Anda di halaman 1dari 2

METILDOPA

Metildopa merupakan obat yang dahulu digunakan secara luas tetapi kini
digunakan terutama untuk hipertensi selama kehamilan. Obat ini menurunkan
tekanan darah, terutama dengan mengurangi resistensi vaskular perifer, disertai
penurunan kecepatan jantung dan curah jantung dengan derajat yang bervariasi.1

A. Farmakokinetik
Dari proses absorpsi, obat ini diserap sekitar 50% dari dosis oral dengan
konsentrasi plasma puncak biasanya dicapai dalam waktu sekitar 3-6 jam. Setelah
pemberian oral, penurunan maksimum tekanan darah terjadi pada 4-6 jam, adapun
untuk intravena, tekanan darah mulai menurun pada 4-6 jam. Setelah berhenti
terapi oral, tekanan darah kembali ke tingkat pre-treatment dalam waktu 24-48
jam. Apabila pemberian intravena, efek hipotensif berlangsung selama 10-16 jam
dan hipertensi berulang dalam waktu 48 jam. Kemudian distribusi obat ini dengan
melintasi barrier darah pada otak melalui pengangkutan asam amino aromatik,
metildopa juga melintasi plasenta pada manusia dan didistribusikan ke ASI.
Metildopa lemah dalam berikatan dengan protein plasma. Rute eliminasi
metildopa yakni 49% dari dosis intravena diekskresikan melalui filtrasi
glomelurus sebagai obat induk dan konjugat sulfat. Dosis oral akan diekskresikan
70% melalui filtrasi glomerulus sebagai obat induk dan metabolit. Waktu paruh
metildopa atau methyldopate pada plasma yakni 105 menit atau sekitar 90-127
menit.1,2
B. Interaksi Metildopa dengan Obat Lain1,2
1. Diuretik
Interaksi metildopa dengan diuretik akan bersifat aditif atau potensiasi akan
efek hipotensi. Biasanya digunakan untuk keuntungan terapi pada terapi
antihipertensi, tetapi sesuaikan dosis dengan kehati-hatian dan monitor efek yang
tidak diinginkan.
2. Haloperidol
Interaksi metildopa dengan haloperidol akan berakibat retardasi psikomotor,
gangguan memori, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi khususnya pasien
non-Schizophrenia yang menerima terapi ini. Gejala ini dapat diatasi apabila
haloperidol dihentikan.
3. Antidepresan; trisiklik
Interaksi dengan obat ini akan berakibat penurunan efek hipotensi. Biasanya
direkomendasikan untuk monitoring tekanan darah.
4. Sediaan besi oral
Penggunaan bersama akan menurunkan absorpsi oral dan gangguan
metabolisme dari metildopa. Selain itu, juga mungkin akan meningkatkan tekanan
darah. Sehingga penggunaannya bersama tidak direkomendasikan.
5. Obat-obat Anestesi
Penggunaan bersama berpotensi menyebabkan hipotensi. Dengan
mengurangi dosis anestesi umum yang digunakan mungkin akan baik hasilnya.
Hipotensi biasanya dikontrol dengan agen-agen vasopressor lain.
6. Amantadine
Sebagai dopaminergik, penggunaannya bersama dengan metildopa
memberikan efek antagonis terhadap efek anti-parkinson dopaminergik. Selain itu
juga dapat meningkatkan risiko efek samping ekstrapiramidal bila metildopa
diberikan bersama dengan obat ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Katzung, Betram G. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 10.


Jakarta: EGC; 2010.

2. Kee JL, Hayes ER. Farmakologi : Pendekatan Proses


Keperawatan. Jakarta: EGC; 1996.

Anda mungkin juga menyukai