Oleh :
DM Muna, DM Zakia
Pembimbing : dr. Ida Bagus NS, Sp.THT – KL
- Riwayat alergi
Tidak ada riwayat alergi
RA
Vestibulum : Lapang (+/+) edem (-/-), abses (-/-)
Kavum nasi : Lapang (+/+), hiperemis (-/-) warna normal/normal (merah muda), +m
assa (-/-), edem konka (-/-), ukuran konka (eutrofi/hipertrofi), bercak darah (-/-), permuk
aan licin (+/+), fenomena palatum mole (+/+)
RP : Alat tidak tersedia
Leher
Inspeksi : Benjolan (+/-) ukuran 6 x 4 cm, hiperemi (-/-) pus (-/-) darah (-/-)
Palpasi : teraba hangat (+/-) nyeri (<</-), mobile (+/-), pembesaran KGB (+/-)
Foto klinis
FNAB 10/03/2020
Kesimpulan FNAB retroauricular dextra:
abses
DIAGNOSIS
IVFD NS 20 tpm
Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
Inj. Metronidazol 3x500mg
Inj. Antrain 3x1 amp
PASIEN LAMA
5 pasien
Pasien 1
No Nama Keluhan Px. Fisik Tatalaksana
1. Ny.Rusmiati/37 Nyeri pada benjolan Keadaan umum: Tampak sakit sedang - IVFD RL:D5% 20
Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
tahun/ Massa VAS 3 tpm
Tanda-tanda Vital
sinus maksilaris Post nasal drip(+) TD : 110/70 mmHg - Drip Metronidazole
sinistra dd kista Hidung N : 107 x/menit 500 mg/8 jam
dentogenous dd tersumbat(+/+) RR : 20x/menit - Inj. Omeprazole 20
tumor Tidur mengorok T : 36,2oC
SpO2 : 97% mg/12 jam
maksilaris - Inj. Antrain 500
Status Lokalis mg/8 jam
Mulut:
Inspeksi : Massa di palatum (+), hiperemis (-)permukaan
- Inj.
DPJP: berdungkul-dungkul menutupi orofaring darah (-) Metylpredsinolone
dr. Nur Palpasi : Solid (+), Immobile (+), nyeri (+) 125 mg/12 jam
Qomariah Sp. - Iliadin spray 2x1
THT-KL wajah:
Inspeksi : Benjolan (-/+) ukuran 10x6cm immobile (+), puff
hiperemi (-)
Hari perawatan Palpasi :nyeri (-/+), permukaan rata, teraba hangat (+)
ke-2
Hidung:
Inspeksi: lapang (+/+) sekret (+/+) darah(-/-)
Palpasi: nyeri frontalis (-) nyeri maksilaris (+/+)
RA: konka media et inferior: kongesti (+)
Leher
Inspeksi : pembesaran KGB (-/-), hiperemi (-/-), abses
(-/-)
Palpasi : pembesaran KGB (-/-), massa (-/-), teraba keras
ANAMNESIS
Keluhan utama : sulit menelan
Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang dengan keluhan sulit menelan sejak 1 bulan
SMRS. Keluhan sulit menelan muncul perlahan, hilang timbul. Sebelum keluhan sulit m
enelan muncul, pasien mengeluh adanya benjolan di gigi graham atas sebelah kiri 1 ta
hun SMRS, muncul setelah gigi pasien berlubang. Awalnya benjolan kecil, ukuran biji ja
gung, berisi nanah, kemudian benjolan bertambah ke langit-langit dang tenggorokan.
5 bulan terakhir, muncul bengkak pada pipi hingga rahang kiri. Pasien mengeluhkan ras
a mengganjal saat menelan. Pasien juga mengeluhkan tidur mengorok, saat tidak men
ggunakan bantal, mengorok terasa sesak, sejak 5 bulang terakhir. Keluhan menggangg
u tidur dan aktivitas sehari-hari. Pernah dibawa periksa ke RS Kandangan, dirujuk ke RS
UD Ulin dengan diagnosis tumor palatum.
- Riwayat Pengobatan
Periksa ke Poli THT-KL RS Kandangan, diberi penghilang nyeri, dirujuk ke RSUD
Ulin Banjarmasin
- Riwayat alergi
Tidak ada riwayat alergi
- Riwayat Kebiasaan
Tidak ada kebiasaan yang menjadi faktor risiko
PEMERIKSAAN
Status Generalis
– Keadaan umum : Tampak sakit sedang
– Kesadaran : Compos mentis GCS: E4V5M6
Tanda Vital : TD : 110/70 mmHg, N : 107 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 36,2 oC, SpO2 : 97 % tanpa O2
Status Lokalis
Telinga
• Inspeksi: Kelainan kongenital (-/-), massa (-/-), edema (-/-), abses (-/-), hiperemi (-/-), sekret (-/-), fistula auricular (-/-), fistula
preaurikular (-/-)
• Palpasi : Abses (-/-), nyeri tekan preaurikular (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tarik aurikular (-/-), nyeri tekan retroaurikula
r (-/-), nyeri tekan sub mandibular (-/-)
• MAE : Serumen (+/+) minimal, sekret (-/-), massa (-/-), hiperemi (-/-)
• MT : intak (+/+), perforasi (-/-), reflex cahaya (+/+)
Test pendengaran
• Test Rinne : +/+
• Test Weber :Tidak ada lateralisasi
• Test Schwabach : Normal/Normal
• Kesimpulan : Normal
Hidung
Inspeksi : Deformitas (-), kongesti (-/+), hiperemis (-/-), massa (-/-), secret (-/+)
Palpasi : Massa (-/-) Nyeri tekan maksilaris(+/+), nyeri tekan etmoidalis (-/-) nyeri
tekan frontalis (-/-), krepitasi (-/-)
RA
Vestibulum : Lapang (+/+) edem (-/-), abses (-/-)
Kavum nasi : Lapang (+/+), hiperemis (-/-) warna normal/normal (merah muda), +m
assa (-/-), edem konka (-/-), ukuran konka (eutrofi/hipertrofi), bercak darah (+/-), permuk
aan licin (+/+), sekret (-/+), fenomena palatum mole (+/+)
RP : Alat tidak tersedia
Leher
Inspeksi : pembesaran KGB (-/-), hiperemi (-/-), abses (-/-)
Palpasi : pembesaran KGB (-/-), massa (-/-), nyeri tekan (-/+)
Foto klinis
PEMERIKSAAN LABORATORIUM (9 Maret 2020)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
- Riwayat alergi
Tidak ada riwayat alergi
- Riwayat Kebiasaan
Merokok (+) sudah berhenti 2 tahun yang lalu, sehari bisa 1 bungkus
PEMERIKSAAN
Status Generalis
– Keadaan umum : Tampak sakit sedang
– Kesadaran : Compos mentis GCS: E4V5M6
Tanda Vital : TD : 120/70 mmHg, N : 65 x/menit, RR : 23 x/menit, T : 36,2 oC, SpO2 : 95 % tanpa O2
Status Lokalis
Telinga
• Inspeksi: Kelainan kongenital (-/-), massa (-/-), edema (-/-), abses (-/-), hiperemi (-/-), sekret (-/-), fistula auricular (-/-), fistula
preaurikular (-/-)
• Palpasi : Abses (-/-), nyeri tekan preaurikular (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tarik aurikular (-/-), nyeri tekan retroaurikula
r (-/-), nyeri tekan sub mandibular (-/-)
• MAE : Serumen (+/+) minimal, sekret (-/-), massa (-/-), hiperemi (-/-)
• MT : intak (+/-), perforasi (-/+) tipe central pars tensa posterior inferior , reflex cahaya (+/turun)
Test pendengaran
• Test Rinne : +/-
• Test Weber :Tidak ada lateralisasi
• Test Schwabach : memendek/memendek
• Kesimpulan : tuli sensorik kanan dan kiri tuli sensorik serta konduktif
Hidung
Inspeksi : Deformitas (-), kongesti (-/-), hiperemis (-/-), massa (-/-), secret (-/-)
Palpasi : Massa (-/-) Nyeri tekan maksilaris(-/-), nyeri tekan etmoidalis (-/-) nyeri
tekan frontalis (-/-), krepitasi (-/-)
RA
Vestibulum : Lapang (+/+) hiperemis (-/-), edem (-/-), abses (-/-)
Kavum nasi : Lapang (+/+), hiperemis (-/-) warna normal/normal (merah muda), +m
assa (-/-), edem konka (-/-), bercak darah (-/-), permukaan licin (+/+), sekret (-/-), fenomena palat
um mole (+/+)
RP : alat tidak tersedia
Leher
Inspeksi : Kemerahan (-) Benjolan (+/+) pembengkakan KGB (+/-)
Palpasi : Massa (+/+) nyeri tekan (+/+) teraba hangat (-),
Kanan: ukuran2x3 cm mobile lunak dan rata. Kiri ukuran 6x9 cm immobile , keras, per
mukaan tidak rata.
Foto klinis
PEMERIKSAAN LABORATORIUM (10 Maret 2020)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
- CXR ulang
- Cek BTA/gen expert
- Cek spirometry bila KU stabil
- CT scan leher
- FNAB
Pasien 2
- PMO: GDS/hari
- Kultur pus
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Sesak nafas
Riwayat penyakit sekarang :
Sesak nafas dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, sesak muncul mendadak dan terus menerus,
sesak sampai membuat pasien tidak bisa tidur. Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 10 hari yang lalu
dengan dahak sedikit berwarna putih cair dan tidak berdarah diikuti dengan suara yang mulai serak
dan semakin parah. Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri menelan sejak 6 hari yang lalu, saat
menelan terasa ada yang mengganjal. Pasien mengeluhkan bengkak pada leher dirasakan sejak 4 hari
dan dan terasa nyeri saat dipegang.
RPD : tidak ada keluhan serupa sebelumnya
RPK : tidak ada
Riw. Pengobatan : tidak ada
Riw. Kebiasaan: Riwayat merokok sejak belum menikah, 1 bungkus 1 hari, berhenti sejak 5 hari lalu saat
muncul keluhan – keluhan tersebut, konsumsi alkohol (-)
- Riwayat Pengobatan
Tidak ada
- Riwayat alergi
Tidak ada riwayat alergi
- Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok sejak belum menikah, 1 bungkus 1 hari, berhenti sejak 5 hari lalu saat muncul k
eluhan – keluhan tersebut, konsumsi alkohol (-)
Pemeriksaan
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis GCS: E4V5M6
Tanda Vital: TD : 130/80 mmHg, N : 105 x/menit, RR : 21 x/menit, T : 36,2oC, SpO2 : 97 % O2 2lpm
Status Lokalis
Telinga
Inspeksi: Kelainan kongenital (-/-), massa (-/-), edema (-/-), abses (-/-), hiperemi (-/-), sekret (-/-), fistula au
ricular (-/-), fistula preaurikular (-/-)
Palpasi : Abses (-/-), nyeri tekan preaurikular (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tarik aurikular (-/-), nyeri te
kan retroaurikular (-/-), nyeri tekan sub mandibular (-/-)
MAE : Serumen (+/+) minimal, sekret (-/-), massa (-/-), hiperemi (-/-)
MT : intak (+/+), perforasi (-/-), reflex cahaya (+/+)
Test pendengaran
Test Rinne : +/+
Test Weber :Tidak ada lateralisasi
Test Schwabach : Normal/Normal
Kesimpulan : Normal
Hidung
Inspeksi : Deformitas (-), edema (-/-), hiperemis (-/-), massa (-/-)
Palpasi : Nyeri tekan maksilaris(-/-), nyeri tekan etmoidalis (-/-) nyeri tekan
frontalis (-/-), krepitasi (-/-)
RA
Vestibulum : Lapang (+/+) hiperemis (-/-), edem (-/-), abses (-/-)
Kavum nasi : Lapang (+/+), hiperemis (-/-) warna normal/normal (merah muda),
massa (-/-), edem konka (-/-), ukuran konka (hipertrofi/eutrofi), bercak darah
(+/-), permukaan licin (+/+), sekret (-/-), fenomena palatum mole (+/+)
RP : Tidak ada alat
Leher
Inspeksi : bekas jahitan (+) perdarahan (-) hiperemi (-) pus (-) pembesara KGB (+/+)
Palpasi : teraba hangat (-) nyeri tekan (-)
Foto klinis
Sebelum
insisi
Foto klinis
Sesudah Insisi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM (11 Maret 2020)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
- Riwayat alergi
Tidak ada riwayat alergi
- Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok sejak uumur 20 tahunan, mengkonsumsi rokok 1-2 bungkus sehari
Hidung
PEMERIKSAAN
Inspeksi : Deformitas (-), edema (-/-), hiperemis (-/-), massa (-/-)
Palpasi : Nyeri tekan maksilaris(-/-), nyeri tekan etmoidalis (-/-) nyeri tekan
frontalis (-/-), krepitasi (-/-)
RA
Vestibulum : Lapang (+/+) hiperemis (-/-), edem (-/-), abses (-/-)
Kavum nasi : Lapang (+/+), hiperemis (-/-) warna normal/normal (merah muda), ma
ssa (-/-), edem konka (-/-), ukuran konka (hipertrofi/eutrofi), bercak darah (+/-), permuk
aan licin (+/+), sekret (-/-), fenomena palatum mole (+/+)
RP : tidak ada alat
Leher
Inspeksi : Kemerahan (-/-) Benjolan (-/+) 12x8 cm, indurasi (-/-)
Palpasi : edema (-/+) nyeri tekan (-/+) immobile (-/+)
Foto klinis
PEMERIKSAAN LABORATORIUM (11 Maret 2020)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
- Riwayat alergi
Tidak ada riwayat alergi
- Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok sejak belum menikah, 1 bungkus 1 hari, berhenti sejak 1 tahun lalu,
konsumsi alkohol (-)
Pemeriksaan
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang,
Kesadaran : Compos mentis GCS: E4V5M6
Tanda Vital: TD : TD : 110/70 mmHg, N : 90 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 36,3oC, SpO2 : 98 %
Status Lokalis
Telinga
Inspeksi: Kelainan kongenital (-/-), massa (+/+), edema (-/-), abses (-/-), hiperemi (-/-), sekret (-/-), fistula a
uricular (-/-), fistula preaurikular (-/-)
Palpasi : Abses (-/-), nyeri tekan preaurikular (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tarik aurikular (-/-), nyeri te
kan retroaurikular (+/+), nyeri tekan sub mandibular (+/+)
MAE : Serumen (+/+) banyak, sekret (-/-), massa (-/-), hiperemi (+/-)
MT : intak (+/+), perforasi (-/-), reflex cahaya (+/+)
Test pendengaran
Test Rinne : +/+
Test Weber :Tidak ada lateralisasi
Test Schwabach : Normal/Normal
Kesimpulan : Normal
Hidung
Inspeksi : Deformitas (-), edema (-/-), hiperemis (-/-), massa (-/-)
Palpasi : Nyeri tekan maksilaris(-/-), nyeri tekan etmoidalis (-/-) nyeri tekan
frontalis (-/-), krepitasi (-/-)
RA
Vestibulum : Lapang (+/NGT) hiperemis (-/-), edem (-/-), abses (-/-)
Kavum nasi : Lapang (+/+), hiperemis (-/-) warna normal/normal (merah muda),
massa (-/-), edem konka (-/-), ukuran konka (hipertrofi/eutrofi), bercak darah
(+/-), permukaan licin (+/+), sekret (-/-), fenomena palatum mole (+/+)
RP : Tidak ada alat
Leher
Leher