Oleh :
Masa KKM:
20 November – 31 Desember 2017
Dokter Pembimbing :
HOME VISIT
Dengan judul
Oleh:
Windy D. P. Masengi – 17014101065
Masa KKM:
20 November – 31 Desember 2017
Mengetahui :
Dokter Pembimbing,
Pembimbing I Pembimbing II
i
PORTOFOLIO HOME VISIT
ii
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit :
Penderita memiliki riwayat hipertensi ± 15 tahun dan artritis gout sejak lama. Kolestrol
penderita tinggi sejak 1 tahun terakhir
4. Riwayat Keluarga :
Penderita memiliki riwayat hipertensi dan artritis gout dari ayahnya
5. Riwayat Pekerjaan : Guru SD
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik :
Penderita tinggal berdua bersama suaminya di perumahan Sario. Hubungan penderita dengan
tetangga dan masyarakat baik.
7. Lain-lain :
Penderita memiliki riwayat kebiasaan merokok ± 30 tahun tetapi sudah berhenti sejak usia 45
tahun. Penderita juga memiliki riwayat mengonsumsi alkohol.
iii
RANGKUMAN PORTOFOLIO
1. Subjektif :
Pasien datang ke puskesmas untuk mengambil resep obat kronis serta
mengontrol tekanan darah dan mengecek kolestrol dan asam urat. Pasien
juga memiliki keluhan nyeri sendi pada kaki kanan .
2. Objektif :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital :
TD : 140/90 mmHg
N : 96x/m
R : 20 x/m
S : 36.5o C
Antropometri :
BB : 60 kg
TB : 155 cm
IMT : 25 kg/m2
Status Gizi : Obesitas (Asia Pasifik)
Head to toe :
Kepala/leher : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Thoraks : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Nyeri sendi pada kaki kanan
3. Assesment :
Hipertensi dan artritis gout
4. Plan :
Pengobatan : Telmisartan, vitamin B, simvastatin, asam mefenamat dan
kolkisin.
Kontrol : Hipertensi dan asam urat
Edukasi : Penyakit yang diderita. Kontrol ke puskesmas terdekat untuk
konsultasi dengan dokter dan mendapatkan obat kronis.
Menjaga pola makan (diet rendah garam dan rendah purin)
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
anugerahNya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Home Visit di wilayah
kerja Puskesmas Sario dengan baik.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas dalam
masa Kepaniteraan Klinik Pemula (KKM) di bagian Ilmu Kedokteran Komunitas
(IKKom) untuk dijadikan bahan evaluasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan karena masih terdapat banyak kekurangan. Karena itu, saya
mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaannya.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan saya ini
sangat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Penyakit
ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang ada di
indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Semakin meningkatnya
populasi usia lanjut maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar
juga akan bertambah.4
Kolestrol merupakan salah faktor risiko hipertensi. Kadar kolesterol darah
bisa dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Jika kolesterol yang ada lebih banyak
dibanding mekanisme alami tubuh untuk menghadapinya, kolesterol bisa
menempel dinding dalam pembuluh darah, membuatnya jadi lebih sempit.4
Artitis gout merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat
deposisi Kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam
urat di dalam ekstraseluler. Manifestasi klinis deposisi urat meliputi artitis gout
akut, akumulasi kristal pada jaringan yang merusak tulang, batu asam urat dan
yang jarang adalah gagal ginjal. Gangguan metabolisme yang mendasarkan gout
adalah hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peninggian kadar urat lebih dari
7,0 ml/dl untuk pria dan 6,0 mg/dl untuk wanita.5
2
BAB II
LAPORAN HOME VISIT
A. Identitas Penderita
- Nama : Ibu HM
- Umur : 76 tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Alamat : Jl. Kembang Lorong Anggrek Sario Ling IV No.23
- Pendidikan : SGA
- Pekerjaan : Pensiunan
- Agama : Kristen Protestan
- Suku : Minahasa
- Bangsa : Indonesia
- Status Pernikahan : Menikah
- Tanggal Kunjungan : 06 Desember 2017
Keterangan :
Penderita Suami
3
C. Karakteristik Demografi Keluarga
Keadaan
No. Nama Kedudukan Umur L/P Pendidikan Pekerjaan
Fisik
4
E. Denah Rumah
WC Kamar tidur
5
Hidung : Dalam batas normal
Mulut : Dalam batas normal
Leher : Dalam batas normal
Dada : Dalam batas normal
Paru-paru : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Anggota gerak : Nyeri sendi ringan pada kaki kanan
6
4. Riwayat Pengobatan
Pasien mendapatkan 4 macam obat di antaranya Telmisartan, Allopurinol,
Vitamin B dan Simvastatin. Telmisartan, Allopurinol,dan Vitamin B
dikonsumsi rutin sejak 2 tahun lalu dan simvastatin sejak 1 tahun lalu
hingga sekarang ini. Jika gejala artritis gout kambuh penderita
mengonsumsi obat asam mefenamat dan kolkisin. Pasien selalu
mengontorol kondisinya sekali dalam sebulan. Tiap bulan juga penderita
rutin memeriksa tekanan darah, kolestrol dan asam urat dan setiap 6 bulan
sekali penderita melakukan pemeriksaan laboratorium.
5. Riwayat penyakit keluarga
Orang tua penderita (Ayah) memiliki riwayat hipertensi dan artritis gout,
ketiga anak penderita juga memiliki riwayat yang sama.
6. Riwayat kebiasaan
Penderita memiliki riwayat kebiasaan merokok ± 30 tahun tetapi sudah
berhenti sejak usia 45 tahun. Penderita juga memiliki riwayat
mengonsumsi alkohol.
7. Riwayat sosial ekonomi
Hubungan dengan tetangga dan orang sekitar baik, tidak bermasalah
dengan keluarga maupun dengan masyarakat sekitar. Penderita tinggal
berdua dengan suaminya di perumahan yang luas, jarak antar rumah
berjauhan. Kebutuhan keluarga cukup terpenuhi dari sumber penghasilan
keluarga.
8. Diagnosis holistik (biopsikososial)
Personal : Penderita memiliki keluhan nyeri sendi. Penderita
juga merupakan pasien kronis hipertensi.
Klinis : Hipertensi dan artritis gout
Faktor Internal : Penderita memiliki riwayat keluarga yaitu
hipertensi dan artritis gout. Kolestrol penderita
tinggi sejak 1 tahun terakhir
Psikososial : Penderita saat ini tinggal berdua bersama
Suaminya.
7
H. Patient Centered Management
1. Dukungan Psikologis
Pasien memerlukan dukungan psikologis mengenai faktor-faktor yang
dapat menimbulkan kepercayaan baik pada diri sendiri maupun kepada
dokternya, antara lain dengan cara :
a. Pendekatan spiritual, diarahkan untuk lebih mendekatkan diri kepada
Tuhan yang Maha Esa, misalnya dengan rajin ibadah, berdo’a dan
memohon hanya kepada Tuhan YME.
b. Mementingkan interaksi antar sesama manusia dalam arti memberikan
layanan terhadap individu, berbuat baik dan selalu ada atau hadir untuk
pasien
c. Menginformasikan, menguatkan orientasi dan pengetahuan pasien
d. Mengintegrasikan hubungan kerjasama dengan pasien dan keluarga
dalam semua aspek perawatan
e. Memberikan perhatian pada penyakit yang dihadapi agar pasien dapat
beristirahat teratur.
f. Memberikan perhatian pada pemecahan masalah yang ada.
g. Memantau kondisi fisik dengan teliti, rutin dan berkesinambungan.7
2. Penjelasan, Basic Konseling dan Pendidikan bagi Pasien
Memberikan penjelasan kepada penderita tentang penyakit,
hubungannya dengan faktor risiko keturunan, komplikasi dan pengobatan
pada penderita dan keluarga. Hal ini bisa dilakukan melalui konseling
setiap kali pasien kontrol dan melalui homevisit baik oleh dokter.
Penderita juga diberi penjelasan tentang pentingnya menjaga pola
makanan juga olah raga yang teratur sebagai upaya-upaya pencegahan
penyakit.
3. Menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri sendiri
Dokter perlu menimbulkan rasa simpati dan empati pada diri pasien
bahwa ia bisa melewati berbagai kesulitan dan penderitaanya. Selain itu juga
ditanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri mengenai kepatuhan
dalam jadwal kontrol, keteraturan minum obat, diet yang dianjurkan dan hal-hal
yang perlu dihindari serta yang perlu dilakukan.
8
4. Pengobatan
Medika mentosa dan non medika mentosa diberikan sesuai dengan
indikasinya. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak ±15 tahun dan
artritis gout yang sering kambuh sehingga harus mengonsumsi obat
antihipertensi dan antihiperurisemi setiap hari dengan mengontrolkan diri
di puskesmas sebulan sekali untuk mendapatkan resep kronis.
5. Pencegahan dan Promosi Kesehatan
Hal yang tidak boleh terlupakan adalah promosi kesehatan berupa
penyuluhan kesehatan tentang hipertensi + artritis gout dan komplikasinya,
faktor resiko, serta penangannya meliputi perubahan tingkah laku, pola
makan, serta aktivitas fisik yang cukup.
Pencegahan pada penderita ini lebih ditekankan pada pola makan
yang mengandung tinggi purin dan tinggi kolestrol.
9
BAB IV
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12