Disusun oleh:
Arlanda Diane Mahendra
J2A016013
3. Hal yang Mengatur yang baik dan Mengatur apa yang boleh
diatur tidak baik. dan tidak boleh dilakukan.
Mengatur tentang Mengatur tentang hak dan
kewajiban saja. kewajiban yang timbale
balik.
4. Penyusunan Kesepakatan anggota profesi. Badan pemerintahan atau yang
memegang kekuasaan.
نَ إن اللَّه يأْمركُم أَن تؤَدوا اأْل َمانات إلَى أَهْلِها وإذَا حكَمتم بين الناس أ
ْ ِ َّ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ِ َ َ ٰ ِ ِ َ َ ُّ ُ ْ ْ ُ ُ َ َ َّ ِ
يرا
ً صِ َ ميعًا ب
ِ س
َ ن َ َّ ن الل
َ ه كَا ْ ُ ما يَعِظُك
َّ ِ مبِهِ ۗ إ َ َّ ن الل
َّ ِه نِع ِ ْ موابِالْعَد
َّ ِ ل ۚ إ ُ ُ حك
ْ َت
Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya,
dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (QS. An Nisa Ayat 58:4).
Daftar Pustaka
Afandi. D. 2017. Kaidah Dasar Bioetika Dalam Pengambilan Keputusan Klinis yang Etis. MKA, 40 (2).
Amin, Y. 2017. Etika Profesi dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Imran. 2017. Etika dan Budaya Hukum Dalam Peradilan. Jakarta: Komisi Yudisial Republik
Indonesia.
SURAT KEPUTUSAN NOMOR: SKEP/034/PB PDGI/V/2008 TENTANG KODE ETIK KEDOKTERAN GIGI