Anda di halaman 1dari 27

NASIB OBAT DALAM

TUBUH
DEFINISI

1. Farmakologi ( Farmacon= Obat , Logis=


Ilmu)
Ilmu khasiat obat dan seluruh
aspeknya.
2. Obat : semua zat kimia ( H.N.MJ yang
dalam dosis tertentu dapat
menyembuhkan,meringankan,mencegah
penyakit atau gejala2nya
3.Tiga golongan obat
• Obat Farmakodinamik
• Obat Kemoterapeutik
• Obat Diagnostik
4. Tiga Jenis Pengobatan
• Pengobatan/Terapi Kausal
• Pengobatan/Terapi Simtomatis
• Pengobatan/Terapi Substitusi
TIGA FASE OBAT DALAM TUBUH

1. Fase Biofarmasi
• Pembebasan obat dari bentuk sediaannya
• Disintegrasi dan Disolusi dalam cairan
tubuh
diikuti absorpsi masuk ke peredaran
sistemik sehingga secara biologis obat
dapat tersedia untuk berfungsi (in vitro)
2. Fase Farmakokinetik
• Terjadinya perubahan-perubahan yang
dilakukan tubuh terhadap obat (in Vivo)
ADME !
3. Fase Farmakodinamik
• Terjadinya perubahan-perubahan yang
dilakukan oleh obat terhadap
tubuh/jaringan
(interaksi obat dg reseptor  Efek )
KESIMPULAN

Obat Fase Biofarmasi obat untuk Fase Farmakogni


Dosis diserap
Disintegrasi Absorpsi
btk sediaan Distribusi
Disolusi zat Metabolisme
Eksresi

Pharmaceutical
Availability
Obat untuk Fase Farmakodinamik
Bekerja Interaksi O-R
Di jaringan target

Biological
Availability
FARMAKOKINETIK OBAT ( ADME)

1. Absorpsi
Absorpsi  sangat penting menentukan efek obat
(kecuali antasida dan obat efek lokal)
Tempat : alat cerna,otot,rangka,paru-paru
Absorpsi dipengaruhi :
• Kelarutan obat
• Kemampuan difusi melalui sel membran
• Konsentrasi obat
• Sirkulasi pada letak absorpsi
• Luas permukaan kontak obat
• Bentuk sediaan obat
• Cara pemakaian obat
2. Distribusi
• Obat setelah diabsorpsi akan tersebar
melalui sirkulasi darah ke seluruh tubuh
dan harus melalui membran untuk
mencapai reseptor
• Molekul obat yang mudah melintasi
membran sel akan mencapai semua
cairan tubuh (baik intra/ekstra sel)
obat yang sulit menembus membran
sel  hanya di ekstra sel
• Beberapa obat mengalami “kumulatif
selektif”pada beberapa
organ/jaringan tertentu karena adanya
transpor aktif (Pengikatan dg zat
tertentu atau daya larut yang besar
dalam lemak)  digunakan sbg gudang
obat (protein plasma-albumin,jar.ikat
dan jar.lemak) tempat lain :
tulang,organ tertentu dan cairan trans
sel
• Distribusi ke SSP dan janin--. Harus
bisa menembus sawar darah-otak dan
sawar urin  obat yg mudah larut dalam
lemak,mudah menmbusnya
METABOLISME(BIOTRANSFORMASI)

• Umumnya obat dimetabolisme oleh : enzim


mikrozom di retikulum endoplasma sel hati
• Proses metabolisme :
a.mengubah obat menjadi lebih polar
b. mengubah metabolit obat dpt lebih aktif
(bioaktivasi)
c. mengubah obat tidak aktif/kurang
aktif/sama aktivitasnya (detoksifikasi/bio-
inaktivasi)
d.proses metabolisme  memegang peranan
penting dlm mengakhiri efek obat
• Metabolisme dipengaruhi oleh
a. fungsi hati
b. usia
c. faktor genetik
d. adanya obat lain
EKSKRESI
Pengeluaran (ekskresi) obat/metabolitnya
dari tubuh dilakukan oleh
a. Ginjal dg air seni
b. Kulit dg keringat
c. Paru-paru dg pernafasan keluar(ekspirasi)
d. Hati/empedu
e. Air susu ibu
f. usus
BIOVAILABILITAS OBAT
Bioavailabilitas obat adalah : jumlah relatif
obat/zat aktif suatu produk obat yang
diabsorpsi serta kecepatan obat itu masuk ke
dlm Peredaran sistemik
1. Efek terapetik : sangat tergantung pada
kadar obat dlm plasma
 Bioavailabilitas : akan mempengaruhi respon
penderita thdp obat  oleh karena
perbedaan respon penderita dpt
menyebabkan kegagalan terapi
• Perbedaan efek terapi disebabkan oleh :
a. Perbedaan sifat fisika-kimia obat
b. Perbedaan bentuk sediaan obat
c. Perbedaan cara/rute pemberian obat
d. Perbedaan formulasi obat
3.Ekivalensi obat
Dua obat dg zat berkhasiat sama,tetapi dari
pabrik yg berbeda belum tentu
memberikan efek terapetik yg sama
dua obat yg ekivalen secara kimia blm
tentu ekivalen secara terapeutik
O.K Perlu memperhatikan perbandingan
Bioavalibilitas dua produk obat yg berbeda asal
pabriknya  karena obat dg bioavailabilitas ren
dah efek yang dicapai  sub terapeutik
a. Ekivalen obat secara kimia
• Dua produk obat mengandung zat berkhasiat
sama dlm bentuk sediaan yg sama 
memenuhi syarat & farmakope (in-vitro)
b. Ekivalen obat secara biologis
• Dua produk obat yg ekivalen secara kimia
diberikan dlm dosis yg sama akan
menghasilkan availabilitas biologis & fisiologis
yg sama pula ( = bukti kadar obat dalam
darah in vivo)
c. Ekivalen Terapeutik
• Dua produk obat yang ekivalen secara biologis
akan memberikan efek terapeutik yg sama
pula (  obat ekivalen secara terapeutik)
• Bila diberikan dg kondisi & dosis yg sama 
memberikan efek terapeutik yg sama
d. Ekivalen secara klinis
• Dua obat yg ekivalen secara kimia diberikan
dlm dosis yg sama  bila memberi efek klinis
yg sama pula dan dpt diobservasi dg menilik
simptom penyakit penderita  dinyatakan
ekivalen scr klinis
• CATATAN

• 1. Dua obat yg ekivalen secara kimia


belum tentu ekivalen secara biologis
• Bioekivalensi obat pada manusia 
diharapkan obat akan memberikan efek
terapeutik yg sama bila diberikan pd
penderita dg kondisi yg sama pula
MODIFIKASI BIOAVAILABILITAS
OBAT
Bioavailabilitas obat tergantung
1. Faktor obat
2. Faktor penderita
 Obat yg sama diberikan pada
penderita yg sama  tapi keadaan yg
berbeda  memberikan dosis-respons
yg berbeda pula
1. Faktor obat
a. Dosisi obat
b. Kelarutan obat & besar kecilnya
partikel obat ( faktor fisika)
c. Obat berupa basa/asam/ester (faktor
kimia)
d. Bentuk sediaan
(injeksi,oral,rectal,lokal)
2. Faktor penderita
a. umur,berat badan,luas perm tubuh
b. Waktu dan cara obat diberikan
c. Adanya makanan di lambung &
kecepatan pengosongan
d. Aktifitas enzim di sal. Cerna & hepar
e. Kesehatan fisik/penyakit penderita
f. Adanya obat2 lain( interaksi obat)
g. Adanya “fist pass effect”
h. Kombinasi hal2 tersebut diatas
3. Akibat dari modifikasi bioavailabilitas
a. Adaa perbedaan kec.obat diabsorpsi ke
perbedaan sisitemik
b. Ada perbedaan mulai obat bekerja
(o.o.a)
c. Ada perbedaan intensitas  karena
perbedaan kadar obat tertinggi yg
dicapai dalam darah
d. Ada perbedaan efek farmakologis dan
efek klinis dari obat
4. Kesimpulan
a. Bioavailabilitas ialah : proporsi obat
(persentase) yg dibeikan yg mencapai sirkulasi
sistemik
b. Formulasi yg berbeda dari bentuk sediaan obat
yg sama dpt memberikan bioavailabilitas obat
yg berbeda
c. Berikan penderita dg obat dari pabrik yg sama
secara konsisten
d. Keadaan patofisiologis mempengaruhi
bioavailabilitas obat
e. Jaringan memberikan beberapa obat secara
bersamaan (polypharmacy)mempengaruhi
bioavailabilitas obat (sebab interaksi obat in
vivo)
WAKTU PARUH (t1/2) OBAT

PLASMA HALF-LIFE
• Waktu yg dibutuhkan (rentang waktu) untuk
penurunan konsentrasi obat dalam darah
/plasma menjadi separuh selama fase eliminasi
obat
• Penurunan fase ini merupakan refleksi proses
metabolik/ekskresi
• Rumus t1/2= 0,693/K  K=konstanta eliminasi
• Setiap obat memiliki t1/2 konstan
• t1/2 yg berbeda  shg tiap orang juga
berbeda ( adanya variasi individual)
• t1/2 tergantung : kec.biotransformasi &
ekskresi
• Obat dg metabolisme cepat  t1/2
singkat
• Obat dg metabolisme lambat t1/2
panjang
(obat mengalami enterohepatis,yg
diabsorpsi kembali ginjal, PP yg tinggi)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai