Anda di halaman 1dari 38

Journal reading

“ct of the gastrointestinal tract :


principles and interpretation”

PEMBIMBING : DR. OKTINA RAHMI d., SP.RAD


Sandi Asbandi
406191028
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Journal Identity

Judul
• CT of the Gastrointestinal Tract : Principles and Interpretation

Author
• Emil J. Balthazar

Cited From
• American Journal of Radiology:156 page 23-32
ABSTRACT
 Fungsi CT pada GI tract :
 Mendiagnosa penyakit utama pada usus
 Mengevaluasi sifat dan luas penyakit pada pasien dengan lesi GI
 Menentukan ada/tidaknya, lokasi dan derajat keparahan lesi GI
seperti abses atau perforasi
CT kontras CT tanpa kontras
• Mengevaluasi penyakit • Mengevaluasi komponen
pada intraluminal dan intramural dan
mukosa ekstraintestinal termasuk
mesenterika, rongga
peritoneal,
retroperitoneum dan organ
padat
Kegunaan CT kontras :

Membedakan lesi jinak dan ganas

Menginterpretasikan keterbatasan pada CT tanpa kontras

Melihat gambaran yang overlap


TECHNICAL CONSIDERATIONS

• GI tract dalam keadaan kosong


dan lumen harus distensi
Technical
Considerations
• Lakukan pencitraan terhadap lesi
GI primer pada saat fase arterial
dari injeksi kontras iodin
COMMON PITFALLS IN CT INTERPRETATION
Penyulit yang dapat terjadi :
 Pengisian kontras ke lumen usus yang
tidak adekuat
 Distensi usus yang inkomplit

 Empty, collapsed intestinal loops /


fluid-filled bowel  bias terlihat seperti
densitas jar.lunak yang menyerupai
tumor mesenterika
 Kl lumen intestin hanya keisi sebagian 
bias false + / false -  karena tidak bias
menilai ketebalan dari dinding GI.
 Pada CT : normalnya ketebalan dinding GI bervariasi,
tergantung derajat distensi lumen
 Pada segmen yg terdistensi  dinding sulit untuk dinilai
karena ketebalan biasanya < 1-2 mm.
 Pada saat intestine kolaps/ terdistensi sebagian  dinding
lebih tebal ± 3-4 mm
CT ASSESSMENT OF GI LESIONS

Nilai
• Lokasi, ukuran dan panjang lesi

Definisi Lesi
• Lesi fokal, segmental, difus
Pada CT Derajat ketebalan dinding usus
dapat dinilai
:
Simetris

Kontur dalam dan luar (halus/ ireguler/lobulasi)

Pola enchancement

Temuan seperti: komponen eksofitik, limfadenopati,


metastasis distal, inflamasi mesenterika atau abses
 untuk DD
ESOPHAGUS
 Esofagus : terletak dari faring sampai
lambung
 Panjang 20-25 cm
 Terdapat 3 bagian :
 Segmen servikal : letaknya dekat
dengan midline dan di bagian
posterior trakea
 Segmen torakal : terpanjang dan
berada di berakang trakea sampai
percabangan trakea
 Segmen abdomen : terpendek,
melewati hiatus diafragmatica
IMAGING OF ESOPHAGUS
 Xray : menggunakan kontras  permukaan lumen halus
 CT normal : ketebalan dinding < 3mm; diameter anteroposterior < 16mm
dan diameter lateral <24 mm, udara sedikit, lumen < 10mm
 MRI normal : adanya hiperdens dari lemak periesofagus pada T1 WI dan
hipodens dengan hiperdens pada bagian internal pada T2 WI
STOMACH
 Terdapat 5 bagian :
 Cardia : area yang mengelilingi
gastroesophageal junction
 Fundus : bagian yang terdapat diatas
horizontal line dari GEJ ke kurvatura
major
 Corpus : terletak antara fundus dan
incisura angularis
 Antrum : letak nya setelah corpus
dan meluas sampai pylorus
 Pylorus: tempat transisi dari antrum
ke duodenum
IMAGING OF STOMACH
SMALL INTESTINE
 = sebuah tabung yang panjang dan sempit yang
terbentang dari gaster ke kolon
 Terdapat 3 bagian :
 Duodenum : 23-28 cm, diameter terluas, tidak di
support oleh mesenterika
 Jejunum : banyak supply darah, sekitar 2/5 dari
small intestine, gerakan peristaltic cepat
 Ileum : terletak pada abdomen bawah, dinding
lebih tipis dan supply darah terbatas, gereakan
peristaltic lebih lambat dan mesenterika lebih
banyak lemak
 Pada CT : ketebalan 2-3 mm, dinding > 4mm
abnormal kec ileum terminal
IMAGING OF SMALL INTESTINE
COLON
 Terdapat beberapa segmen :
 Sekum : panjang 7cm, berhub dengan ileum
terminal lewat ileocecal valve.
 Kolon asenden : diperdarahi oleh cabang colic
kanan dari SMA
 Kolon transversal : diperdarahi oleh cabang colic
media
 Kolon desenden : diperdarahi oleh IMA
 Kolon sigmoid : diperdarahi oleh IMA
IMAGING OF COLON
BENIGN INTESTINAL DISEASE
 Khas : penebalan dinding
usus yang simetris dan
sirkumferensial (biasanya <
1 cm dari lumen ke
permukaan serosa)
 Biasanya berhub dengan
seluruh kolon atau usus
halus dan terjadi reaksi
inflamasi  lemak
mesenterika menebal
dengan gambaran hiperdens
 Dinding usus yang berhubungan  punya densitas jar. Lunak yang
homogen / bisa juga terbentuk cincin dengan hipoatenuasi dan
hiperatenuasi (double halo/ target)
CHRON DISEASE ( CT-SCAN )

 Gambar disamping adalah chron disease


secara CT-Scan.
 Terdapat gambaran Fat Halo Sign 
adanya fat stranding, karena ada proses
inflamasi yang menyebar ke lemak.
 USG : Adanya penebalan dinding usus >4mm (biasanya dilihat dari
kolon transversal)  dilihat dari garis hiperekoik sentral pada
lumen dan hiperekoik pada dinding luar
IMAGING OF ULCERATIVE COLITIS
 Kolitis infeksi dan ulkus  hanya dampak ke mukosa kolon  ga
optimal kl pakai CT
 Pada severe colitis  mudah untuk didiagnosa pada CT
 Karakteristik :
Distribusi diffuse, penebalan dinding kolon, hilangnya gambaran
haustra, ulkus transmural dan perubahan inflamasi perikolik yg
signifikan
CHRON DISEASE vs COLITIS ULSERATIF

Chron disease Colitis ulseratif

etiologi Idiopatik, autoimun Autoimun

lokasi Whole git, rectal sparing Colorectal. Rectak >>

distribusi Skip lesion Continuous lesion, >>rectal


upp
Manifestasi klinis Diare, abdominal pain, bb Diare tenesmus, bleeding
turun, anemia, demam rectum, cramp abdominal pain

prognosis Buruk, lebih sering relaps Lebih baik

komplikasi Fistula, striktur, abses Colon ca


IMAGING OF RADIATION ENTERITIS
INTRAMURAL HEMORRHAGE AND INTESTINAL
ISCHEMIA
 Gambaran mirip dengan crohn disease
 Perdarahan intramural karena terapi antikoagulan,
perdarahan diastasis/ trauma  bias terlihat di CT
 Gambaran : penebalan dinding dengan
hiperdens yg biasanya terdapat di segmen
proksimal intestine dan sedikit bag dari
mesenteric dan/atau terdapat darah bebas di
intraperitoneal
 Gambaran ischemic bowel disease pada CT : adanya penebalan
yang sirkumferensial, simetris dan mild (0.5 – 1cm) dengan
distribusi segmen dan homogeny/ densitas “double halo”
 Kl udah parah  bowel infarction
 Gambaran : adanya udara pada dinding usus (pneumatosis)
yang berhub dengan udara pada cabang vena mesenterika
regional/ vena porta intrahepatic
 Pada radiation enteritis juga dapat ditemukan gambaran yang
serupa dengan ischemic disease
IMAGING OF INTESTINAL ISCHEMIA
NEOPLASTIC INTESTINAL DISEASE
 Tanda khas untuk lesi ganas : penebalan dnding usus yang
asimetris, kontur luar dan dalamnya irregular dan lobulated,
adanya massa fokal sekitar 2 cm dari permukaan luminal ke
serosal
 Lesi primer : ada adenopati regional dan distal mesenterika,
retroperitoneal, metastasis hati
 Gambaran massa pada CT kontras : densitas homogen/ beberapa
lesi heterogen karena adanya densitas yang lebih rendah
PRIMARY ADENOCARCINOMA
 Karsinoma  biasanya tumornya
kena ke kolon dan lambung.
 Kl pada usus halus  lebih sering
kena ke segmen duodenojejunal
proksimal ( yg biasanya
berhubungan dengan obstruksi
intestinal proksimal)
 Biasanya tumor cuma kena segmen
intestinal sedikit (3-5 cm).
 Gambaran : massa fokal yang
simetris dan penebalan dinding
usus ireguler.
LYMPHOSARCOMA
 Gambaran : tumor besar yang
menginfiltrasi submucosal
 2 tanda diagnostik preoperasi:
 Adanya penebalan jar. Lunak
murah yang mengilfiltrasi
segmen usus
 Biasanya ada adenopati
mesenteric/ retroperitoneal
distal dan regional yang masif
 Tumornya bias lobulasi tapi tajan
dan punya densitas yang homogen
LEIOMYOSARCOMA
 = tumor yang terbentuk dari dinding
usus dan bias jadi membesar,
lobulasi dan massa jar lunak yang
exophytic
 Gambaran CT : biasanya di
tengahnya terjadi nekrosis dan
liquefaction. Adanya zona central
ireguler yang besar dengan hipo
atenuasi dan adanya cairan
 Tumornya : gambaran oval/bulat dan
pas terjadi liquefied yg total  kista
berisi cairan dengan dinding luar
yang menebal dan irregular dan
menempel dengan segmen intestine.
 Biasanya limfadenopati ga terlihat
pada pasien leiomyosarcoma
TYPICAL CT APPEARANCE OF GI LESIONS
Karakteristik lesi :
1. Gastrointestinal lipoma
 Lokasinya intraluminal
,kontur tajam
 Apabila di compress 
bentuk berubah
 Lesi nempel pas kecil (1-2
cm) / bertangkai pas
membesar
 CT : defek intraluminal
dengan densitas rendah (-
50 - -100 HU)
2. Small Bowel carcinoid
 Lokasi di ileum terminal
 Massa dengan jaringan lunak yang kecil, ulat dan sedikit lobulasi (bias ada
kalsifikasi sentral), bagian perifernya seperti sunburst
 Small bowel loops nya terdapat disekitar lesi primer
3. Intestinal intussusception
 Biasanya berhub dengan neoplasma benign/malignant
 CT : massa berbentuk “targetlike”
Thank You

Anda mungkin juga menyukai