Anda di halaman 1dari 8

Pengantar Perpajakan

Kelas 18 E
Dasar dasar Perpajakan
• Definisi dan Unsur Perpajakan
Definisi pajak menurut UU No.16 Tahun 2009 tentang perubahan ke
empat atas UU Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan pada pasal 1 ayat 1 berbunyi pajak adalah kontribusi
wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur :


1. Iuran dari rakyat kepada negara
2. Berdasarkan Undang-Undang
3. Tanpa jasa timbal atau kotraprestasi
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara

Fungsi Pajak :
5. Fungsi Anggaran, sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah
6. Fungsi mengatur, sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan pemerintah

Syarat Pemungutan Pajak :


7. Pemungutan pajak harus adil
8. Pemungutan Pajak harus berdasarkan undang-undang
9. Tidak menggangu perekonomian
10. Pemungutan pajak harus efisien
11. Sistem pemungutan pajak harus sederhana
• Teori-teori yang mendukung pemungutan pajak :
atas dasar apakah negara mempunyai hak untuk memungut pajak? Terdapat
beberapa teori yang di jadikan justifikasi, yaitu :
1. Teori asuransi, negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda dan hak-
hak rakyatnya.
2. Teori Kepentingan, pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan
pada kepentingan masing-masing orang,
3. Teori Daya Pikul, beban pajak untuk semua orang sama beratnya, dibayar
sesuai dengan daya pikul masing-masing orang
4. Teori Bakti
5. Teori Asas daya Beli

Pengelompokan Pajak
6. Menurut golonganya, pajak langsung dan tidak langsung
7. Menurut sifatnya, pajak subjektif dan pajak objektif
8. Menurut lembaga pemungutannya, pajak pusat dan pajak daerah
• Tata cara pemungutan Pajak :
1. Stelsel Pajak ,
a.stelsel nyata merupakan pengenaan pajak didasarkan pada objek
b.stelsel anggapan merupakan pengenaan pajak
c.stelsel campuran, merupakan kombinasi dari ke duanya
2. Asas Pemungutan Pajak
a.Asas Domisili
b.Asas Sumber
c.Asas Domisili

3. Sistem Pemungutan Pajak


a. Official Assesment System, sistem dimana pemungut yang memberi wewenang kepada
pemerintah untuk menetukan besarnya pajak yang terhutang.

b. Self Assesment System, dimana sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada Wajib Pajak untuk menetukan sendiri besarnya pajak yang terhutang
Tarif pajak
1. Tarif proporsional, tarif yang persentasenya tetap

2. Tarif tetap, yang jumlahnya tetap terhadap berapa pun jumlah yang di kenainya

3. Tarif progresif, persentase tarifnya yang digunakan semakin besar bila jumlah yang di kenai
pajak semakin besar

4. Tarif degresi ,
• Contohnya saja seperti bea masuk dan bea keluar. Hal ini dimaksudkan untuk memicu agar
lebih meningkatkan perdagangan internasional (ekspor dan Impor).

• Ketika objek pajak yang ingin diimpor atau diekspor berkisaran antara Rp 0 sampai Rp
25.000.000 maka barang tersebut akan terkena bea masuk atau bea keluar sebesar 15%.

• Ketika objek pajak yang ingin diimpor atau diekspor berkisaran antara Rp 25.000.000 sampai
Rp 50.000.000 maka barang tersebut akan terkena bea masuk atau bea keluar sebesar 12,5%.
Pajak negara dan Pajak Daerah
Pajak Negara, yang sampai saat ini masih berlaku :
– 1. Pajak Penghasilan
– 2. PPn Pn Dan PPn BM
– 3. Bea Materai
– 4. Pajak Bumi Dan Bangunan
– 5. Bea Perolehan Hak atas Tanah Dan banguan

Pajak Daerah, pajak daerah dibagi menjadi 2 :


1. Pajak propinsi, contoh pajak kendaraan bermotor, pajak rokok
2. Pajak kabupaten/kota, contoh pajak hotel dan restoran, pajak
reklame
• Retribusi Daerah, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa
atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Objek Retribusi Daerah


1. Jasa Umum
2. Jasa Usaha
3. Perizinan Tetentu

Anda mungkin juga menyukai