Anda di halaman 1dari 20

“ Diabetes Millitus Gestasional”

Oleh : Kelompok 1

Aurellia Agnethasya ( 18311005)


innayah Nursafitri ( 183110)
Namira Fitria ( 18311024 )
Rahayu Tri Utami ( 18311026)
Rezi Gusnita Putri ( 183110231)

DosenPembimbing :
Ns.Elvia Metti,S.Kep,M.Kep,Sp.Mat
Diabetes Melitus

Penyakit metabolik dengan penyebab yang


beragam, ditandai adanya hiperglikemi kronis
serta perubahan metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein akibat defek sekresi atau
kerja insulin, atau keduanya
(Prawiroharjo,Sarwono,2016).
Klasifikasi diabetes menurut
(Prawiroharjo,Sarwono,2016)

• Diabetes tipe 1 (disebabkan oleh destruksi sel yang akan


menyebabkan defisiensi absolut insulin)

• Diabetes tipe 2 (disebabkan oleh defek sekresi insulin yang


progresif karena adanya insulin yang resisten).

• Tipe spesifik diabetes lainnya (disebabkan oleh faktor genetik,


penyakit eksokrin pankreas, atau obat-obatan).

• Diabetes Mellitus Gestasional (DMG)


Diabetes mellitus
gestasional (DMG)

Intoleransi glukosa yang dimulai atau baru


ditemukan pada waktu hamil. Setelah ibu
melahirkan, keadaan DMG sering akan
kembali keregulasi glukosa normal
(Prawiroharjo Sarwono,2016)
Etiologi
Umur mulai tua

Obesitas

Herediter

Riwayat melahirkan bayi


dengan BB >4 kg

Riwayat abortus yang


berulang
Purwaningsih Wahyu
(2010)
Patofisiologi

Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta,dimana sirkulasi janin


juga ikut terjadi komplikasi sumber energi normal (menyebabkan kemungkinan
terjadi berbagai komplikasi.selain itu terjadi juga hiperinsulinemia sehingga
janin juga mengalami gangguan metabolik,(hipoglikemia, hipomagnesemia,
hipokalsemia, hiperbilirubinemia ,dan sebagainya) (reader. 2012:851).
Jika pada pemeriksaan berat badan ditemukan bayi nya besar sekali,maka
perlu dilakukan induksi pada minggu ke 36-38 untuk mencegah terjadinya
komplikasi saat persalinan.proses persalinan ini harus dalam pengawasana
ketat oleh dokter spesialis kebidanan dan dokter spesialis penyakit
dalam.biasanya setelah bayi lahir maka kadar gula darah akan kembali
normal,apabila tidak,maka perlu dilanjutkan pemberian antidiabetes oral
sampai jangka waktu tertentu (reader. 2012:851).
Genetik, virus, pengerusakan insulin dari sebelum
kehamilan atau muncul pada saat kehamilan

Kerusakan sel beta

Ketidakseimbangan produksi insulin dan


WOC
kerja insulin terganggu dan ↓

Gula dalam darah tidak dapat dibawa


masuk ke dalam sel

Hiperglikemi pada ibu

Glukosa diplasma ↑ Glukosuria pada Ibu

↑ osmolalitas Pengambilan glukosa Kehilangan Anabolisme


plasma dan cairan sirkulasi plasenta ↑ kalori protein
dalam tubulus menurun
ginjal
Glukosuria Estrogen, kotisol, HPL ↑ Sel kekurangan bahan Kerusakan
untuk metabolisme pada antibodi

Kehilangan Protein dari lemak


kalori Glukosa masuk ke Kekebalan tubuh
dibakar
plasenta dan ↑ menurun
Merangsang Berat badan
hipotalamus Bayi kelebihan menurun Resiko
nutrisi infeksi
Pusat lapar (hiperglikemia) Keletihan
dan haus
Makrosomia Indikasi Ansietas
Polidipsia (bb bayi > dilakukan
Defisit
4000 gr) persalinan SC
Polifagia pengetahuan

Devisit nutrisi Risiko cidera


janin
Manifestasi Klinis

Poliuri (banyak
Polipagi(banyak
kencing)
makan)

Polidipsi (banyak
minum)
1. Pengaruh diabetes Mellitus Gestasional (DMG)
terhadap kehamilan

Abortus dan partus


Hidronion
prematus

Pre-eklamasi

Kesalahan letak jantung. Insufisiensi plasenta


2. Pengaruh DM terhadap
kala nifas:
 Mudah terjadi infeksi post
partum
 Kesembuhan luka
terlambat dan cendrung
infeksi mudah menyebar. 3. Pengaruh DM terhadap
bayi:
 Abortus,prematur,> usia
kandungan 36 minggu
 Janin besar ( makrosomia)
 Dapat terjadi cacat
bawaan,potensial penyakit
syaraf dan jiwa.
Diet penderita DM dapat dibagi menjadi beberapa bagian

• Diet B1: Terdiri dari


karbohidrat 60%,lemak
20%,protein 20%.
• Diet B1 dan B2 diberikan
untuk nefropati diabetik
dengan gangguan faal ginjal.
• Diet A: Terdiri dari makanan
yang mengandung KH
50%,lemak 30%,protein
20%
• Diet B: Terdiri dari
karbohidrat 68%,lemak
20%,protein 12%
Implikasi Antepartum
(Prawiroharjo,Sarwono:2016)

Peningkatan Kematian
gangguan janin
hipertensi intrauterin
Penatalaksanaan DMG

Tiga hal penting yang harus diperhatikan penderita

1. Jumlah kalori 2. Jadwal


sesui anjuran makanan harus 3. Jenis
ahli gizi dan diikuti sesuai makanan harus
harus jam makan diperhatikan
dihabiskan, terdaftar
Asuhan Keperawatan

1. pengkajian

a. Identifikasi b. Riwayat
pasien ( nama, penyakit
tempat tanggal sekarang
lahir/ umur , ( Sering buang air
pendidikan, suku, kecil
bangsa, (polyuri),selalu
pekerjaan, merasa haus
agama, alamat (polydipsi),dan
rumah ) sering merasa
lapar (polyfagi) )
Riwayat penyakit dahulu
• Sirkulasi ( Nadi pedals dan pengisian kapiler ekstremitas menurun,
melambat pada dm durasi lama, edema, peningkatan tekanan darah )
• Eliminasi ( Dapat mengalami riwayat pyelonevritis infeksi saluran
perkemihan, nefropati, polyuria )
• Makanan/cairan ( Polidipsi, polipagi, mual muntah, obesitas nyeri tekan
abdomen, hipoglikemia, glikosuria )
• Keamanan (Integritas atau sensasi kulit lengan, paha, bokong, dan abdomen
dapat berubah karna innjeksi insulin sering, kerusakan penglihatan, riwayat
gejala infeksi dan budaya positif infeksi khususnya perkemihan )
• Seksualitas ( Tingginya fundus uteri lebih tinggi atau lebih rendah dari
normal terhadap usia gestasi, riwayat neonates besar terhadap usia gestasi,
hidramnion, anomaly congenital, lahir mati tidak jelas )
• Interaksi social ( Masalah social ekonomi dapat meningkatkan resiko
komplikasi ketidak kuatan system pendukung yang bertanggung jawab
mempengaruhi saat lahir kemungkinan 4 kg/lebih )

• (Purwaningsih Wahyu. 2010)


Diagnosis Keperawatan
– Defisit Nutrisi b/d peningkatan kebutuhan
metabolisme
– Resiko infeksi b/d Penyakit kronis
– Resiko cedera pada janin b/d Kelelahan
Intervensi keperawatan
Daignosa kep SLKI SIKI
Defisit nutrisi b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nutrisi

peningkatan selama 1x24 jam, diharapkan KH:


a. Identifikasi status nutrisi
kebutuhan Status Nutrisi b. Identifikasi makanan yang disukai
metabolisme c. Identifikasi kebutuhan kalori dan
a. Porsi makanan yang dihabiskan
jenis nutrien
meningkat
d. Monitor asupan makanan
b. Nyeri abdomen berkurang
e. Monitor berat badan
c. Rambut rontok berkurang
f. Berikan makanan tinggi kalori dan
d. Berat badan naik
tingi protein
e. nafsu makan membaik
g. Anjurkan diet yang diprogramkan
f. IMT membaik
h. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
(SIKI hal 200)
Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan infeksi (siki 278)
b/d Penyakit keperawatan selama 1x24 jam,
1. Monitor tanda dan gejala
kronis diharapkan KH:
infeksi lokal dan sistemik
Tingkat infeksi 2. Berikan perawatan kulit
pada area edema
a. Kebersihan tangan
3. Cuci tangan sebelum dan
meningkat
sesudah kontak dengan
b. Demam menurun
pasien
c. Kemerahan menurun
4. Jelaskan tanda dan gejala
d. Nyeri menurun
infeksi
e. Bengkak menurun
5. Ajarkan cara mencuci
f. Piuria menurun
tangan yang benar
g. Letargi menurun
 
 
Resiko Cedera Setelah dilakukan tindakan Pemantauan denyut jantung
pada Janin b/d keperawatan selama 1x24 jam janin (siki,239)
Kelelahan didapatakan KH:
1. Identifikasi status obstetrik
Tingkat cedera 2. Identifikasi riwayat
obstetrik
a. Toleransi aktivitas
3. Identifikasi pemeriksaan
meningkat
kehamilan sebelumnya
b. Nafsu makan
4. Periksa denyut jantung
meningkat
janin selama 1 menit
c. Ketegangan otot
monitor denyut jantung
menurun
janin
d. Perdarahan menurun
5. Monitor tanda vital ibu
e. Tekanan darah normal
f. Frekuensi nadi normal

Anda mungkin juga menyukai