan ke dalam botol, tambahkan aquadest ad tanda


kalibrasi. Tutup dan kocok ad homogen

Beri etiket dan kemasan


Formula 3
Nama Bahan Fungsi Kadar % Digunakan Jumlah

Alumunium Bahan Aktif 200mg/5ml 200mg/5ml 2400mg


Hidroksida

Magnesium Bahan Aktif 200mg/5ml 200mg/5ml 2400mg


Hidroksida

Gliserin Pembasah <30% 20% 15.14g

Glukosa Pemanis 20-60 20% 17.16g

PGA Pensuspensi 5-10% 5% 3g

Mint Essence Perasa qs qs 3 tetes

Metil paraben Pengawet 0.015-0.2 0.17% 0.102

Propil paraben Pengawet 0.01-0.02 0.03 0.018

Aquadest Pelarut Ad 60 ml Ad 60ml Ad 60ml


Perhitungan
a.Al(OH)3= 200mg/5ml
Dibuat = 60 ml
=200 mg / 5 ml x 60 ml
=2400 mg = 2.4g
b. Mg(OH)2= 200mg/5ml
Dibuat = 60 ml
=200 mg / 5 ml x 60 ml
=2400 mg = 2.4g
c. Gliserin=20/100 x 60 ml = 12ml x 1.2620g/cm3= 15.14g
d. Sirupus simplex= 20/100 x 60 = 12 ml
= dengan perbandingan glukosa = 60/100 x 12 ml= 7.2g
= aquadest= 40/100 x 12ml= 4.8ml
e.PGA =5/100 x 60 = 3 g
Air untuk PGA =1.5x 3g = 4.5 ml
f.Metil paraben= 0.17/100 x 60= 0.102ml
0.102g x 1.352g/cm³=0.14g
g. Propil paraben= 0.03/100x60=0.018ml
0.018x1.288g/cm3=0.023g
h. Aquadest = 60 - 35.06ml = 24.94ml - 4.5ml-4.8ml=15.64ml
Siapkan Alat dan Bahan

Kalibrasi Botol 60 ml

Pembuatan Mucilago

Timbang PGA 3g Ukur aquadest , di


gelas ukur 4.5ml

Masukkan dalam mortir (A)

Gerus ad homogen dan larut (A)

Timbang Al (OH)3 2400mg Timbang Mg (OH)2 2400mg

Masukkan dalam mortir (A)


Buat sirupus simpex Timbang Nipagin 102mg Timbang Nipasol 18mg
dengan timbang glukosa
7.2g dan ukur air di gelas
ukur 4.8ml , gerus dalam
mortir (b) ad homogen Timbang gliserin 15.14 g ,
larutkan nipagin dan
nipasol dengan gliserin
dalam beaker glass ad larut

Masukkan dalam mortir (b)

gerus ad homogen

Campurkan campuran dalam mortir (b) ke


mortir (a) , gerus ad homogen

Masukkan campuran bahan dalam mortir


(a) ke dalam botol yg telah dikalibrasi

Tambahkan aquadest ad
60ml atau tanda kalibrasi

Tambahkan mint essence 3


tetes, kocok homogen
Persyaratan : Warna : putih
Bau : khas
Organoleptis Tekstur : suspensi
Alat : Panca Indera
Prosedur :
❖ Sediaan yang telah jadi dilakukan
pengamatan organoleptis meliputi warna,
bau, dan tekstur (Priani dkk, 2013)
❖ Dilakukan pengamatan bentuk dan
tekstur dari sediaan dengan melihat
sediaan mampu mengalir dalam wadah
❖ Diamati warna sediaan dengan cara
dilihat dengan latar belakang dengan warna
hitam
Diamati bau dengan cara dikibaskan diatas
sediaan yang telah jadi (Yati dkk., 2018)
Uji pH Uji Viskositas

Persyaratan : pH 7.3 – 8.5 (Jalwal dkk,


2015)
Alat : pH meter
Prosedur : (Wahyuni dkk, 2017)
Alat : Viskometer Brookfield
❖ Diambil pH meter, buka penutup KCl jenuh. Cara kerja :
❖ Dibilas elektrode dengan aquadest, lalu 1. Cuci alat viskometer dengan aquadest dan
keringkan dengan kertas tisu halus. keringkan menggunakan tisu.
❖ Dikalibrasi pH meter dengan larutan pH 2. Masukkan zat uji sebanyak 80 ml ke dalam
standar. viskometer.
❖ Dibilas elektrode dengan aquadest, lalu
3. Pasang peaddle pada rotor viskometer.
keringkan dengan kertas tisu halus.
❖ Dituang sediaan ke dalam beaker glass 4. Pastikan jarum pembaca skala pada posisi
❖ Dicelupkan elektrode ke dalam suspensi, nol.
biarkan selama 30 detik. 5. Pilih skala terkecil yang ada pada alat.
❖ Dicatat nilai pH yang muncul pada layar alat 6. Tekan tombol on untuk memutar rotor.
7. Jarum akan berputar sampai 10 kali putaran,
kemudian tekan sampai jarum berhenti.
8. Catat angka terakhir yang ditunjukkan pada
jarum.
Pengukuran
Berat Jenis Persyaratan : >1.00 g/mL (Wahyuni dkk, 2017)
Alat : Piknometer dan timbangan analitik
Prosedur : (Wahyuni dkk, 2017)
❖ Dibersihkan piknometer lalu dikeringkan.
❖ Ditimbang piknometer kosong pada timbangan analitik.
❖ Dituangkan aquadest ke dalam piknometer ad penuh.
❖ Disesuaikan suhu menjadi 20°C.
❖ Dtimbang piknometer yang berisi aquadest.
❖ Dituangkan larutan uji (suspensi) ke dalam piknometer
ada penuh, kemudian ditimbang pada suhu 20°C.
❖ Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.
❖ Dihitung berat jenis pada masing-masing replikasi

  ρ=

Dimana: A1 = piknometer dengan isi aquadest


A2 = piknometer dengan isi larutan uji
A = piknometer kosong
ρ = berat jenis (g/mL)
Volume
Terpindahkan
Syarat:
Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100%, dan
tidak ada satu wadahpun volumenya kurang dan 95% dari volume yang tertera pada
etiket. Jika A adalah volume rata-rata kurang dari 100% dari volume yang tertera pada
etiket, tetapi tidak ada satu wadahpun volumenya kurang dan 95% dari volume yang
tertera pada etiket, atau B adalah volume rata-rata tidak kurang dari 100% dan tidak
lebih dari satu wadah yang volumenya kurang dan 95%, tetapi tidak kurang dan 90%
dari volume yang tertera pada etiket, lakukan uji terhadap 20 wadah tambahan.
Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurang dari 100% dan
volume yang tertera pada etiket, dan volume caftan yang diperoleh tidak lebih dari satu
dari 30 wadah yang volumenya kurang dan 95%, tetapi tidak kurang dan 90% dari
volume yang tertera pada etiket.
Cara kerja:
1. Keluarkan isi dari wadah ke dalam wadah yang sesuai dan telah ditara (biarkan
mengalir sampai tidak lebih dari 5 detik)
2. Tentukan bobot isi dari wadah
3. Hitung volume setelah penetapan bobot jenis.

(Farmakope Indonesia edisi V)


Uji
Sedimentasi
Persyaratan : nilai F > 1 atau mendekati 1 (Jones, 2008)
 Alat : gelas ukur tertutup
Prosedur :
1. Diambil masing-masing suspensi sebanyak 50 Ml
2. Dimasukkan kedalam gelas ukur tertutup
3. Digerakan terbalik sebanyak 3 kali
4. Suspensi didiamkan selama 3 menit, lalu dilihat volume sedimentasinya, dan dicatat sebagai
Volume Sedimen Asli (H0). Gelas ukur tidak boleh digeser atau dipindahkan. Harus didiamkan
ditempat yang sama selama 7 hari
5. Diamati volume sedimentasi setiap 24 jam selama 7 hari dan dicatat sebagai Volume Akhir
Sedimen (Hu)
Lalu, setelah mendapat data di hitung dengan rumus :
F=
Dimana : F = volume sedimentasi
Hu = volume akhir sedimen
H0 = volume sedimen asli
(Jalwal dkk, 2015)
Daftar Pustaka
Arif. 2007. Farmasetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, h. 39
Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia edisi III. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia edisi IV. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
Depkes RI. (2014). Farmakope Indonesia edisi V. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
Jalwal, P., Sigh, B., Lata, S., dan Mehndiratta, P.,(2015). Formulation and Stabilization of Antacid Formulation.
International Journal Of Pharma Professional’s Research Research Article, 6(2), 1226-1229.
Lachman L., Herbert, A. L. & Joseph, L. K., 2008, Teori dan Praktek Industri Farmasi Edisi III, 1119-1120, Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.
Jones David.2008.Phamaceutics Dosage From and Design.London-United Kingdom:The Pharmaceutical Press.
Lieberman,az Rieger & Banker, 1989, Pharmaceutical Dosage Form : Disperse System, Vol ke-2, 495-498, Marcel Dekker Inc,
New York.
Lund, Walter. (1994). The Pharmaceutical Codex, 12th edition, The Pharmaceutocal Press, London.
Martin, A, et al. 1990. Farmasi Fisika. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Nafriadi, Gunawan, dan Gan Sulistia. (2012). Farmakologi Dan Terapi. Departemen Farmakologi Dan Terapeutik
FKUI. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Niazi, Sarfaraz (2004). Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Liquid Products Vol.3. CRC
PRESS. Boca Raton London New York Washington, D.C.
Priani, S.E., Darijanto, S.T., Suciati, T., Iwo, M.I. (2013). Formulasi Sediaan Emulgel Untuk Penghantaran
Transdermal Ketoprofen. Acta Pharmaceutica Indonesia, 38(1), 37-42.
Rowe, Raymond C., Sheskey, Paul J dan Quinn, Marian E. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. UK:
Pharmaceutical Press.
Sinko, P. J., 2011, Martin Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika edisi 5, diterjemahkan oleh Tim Alih Bahasa Sekolah
Farmasi ITB, 706, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Sweetman, S. C., Blake, P. S., Brayfield, A., McGlashan, J. M., Neathercoat, G. C., & Parsons, A. V. (2009).
Martindale The Complete Drug Reference Thirty sixt edition. London: Pharmaceutical Pres.
Tomina, O.E., et al., Antacids Clinical Pharmacology. Journal of V. N. Karazin` KhNU, 2014. 1141(28): p. 52-57)
Wahyuni, R., Syofyan, S., Septa, M. (2017). Formulasi dan Evaluasi Stabilitas Fisik Suspensi Ibuprofen
Menggunakan Kombinasi Polimer Sebuk Gom Arab dan Natrium Karbonsimetilselulosa. Jurnal Farmasi Higea,
9(1), 56-67.
Yati, K., Jufri, M., Gozan, M., Mardiastuti dan Dwita, L.P. (2018). The Effect of Hidroxy Propyl Methyl Cellulose
(HPMC) Concentration Variation on Physical Stability of Tobacco (Nicotiana tabaccum L.) Extract Gel and Its
Thank You

Anda mungkin juga menyukai