Anda di halaman 1dari 28

KERAGAMAN {REINTRODUKSI

SPESIES FAUNA
HAYATI KE HIDUPAN
ALAMI
LIAR}
“HEWAN YANG SUDAH
LANGKA”

Kelas K / Kel : 11
Tri Wahyu Cahyantini (18334011)
Anggit Melvina (18334012)
Pendahuluan ..

 Pada abad modern ini, Pemerintah Indonesia seringkali menerbitkan


peraturan perundangan untuk melindungi spesies dan habitat di
daerahnya dari ancaman kepunahan maupun kerusakan oleh manusia.
(Widodo, 2007).
 Eksploitasi hewan-hewan langka terus terjadi, sehingga upaya keras
untuk penanggulangan ancaman kepunahan hewan langka harus
dilakukan.
 Beragam pendekatan dan metode untuk menyelamatkan berbagai
spesies dari kepunahan telah dilakukan oleh para ahli biologi konservasi.
 Salah satunya :
 Mengupayakan dan mendorong pembentukan dan peningkatan populasi, baik
spesies liar maupun separuh liar, khususnya untuk spesies-spesies yang
berstatus langka dan terancam punah (Bowles & Whelan, 1994).
Eksploitasi Fauna Secara Berlebihan
 

 Pada saat ini eksploitasi berlebihan yang dilakukan o/ manusia


diprediksi telah mengancam sepertiga jumlah mamalia & burung
yang status konservasinya genting dan rentan kepunahan (Hilton-
Taylor, 2000).

 Pada banyak daerah di dunia, daging hewan liar (bushmeat) a/ sumber


protein yg sangat penting bagi pertumbuhan manusia.

 Menurunnya populasi hewan akibat perburuan hewan secara intensif


dikenal dg istilah krisis bushmeat,.
Berikut beberapa solusi penyelesaian
masalah bushmeat di antaranya:

Pembatasan Pembatasan Penutupan akses


penjualan dan penjualan jalan menuju jalur
pengangkuta senjata api penebangan
kayu.
n bushmeat dan amunisi

Perluasan
Pembentukan
perlindungan bagi
cagar alam yang
spesies kunci
melarang adanya
yang terancam
perburuan
punah  (Robinson et al., 1999)
Di Indonesia, perdagangan bushmeat
jarang ditemukan,
 Namun aktivitas ini berlangsung cukup intensif di beberapa daerah
bagian utara Pulau Sulawesi (Lee, 1999).
 Tidak kurang dari 27 spesies satwa diketahui bahwa diburu untuk
dijadikan bahan makanan, termasuk berbagai mamalia endemik dan
terancam punah seperti :
 Kuskus kerdil (Strigocuscus celebensis),
 Kuskus kerdil adalah spesies marsupial dari
keluarga Phalangeridae. -Wikipedia
 Nama ilmiah : Strigocuscus celebensis
Tiga spesies monyet endemik Sulawesi yakni :

1. Macaca hecki (Monyet Hitam), Makaka (Lat,:Macaca) adalah sejenis kera dari


ordo : Primata
famili : Cercopithecidae (Monyet Dunia Lama)
genus : Macaca
species : M. Hecki https://en.wikipedia.org/wiki/Heck's_macaque

2. M. nigra, Yaki atau Monyet wolai atau Monyet hitam sulawesi (Macaca


nigra) .
 - Yaki merupakan jenis monyet makaka terbesar yang ada di Pulau
Sulawesi.[3] 
ordo : Primata
famili : Cercopithecidae (Monyet Dunia Lama)
genus : Macaca
species : M.nigra https://id.wikipedia.org/wiki/Yaki
3. M. nigrescens, Monyet Gorontalo atau Monyet Dumoga (Macaca nigrescens)
ordo : Primata
famili : Cercopithecidae (Monyet Dunia Lama)
genus : Macaca
species : M. Nigrescens https://id.wikipedia.org/wiki/Monyet_Gorontalo

4. Anoa (Bubalus spp.), Banyak yang menyebut anoa sebagai kerbau kerdil. Anoa
merupakan hewan yanGtergolong fauna peralihan.
ordo : Artiodactyla
famili : Bovidae
genus : Bubalus
species : B. Depressicornis Anoa dataran rendah
Anoa pegunungan
 (B. desdrepassicornis)
(B. quarlesi) di Kebun
B. Quarlesi di Kebun Binatang
Binatang San Diego,
Surabaya, Surabaya,
Jawa Timur, Indonesia California, USA

https://id.wikipedia.org/wiki/Anoa
 Babirusa (Babyrousa babyrussa).

ordo : Artiodactyla
famili : Suidae
genus : Babyrousa
species : Babyrousa babyrussa
https://id.wikipedia.org/wiki/Babirusa
 Informasi data eksploitasi beberapa jenis hewan tidak begitu jelas
jumlahnya sehingga sulit untuk memprediksi besaran populasi di
habitatnya seperti pada katak dan curik/jalak Bali.
 Perdagangan lengan katak di seluruh dunia, setiap tahun
Indonesia mengekspor lengan katak sekitar 94-235 juta
katak ke beberapa negara Eropa Barat untuk dikonsumsi
sebagai makanan mewah, (Veith et al., 2000).
 Contoh tentang perburuan dan perambahan curik Bali atau
burung jalak Bali (Leucopsar rothschildi),
 Menyebabkan :
 Status konservasi spesies ini
termasuk kategori ‘kritis’
menurut IUCN dan Birdlife
International (Shannaz et al., 1995).
 Curik Bali ditemukan oleh seorang biolog, Erwin Stresemann
secara kebetulan pada tahun 1911. Burung endemik Pulau Bali trsbt
memiliki habitat di daerah hutan musim dan komunitas padang
rumput-akasia
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) / Curik Bali
• Ordo : Passeriformes
• Famili : Sturnidae
• Genus : Leucopsar
• Species : L. Rothschildi

• https://id.wikipedia.org/wiki/Jalak_bali
 Pada zaman dahulu, curik dapat dijumpai di
sepertiga bagian Pulau Bali,
 Namun kini hanya terdapat di Taman Nasional Bali Barat&
 Di ujung barat laut Pulau Bali.
 Menurut informasi penduduk setempat sekitar tahun
1960-an sebaran curik Bali mencapai ujung bagian
barat & ujung barat daya Pulau Bali bagian barat.
 Pada pertengahan tahun 1980-an, sebaran jenis ini
telah menyusut,
 Dari sekitar 300 km persegi menjadi 60 km persegi pd
pertengahan tahun 1980-an.
 Menurut Jepson et al. (1997),
 Pada pertengahan tahun 1990-an burung trsbt ditemukan berbiak
hanya di lokasi yang luasnya sekitar 2,5-3 km persegi di Teluk
Kelor dan Teluk Brimbun.
 Penurunan yang sangat drastis terhadap populasi burung yang
tergolong paling langka serta terancam punah ini, lebih
disebabkan oleh:
 Penebangan hutan di masa lampau dan
tingginya intensitas perburuan secara liar
(ilegal) untuk diperdagangkan sebagai
satwa peliharaan (Indrawan et al., 2012) .
Prioritas Konservasi Nasional :

Terdapat tiga tujuan konservasi yaitu :

Menyelidiki dampak manusia terhadap keberadaan dan


kelangsungan hidup spesies,Komunitas, dan ekosistem,

Mengembangkan pendekatan praktis untuk mencegah kepunahan


spesies, menjaga variasi genetik dalam spesies, serta melindungi dan
memperbaiki komunitas biologi dan fungsi ekosistem terkait;

Mempelajari serta mendokumentasi seluruh aspek


keanekaragaman hayati di bumi (Wilson, 1992).
 Untuk mengetahui status konservasi suatu spesies
langka perlu dilakukan upaya sensus di lapangan,
selanjutnya secara berkala dilakukan :
1. Pemantauan populasi-populasi dari spesies
tersebut.
 Untuk memperkirakan ukuran populasi, perlu
diterapkan:
1. Metode sensus dengan cara mendata semua
individu yang ada.
Berikut data beberapa jenis fauna yg
status konservasinya menjadi jenis
prioritas konservasi berskala nasional :
 Pada program reintroduksi diperlukan :
Selama proses pelepasan atau setelah pelepasan
1. Pemantauan terutama untuk beberapa spesies satwa.

2. Perawatan khusus
 Pelepasan secara bertahap & dipantau /
didampingi manusia dikenal sebagai soft
release (Kleiman, 1999).
 Proses kegiatan ini bersifat sementara**
{agar mereka dapat mengenali daerah
pelepasan dgn baik & mandiri secara
perlahan} (Castro et al., 2003).
 Keberhasilan suatu program reintroduksi memiliki
nilai pendidikan tersendiri.
 Contoh :
 Di Timur Tengah dan Afrika, : hasil penangkaran ‘Arabian
Oryx’ (Oryx leucoryx) telah berhasil direintroduksikan
ke daerah-daerah padang pasir yang sebelumnya pernah
dihuni oleh mereka.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP JENIS
BURUNG LANGKA ENDEMIK YANG
TERANCAM PUNAH DI MALUKU
Jenis burung langka endemik yang ada di Provinsi
Maluku dari tahun ke tahun mengalami penurunan
populasi, disebabkan oleh bbrpa faktor :

Biaya yang disediakan oleh


Adanya penebangan hutan
pemerintah untuk
yang massif (dalam area
melakukan rehabilitasi dan
yang luas).
konservasi sangat minim.

Terjadinya atau banyaknya


perdagangan liar yang
dilakukan oknum tertentu.
Kepunahan secara biologi berarti hilangnya keberadaan
dari sebuah spesies atau sekelompok takson.

 Waktu kepunahan spesies ditandai dg matinya individu terakhir


spesies tersebut, dikarenakan wilayah sebaran sebuah spesies /
takson yang sangat luas, maka sangat sulit untuk menentukan waktu
kepunahan.
 Kesulitan ini dapat berujung kepada suatu fenomena yang dinamakan
takson Lazarus, dimana sebuah spesies dianggap telah punah ttp
muncul kembali. 10 juta
tahun,
 Umumnya, suatu spesies akan punah dalam waktu
 Beberapa spesies, biasanya juga disebut fosil hidup, telah bertahan
dan tidak byk berubah selama seratus juta tahun.
 Contoh fosil hidup :
Buaya,
Jenis Burung Langka Endemik di
Provinsi Maluku :
1.
Jenis Burung Cendrawasih / Paradisaea minor
Burung berbulu indah ini disebut “burung dari surga”
karena kecantikannya.
Dari sekitar 40 jenis cendrawasih yang ada di dunia,
Sebanyak 27 jenisnya ada
di Indonesia.

Burung Cendrawasih Kecil (Paradisaea minor)


2. Jenis Burung Kakatua
Kakatua Maluku/ Cacatua Moluccensis
Burung berukurang sedang dengan P= 52 cm
Genus : Cacatua. Kakatua Maluku (Cacatua moluccensis)

Burung ini mempunyai bulu putih bercampur warna merah


jambu.
Terdapat jambul besar di kepalanya berwarna merah-jambu
yang dapat ditegakkan.
Bulu-bulu terbang dan ekornya berwarna jingga
Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I dan II sejak tahun 1989
3. Jenis Burung Nuri Raja Ambon/ (Alisterus ambonensis)
 Di sebut juga bggi Nuri Raja.
 Dalam bahasa Inggris dikenal :
1) Moluccan King-parrot,
2) Ambon King Parrot, atau Amboina King Parrot.
 Dalam bahasa latin : Alisterus ambonensis
 Mempunyai paruh bengkok,
 Badan sepanjang 35 cm ini memiliki bulu yang „semarak‟ dan
mencolok dengan kombinasi warna merah, hijau, dan biru.1
 Burung Nuri Raja Ambon burung langka endemik di Maluku yg
ditetapkan sbg maskot provinsi Maluku mendampingi Anggrek Larat
sebagai flora identitas provinsi.
Perlindungan Hukum Terhadap Jenis
Burung Endemik yang Mengalami
Kepunahan di Maluku
 Upaya perlindungan hukum terhadap jenis burung
langka endemik :
 Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah Nomor 7
Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
 Aturan mengenai larangan kegiatan yang dapat mengakibatkan
perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka alam dirumuskan
dalam Pasal 19 ayat (1), Undang-undang Nomor 5 tahun 1990
tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.
 (1) Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat
mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka alam.
 Pengaturan mengenai pelarangan jenis satwa
langka endemik :
 Pasal 21 ayat (1), Undang-undang Nomor 5 Tahun
1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistem.
 Pasal 21 menyatakan: Setiap orang dilarang untuk: (1)
menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki,
memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa
yang dilindungi dalam keadaan mati;
Upaya-upaya Lain Untuk Melakukan
Perlindungan Terhadap Jenis
Burung Langka Endemik di Maluku
Pemberdayaan
Pemberdayaan Hukum Adat instrumen2 keagamaan, Pembuatan peraturan
pada Masyarakat Adat utk menyerukan di daerah yang mengatur
,seperti membuat aturan
rumah-rumah ibadah mengenai perlindungan
sasi adat untuk melindungi
larangan melakukan terhadap X
X
perdagangan liar
terhadap X

Pembuatan Peraturan
Gubenur yang mengatur X adalah jenis burung
tentang perlindungan langka endemik di Maluku
terhadap X
KESIMPULAN ..
 Mengacu pada permasalahan dan penjelasan di atas,maka sudah
merupakan kewajiban bagi pemerintah untuk terus
membangun dan memfalitasi para ahli dan praktisi
biologi konservasi untuk bekerja sama dengan
masyarakan lokal,dan pemerintah daerah setempat.
 Faktor yang harus diperhatikan adalah hukum haruslah
ditegakan dalam menindak pelaku yang melakukan
kejahatan terhadap hewan langka,baik dalam
pemburuan,perdagangan ilegal/legal dan pembalakan
liar.
 Selain itu yang tidak kalah pentingnya dari kedua hal diatas
adalah kesadaran masyarakat untuk turut dalam serta
dalam perlindungan dan pengawasan kelangsungan
hidup fauna.
TERIMA KASIH ....

Anda mungkin juga menyukai