Anda di halaman 1dari 17

KETAHANAN NASIONAL

Nama
Kelompok 11 :
 FIRDA AMALIA NAJWA(52019050012)
 ZAKIA ROMADLONA(52019050027)
KELAS : 1A / S1 FARMASI

IVERSITAS MUHAMMADIYAH KUD


2020
PENGERTIAN
KETAHANAN NASIONAL

Ketahanan berasal dari asal kata


“tahan” ; tahan menderita, tabah kuat,
dapat menguasai diri, tidak kenal
menyerah.
Ketahanan berarti berbicara tentang peri hal kuat,
keteguhan hati, atau ketabahan. Jadi Ketahanan
Nasional adalah peri hal kuat, teguh, dalam rangka
kesadaran, sedang pengertian nasional adalah
penduduk yang tinggal disuatu wilayah dan
berdaulat.
Dengan demikian istilah ketahanan nasional adalah
peri hal keteguhan hati untuk memperjuangkan
kepentingan nasional.Pengertian Ketahanan
Nasional dalam bahasa Inggris yang mendekati
pengertian aslinya adalah national resilience yang
mengandung pengertian dinamis, dibandingkan
pengertian resistence dan endurence.
Tiga “wajah” Ketahanan
Nasional

Ketahanan Nasional sebagai kondisi


dinamis

Ketahanan nasional sebagai konsepsi


pengaturan dan penyelenggaraan negara

Ketahanan Nasional sebagai metode


berfikir
Dalam usaha mencapai
METODE ASTAGATRA
tujuan nasional senantiasa
menghadapi ATHG sehingga Kita mengenal hubungan-
diperlukan suatu ketahanan hubungan itu adalah:
yang mengandung  Hubungan manusia dengan
kemampuan Tuhannya, dinamakan “agama”
mengembangkan kekuatan  Hubungan manusia denggan
nsional yang didasarkan cita-citanya, dinamakan
pokokpokok pirkiran sebagai “ideologi”
berikut: Manusia berbudaya,  Hubungan manusia dengan
sebagai makhluk Tuhan kekuasaan, dinamakan “politik”
pertama-tama berusaha  Hubungan manusia dengan
mempertahanakan pemenuihan kebutuhan,
kelangsungan hidupnya. dinamakan “ekonomi”
Secara antropologis budaya  Hubungan manusia dengan
manusia merupakan manusia lainnya, dinamakan
makhluk Tuhan paling “sosial”
sempurna 2 mempunyai  Hubungan manusia dengan
akal budi sehingga lahir rasa keindahan, dinamakan
manusia berbudaya. “seni/budaya” - Hubunggan
Sebagai manusia berbudaya manusia dengan pemanfaatan
mengadakan hubungan alam, dinamakan “IPTEK’ -
dengan alam sekitarnya Hubungan manusia dengan rasa
dalam usaha aman, dinamakan “Hankam”
LANJUTAN
Hubungan manusia dengan lingkungannya pada hakekatnya
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu
kesejahteraan dan keamanan. Untuk menjamin kelangsungan
hidup suatu bangsa diperlukan suatu konsep pangaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan serasi dalam
semua aspek kehidupan nasional.

Ketahanan Nasional pada hakekatnya 2. Aspek sosial meliputi


merupakan konsepsi dalam pengaturan IPOLEKSOSBUD-Hankam; yaitu
dan penyelenggaraan kesejahteraan a. Ideologi,
dan keamanan dalam kehidupan b. Poliltik,
nasional. Kehidupan nsional dapadt c. Sosial,
dibagi dalam berbagai aspek sebaggai d. Budaya
berikut: e. Hankam atau dikenal
l. Aspek Nasional meliputi Sikaya dengan istilah Pancagatra
Mampu: Kehiduapan nasional
a. Posisi lokasi geografi merupakan gabungan
b. Keadaan dan kekayaan alam antara Trigatra dan
c. Kemampuan Penduduk Aspek Pancagatra, maka disebut
alamiah terdiri dari 3 aspek, maka juga dengan istilah
dikenal dengan istilah “Trigatra” Astagatra.
ASPEK 1. Posisi dan Lokasi Geografi
Negara Secra geografis
TRIGATRA wujud negara dapat berupa:
a. Negara dikelilingi daratan
2. Keadaan dan Kekayaan Alam Kekayaan seperti Laos, Swis,
alam suatu negara adalah segala sumber dan Afganistan
potensi alam yang didapatkan di bumi, di b. Negara daratan dengan
laut, di udara yang berada di wilayah suatu sebagaian perairan laut,
negara, dan dapat dirinci sebagai berikut: seperti Irak, Brunai
a. Kekayaan alam digolongkan dalam; flora, Darusalam.
fauna dan tambang c. Negara pulau, seperti
b. Sifat kekayaan alam; dapat Australia, Malagasi.
diperbaharuai dan tidak dapat d. Negara kepulauan
diperbaharui. (Archipelagic state), misalnya
c. Keberadaan kekayaan alam; di atmosfir, Indonesia.
di permukaan bumi, di dalam bumi.

3. Keadaan dan Kemampuan Penduduk


Dalam arti bahwa pengusahaan penyelenggaraan negara untuk kesejahteraan dan
keamananan tergantung pada manusia. Masalah yang terkait denggan kemampuan
penduduk dalah:
a. Jumlah penduduk yang berubah karena fertilitas, mortalitas dan migrasi.
b. Komposisi penduduk adalah susunan penduduk menurut umur, dan jenis kelamin.
c. Persebaran penduduk yang berpengaruh terhadap penyediaan tenaga kerja untuk
mengelola kekayaan alam, dan berpengaruh terhadap personal yang mampu
mengelola Hankam.
ASPEK PANCAGATRA

1. Aspek Ideologi
Ideologi adalah ilmu pengetahuan tentang dasar atau dapat disamakan dengan cita-
cita. Dengan lain perkataan bahwa ideologi merupakan konsep yang mendalam
mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan dalam
kehidupan nyata
Faktor yang mempengaruhi ketahananideologi adalah nilai dan sistem nilai.

2. Politik
A. Pengertian
Politik dalam hal ini diartikan sebagai asas, halun, kebijaksanaan yang digunakan
untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. )
1) Sektor masyarakat yang berfungsi memberikan masukan (input), terwujud dalam
pernyataan keinginan dan tuntutan kebutuhan masyarakat. 2) Sektor
pemerintahan berfungsi sebagai keluaran (out-put) yang berupa kebijaksanan
dan melahirkan peraturan perundang-undangan, yang merupakan keputusan
politik.
b. Ketahanan Politik Dalam Negeri
Dalam rangka mewujudkan ketahanan politik, diperlukan kehidupan politik
bangsa yang sehat, dinamis, mempu memelihara stabilitas politik berdasakan
ideologi Pancasila, UUD l945 yang menyangkut:
1) Sistem pemerintahan berdasarkan hukum tidak berdasarkan kekuasaan
bersifat absolut, dan kedaulatan ditanggan rakyat.
2) Dalam kehidupan politik dimungkinkan terjadinya perbedaan pendapat,
namun perbedaan tersebut bukan menyangkut nilai dasar, sehingga tidak
antagonis yang menjurus ke arah konflik.
3) Kepemimpinan nasional diharapkan mampu mengakomodasikan aspirasi yang
hidup dalam masyrakat, dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila.
4) Terjalin komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat,
antara kelompok kepentingan dan golongan-golongan untuk mewujudkan
tujuan nasional.
c. Ketahanan Aspek Politik Luar Negeri
1) Hubungan politik luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama
internasional di berbagai bidang atas dasar saling menguntungkan, dan
meningkatkan citra politik Indonesia dan memantabkan persatuan dan
kesatuan.
2) Politik luar negeri dikembambangkan berdasarkan skala prioritas dalam
rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara
berkembang dan negara maju, sesuai dengan kepentingan nasional. Kerja
sama antara negara ASEAN dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya,
Iptek dan kerjasama dengan negara Non Blok.
3) Citra positif bangsa Indonesia perlu ditingkatkan melalui promosi,
diplomasi, dan lobi internasional, pertukaran pemuda dan kegiatan olah
raga.
4) Perjuangagn Bangsa Indonesia untuk meningkatkan keentingan nasional
seperti melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif
negara lain, dan hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan
3. Aspek ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat
dalam mengelola faktor produksi (SDA, tenaga kerja, modal, teknologi,
dan menejemen) dan distribusi barang serta jasa untuk kesejahteraan
rakyat. 4. Aspek Sosial Budaya Ketahan sosial budaya diartikan sebagai
kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi keuletan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
ATHG baik yang datang dari dalam dan luar yang langsung dan tidak
langsung membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD l945.
5. Aspek Pertahanan dan Keamanan
a. Pegertian
Ketahanan Pertahanan dan Keamanan diartikan sebagai kondisi
dinamik kehidupan pertahan dan keamanan bangsa Indonesia berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang datang
dari luar dan dalam, yang langsung dan tidak langsung membahayakan
identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara
berdasarkan Pancasila dan UUD l945
b. Postur Kekuatan Pertahanan dan Keamanan
C. Gejolak Dalam Negeri
KAPITA SELEKTA KEAMANAN DALAM
NEGERI

Kebijakan politik untuk mengamankan wilayah perbatasan belum seperti


diharapkan, hal ini terbutkti banyak walayah yang tidak dirurus oleh
Jakarta sehingga diklaim oleh negara tentangga seperti diungkapkan oleh
Siswono (2005: 4) “ Tahun-tahun ini kita dirisaukan oleh berita tentang
rapuhnya batasbatas wilayah NKRI. Setelah Pulau Pasir di Wilayah Timor
diakui milik Austsralia dan kita menerimanya, Sipadan dan Ligitan
diputuskan Mahkamah Internasional menjadi milik Malaysia, tapal batas di
Kalimantan digeser hingga 800 meter, pekerja pembuat Mercusuar di
Ambalat diintimidasi polisi perairan Malaysia. Lalu lintas batas yang bebas,
nelayan-nelayan asing yang mencuri ikan hinggga merapat ke pantai-pantai
Sumatra (pulau-pulau Rondo di Aceh dan Sekatung di Riau).
KEBERHASILAN KETAHANAN NASIONAL

Dalam mewujudkan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga


Indonesia yaitu:
1) Memiliki semangat perjuangan non fisik berupa keuletan dan
ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ATHG
baik yang datang dari luar dan dalam untuk menjamin identitas, integritas,
kelangsungagn hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.
2) Sadar dan peduli terhadap pengaruh yang timbul pada aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam, sehingga setiap WNI baik
individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut. Oleh
karena bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal
tersebut tercermin dalam kesadaran bela negara dan cinta tanah air.
KEDUDUKAN DAN FUNGSI KONSEPSI
KETAHANAN NASIONAL

l. Kedudukan Ketahanan Nasional


Konsepsi Ketahanan Nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara
terbaik yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan nasional yang
ingin diwujudkan. Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
merupakan landasan konseptual yang didasari oleh Pancasila dan UUD
l945 sebagai landasan ideal dan konstitusional.
2. Fungsi Ketahanan Nasional
a) Konsepsi Ketahan Nasional dalam fungsi sebagai doktrin dasar nasional
perlu dipahami untuk memimpin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap
pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa, baik yang
bersifat inter regional (wilayah) inter sektoral maupun multi disiplin.
Konsep doktriner ini diperlukan supaya tidak ada cara berpikir yang
terkotak-kotak.
b) Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsi sebagai pola dasar
pembangunan, pada hakekatnya merupakan arah dan pedoman dalam
pelaksanaan Pembangunan Nasional di segala bidang secara terpadu dan
dilakukan sesuai rencana program.
c) Konsepsi Ketahan Nasional dalam fungsi sebagai metode pembinaan
kehidupan nasional pada hakekatnya merupakan suatu mertode integral
yang mencakup seluruh aspek yang terdiri dari aspek alamiah (Sikaya
Mampu) dan aspek sosial (IPOLEKSOSBUD-HANKAM)
HAKEKAT KETAHANAN
NASIONAL

1. Kesejahteraan digunakan untuk mewujudkan Ketahanan yang berbentuk


kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai
nasionalnya menjadi kemakmuran yang adil dan merata, baik rohaniah dan
jasmaniah.
2. Keamanan adalah kemampuan dalam melindungi keberadaan bangsa,
serta melindungi nilai-nilai luhur bangsa terhadap segala ancaman dari
dalam maupun dari luar.
3. Kedua Pendekatan keamanan dan kesejateraan telah digunakan
bersama-sama. Pendekatan mana yang ditekankan tergantung pada kondisi
dan situasi nasional dan internasional. Penyelenggaraan kesejahteraan
memerlukan tingkat keamanan tertentu, demikian juga sebaliknya. Dengan
demikian evaluasi penyelenggaraan Ketahanan Nasional sekaligus
memberikan gambaran tentang tingkat kesejahteraan dan keamanan suatu
bangsa.
4. Konsep Ketahanan dikembangkan berdasarkan konsep Wawasan
Nusantara sehingga konsep Ketahanan Nasional dapat dipahami dengan
baik apabila telah memhami Wawasan Nusantara. Dengan memiliki konsep
Ketahanan Nasional,
DAFTAR PUSTAKA
• Abun Sanda, 2005. “29 Tahun Konflik Aceh , Mengapa Tidak Naik Perahu
yang sama?”, Kompas Minggu, 17 April 2005. Ahmad Syafii Maarif,
2004. “Pendidikan dan Peningkatan Moralitas Bangsa”, Pewara
Dinamika, Volume 6, No. 2, September 2004. Endang Z. Sukaya, dkk.
2000, Pendidikan Kewarganegaraan, Penerbit Paradigma Yogyakarta.
Hans J. Morgenthau, 1990, Politik Antar Bangsa, Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta. Lemhanas, 1995. Kewiraan Untuk Mahasiswa, Dirjen
Dikti Depdikbud dan PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Meriam
Budihrdjo, l988, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta. Mubyarto,
2005. “Nasionalisme di Asia-Afrika”, Kedaultan Rakyat, 20 April 2005.
Noor Fitrihana, “Mengejar Mutu Pendidikan Bisakah Murah” Pendidikan
Moralitas Bangsa, Pewara Dinamika UNY, Volume 6, No. 2, September
2004. Nur Feriyanto, 2005. “Romantisme KAA”, Kedaulatan Rakyat, 23
April 2005. Seno, Frnas Magnis. 1978. 1978. Menuju Etos yang
Bagaimana ?. Majalah Prisma, Edisi III Desember 1979, Tahun Ke VIII.
Sumarsono, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai