Anda di halaman 1dari 11

Pendidikan nilai-nilai

Karakter
Oleh Eldad G. E. Randubada (Keperawatan I)
Kata pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayat-Nya kita dapat berkumpul dan hadir di sini dengan sehat jasmani
dan Rohani.
Adapun maksud dari pembuatan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas pertama
mata kuliah pendidikan karakter. Sebagaimana dalam pembuatan tugas ini banyak
kekurangan baik dari cara penulisan maupun kosa kata dan lain-lain, mohon di
maafkan dan di koreksi! Agar kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi dalam
pembuatan tugas mata kuliah yang bersangkutan atau mata kuliah yang lain.
Sekian sambutam dari saya penulis, saya ucapkan terima kasih atas perhatianya.

Poso, 8 agustus 2019

Eldad G. E. Randubada
A. ISTILAH KARAKTER
Istilah karakter dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia mempunyai arti sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak.
Pengertian Karakter Menurut Para Ahli
 Maxwell
. Menurut Maxwell, karakter jauh lebih baik dari sekedar perkataan. Lebih dari itu, karakter.
merupakan sebuah pilihan yang menentukan tingkat kesuksesan.
 Wyne
. Menurut Wyne, karakter menandai bagaimana cara atau pun teknis untuk memfoukuskan
penerapan nilai kebaikan ke dalam tindakan atau pun tingkah laku.
 Kamisa
. Menurut Kamisa, pengertian karakter adalah sifat – sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti
yang dapat membuat seseorang terlihat berbeda dari orang lain. Berkarakter dapat diartikan
memiliki watak dan juga kepribadian.
 Doni Kusuma
. Menurut Doni Kusuma, karakter merupakan ciri, gaya, sifat, atau pun katakeristik diri
seseorang yang berasal dari bentukan atau pun tempaan yang didapatkan dari
lingkungan sekitarnya.
 W. B. Saunders
. Menurut W. B. Saunders, karakter merupakan sifat nyata dan berbeda yang
ditunjukkan oleh individu. Karakter dapat dilihat dari berbagai macam atribut yang ada
dalam pola tingkah laku individu.
 Gulo W.
Menurut Gulo W. Pengertian karakter adalah kepribadian yang dilihat dari titik tolak
etis atau pun moral (seperti contohnya kejujuran seseorang). Karakter biasanya memiliki
hubungan dengan sifat – sifat yang relatif tetap.
 Alwisol
. Menurut Alwisol, karakter merupakan penggambaran tingkah laku yang dilaksanakan
dengan menonjolkan nilai (benar – salah, baik – buruk) secara implisit atau pun ekspilisit.
Karakter berbeda dengan kepribadian yang sama sekali tidak menyangkut nilai – nilai.
Kesimpulan :

“Karakter adalah watak, sifat, akhlak ataupun


kepribadian yang membedakan seorang individu
dengan individu lainnya. Atau karakter dapat di
katakan juga sebagai keadaan yang sebenarnya dari
dalam diri seorang individu, yang membedakan
antara dirinya dengan individu lain.”
B. KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER
  Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang
potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya
diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup
sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela
berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil,
rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja
keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin,
antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis,
hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian
diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif, tabah, terbuka,
tertib. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau
unggul, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan
kesadarannya tersebut. Karakteristik adalah realisasi perkembangan
positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan
perilaku).
.
C. KRISIS KARAKTER

1. Apa itu Krisis karakter?


2. Apakah indonesia telah mengalami
krisis karakter?
3. Mengapa krisis karakter dapat terjadi?
Apa itu Krisis Karakter?
“krisis karakter adalah keadaan di mana
nilai etika atau moral yang telah
melekat pada suatu indifidu atau
kelpmpok, mengalami pergeseran dari
yang sepatutnya”

-“Eldad Randubada”-
Apakah indonesia telah mengalami krisis
karakter?
“Iya”
Dikarenakan sebagian masyarakat indonesia khususnya pada kaum
milenial, banyak terpengaruh oleh kebudayaan asing yang tidak sesuai
dengan norma atau ideologi bangsa kita.
Mengapa krisis karakter dapat terjadi?

Krisis karakter disebabkan oleh beberapa


faktor.
Dan diantaranya adalah:
1. Kemajuan IPTEK
2. Pengaruh budaya
3. Pola pikir yang lebih instan
“Terima Kasih”

Anda mungkin juga menyukai