Anda di halaman 1dari 58

KONSEP KELUARGA

oleh

SUHARJIMAN
PENDAHULUAN
• Keluarga sebagai resipien keperawatan
• Banyak masalah yang bersumber dari
keluarga
• Tawuran remaja  akibat broken home
• Perubahan trend & gaya hidup di masa
kini
• Kesibukan orang tua
Selalu Dikaitkan Dengan Makin Kurang
Berfungsinya Pranata Keluarga:
• Memfasilitasi Tumbuh Kembang Anak
• Menanamkan Nilai-nilai Luhur Seperti
Menghormati Hak Sesama, Cinta Kasih ,
Toleransi Dan Empati.
• Kalau Kita Amati Dengan Seksama,
Memang Semakin Banyak Fungsi Keluarga
Sekarang Diambil Alih Oleh Pranata Lain
Di Luar “Rumah”.
• Pengambilalihan Fungsi Ini Secara
Sosiologis Kerap Dianggap Sebagai
Bertanggung Jawab Pada “Perilaku
Menyimpang” Anggota Keluarga,
Khususnya Anak, Atau Masalah-masalah
Lain Dalam Keluarga
Tujuan Dasar Keluarga
• Sebagai variabel intervensi kritis  “buffer”
atau “agen penawaran” antara masyarakat
dan individu
• Sebagai perantara, yaitu menanggung
semua harapan-harapan dan kewajiban-
kewajiban masyarakat serta membentuk dan
mengubahnya sampai taraf tertentu hingga
dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan
setiap anggota individu dalam keluarga.
Cont..
• Keluarga mengadakan penerimaan baru
bagi masyarakat, dan menyiapkan anak-
anak untuk menerima peran-peran dalam
masyarakat.
(Williams & Leaman, 1973)
• Keluarga harus menjadi perantara bagi
kebutuhan dan tuntutan dari anggota
keluarga dengan kebutuhan dan tuntutan
dari masyarakat.
Reisner (1980)

Keluarga : sebuah kelompok yg


terdiri dari dua orang a/ lebih yg
msg2 memp hub kekerabatan yg
terdiri dari bapak, ibu , adik, kakak,
kakek dan nenek.
Logan’s (1979)

Keluarga: merup sebuah


sistem sosial & sebuah
kumpulan bbrp komponen yg
slg berinteraksi satu dgn yg
lainnya.
Duvall
Keluarga merup sekumpulan orang
yg dihubungkan o/ ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yg
bertujuan utk meningkatkan &
mempertahankan budaya yg
umum, meningkatkan perkemb
fisik, mental, emosional & sosial
dari tiap anggota.
Bailon dan Maglaya
Keluarga : kumpulan dua orang a/
lebih individu yg bergabung krn
hub darah, perkawinan, a/ adopsi,
hidup dlm satu rumah tangga,
saling berinteraksi satu sama
lainnya dlm perannya &
menciptakan & mempertahankan
suatu budaya.
National Center for Statistics (1990)

Keluarga : sebuah kelompok yg terdiri


dari dua orang a/ lebih yg berhub dgn
kelahiran, perkawinan, a/ adopsi &
tinggal bersama dlm satu rumah.
BKKBN (1992)
Keluarga :
unit terkecil dlm masy yg terdiri
dari suami-isteri, atau suami
isteri dan anaknya, atau ayah
dan anaknya, atau ibu dan
anaknya
Konsep-Konsep Fungsi
• Sebagai hasil / konsekuensi dari struktur
keluarga
• Fungsi dasar klg u/ memenuhi kebutuhan-
kebutuhan aanggota individu klg & masy.
• Lima fungsi klg :
1. Fungsi afektif (f/ pemeliharaan kepribadian)
2. Sosialisasi & f/ penempatan sosial
3. Fungsi reproduktif
4. Fungsi ekonomi
5. Fungsi-fungsi perawatan kesehatan
Fungsi Perawatan
Kesehatan

Fungsi
Fungsi Reproduksi Ekonomi

Fungsi Afektif Fungsi Sosialisasi


& Penempatan Sosial

Lima Fungsi Dasar Keluarga


Cont..
Menurut BKKBN (1992), fungsi keluarga :
Fungsi keagamaan
Fungsi sosial budaya
Fungsi cinta kasih
Fungsi melindungi
Fungsi reproduksi
Fungsi sosialisasi dan pendidikan
Fungsi ekonomi
Fungsi pembinaan lingkungan
Struktur Keluarga
• Menurut Friedman, strukturkeluarga terdiri
atas :
• Pola dan proses komunikasi
• Struktur peran
• Struktur kekuatan
• Nilai-nilai keluarga
Pola dan Proses Komunikasi
• Komunikasi dalam keluarga ada yang
berfungsi dan ada yang tidak
• Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa
faktor yang ada dalam komponen
komunikasi, seperti sender, channel-
media, message, environment, dan
receiver
Struktur Peran
• Peran adalah serangkaian perilaku yang
diharapkan sesuai dengan posisi sosial
yang diberikan. Yang dimaksud dengan
posisi atau status adalah posisi individu
dalam masyarakat, mis : status sebagai
suami, istri, anak, kakak, adik, dsb.
Struktur Kekuatan
Legitimate power/authority  hak untuk
mengontrol, seperti orang tua terhadap
anak.
Referent power  seseorang yang ditiru
Resource or expert power  pendapat,
ahli, dll
Reward power  pengaruh kekuatan
karena adanya harapan yang akan diterima
Coercive power  pengaruh yang
dipaksakan sesuai keinginannya
Informational power  pengaruh yang
dilalui melalui persuasi
Affective power  pengaruh yang
diberikan melalui manipulasi dengan cinta
kasih, mis : hubungan sexual
• Hasil dari kekuatan tsb akan mendasari
suatu proses dalam pengambilan
keputusan dalam keluarga, seperti :
– Konsensus
– Tawar menawar
– Kompromi atau de facto
– Paksaan
Nilai-nilai Keluarga
• Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan
kepercayaan yang secara sadar atau tidak
mempersatukan anggota keluarga dalam
suatu budaya. Nilai keluarga juga
merupakan suatu pedoman perilaku dan
pedoman bagi perkembangan norma dan
peraturan.
• .
• Norma adalah pola perilaku yang baik
menurut masyarakat berdasarkan sistem
niali dalam keluarga.
• Budaya adalah kumpulan dari pola
perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah
Macam-macam tipe
keluarga

1. Tradisional
2. Nontradisional
Tradisional:

The nuclear family

Keluarga yg terdiri dr suami,


istri & anak
The dyad family

Keluarga yg terdiri dari suami


& istri (tanpa anak) yg hidup
bersama dlm satu rumah.
Keluarga usila

Keluarga yg terdiri dari suami


- istri yg sudah tua dgn anak
sudah memisahkan diri.
The childless family

Keluarga tanpa anak krn


terlambat menikah & u/
mendptkan anak terlambat
wktnya yg disebabkan krn
mengejar karir/pendidikan
yg tjd pd wanita.
The extended family

Kelg yg terdr dr tiga generasi


yg hdp bersama dlm satu
rumah spt nuclear family
disertai: paman, tante, orang
tua (kakek-nenek), keponakan
dll)
The single-parent family

Keluarga yg terdr dr satu orang


tua (ayah a/ ibu) dgn anak, krn
proses perceraian, kematian &
ditinggalkan
(menyalahi hukum pernikahan)
Nontradisional

Blended family

Kelg yg terbentuk dr salah


satu a/ keduanya pernah
menikah dgn a/ tanpa anak
The unmarried teenage
mother

Keluarga yg terdr dari orang


tua (ibu) dgn anak dr
hubungan tanpa nikah
The nonmarital heterosexual
cohabiting family

Keluarga yg hidup bersama


berganti-ganti pasangan tanpa
melalui pernikahan
Cohabitating Couple

Orang dewasa yg hidup


bersama diluar ikatan
perkawinan krn beberapa
alasan tertentu.
The stepparent family
Keluarga dgn orang-tua tiri
Commune family

Bbrp pasangan keluarga (dgn


anaknya) yg hidup bersama dlm
satu rumah, sumber dan fasilitas
yg sama, pengalaman yg sama;
sosialisasi anak dgn melalui
aktivitas kelompok
The nonmarital
heterosexual cohabiting
family

Keluarga yg hidup bersama


berganti-ganti pasangan tanpa
melalui pernikahan
Gay and lesbian families

Seseorang yg memp persamaan


sex hidup bersama sbgmn
‘marital partners’
Commuter Family

Kedua orang tua bekerja di kota


yg berbeda, ttp salah satu kota
tsb sbg tempat tinggal & orang
tua yg bekerja diluar kota bisa
berkumpul pd saat ‘weekends’
a/ wkt2 ttt.
Kin-network Family

Bbrp kelg inti yg tinggal dlm satu


rumah a/ saling berdekatan dan
saling menggunakan barang2 &
pelayanan yg sama. Contoh: dapur,
kamar mandi, televisi, telpon dll)
Interaksi Sehat/Sakit Keluarga

• Terdapat hubungan timbal balik antara status


sehat/sakit anggota keluarga dan status
sehat/sakit keluarga

Keluarga cenderung menjadi reaktor


terhadap masalah kesehatan dan aktor
dalam menentukan masalah
kesehatan anngota keluarga

42
Interkasi Sehat/Sakit Keluarga lanjutan

• Keluarga merupakan penentu utama bagi


kesehatan dan konsep konsep penyakit serta
perilaku sehat.
• Keluarga pembuat keputusan dan terlibat
proses terapeutik pada kondisi sehat/sakit
anggota keluarga

43
Perilaku Kesehatan
• Perilaku Pemeliharaan Kesehatan ( Health
Maintanance )
Perilaku keluarga untuk memelihara kesehatan
* Perilaku Pencegahan Penyakit
* Perilaku Peningkatan Kesehatan
* Perilaku Nutrisi
• Perilaku Pencarian dan Penggunaan Fasilitas
Kesehatan ( Health Seeking Behaviour )
Perilaku keluarga pada saat anggota keluarga sakit
atau mengalami masalah kesehatan  dimulai dari
saat mengobati sendiri sampai mencari pengobatan.

44
• Perilaku Kesehatan Lingkungan
Respon keluarga terhadap lingkungan  lingkungan
tidak mempengaruhi status kesehatannya.
Klasifikasi Perilaku Kesehatan menurut Becker :
a. Perilaku Hidup Sehat  Upaya Kesehatan
* Makan dengan menu seimbang
* Olah raga teratur
* Tidak merokok
* Tidak minum minuman keras dan narkoba
* Istirahat yang cukup

45
* Pengendalian stress
* Gaya hidup positif
b. Perilaku sakit (illness behaviour)
 Respon terhadap sakit dan penyakit 
persepsi, pengetahuan.
c. Perilaku peran sakit ( The sick role behaviour )
 tindakan utk memperoleh kesembuhan
 Mengenal fasilitas kesehatan
 mengetahui haknya dan kewajiban orang sakit

46
Enam tahap interaksi sehat/sakit keluarga.

1. Upaya Keluarga Terkait Promosi Kesehatan


* Keluarga memegang peranan yang penting dalam
berbagai bentuk upaya promosi kesehatan di dalam
keluarga
* Ada banyak bentuk bentuk peningkatan kesehatan,
pencegahan dan pengurangan resiko : Sekitar
masalah pola hidup.  Berhenti merokok, olah
raga, imunisasi dan lain-lain
* Agar strategi sehat dapat berhasil; menunut
perbaikan pola hidup seluruh anggota keluarga

47
• Upaya Keluarga Terkait Promosi Kesehatan

* Anggota keluarga perlu mempelajari status


kesehatan mereka dan citra tubuh  seperti apakah
tubuh mereka lemah, sakit-sakitan atau sehat.
* Anggota keluarga yg dapat menunjukkan perilaku
hidup sehat akan menjadi contoh yg sangat ampuh
bagi anggota kelg yg lain.

48
2. Respon Keluarga thd Gejala-gejala
Tahapan ini dimulai
1) mengenal
2) menginterprestasikan bahaya yg timbul
3) menujukkan kepeduliaan thd masalah yg timbul
Keluarga meyakini gejala – gejala penyakit yg timbul
dan mencari jalan penyelesaiannya.

Tahap ini terdiri dari :


* Kepercayaan yg menyangkut gejala atau penyakit
dari anggota keluarga
* Bagaimana menangani pentakit tersebut.

49
3. Mencari Tempat Pelayanan

• Dimulai ketika keluarga menyetakan adanya


anggota keluarga yg mengalami masalah
kesehatan.
• Org yg sakit dan keluarga mulai mencari
informasi, bantuan sesuai dgn keyakinan
mereka baik kepada tenaga profesional,
maupun tenaga yg mereka yakini dapat
membantu
• Keputusan apakah ditngani dirumah, di klinik
atau RS  cenderung dirundingkan di keluarga

50
4. Merujuk dan mendapatkan pelayanan

• Adanya kontak keluarga dgn pelayanan


kesehatan
• Keluarga menentukan kpd siapa mrk akan
berkonsultasi dan mendapatkan pelayanan.

data ttg penggunaan pelayanan kesehatan.


- Klg kaya ?
- Klg miskin ?

Keputusan ?  cocok, memadai, serius


kondisinya, dekat ?

51
5. Respon segera kelg thd penyakit

• Kelg menerima peran sakitnya ?

Ditandai dgn :
 Ketergantungan thd tenaga kesehatan
 Keinginan utk mentaati nasehat medik
 Berusaha keras utk sembuh

Peran Sakit

52
5. Respon segera kelg thd penyakit (lanjutan)

• Ibu umumnya enggan utk menerima peran sakit


• Kelg memp peran penting dalam menentukan
dan memutuskan perilaku anggota kelg yg sakit
• Tahap respon akut  penyesuaian yg hrs
segera dibuat
• Penyakit serius/mengancam jiw  krisis kelg
dapat terjadi  respon kekuatan stresor

53
6. Tahap penyesuaian/penyembuhan sakit

• Penyakit serius dan kronis dari seorang


anggota keluarga  mempengaruhi secara
mendalam pada sistem keluarga, khususnya
struktur peran dan pelaksanaan fungsi
keluarga.

Keseriusan ketidakmampuan
Sentralitas klien dalam unit keluarga
• Kelg mempunyai peran yg bersifat mendukung
selama masa penyembuhan dan pemulihan.

54
Kebiasaan yg digunakan oleh keluarga untuk
mempengaruhi kesehatan anggotanya :

• Sebagai suatu penyebab atau sumber penyakit


• Sebagai suatu faktor yg mempengaruhi lintasan penyakit
seorang anggota masyarakat ketika penyakit tersebut
menyerang
• Sebagai tempat penyebaran penyakit dari satu anggota
ke anggota yg lain
• Sebagai suatu faktor penentu penggunaan perawatan
kesehatan
• Sebagai penentu sejauh mana anggota keluarga yg sakit
atau tidak berdaya beradaptasi dengan lingkungannya

55
KESEHATAN KELUARGA

Kesehatan Keluarga adalah


Suatu kondisi atau proses dimana individu secara
keseluruhan berinteraksi dgn lingkungan dan keluarga
memegang peranan penting dalam kehidupannya.

Dinamis  relatif dan sejahtera

Bio-psiko-sosial, kultural, spiritual


56
Karakteristik Keluarga Sehat

• Ada komunikasi, sharing pengalaman


• Pendidikan terarah
• Saling memperkuat dan mendukung
• Mengembangkan sifat saling percaya
• Ada rasa bermain dan humor
• Ada keseimbangan dalam berinteraksi
• Suasana saling tanggung jawab& saling membantu
• Mengajarkan baik-buruk, benar-salah
• Patuh pada tradisi yg baik dan ajaran agama
• Respek thd privasi

57

Anda mungkin juga menyukai