Keperawatan Anak
Sylvi Harmiardillah, M.Kep
Definisi Keperawatan Anak
• Manusia (anak)
Manusia sebagai klien dalam keperawatan anak adalah individu yang
berusia antara 0 sampai 18 tahun, yang sedang dalam proses
tumbuh kembang, mempunyai kebutuhan spesifik (fisik, psikologis,
sosial dan spiritual) yang berbeda dengan orang dewasa.
• Kebutuhan fisik/ biologis anak
Meliputi makan, minum, udara, eliminasi, tempat berteduh dan
kehangatan
• Kebutuhan psikologis anak
Membutuhkan cinta dan kasih sayang, rasa aman dan bebas dari
ancaman
• Kebutuhan sosial anak
Membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasinya untuk
berinteraksi dan mengekspresikan ide/ pikiran dan perasaannya
• Kebutuhan spiritual anak
Membutuhkan penanaman nilai agama dan moral serta nilai budaya
yang dianut
Asuhan Keperawatan Anak
Personal Hygine
Kemampuan melakukan kebersihan diri
Eliminasi
BAK/BAB, inkonintia, rasa nyeri
Output (warna, bau, konsistensi, jumlah, frekuensi)
Istirahat tidur
Aktivitas tidur (gangguan, kualitas, durasi istirahat tidur)
Nutrisi
Nafsu makan meningkat/ berkurang
Jenis dan jumlah intake
PEMERIKSAAN FISIK
Perkusi Auskultasi
Metode pemeriksaan dengan cara Metode pemeriksaan dengan cara
mengetukkan bagian tubuh menggunakan mendengarkan suara di dalam tubuh
ujung jari menggunakan stetoskop
FOKUS PENGKAJIAN BBL - NEONATUS
Apgar Skor
Pemeriksaan wajib untuk bayi baru lahir
Dilakukan pada menit ke 1 dan ke 5 pasca bayi lahir
Apgar skor normal 7-10, skor 4-6 mengindikasikan
asfiksia sedang, skor 1-3 mengindikasikan asfiksia berat
Perlu resusitasi
Diagnosis Keperawatan
Menguraikan proses patologis penyakit
Diagnosis Positif……
menunjukkan bahwa klien dalam
kondisi sehat dan dapat
mencapai kondisi yang lebih
sehat atau
optimal…..diagnosis
promosi kesehatan
Komponen
DIAGNOSI
Keperawatan
S Masalah
Indikator Diagnostik
Tanda/gejala ada 2.
Mayor….tanda/gejala ditemukan
sekitar 80-100% untuk validasi
diagnosis.
Tanda Minor…tanda/gejala tidak
harus ditemukan, namun jika
ditemukan dapat mendukung
penegakkan diagnosis Tanda dan
Gejala
PROSES
DIAGNOSIS
RUMUSAN DIAGNOSIS
Masalah + Penyebab +
Tanda gejala
Atau
Masalah + Faktor resiko
Fokus diagnosis merupakan masalah
utama atau aspek yang mengalami
gangguan
√ MENGANCAM NYAWA
√ MENGANCAM KESEHATAN (YANG
PALING MENGGANGGU ACTIVITY
DAILY LIVING)
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
BERDASARKAN SDKI
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
BERDASARKAN SDKI
22
CONTOH
KASUS Problem/masalah Keperawatan:
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Pasien Anak A, MRS dengan
Penyebab:
diagnosis Medis
Hipersekresi Jalan Nafas
Bronchopneumonia, setelah
perawat melakukan Gejala dan Tanda:
pengkajian didapatkan data Batuk tidak efektif, ada sputum, suara nafas ronkhi,
batuk tidak efektif, ada ada dyspnea, gelisah, frekuensi napas berubah dan pola
sputum, suara nafas nafas tidak teratur.
ronkhi, adanya dyspnea,
gelisah, frekuensi napas Rumusan Diagnosis Keperawatan (SDKI)
berubah dan pola nafas tidak Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Berhubungan dengan
Hipersekresi Jalan Nafas dibuktikan dengan batuk tidak
teratur.
efektif, ada sputum, suara nafas ronkhi, ada dyspnea,
gelisah, frekuensi napas berubah dan pola
Bagaimanakah Rumusan nafas tidak teratur.
Diagnosis Keperawatan?
Tahapan Penegakan Diagnosis dan
Penentuan Luaran serta Intervensi
Keperawatan
• Bandingkan data dengan nilai normal
1Analisis
Data • Kelompokkan data
2 Identifikasi
Masalah
• Masalah Aktual, Risiko, Promkes
3Perumusan
• Three part (Aktual)
Diagnosis • Two part (Risiko dan Promkes)
Diadaptasi dari:
4Penentuan
Luaran
• Label Luaran dan Kriteria Hasil
Intervensi
STANDAR LUARAN
KEPERAWATAN
LUARAN KEPERAWATAN
DEFINISI
LUARAN Jenis Luaran
Keperawatan
Luaran Keperawatan merupakan
aspek yang dapat diukur dan
diobservasi meliputi kondisi,
perilaku atau persepsi pasien, Jenis Luaran Positif
keluarga dan komunitas sebagai Bersihan Jalan Nafas Jenis Luaran Negatif
respon terhadap intervensi Keseimbangan Cairan
keperawatan (Germini et al, 2010, Integritas Kulit dan Tingkat Nyeri Tingkat
ICNP, 2015) Jaringan Keletihan Tingkat
Citra Tubuh Anxietas Tingkat
PENTING!
Berduka
Jenis luaran positif berarti indikatornya
semakin meningkat berdampak baik bagi
pasien
Jenis luaran negatif berarti semakin Arahnya
meningkat berdampak buruk bagi pasien Meningkatkan/ Arahnya
sebaliknya jika menurun berdampak baik memperbaiki Menurunkan
bagi pasien
KOMPONEN
LUARAN Kondisi, perilaku atau persepsi pasien yang dapat
diubah atau diatasi dengan intervensi
keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
Labe 3 jam, maka bersihan jalan nafas Meningkat
l
Penilaian terhadap hasil yang diharapkan
tercapai
Ekspektasi Ada 3 penilaian:
Meningkat
Digunakan
untuk luaran
Menurun
positif
Kriteria Digunakan untuk luaran negatif
Hasil
Membaik
Digunakan luaran yang tidak dapat diekspektasikan
menurun atau meningkat misalnya tanda2 vital
KOMPONEN
LUARAN
Indikator/Karakteristik:
Labe
Dari masing-masing kriteria hasil :
l Dapat dalam bentuk Skor dengan skala 1 sampai dengan
5
Contoh
Ekspektasi :
1 2 3 4 5
Menurun cukup menurun sedang cukup meningkat
Meningkat
Kriteria
Hasil
CONTOH Label:
KASUS Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3 jam, maka bersihan jalan nafas
Ekspektasi:
Pasien Anak A, MRS dengan
Maka bersihan jalan nafas meningkat,
diagnosis Medis
Bronchopneumonia, setelah
Kriteria Hasil:
perawat melakukan pengkajian Dengan kriteria hasil Batuk efektif meningkat,
didapatkan data batuk tidak Produksi sputum menurun, ronchi menurun,
efektif, ada sputum, suara nafas sesak menurun, frekuensi nafas membaik, pola
ronkhi, adanya dyspnea, gelisah, nafas membaik.
frekuensi napas berubah dan Maka, Rumusan Diagnosis Keperawatan (SDKI)
pola nafas tidak teratur. menjadi:
Bagaimanakah Rumusan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
Luaran Keperawatan?
jam, maka bersihan jalan nafas meningkat dengan
kriteria hasil batuk efektif meningkat, produksi
sputum menurun, roncki menurun, sesak
menurun, frekuensi nafas membaik, pola nafas
membaik.
STANDAR INTERVENSI
KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
Penulisan Intervensi Keperawatan
LABEL INTERVENSI KEPERAWATAN
Ada 18 Deskriptor
Intervensi
1. Dukungan : menfasilitasi, memudahkan atau
Labe melancarkan
l 2. Edukasi : Mengajarkan atau memberikan informasi
3. Kolaborasi : Melakukan Kerjasama atau interaksi
4. Konseling : Memberikan Bimbingan
5. Konsultasi : Memberikan informasi tambahan atau
Definis pertimbangan
i 6. Latihan : Mengajarkan suatu keterampilan atau
kemampuan
7. Manajemen : mengidentifikasi atau mengelola
8. Pemantauan : Mengumpulkan atau menganalisa data
Tindaka 9. Pemberian : Menyiapkan dan memberikan
n
KOMPONEN INTERVENSI
KEPERAWATAN
Ada 18 Deskriptor
Lab
Intervensi
el 1. Pemeriksanaan : Mengobservasi dengan teliti
1. Pemeriksanaan : Mengobservasi dengan teliti
2. Pencegahan : Meminimalkan risiko atau komplikasi
2.
3.
Pencegahan : Meminimalkan risiko atau komplikasi
Pengontrolan : Mengendalikan
4.3. Pengontrolan
Perawatan : Mengendalikan
: Mengidentifikasi dan merawat
5.4. Perawatan
Promosi : Mengidentifikasi dan merawat
: meningkatkan
Definis 6. Rujukan : Menyusun penatalaksanaan lebih lanjut
5. Promosi : meningkatkan
i 7. Resusistasi : Memberikan tindakan secara cepat untuk
6. Rujukan : Menyusun penatalaksanaan lebih lanjut
mempertahankan kehidupan
7. Resusistasi : Memberikan tindakan secara
8. Skrining
cepat: Meendeteksi secara dini
untuk mempertahankan kehidupan
9. Terapi : Memulihkan kesehatan dan atau menurunkan risiko
Tindaka 8. Skrining : Meendeteksi secara dini
n 9. Terapi : Memulihkan kesehatan dan atau
menurunkan risiko
KOMPONEN INTERVENSI
KEPERAWATAN
Labe
l Ada 4
1. Tindakan Observasi
Jenis
2. Tindakan Terapeutik
3. Tindakan Edukasi
Definis
4. Tindakan Kolaborasi
i
Tindaka
n
CONTOH
KASUS
Diagnosis Keperawatan :
Pasien Anak A, MRS dengan Bersihan Jalan Tidak efektif
diagnosis Medis
Bronchopneumonia, setelah Rumusan Luaran Keperawatan (SLKI)
perawat melakukan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
pengkajian didapatkan data jam, maka bersihan jalan nafas meningkat Dengan
batuk tidak efektif, ada kriteria hasil Batuk efektif meningkat, Produksi
sputum, suara nafas sputum menurun, roncki menurun, sesak menurun,
ronkhi, adanya dyspnea, frekuensi nafas membaik, pola nafas membaik.
gelisah, frekuensi napas
berubah dan pola nafas tidak Intervensi Keperawatan :
teratur. Lihat level Intervensi (SIKI) : ada 2 level, yaitu
. intervensi utama dan intervensi Penunjang
Bagaimanakah Intervensi
Keperawatan?
CONTOH Pilih sesuai kondisi
KASUS pasien, diagnosis dan
Intervensi Utama : luaran yg ingin dicapai!!!
Pasien Anak A, MRS dengan Latihan Batuk efektif
diagnosis Medis Manajemen Jalan Nafas
Bronchopneumonia, setelah Pemantauan respirasi
perawat melakukan
pengkajian didapatkan data Intervensi
batuk tidak efektif, ada Penunjang:
sputum, suara nafas Dukungan Kepatuhan program pengobatan
ronkhi, adanya dyspnea, Edukasi Fisioterapi dada
gelisah, frekuensi napas Edukasi pengukuran
berubah dan pola nafas tidak respirasi Fisioterapi dada
teratur. Konsultasi via
telephon Manajemen
Bagaimanakah Intervensi Asma Manajemen
Keperawatan? alergi Manajemen
anafilaksis
Manajemen Isolasi
Continue… Pilih sesuai kondisi
pasien, diagnosis dan
Intervensi Penunjang: luaran yg ingin dicapai!!!
Manajemen ventilasi mekanik
Pasien Anak A, MRS dengan
Manajemen jalan nafas buatan
diagnosis Medis
Bronchopneumonia, setelah
Pemberian obat inhalasi
perawat melakukan Pemberian obat interpleural
pengkajian didapatkan data Pemberian obat intra dermal
batuk tidak efektif, ada Pemberian obat nasal
sputum, suara nafas Pencegahan aspirasi
ronkhi, adanya dyspnea, Pengaturan posisi
gelisah, frekuensi napas Penghisapan jalan nafas
berubah dan pola nafas tidak Penyapihan ventilasi mekanik
teratur. Perawatan tracheostomi
Skrining tuberculosis
Bagaimanakah Intervensi Stabilisasi jalan nafas
Keperawatan?
Terapi oksigen
CONTOH Dari kasus disamping maka Intervensi Keperawatan
KASUS dapat dirumuskan:
3 Intervensi utama yaitu latihan batuk efektif,
manajemen jalan nafas dan pemantauan respirasi
Pasien Anak A, MRS dengan
diagnosis Medis Intervensi Utama :
Bronchopneumonia, setelah 1. Latihan Batuk efektif
perawat melakukan Observasi
pengkajian didapatkan data • Identifikasi kemampuan batuk
batuk tidak efektif, ada • Monitor adanya retensi sputum
sputum, suara nafas • Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas
ronkhi, adanya dyspnea, • Monitor input dan output cairan (jumlah
gelisah, frekuensi napas dan karakteristknya)
berubah dan pola nafas tidak
teratur. Terapeutik
• Atur posisi semi fwler atau fowler
Bagaimanakah Intervensi • Pasang perlak dan bengkok dipangkuan
Keperawatan? pasien
• Buang secret pada tempat sputum
CONTOH
KASUS
Edukasi
Pasien Anak A, MRS dengan • Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
diagnosis Medis • Anjurkan Tarik nafas dalam melalui hidung
Bronchopneumonia, setelah selama 4 detik, ditahan selama 2 detik kemudian
perawat melakukan keluarkan dan mulut dengan bibir dibulatkan
pengkajian didapatkan data selama 8 detik
batuk tidak efektif, ada • Anjurkan mengulangi Tarik nafas dalam hingga
sputum, suara nafas 3 kali
ronkhi, adanya dyspnea, • Anjurkan batuk dengan kuat langsung
gelisah, frekuensi napas setelah Tarik napas dalam yang ke tiga
berubah dan pola nafas tidak
teratur. Kolaborasi
• Kolaborasi pemberikan mukolitik atau ekspektoran
Bagaimanakah Intervensi jika perlu
Keperawatan?
CONTOH
Intervensi Utama :
KASUS
2. Manajemen jalan nafas
Intervensi Utama :
1. Latihan Batuk efektif Implementasi
https://forms.gle/Wcg7ZQCWXmhUMkMN9