Anda di halaman 1dari 20

Konsep Dasar Medis Askep

Psoriasis & Myasthenia


Aiida Ibnul Malik : 111711001
Mei-Mei : 111711015
R. Alya Rama Dinta : 111711026
Ristina Agustin : 111711029
Wantoro : 111711034

KMB IV
Psoriasis adalah penyakit inflamasi
non infeksius yang kronik pada kulit dimana
produksi sel-sel epidermis terjadi 6-9 x lebih
besar daripada kecepatan sel normal
Etiologi
1. Trauma
2. Infeksi
3. Iklim
4. Faktor endokrin
5. Sinar matahari
6. Metabolik
7. Obat-obatan
8. Garukan / gesekan
9. Emosi tak terkendali
10.Makanan berkalori tinggi
Berdasarkan bentuk lesi, dikenal bermacam-
macam psoriasis antara lain:

1. Psoriasis puncata
2. Psoriasis folikularis
3. Psoriasis guttata
4. Psoriasis numularis
5. Psoriasis girata
6. Psoriasis anularis
7. Psoriasis diskoidea
8.
9.
Psoriasis
Psoriasis rupioides
Klasifikasi

Psoriasis terbagi atas:


1. Psoriasis vulgaris
2. Psoriasis gutata
3. Psoriasis putulosa
4. Psoriasis eritrodermis
5. Psoriasis kuku
6. Psoriasis artritis
Your Picture Here

Berdasarkan lokalisasi lesi maka dikenal


bentuk psoriasis atipik seperti:
1. Psoriasis digitalis atau interdigitalis. LANJOOOT
LANJOOOT
2. Lesi verukosa terutama di tungkai
bawah.
3. Lesi dengan distribusi seperti sarung
tangan atau kaos kaki.
4. Psoriasis fleksural atau inversus bila lesi
didapatkan di daerah fleksor atau lipatan-
Your Picture Here
lipatan tubuh misalnya lipat paha, aksila,
lipatan di bawah payudara dan lainnya.
5. Psoriasis seboreik bila lesi didapatkan di
daerah seboreik seperti kulit kepala, alis
mata, belakang telinga dan sebagainya
Manifestasi

l ri ngan
h ga t a a y a ng
gelu ritem atasnya
Men k e
erca ama di
01 a k -b
Berc nggi, sk
men
i
u

02
lil in
s an
te te
o men a
t fe n
a pa ku
Terd a n ku
03
i n
kela
a b kan
yeb
Men
04
Pemeriksaan Laboratorium

1. pemeriksaan
Histopatologi
1. Stratum spinosum

Penunjang
terdapat kelompok
darah rutin, leukosit yang disebut
2. Mencari penyakit abses munro.
infeksi 2. Selain itu terdapat
papilomatosis dan
3. pemeriksaan gula
vasodilatasi di
darah subepidermal.
4. kolesterol 3. Psoriasis memberikan
gambaran yang khas,
yakni hyperkeratosis,
parakeratosis, dan
akantosis.
P
E
N
ATA
L
A
K
SAN
A
Terapi topical Formulasi ter Anthralin
N

Kortikosteroid Terapi intralesi


Terapi sistemik
Metotreksat
Diagnosa
1 Gangguan rasa nyaman berhubungan
dengan gejala terkait penyakit ditandai
dengan adanya gatal, rasa terbakar pada
kulit, ansietas, klien tampak gelisah, dan
gangguan pola tidur

2 Gangguan integritas kulit berhubungan


dengan iritasi zat kimia, faktor mekanik,
faktor nutrisiditandai dengan kerusakan
jaringan kulit (kulit bersisik, turgor kulit
buruk, pecah-pecah, bercak-bercak,
gatal).
3 Gangguan citra tubuh berhubungan
dengan biofisik, penyakit, dan perseptual
ditandai dengan tidak percaya diri,
minder, perasaan terisolasi, interaksi
berkurang.
Myasthenia

Myasthenia Gravis
Penyakit autoimun kronis dari
transmisi neuromuskular yang
menghasilkan kelemahan otot. Istilah
Myasthenia adalah bahasa Latin untuk
kelemahan otot, dan Gravis untuk berat
atau serius.
Etiologi
Penyebab miastenia gravis
masih belum diketahui secara
pasti, diduga kemungkinan
terjadi karena gangguan atau Kelainan Autoimun

destruksi reseptor asetilkolin


(Acetyl Choline Receptor
(AChR)) pada persimpangan
neoromuskular akibat reaksi
autoimun.
Genetik
Klasifikasi

Golongan I Golongan III

Gejala-gejalanya hanya terdapat Myasthenia Gravis akut yang


pada otot-otot ocular berat, yang juga mengenai otot-
otot pernafasan

Golongan II Golongan IV

• II A Myasthenia Gravis umum Myasthenia Gravis kronik


ringan yang berat
• II B Myasthenia Gravis umum
berat
Manifestasi Klinis
1. Apabila otot simetri yang terkena,
umumnya dihubungkan dengan saraf
kranial. Karena otot – otot okular terkena,
maka gejala awal yang muncul diplopia
(penglihata ganda) dan ptosis (jatuhnya
kelopak mata).
2. Pengaruh terhadapa laring menyebabkan
disfonia (gangguan suara) dalam
pembentukan bunyi suara hidung atau
kesukaran dalam pengucapan kata kata.
3. Sekitar 15% sampai 20% keluhan pada
tangan dan otot otot lengan, pada otot kaki
mengalami kelemahan yang membuat
Karakteristik penyakit berupa pasien jatuh.
kelemahan otot ekstrem dan mudah 4. Kelemahan diafragma dan otot – otot
mengalami kelelahan, yang umumnya interkostal menyebabkan gawat nafas,
memburuk setelah aktivitas dan berkurang yang merupakan  keadaan darurat akut
setelah istirahat
PATHWAYS
Pemeriksaan
Penunjang

Tes darah Pemeriksaan tensilon

Electromyography

Foto thorax Pemeriksaan


X-Ray dan Neurologis
CT-Scan
Periode istirahat yang Timektomi (pengang- Plasmaferesis
sering selama siang katan timus melalui (dialisis darah dengan Terapi farmakologi
hari untk menghemat pembedahan) pengeluaran antibodi
kekuatan IgG)

Penatalaksanaan
1. Ketidakefektifan pola nafas yang
berhubungan dengan kelemahan otot
pernafasan
2. Resiko cedera bd fungsi indra penglihatan
tidak optimal
3. Hambatan komunikasi verbal berhubungan
dengan disfonia,gangguan pengucapan
kata, gangguan neuromuskular, kehilangan
kontrol tonus otot fasial atau oral
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
ptosis

Diagnos
a
Idi ying ingin ditinyikin ?
Thank You

Anda mungkin juga menyukai