• Th. 2004 sampai dengan Th. 2007 Program Studi DIII Desain Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.
• Th. 2007 sampai dengan Th. 2010 Program Studi S1-Teknik Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.
• Th. 2010 sampai dengan Th. 2014 Program Studi S1-Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.
• Th. 2014 sampai dengan Th. 2015 Program Studi Profesi Dokter Gigi, Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.
• Th. 2015 sampai dengan Th. 2018 Program Studi S2-Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit Universitas Diponegoro,
Semarang.
• Th. 2016 sampai dengan Sekarang Praktek di Klinik Pratama Padepokan Ganesa
• Th. 2016 sampai dengan Sekarang Praktek Pribadi (BSB)
• Th. 2016 sampai dengan Sekarang Product Advisor PT 3M ESPE Indonesia untuk
Wilayah Semarang dan sekitar
2
• Th. 2018 sampai dengan Sekarang Staff Pengajar di UNIMUS
DIAGNOSIS :
Merupakan rangkuman & evaluasi hasil anamnesis & pemeriksaan klinis. Macamnya :
Dx. Dini : Yaitu Dx. Yg dibuat sedini mungkin (berdasarkan ax atau pemerik.
Visual saja).
• Untuk penelitian
• Untuk catatan terapi penderita
• Untuk catatan medik penderita
• Untuk evaluasi terapi penderita
• Untuk menentukan diagnosis
Bentuk kartu status sesuai kebutuhan sebaiknya
praktis, mudah diisi, murah.
Sifatnya : rahasia
artinya hanya org tertentu saja yg boleh
baca (tenaga medis)
Berisi :
• Nomor registrasi
• Tanggal pemeriksaan / Tx
• Identitas penderita
• Keluhan penderita
• Riwayat medik / kasus
• Pemeriksaan klinis & penunjang
• Diagnosis
• Terapi / rencana terapi
• Rujukan
Identitas Penderita :
Contoh pertanyaan :
● sejak kapan sakit
● sebelumnya pernah mengalami hal yg sama / tidak
● apakah ada lesi yg sama pd anggota tubuh lainnya
● frekwensinya ; rangsangan tertentu
● pernah diobati / ke dokter
● berkurang / tetap / bertambah parah
● sering kambuh / tidak
Riwayat Medik Penderita / Keluarga
Tujuan :
• membantu menegakkan Dx dengan :
- menemukan adanya transmisi genetik
atau predisposisi suatu penyakit.
- menemukan peny. yg disebarkan dlm
suatu keluarga.
• membantu menentukan Tx.
Penyakit herediter/transmisi genetik :
• Gangguan pembukuan darah
• D.M. Gout
• Alergi
• Keganasan tertentu
• Penyakit jantung
• Hipertensi
Penyakit yg disebarkan diantara anggota keluarga / menular :
• TBC
• Hepatitis
• Gangguan mental / syaraf dsb
• HIVherpes simpleks
• inspeksi / visual
• palpasi
• auskultasi
• diascopy
Inspeksi / Visual :
Dilakukan : - sejak pend. Masuk
- sambil anamnesis
- tersendiri
Transiluminasi :
Pem. Visual dg. cahaya didalam ruang
gelap untuk pemeriksaan sinus
maxilaris menunjang pengumpulan
cairan/pus.
Palpasi : (perabaan)
• bimanual : dg dua tangan /jari & tangan
• bidigital : dg. 2 jari
Perhatikan :
• texture : halus / kasar
• konsistensi : lunak,keras,kenyal
• batas lesi : jelas / diffuse
• suhu bandingkan dg. Sekitar
• rasa sakit / tidak
• lesi lekat / dapat digerakkan
untuk lesi ulserasi pakai sarung tangan.
Palpasi tdk boleh pakai kaca mulut.
Auskultasi : (Pendengaran)
Bila :
* curiga ada peny. sistemik
* untuk evaluasi peny. sistemik
* bakteri aemia (tak selalu dilakukan).
Normal : 37o C (98,6o F).
Alatnya :
• Sphygmomanometer
• Stetoskop
Sebelum diukur :
• pend. hrs istirahat utk menenangkan diri
• pada posisi duduk arteri brachialis hrs setinggi jantung.
Cara mengukur tekanan darah :
Syst diast
• Nonhypertens : (mm Hg) (mm Hg)
• Optimal : < 120 < 80
• Normal : < 130 < 85
• High normal : 130-139 85-89
Hipertensi :
• St. 1 140-149 90-99
• St. 2 160-179 100-109
• St. 3 180 110
• Tekanan darah normal 120/80 atau
140/85
• Sesuai usia penderita / usia tambah maka
tekanan darah juga meningkat karena
arteriosclerosis.
• Bila tekanan diastolik tetap lebih tinggi
efek renal trhadap hypertensi
• Penderita dg tensi 140/90 rujuk ke
Spesialis penyakit dalam untuk Dx & Tx.
Pemeriksaan Ekstra Oral :
* meliputi : - seluruh wajah
- leher
Pemeriksaan leher :
• Perluasan pem. gigi rutin
• Pend. ditegakkan
• Hrs. tahu ilmu anatomi mengenai :
– otot leher
– kelenjar : thyroid, limfe, ludah
– trachea
– arteria carotid
Pemeriksaan intra / ekstra oral
• Catat :
– lokasi lesi
– bentuk (ulkus, bercak, dungkul dll)
– ukuran / diameternya
– warnanya
– jumlahnya / sebarannya
– ada rasa sakit / tidak
– konsistensi : padat, lunak, kenyal
– suhu / temperatur
– bisa dikelupas / tidak (lesi putih)
– tepi lesi beraturan / tidak
– dapat digerakkan / tidak
– simetri / tidak
Pemeriksaan kelenjar ludah
Trachea :
• diatas lekukan suprasternal
• bila ada tumor / pembesaran kel. thyroid
pergeseran ke samping
• jika trachea ditekan di bawah tl. Cricoid & naik keatas
tracheal tug.
• ini terjadi pada “ aortic aneurysm”
Sekian & terimakasih