Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 3

(Pemberian Obat Parenteral, Suppositoria, Bukal dan Sublingual)

Adinda Hasna Miranti Nur Rafiar


Asep Saepul Gojali Neng Irmayanti
Dila Nurul Arsyi Shania Sugiarto
Fira Asmarani P Syfa Wahyu Prakosu
Irfan Maulana R Tri Anti Putri
Kiki Fauzi M

Keperaatan Dasar 2
Pentingnya Obat dalam Keperawatan

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatankesehatan dan kontrasepsi, untuk
manusia (UU No. 36 Thn 2009).
Dalam dunia kesehatan khususnya dalam dunia keperawatan, obat
sudah menjadisalah satu komponen yang umum ditemui sehari- hari serta
telah menjadi bagian penting dalam melakukan proses keperawatan.
Sebelum memberikan obat kepada pasien, ada beberapa persyaratan yang
perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan dalam pemberian obat, di
antaranya: 
 Tepat Obat
 Tepat Dosis
 Tepat Pasien
 Tepat Jalur Pemberian
 Tepat Waktu
 PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL

Pemberian obat secara parenteral merupakan pemberian obat melalui injeksi


atau infuse. Sediaan parenteral merupakan sediaan steril. Obat yang diberikan
secara parenteral akan di absorbs lebih banyak dan bereaksi lebih cepat
dibandingkan dengan obat yang diberikan secara topical atau oral.

Pada umumnya pemberian obat secara parenteral di bagi menjadi 4, yaitu :


1. Pemberian Obat Via Jaringan Intra Kutan
2. Pemberian Obat Via Jaringan Subkutan
3. Pemberian Obat Via Intra Vena : Intra Vena Langsung dan tak langsung
4. Pemberian Obat Via Intramuskular
1. Pemberian Obat Via Jaringan Intra Kutan
Merupakan cara memberikan /memasukkan obat ke dalam jaringan kulit.
Tujuan : untuk melakukan skintest atau tes terhadap reaksi alergi jenis obat yang akan
digunakan. Pemberian obat melalui jaringan intra kutan ini dilakukan di bawah dermis
atau epidermis, secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian ventral.

2. Pemberian Obat Via Jaringan SubKutan.


Merupakan cara memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit yang dapat
dilakukan pada daerah lengan bagian atas sebelah luar atau sepertiga bagian dairi
bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan sekitar umbilicus (abdomen).
Tujuan : Pemberian obat melalui jaringan sub kutan ini pada umumnya dilakukan
dengan program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula
darah.
3. Pemberian Obat Via Intra Vena :
 Pemberian Obat Via Jaringan Intra Vena Secara Langsung
Cara memberikan obat pada vena secara langsung. Diantaranya vena mediana
kubiti/vena cephalika (lengan), vena sephanous (tungkai), vena jugularis (leher), vena
frontalis/temporalis (kepala).
Tujuan : Agar obat dapat bereaksi langsung dan masuk ke dalam pembuluh darah.

 Pemberian Obat Via Jaringan Intra Vena Secara tidak Langsung.


Merupakan cara memberikan obat dengan menambahkan atau memasukkan
obat ke dalam wadah cairan intra vena.
Tujuan : Untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik
dalam darah.
4. Pemberian Obat Via Intra Muskular
Merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot.
Lokasi penyuntikan dapat dilakukan pada daerah paha (vastus
lateralis) dengan posisi ventrogluteal (posisi berbaring), dorsogluteal
(posisi tengkurap), atau lengan atas (deltoid).
Tujuan : Agar obat di absorbs tubuh dengan cepat.
 PEMBERIAN OBAT SECARA SUPPOSITORIA
Pemberian obat suppositoria adalah cara memberikan obat dengan
memasukkan obat melalui anus atau rektum dalam bentuk suppositoria.
Suppositoria umumnya terbuat dari minyak sayuran solid yang mengandung
obat. Suppositoria rektal akan hancur atau larut dalam suhu tubuh, dan akan
menyebar secara bertahap ke lapisan usus rendah (rektum), dimana disana ia
akan diserap oleh aliran darah.

Tujuan Pemberian Supositoria


1.    Memberikan efek lokal dan sistemik.
2.    Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat supositoria yang
bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat.
3.    Menjadikan lunak pada daerah feses dan merangsang buang air besar.
4.   Pemberian obat ini diberikan tepat pada dinding rektal yang melewati
sfingter ani interna
 PEMBERIAN OBAT SECARA BUKAL
Pemberian obat secara bukal adalah memberika obat dengan cara
meletakkan obat diantara gusi dengan membran mukosa diantara pipi.

Tujuan
• Mencegah efek lokal dan sistemik
• Untuk memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan secara
oral
• Untuk menghindari kerusakan obat oleh hepar.

Prosedur kerja
Secara umum persiapan dan langkah pemberian sama dengan pemberian
obat secara oral. Yang perlu diperhatikan adalah klien perlu diberikan
penjelasan untuk meletakkan obat diantara gusi dan selaput mukosa pipi
sampai habis diabsorbsi seluruhnya.
 PEMBERIAN OBAT SECARA SUBLINGUAL

Obat sublingual adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di bawah


lidah. Ini berarti bahwa pil diletakkan di bawah lidah di mana ia akan
larutdan diserap ke aliran darah. Orang tersebut tidak boleh minum atau
makan apapun sampai obat itu hilang.

Tujuan : agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh
darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit. Dengan cara ini, aksi kerja
obat lebih cepat yaitu setelah hancur di bawah lidah maka obat segera
mengalami absorbsi kedalam pembuluh darah. Untuk memperoleh efek
local dan sistemik, memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat
dibandingkan secara oral dan menghidari kerusakan obat oleh hepar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai