Anda di halaman 1dari 49

CASE REPORT SESSION

Nyeri Punggung Bawah


M. DEMA PRAKASA (G1A216017)
PEMBIMBING : DR ALFINDRA TAMIN SP.S
PENDAHULUAN

• Masalah kesehatan umum terjadi & sering dianggap sebelah


mata
• Mempengaruhi kualitas hidup dan performa kerja
• Penyebab kedua penyakit menyebabkan ketidakmampuan
(disability) pd org dwsa di AS
• Alasan umum utk tdk masuk kerja & konsultasi kesehatan
• Biaya akibat hilang jam kerja & biaya pengobatan/thn hingga
200 milyar dolar
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
•Nama : Ny. S
•Umur : 55 th
•Jenis kelamin : Perempuan
•Alamat : Kumpe Ulu
•Agama : Islam
•Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri berat pada punggung bawah sejak 3 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


•Os. dtg ke RSUD Raden Mattaher Jambi dengan keluhan nyeri
punggung bawah sejak 3 bulan yang lalu dan memberat sejak 3 hari
SMRS. Nyeri dirasakan didaerah tulang belakang bagian bawah, terasa
tajam dirasakan secara perlahan, yang makin lama makin memberat
seperti di tusuk – tusuk dan seperti keseterum. Nyeri dirasakan hilang
timbul terkadang menjalar sampai ke tungkai bawah. Keluhan disertai
rasa kesemutan dan kebas pada kaki. Nyeri bertambah jika pasien
mengangkat beban dan duduk. Nyeri berkurang jika pasien mengurangi
gerakan pinggang. Pasien kesulitan untuk duduk dan berdiri karena nyeri
tersebut.
Riwayat Penyakit Dahulu
•Pasien tidak mengalami keluhan buang air kecil dan buang air besar. Nyeri
tidak bertambah berat saat batuk atau bersin. Riwayat jatuh atau trauma
sebelumnya tidak ada. sering mengangkat beban berat (+), kesemutan pada
kaki (+), kelemahan anggota gerak (-)
•Riwayat demam (-), batuk lama (-), penurunan berat badan (-), Pasien tidak
mengeluhkan nyeri kepala, pusing berputar (-), pelihatan ganda (-), bicara pelo
(-),kehilangan kesadaran (-), saat dianamnesis pasien sadar dan dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan dengan baik, riwayat darah tinggi (+)

Riwayat Penyakit Keluarga


•Alergi (-); Hipertensi (+); DM (-); asam urat(-); keganasan (-)
Riwayat sosial, ekonomi, kebiasaan
Pasien memiliki tiga orang anak, perekonomian menengah, terdapat riwayat
sering mengangkat beban saat aktivitas harian di rumah yaitu saat menimba
sumur dan memindahkan bak air.
Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran : CM, GCS: 15 (E4M6V5)
• Tekanan darah : 160/90 mmHg
• Nadi : 78 x/menit
• Suhu : 36.8 oC
• Respirasi : 19 x/menit
• IMT : TB: 158 cm; BB: 63 Kg (25.3)
Status Generalis
•Kepala : Mata : CA-/-, SI -/-
Pupil : Isokor, refleks cahaya (+/+).
•Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar, KGB tidak membesar, tidak
ada deviasi trakhea.
•Dada : Bentuk dbn, simetris, retraksi (-)
•Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V, 2 jari
medial LMC sinistra, selebar ± 2 cm, tidak kuat angkat.
Perkusi :
Batas Atas : Linea parasternal dextra ICS II
Pinggang Jantung : Linea parasternal sinistra ICS II
Batas kiri : 2 jari medial LMC sinistra ICS V
Batas kanan : Linea parasternal dextra ICS IV
Auskultasi : BJ I/II reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru
•Inspeksi : Simetris, retraksi (-/-), ketinggalan gerak (-/-)
•Palpasi : Fremitus kanan = kiri, nyeri tekan (-/-), krepitasi (-/-)
•Perkusi : Sonor (+/+)
•Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-).

Perut
•Inspeksi : Datar, luka operasi (-), sikatrik (-)
•Auskultasi : Bising usus (+) Normal.
•Palpasi : Distensi (-), supel, nyeri tekan(-), massa (-)
•Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen.

Alat kelamin : tidak diperiksa.


Ekstremitas : akral hangat, edema (-/-), sianosis (-), CRT < 2 detik.
Status Neurologi
Kepala
•Nyeri tekan : (-)
•Simetri : (+)
•Pulsasi : (-)

Leher
•Sikap : Normal
•Pergerakan : Normal
•Kaku kuduk : (-)
Nervus Cranialis
N I (Olfaktorius)
Subjektif Baik Baik

Objektif (dengan bahan) Baik Baik

N II (Optikus)
Tajam penglihatan Baik Baik
Lapangan pandang Baik Baik
Melihat warna Baik Baik
Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N III (Okulomotorius)
Sela mata Simetris Simetris
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Pergerakan bola mata Normal Normal
Nistagmus Tidak ada Tidak ada
Ekso/endotalmus Tidak ada Tidak ada
Pupil :    
bentuk Bulat, isokor,  3 mm Bulat, isokor,  3 mm
reflex cahaya + +
reflex konvergensi + +
Melihat kembar - -
N IV (Trochlearis)
Pergerakan bola mata ke Normal Normal
bawah-dalam
Diplopia - -
N V (Trigeminus)
Motorik    
Otot Masseter Normal Normal
Otot Temporal Normal Normal
Otot Pterygoideus Normal Normal
Sensorik    
Oftalmikus Normal Normal
Maksila Normal Normal
Mandibula Normal Normal
N VI (Abdusen)
Pergerakan bola mata Normal Normal
(lateral)
Diplopia - -
N VII (Fasialis)
Mengerutkan dahi Simetris Simetris
Menutup mata Normal Normal
Memperlihatkan gigi Normal Normal
Bersiul Normal Normal
Sensasi lidah 2/3 depan Normal Normal
N VIII (Vestibularis)
Suara berbisik Normal Normal
Detik arloji Normal Normal
Rinne test Normal Normal
Weber test Normal Normal
Swabach test Normal Normal
Nistagmus Tidak ada Tidak ada
N IX (Glossofaringeus)
Sensasi lidah 1/3 blkg Normal Normal
Refleks muntah + +
N X (Vagus)
Arkus faring Simetris
Berbicara Normal
Menelan Baik
Refleks muntah Baik
Nadi Normal
N XI (Assesorius)
Menoleh ke kanan + +
Menoleh ke kiri + +
Mengangkat bahu + +
N XII (Hipoglosus)
Kedudukan lidah dijulurkan Lurus ke depan

Atropi papil -
Disartria -  
Badan dan Anggota Gerak Kanan Kiri
Badan
Motorik

Respirasi Simetris Simetris


Duduk Normal Normal
Bentuk kolumna vertebralis Normal Normal
Pergerakan kolumna vertebralis Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensibilitas

Taktil Normal Normal

Nyeri Normal Normal


Thermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Reflek
Reflek kulit perut atas Normal Normal
Reflek kulit perut tengah Normal Normal
Reflek kulit perut bawah Normal Normal
Anggota Gerak Atas
Motorik
Pergerakan Aktif Aktif
Kekuatan 5 5
Tonus Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi
Sensibilitas
Taktil Normal Normal
Nyeri Normal Normal
Thermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Reflek
Biseps ++ ++
Triseps ++ ++
Hoffman-Tromner - -
Anggota Gerak Bawah
Motorik
Pergerakan Aktif Aktif
Kekuatan 5 5
Tonus Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi
Sensibilitas
Taktil L5-S1 menurun L5-S1 menurun

Nyeri L5-S1 menurun L5-S1 menurun

Thermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Refleks
Patella ++ ++
Achilles ++ ++
Babinsky - -
Chaddock - -
Rossolimo - -
Mendel-Bechterew - -
Schaefer - -
Oppenheim - -
Klonus Paha - -
Klonus Kaki - -
Tes Laseque + +
Kontra Laseque + +
Patrick - -
Kontra Patrick - -
Bragard + +
Sicard + +
Koordinasi, Gait dan Keseimbangan Hasil Pemeriksaan

Cara berjalan Butuh bantuan

Test Romberg Tidak dilakukan


Disdiadokinesis -
Ataksia -
Rebound Phomenon -
Dismetria -

Gerakan-gerakan Abnormal Hasil Pemeriksaan


Tremor -
Athetosis -
Miokloni -
Khorea -
Alat Vegetatif Hasil Pemeriksaan
Tidak ada kelainan, 2-3 kali sehari,
Miksi
warna kuning, nyeri (-), darah (-).
Tidak ada kelainan 1-2 kali sehari, nyeri
Defekasi
(-), darah (-)

Tes tambahan  
Tes Nafziger -
Tes Valsava -
Status lokalis punggung
Look (inspeksi)
•Tidak tampak deformitas, bengkak, kemerahan, panas.
Feel (palpasi)
•Nyeri tekan pada area punggung sekitar lumbal 3-5
Move (gerak)
•Pasien terbatas melakukan gerakan-gerakan tertentu terutama saat
duduk karena menimbulkan nyeri.
RINGKASAN
S:
•Nyeri punggung kanan bawah ± 3 bulan SMRS memberat pada 3 hari terakhir
•Kualitas nyeri dirasakan secara perlahan yang makin lama makin memberat seperti di
tusuk-tusuk
•Nyeri di rasakan hilang timbul dan bila nyeri pasien sampai sulit untuk beraktivitas.
•Nyeri semakin hebat saat pasien berjalan. Nyeri juga dirasakan semakin berat saat
pasien melakukan perubahan posisi (duduk ke berdiri ataupun tidur ke duduk). Nyeri
berkurang saat pasien beristirahat dan berbaring.
•Riwayat sering mengangkat dan melakukan pekerjaan berat diakui.
O:

•Kesadaran : CM, GCS: 15 (E4M6V5)


•Tekanan darah : 160/90 mmHg
•Nadi : 78 x/menit
•Suhu : 36.8 oC
•Respirasi : 19 x/menit
•IMT : TB: 158 cm; BB: 63 Kg (25.3)
•Pain Scale :7
A:
• Diagnosis Klinis : Ischialgia dengan Parahipestesi Inferior
• Diagnosis Topis : Radiks Nervus Spinalis Segmen L5/S1
• Diagnosis Etiologi : Susp. Spinal Stenosis ec. Osteoartritis Lumbal
dd. HNP Lumbal
P:
Monitoring
•Pantau tanda vital dan skala nyeri
•Pantau kekuatan motorik tungkai
•Pantau sensibilitas sensoris tungkai
•Pantau fungsi miksi & defekasi

Edukasi
Beri penjelasan kepada pasien mengenai penyakitnya, faktor risiko, mengatur pola makan
yang sehat, penanganan stress dan istirahat yang cukup, komplikasi serta prognosisnya.

Rencana pemeriksaan penunjang


•Foto Rontgen Lumbosakral AP/Lateral
•MRI
Non-medikamentosa
•Tidur pada kasur yang datar dan tidak terlalu empuk
•Beristirahat yang cukup
•Jangan terlalu banyak melakukan aktivitas
•Jangan mengangkat beban yang berat
•Jangan dipijat

Medikamentosa
•IVFD RL + Ketorolac Amp No I 20 tpm
•Inj Omeprazole 1 x 40 mg
•Kalium Diclofenac 2 x 50 mg
•Amitriptilin 1 x 5 mg
•Amlodipin 1x 5 mg
 

 
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Nyeri Punggung Bawah


•Nyeri yang dirasakan diantara sudut iga terbawah (Costal Margin) dan
lipat bokong bawah (Gluteal Inferior Fold) yaitu didaerah lumbal atau
lumbosakral.8
ETIOLOGI

Kongenital
•Spina bifida
Trauma
Inflamasi
•Rheumatoid arthritis
Tumor
Gangguan metabolik
Infeksi
Proses Degeneratif
•Spondilosis
•Hernia nukleus pulposus (HNP)
•Osteoarthritis
•Stenosis spinal
Sebagai Referred Pain
Psikoneurotik
FAKTOR RISIKO

• Usia
• Jenis Kelamin
• Status Antropometri
• Pekerjaan
• Aktivitas /olahraga
• Kebiasaan merokok
• Abnormalitas struktur
• Riwayat episode NPB sebelumnya
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
Lama Perjalanan Penyakit
•Akut
•Subakut
•Kronis

Macnab
•Viserogenik
•Vaskulogenik
•Neurogenik
•Spondilogenik
•Psikogenik
MANIFESTASI KLINIS

• Nyeri
• Kekakuan
• Keterbatasan ruang gerak
• Deformitas
Nyeri
•Nyeri lokal
•Nyeri alih (referred pain)
•Nyeri radikuler atau nyeri radiks
•Nyeri akibat spasme otot
•Nyeri lain
Diagnosis
Anamnesis
Keluhan Utama
•Nyeri diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah.

Riwayat Penyakit Sekarang


•Onset : Akut, kronik, insidious, kronis-progresif.
•Kualitas : Sifat nyeri (tumpul, seperti tertusuk, terbakar).
•Kuantitas : Pengaruh nyeri terhadap ADL, frekuensi, durasi,
intensitas/derajat nyeri.
•Kronologis : Riwayat penyakit sekarang.
•Faktor Memperberat : Saat batuk, mengejan, membungkuk, aktivitas.
•Faktor Memperingan : Istirahat.
Gejala penyerta
•Kesemutan, rasa baal, gangguan berkemih, gangguan BAB, disfungsi seksual.
Riwayat penyakit dahulu
•Keluhan serupa sebelumnya, riwayat trauma, riwayat .
Riwayat penyakit keluarga
•Riwayat keganasan dalam keluarga.
Riwayat sosial ekonomi
•Pekerjaan yang berhubungan dengan keluhan utama.
Pemeriksaan Fisik

Skala nyeri
Status Generalis
Inspeksi
•Range of motion, Alignment Vertebrae, Status Lokalis Punggung
Palpasi
•Deformitas, Nyeri tekan
Perkusi
•Nyeri ketok lamina vertebra; CVA
Tes Provokasi
•Valsava; Naffziger; Laseque; Kontra Laseque; Braggard/Sicard; Patrick;
Kontra Patrick
Neurologis
•Motorik; Sensorik; Otonom
Laboratorium
Pemeriksaan Radiologis
•X-ray
•Myelografi
•CT-scan
•MRI
Diagnosis Banding
Hernia Nukleus Pulposus
Fraktur Kompresi Lumbal
Spondilitis Lumbal
Malignancy
TATALAKSANA
ANALISIS KASUS

Os datang dengan keluhan berupa nyeri yang dirasakan didaerah


tulang belakang bagian bawah, terasa tajam dirasakan secara
perlahan yang makin lama makin memberat seperti di tusuk – tusuk

Nyeri yang dirasakan diantara sudut iga terbawah (Costal Margin)


dan lipat bokong bawah (Gluteal Inferior Fold) yaitu didaerah lumbal
atau lumbosakral.8
Usia
Perempuan Jenis Kelamin
Usia 55 thn Status Antropometri
Aktivitas sedang-berat Pekerjaan
NPB sejak 3 bln lalu Aktivitas /olahraga
IMT Kebiasaan merokok
Abnormalitas struktur
Riwayat episode NPB sebelumnya
Nyeri dirasakan hilang timbul kadang menjalar sampai ke tungkai
bawah. Keluhan disertai rasa kesemutan dan kebas pada tungkai
bawah.

Nyeri radicular memiliki karakteristik spti nyeri alih namun dengan


intensitas yang lebih besar, radiasi ke arah distal sesuai innervasi
nervus spinalis, muncul akibat perenggangan, iritasi atau kompresi
radiks spinalis pada foramen intervertebralis

Parestesia atau kehilangan sensoris superfisial pada area


nervus yang terlibat dapat muncul disamping munculnya nyeri
radikular
Px Ext Inf
Tes laseque; Kontra Laseque; Bragard/Sicard(+)
Dermatom Sensorik L5-S1 menurun

Manuver seperti Laseque Sign; Kontra Laseque Sign; Bragard;


Sicard; merangsang perenggangan radiks nervus spinalis
khususnya di daerah L5/S1 sehingga jika nervus spinalis di
segmen tersebut dalam keadaan tegang, nervus tsb akan teriritasi
dan menimbulkan nyeri radikular
Nyeri bertambah jika pasien banyak bergerak, mengangkat beban
dan duduk. Nyeri berkurang jika pasien beristirahat. Saat ini pasien
tidak bisa duduk dan berdiri karena nyeri.

Posisi fleksi atau keadaan mengangkat beban dapat menimbulkan


nyeri karena peningkatan kompresi pada radiks nervus spinalis
KESIMPULAN
•Nyeri Punggung Bawah dpt berupa nyeri lokal, nyeri radikuler, maupun
keduanya
•NPB memiliki berbagai etiologi, sebagian besar kausa neurologis akibat
sindroma radikuler spinal khususnya lumbal.
•NPB membutuhkan penanganan simtomatis serta rehabilitasi medik.
•Tujuan akhir penanganan adl
o Penurunan insidens dan prevalensi NPB,
o Penurunan angka disabilitas dan perbaikan fungsi,
o Penurunan dampak sosioekonomi dari kejadian timbulnya NPB
DAFTAR PUSTAKA
1. Duthey B. Background Paper of Low Back Pain. Pain Priority Medicines for Europe and the World. 2013.
2. Janet KF, George MH, Robert PA, Anne MJ, Jane DD, Andrea SW et al. The rising prevalence of chronic low back pain.
North Carolina: American Medical Association; 2009
3. Tomita S, Arphorn S, Muto T, Koetkhlai K, Naing SS, Chaikittiporn C. Prevalence and risk factors of low back pain among
thai and myanmar migrant seafood processing factory workers in Samut Sakorn Province, Thailand. Thailand: Industrial
Health; 2010
4. Harsono. Kapita Selekta Neurologi edisi ke-dua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2009
5. Mckinley M, O’loughlin VD. Human Anatomy 3rd Edition. New York : Mcgraw-Hill; 2008
6. Vitriana. Aspek Anatomi Dan Biomekanik Tulang Lumbosakral Dalam Hubungannya Dengan Nyeri Pinggang. Bandung: FK
Unpad/Rsup Dr.Hasan Sadikin; 2001
7. Snell RS. Clinical Anatomy by Systems. New York: Lippincott wilkin; 2006.
8. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Acuan Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016
9. Purba JS, Ng DS. Nyeri punggung bawah: patofisiologi, terapi farmakologi dan non-farmakologi akupunktur. Medicinus 2008;
21(2): 38-42 6.
10. Rossignol M, Arsenault B, Dionne C, Poitras S, Tousignant M, Truchon M, et al. CLIP Practice Guideline : Clinic on Low-
Back Pain in Interdisciplinary Practice guidelines. Montreal Public Health Department. 2007. 7.
11. New Zealand Guidelines Group. New Zealand Acute Low Back Pain Guide. 2004.
12. Patrianingrum M, Oktaliansah E, Surahman E. Prevalensi dan faktor risiko nyeri punggung bawah di lingkungan kerja
anestesiologi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Anestesi Perioperatif. 2015: vol 3.
13. Winata SD. Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah dari Sudut Pandang Okupasi. Fakultas Kedokteran
Ukrida. 2013
14. Robert AH. Brown RH. Adams and Victor’s Principles of Neurology Ed. 8. New York: McGraw-Hill. 2005
15. Chou R et al. Diagnosis and Treatment of Low Back Pain: A Joint Clinical Practice Guideline from the American College of
Physicians and the American Pain Society. American College of Physicians. 2007
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai