Anda di halaman 1dari 25

Konsep Dasar Ekonomi Islam,

Karakteristik dan Rancang


Bangun Ekonomi Islam

KEMBANG BULAN JELANTIK ( 17030017 )


DESI PUSPITANINGRUM ( 17030036 )
GITA DEVIYANA ( 17030065 )

EKONOMI SYARIAH
PENGERTIAN EKONOMI ISLAM

Kata ekonomi berasal dari kata Yunani,


yaitu oikos dan nomos. Kata oikos berarti rumah
tangga, sedangkan nomos memiliki arti aturan.
Jadi, ekonomi adalah aturan rumah tangga.

Ekonomi Islam adalah pengelolaan atau aturan-aturan


rumah tangga (bangsa, negara dan dunia) bertujuan
untuk menciptakan barang dan jasa dalam memenuhi
kehidupan sehari-hari yang berlandaskan syariah
Islam
Dasar Ekonomi Islam

Dasar Ekonomi
Islam

Aspek
Akhlak

Aspek Aspek
Syariah akidah
Dasar Ekonomi Islam
Ekonomi islam bersifat ekonomi ilahiyah
Dalam kondisi seperti ini, alam bawah sadar
seseorang akan selalu menolak setiap pekerjaan yang
dianggap tidak baik dan berimplikasi pada kerugian bagi
A orang lain.
S
P Ekonomi islam bersifat Rabbaniyah
E Ekonomi islam bersifat Rabbaniyah berpijak
K pada tawhid rububiyah. Tawhid rububiyah adalah
mengesakan Allah melalui segala hal yang telah
A
K diciptakanNya, dengan selalu meyakini bahwa Allah
I adalah pemberi rezeki dan pemilik semesta alam
D
A Asma
H Segalah hal yang terangkum dalam tawhid
asma yang akan menyadarkan manusia bahwa mereka
hanyalah seorang yang diberikan amanah oleh Allah
untuk dapat mengelola alam semesta ini, agar bisa
menyejahterakan kehidupan mereka.
Dasar Ekonomi Islam

Aspek Syariah

Ketika menjalankan ekonomi islam yang bersifat


uluhiyyah dan rabbaniyah, seseorang haruslah berjalan
sesuai dnegan rambu-rambu yang telah ditetapkan
oleh syar’i (allah), melalui syariatnya. Kaidah yang
berlaku untuk segala aktivitas ekonomi yaitu: “segala
sesuatau (dalam hal muamalat) boleh dilakukan, sampai
ada dalil yang mengharamkan.”
Dasar Ekonomi Islam

ASPEK AKHLAK

Menegakkan norma dan etika yang merupakan


‘ruh’ ekonomi islam itu sendiri, dengan cara
mentransformasikan etika transdental (etika yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits) dalam segala
aktivitas ekonomi.
Prinsip Ekonomi Islam

Tauhid
Ma'ad

Adl
Khilafa
h
Nubuw
wah
Tauhid

Ta u h i d m e r u p a k a n f o n d a s i a j a r a n i s l a m . D e n g a n
tauhid, manusia menyaksikan bahwa "tiada sesuatu pun
yang layak disembah selain allah" dan "tidak ada
pemilik langit, bumi dan isinya, selain dari pada allah“
Tu j u a n d i c i p t a k a n n y a m a n u s i a a d a l a h u n t u k
beribadah kepadanya.Karena itu segala aktivitas
m a n u si a d a l a m h u b u n g a n n y a d e n g a n a l a m d a n su m b e r
daya serta manusia (mu'amalah) dibingkai dengan
kerangka hubungan dengan allah.
Adl

Islam mendefinisikan adil sebagai "tidak mendzalimi


dan tidak didzalimi." implikasi ekonomi dari nilai ini
adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk
mengejar keuntungan pribadi bila hal itu merugikan
orang lain atau merusak alam.
Nubuwwah

Sifat-sifat utama Nabi Muhammad Saw yang


harus diteladani oleh manusia pada umumnya dan
pelaku ekonomi dan bisnis pada khususnya, adalah
sebagai berikut:
1. Sidiq (benar)
2. Amanah (dapat dipercaya)
3. Tabligh (keterbukaan)
4. Fathonah (kebijaksanaan)
Khilafah

Peran utamanya adalah untuk menjamin


perekonomian agar berjalan sesuai dengan syariah
dan untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran
terhadap hak-hak manusia.Semua ini dalam
kerangka mencapai maqashid al-syariah (tujuan-
tujuan syariah)
Ma'ad

Walaupun sering kali diterjemahkan sebagai


"kebangkitan", tetapi secara harfiah ma'ad berarti
"kembali". Dan kita semua akan kembali kepada
Allah.
Dari kelima nilai ini kita dapat
menurunkan tiga prinsip
derivatif yang menjadi ciri-ciri sistem
ekonomi islam. Prinsip derivatif
tersebut adalah sebagai berikut:
Multitype Ownership (kepemilikan multijenis)

Freedom to Act (kebebasan untuk


bergerak/usaha)

Social Justice (keadilan sosial)


Multitype Ownership (kepemilikan multijenis)

Prinsip ini adalah terjemahan dari nilai


tauhid,. Jadi manusia dianggap sebagai
pemilik sekunder. Dengan demikian, konsep
kepemilikan swasta diakui. Namun untuk
menjamin keadilan, yakni supaya tidak ada
proses pedzaliman segolongan orang
terhadap segolongan yang lain, maka cabang-
cabang produksi yang penting dan berkaitan
dengan hajat orang banyak dikuasai negara.
Freedom to Act (kebebasan untuk bergerak/usaha)

Keempat sifat Nabi jika digabungkan dengan


nilai keadilan dan nilai khilafah (good
governance) akan melahirkan konsep freedom
to act pada setiap muslim, khususnya pelaku
bisnis dan ekonomi. Freedom to act bagi
setiap individu akan menciptakan mekanisme
pasar dalam perekonomian. Karena itu,
mekanisme pasar adalah keharusan dalam
islam, dengan syarat tidak ada distorsi
(proses pedzaliman).
Social Justice (keadilan sosial)

Gabungan nilai khilafah dan nilai ma'ad


melahirkan prinsip keadilan sosial. Dalam
islam, pemerintah bertanggung jawab
menjamin pemenuhan kebutuhan dasar
rakyatnya dan menciptakan keseimbangan
sosial antara yang kaya dan yang miskin.
Tujuan Ekonomi Islam
Tujuan ekonomi islam adalah mashlahah
(kemaslahatan) bagi umat manusia. Yaitu dengan
mengusahakan segala aktivitas demi tecapainya hal-
hal yang berakibat pada adanya kesejahteraan bagi
manusia. Cara menjaga kemaslahatan:

Min haytsu al- ●


●Dengan cara mengusahakan segala bentuk aktivitas
dalam ekonomi yang bisa membawa kemaslahatan
wujud
Min haytsu al- ●
●Dengan cara memerangi segala hal yang bisa
menghambat jalannya kemaslahatan itu sendiri
adam
Karakteristik Ekonomi Islam

1. Harta kepunyaan Allah dan manusia khalifah harta


2. Ekonomi terkait dengan akidah, syariah (hukum)
dan moral
3. Keseimbangan antara keruhanian dan kebendaan
4. Keadilan dan keseimbangan dalam melindungi
kepentingan individu dan masyarakat.
5. Bimbingan konsumsi
6. Petunjuk investasi
7. Zakat
8. Larangan riba
RANCANG BANGUN SISTEM EKONOMI ISLAM

A. Kepemilikan dalam Islam


Pada dasarnya kepemilikan dalam islam atas sumber
daya ekonomi (sumber daya) merupakan salah satu fitrah
manusia karena ajaran islam mengakuinya sebagai suatu
yang harus dihormati dan dijaga. Kepemilikan individu
merupakan persyaratan  yang mendasar bagi tercapainya
kesejahteraan masyarakat, sebab ia akan menciptakan
motivasi dan memberikan ruang bagi seorang individu
untuk memanfaatkan sumber daya secara optimal.
B. Mashlahah Sebagai Insentif Ekonomi 

                 
Islam mengakui adanya insentif material ataupun
nonmaterial dalam kegiatan ekonomi. Hal ini
dikarenakan ajaran islam memberikan peluang
setiap individu untuk memenuhi kepentingan
individunya kepentingan social ataupun kepentingan
sucinya untuk beribadah kepada Allah SWT.
C. Musyawarah sebagai prinsip pengambilan
keputusan

Secara umum, pengambilan keputusan dalam


ekonomi islam di dasarkan atas prinsip mekanisme
pasar, namun dengan tetap memandang nilai-nilai
kebaikan bersama dan nilai-nilai kebenaran. Oleh
karena itu, musyawarah (shuratic process) untuk
mendapatkan kesepakatan atas dasar kemashlahatan
merupakan prinsip pengambilan keputusan yang
sesuai dengan ajaran islam.
D. Pasar yang Adil sebagai Media Koordinasi

Mekanisme pasar murni bukanlah menjadi


kendali prilaku pada pelaku ekonomi, namun pasar
juga dikendalikan oleh pemerintah dan masyarakat
(citizenship)dalam upaya mencapai keadilan
dan kemashlahah maksimum.
E. Pelaku Ekonomi Dalam Islam

 Pasar dalam ekonomi islam


Ajaran islam sangat menghargai pasar sebagai wahana
bertransaksi atau pehrniagaan yang halal (sah/legal)
dan tayyib (baik) sehingga secara umum merupakan mekan isme
alokasi dan distribusi sumber daya ekonomi yang paling ideal.
 Pemerintah dalam Ekonomi Islam
Suatu pasar yang islami akan sulit terwujud apabila tidak ada peran
aktif dari pemerintah
 Peran Masyarakat  dalam ekonomi Islam
Peranan masyarakat juga muncul disebabkan adanya konsep hak
milik publik dalam ekonomi islam. Seperti waqf. Kekayaan waqfadalah
kekayaan masyarakat secara keseluruhan dan berlaku sepanjang masa,
karena waqfnya merupakan hak milik masyarakat yang tidak tergantung
kepada pemerintah yang berkuasa
Thank you

Anda mungkin juga menyukai