Konflik setua usia sejarah manusia, dimulai oleh Qobil dan Habil
Konflik terjadi tatkala individu atau kelompok lebih dipengaruhi
oleh perbedaan daripada persamaan
Konflik dapat berbentuk menghindari, mengalahkan, atau
menghancurkan lawan
Konflik terjadi dalam lingkungan sosial: keluarga, teman
sepermainan, sekolah, masyarakat, dan bangsa.
Konflik dapat terjadi antar individu (interpersonal conflict),
antara individu dan kelompok, dalam sebuah kelompok
(intragroup), antar kelompok (intergroup conflict), dan
bahkan antar bangsa (international conflict).
Dilihat dari kaitannya, konflik dapat bersifat independen atau
dependen.
Dilihat dari substansinya dikenal konflik kontroversi
(controversy), konflik konseptual (conceptual conflict), konflik
kepentingan (conflict of interest), dan konflik perkembangan
(developmental conflict).
Konflik mempunyai fungsi positif jika ia dikelola
secara konstruktif
SUMBER KONFLIK (JEONG, 2000)
Hipotesis frustrasi-agresi. Ketidakmampuan dalam
mencapai tujuan menyebabkan frustrasi, lalu bertindak
agresif.
Perspektif psikoanalisis. Individu/kelompok menjadi
musuh pihak lain melalui proses psikologis yang
dipengaruhi oleh polaritas positif/negatif pada
kesadara diri masa kanak-kanak.
Kehilangan relatif (relative deprivation). Perasaan
kehilangan ketika individu/kelompok tidak mampu
memenuhi harapannya.
Teori kebutuhan dasar (basic need theory). Jika
kebutuhan dasar biologis, psikologis, emosional, rasa
aman, identitas diri (self-identity), penghargaan diri
(self-esteem) yang memandu interaksi sosial tidak
dapat dipenuhi, timbullah perilaku konflik.
Pembentukan identitas (identity formation). Konflik etnis,
ras, dan agama sering dipicu oleh ketidakadilan sosial,
ketidaksamaan dalam kemakmuran, kekurangan
partisipasi politik, tekanan penguasa.
KEBUTUHAN PSIKOLOGIS
DASAR MANUSIA
Kebutuhan akan kebersamaan (belonging)
ditandai dengan mencintai, berbagi rasa,
dan bekerja sama dengan orang lain;
Kebutuhan akan kekuasaan (power) ditandai
dengan prestasi, kecakapan, dikenal,
dihormati;
Kebutuhan akan kebebasan (freedom)
ditandai dengan membuat pilihan pada
hidup;
Kebutuhan akan rasa senang (fun) ditandai
dengan tertawa dan bermain.
FAKTOR-FAKTOR NON-KEAGAMAAN
YANG MENIMBULKAN KONFLIK
a. Kesenjangan ekonomi;
b. Kepentingan politik;
c. Perbedaan nilai sosial budaya, dan;
d. Kemajuan Teknologi Informasi dan
transportasi.