Anda di halaman 1dari 9

BAB Wawasan

Nusantara dalam
7 Konteks Negara
Kesatuan
Republik Indonesia

PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
SEMESTER GENAP
KELAS 10

‫مس اي ول نداري‬
AUTHOR :
A. Wawasan Nusantara
1. Pengertian Wawasan Nusantara
Ketetapan MPR Tahun 1999 :
“Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional”.
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari
kata “wawasan”dan “Nusantara”.
Wawasan berasal dari kata “wawas” (bahasa jawa)
yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan
indrawi
Nusantara berasal dari kata “nusa” dan “antara”.

Wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan,


tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara
pandang dan cara melihat.
“Nusa” artinya pulau atau kesatuan kepulauan.
“Antara” artinya menunjukkan letak antara dua
unsur.
WaNus secara Terminologis
a. Menurut Prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara
adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai
diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan
dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”
b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
2. Hakikat Wawasan Nusantara
 Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan
nusantara dalam pengertian cara pandang yang
selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara
demi kepentingan nasional.

 Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat


Wawasan Nusantara diwujudkan dengan
menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.
3. Asas Wawasan Nusantara
a. Kepentingan yang sama
b. Keadilan
c. Kejujuran
d. Solidaritas
e. Kerjasama
f. Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama
untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara
Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan
dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908,
Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
B. Kedudukan, Fungsi dan
Tujuan Wawasan Nusantara
1) Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional
bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar
tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam
upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi
landasan visional dalam menyelenggarakan
kehidupan nasional.
2) Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai
pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-
rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan
perbuatan bagi penyelenggaraan negara di
tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh
rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3) Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan
nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih
mengutamakan kepentingan nasional daripada
kepentingan individu, kelompok golongan,
suku bangsa atau daerah.
Kepentingan-kepentingan tersebut tetap
dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional atau
kepentingan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai