Anda di halaman 1dari 23

Sumber agama

&
ajaran islam

Anisa Eka F
Ahmad Zulfikar
PENGERTIAN AJARAN ISLAM

Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama Islam


bersumber dari Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan al-Hadist
atau Sunnah Rasulullah.
unsur utama ajaran agama Islam dikembangkan dengan ra’yu,
ra’yu yaitu akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk
mengembangkan ajaran agama islam.
AL-QUR’AN DAN
SISTEMATIKANYA

Al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam yang utama. Al-Qur’an


adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Nabi
Muhammad SAW. Al-Qur’an dijaga dan dipelihara oleh Allah SWT, sesuai
dengan firmannya sebagai berikut :

‫اِنَّا نَحْ ُن نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َواِنَّا لَ ٗه لَ ٰحفِظُ ْو َن‬


innā naḥnu nazzalnaż-żikra wa innā lahụ laḥāfiẓụn

Artinya : “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula)
yang memeliharanya”. (QS. Al-Hijr:9)
ْ ‫ان ِمنْ عِ ْن ِد َغي ِْر هّٰللا ِ َل َو َج ُد ْوا ِف ْي ِه‬
‫اخ ِتاَل ًفا َك ِثيْرً ا‬ َ ‫اَ َفاَل َي َت َد َّبر ُْو َن ْالقُرْ ٰا َن ۗ َولَ ْو َك‬

Afalaa yatadabbaruunal quraana


wa lau kaana min 'indi ghairillahi lawajaduu fiihiikhtilaafan katsiiraa(n)
Artinya : "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu
bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.“(QS.
An-Nisa:82)
Al-Qur’an merupakan sumber agama
ajaran Islam pertama dan
utama. Pengertian secara harafiah berarti
sesuatu yang harus dibaca atau dipelajari.
Sedangkan secara istilah,Al-Qur’an adalah
firman Allah yang diturunkan melalui
malaikat jibril kepada Nabi Muhammad
SAW dan sebagai salah satu mukzijat Nabi
Muhammad SAW.

Al-Qur’an diturunkan secara


berangsur-angsur selama 22 tahun, 2
bulan, 22 hari, mula-mula di Mekah
kemudian di Medinah. Tujuannya untuk
menjadi pedoman atau petunjuk bagi umat
manusia dalam hidup dan kehidupannya
mencapai kesejahteraan di dunia ini dan
kebahagiaan di akhirat kelak.
AS-SUNNAH (AL-HADITS)

Al-Hadits menurut pengertian bahasa ialah berita atau sesuatu yang baru. Dalam ilmu hadis
istilah tersebut berarti segala perkataan, perbuatan dan sikap diam Nabi tanda setuju (taqrir).
Sebagai sumber agama dan ajaran Islam, Al-Hadits mempunyai peranan yang penting setelah
Al-Qur’an. AL-Hadits mempunyai 3 perana, yaitu :
1. Menguatkan dan menegaskan hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an.
2. menjelaskan apa yang dikehendaki Al-Qur’an. Rasulullah mempunyai tugas
menjelaskan Al-Qur’an sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nahl
ayat 44.
3. Menetapkan dan mengadakan hukum yang tidak disebutkan dalam Al-
Qur’an. 
MACAM-MACAM HADITS
DAN FUNGSINYA
Bayan Al-taqrir
Bayan Al-taqrir disebut juga dengan bayan Al-ta’kid dan bayan Al-itsbat. Yang dimaksud dengan bayan ini
adalah menetapkan dan memperkuat apa yang telah diterangkan didalam Al Quran. Dalam hal ini hadits
hanya berfungsi untuk memperkokoh isi kandungan Al Quran, Seperti dalam (QS.Al-Maidah : 6)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu
dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata
kaki”.
Ayat diatas di-taqrir oleh hadits Nabi SAW., Yang artinya:
“Rasulullah SAW. Telah bersabda: tidak diterima shalat seseorang yang berhadats sebelum ia berwudhu”
(HR.Bukhari)
Bayan At-Tafsir
Yang dimaksud dengan bayan al-tafsir adalah bahwa kehadiran hadits berfungsi untuk memberikan rincian
dan tafsiran terhadap ayat-ayat Al-Quran yang masih bersifat global (mujmal), memberikan
persyaratan/batasan (taqyid) ayat-ayat Al-Quran yang bersifat mutlak, dan mengkhususkan (takhsish) terhadap
ayat-ayat Al-Quran yang masih bersifat umum, Oleh karena itulah Rasulullah SAW., melalui haditsnya
menafsirkan dan menjelaskan masalah-masalah tersebut.
a. Merinci ayat-ayat yang mujmal
Yang dimaksud dengan mujmal adalah ayat yang ringkas atau singkat. Dari ungkapan yang singkat terkandung
banyak makna yang perlu dijelaskan. Hal tersebut karena belum jelas makna yang dimaksudkannya, kecuali
setelah adanya penjelasan atau perincian. Dalam Al-Quran banyak ayat-ayat yang mujmal, yang memerlukan
perincian. Contohnya ayat tentang perintah shalat dan zakat (Q.S.Al-Baqarah : 43)
Untuk memperjelas ayat tersebut, maka Nabi memberikan perincian dengan sabdanya:
Yang artinya: “…Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat…” (H.R.Bukhari)
Mentaqyid ayat-ayat yang mutlaq
Kata mutlaq artinya kata yang menunjuk pada hakikat kata itu sendiri, apa adanya, dengan tanpa
memandang kepada jumlah maupun sifatnya. Mentaqyid yang mutlaq, artinya membatasi ayat-ayat yang
mutlaq dengan sifat, keadaan atau syarat-syarat tertentu. Penjelasan nabi SAW; berupa taqyid adalah
seperti beliau mentaqyid ayat Al Quran (QS. Al Maidah :38).
Ayat tersebut di-taqyid oleh hadits riwayat Muslim :
Yang Artinya: “Rasulullah Saw. Didatangi seorang yang membawa pencuri, maka beliau memotong tangan
pencuri tersebut dari pergelangan tangan”.
Mentakhsis ayat yang ‘am
Kata takhsis atah khas ialah kata yang menunjukan arti khusus tertentu atau tunggal. Sedangkan kata ‘am
ialah kata yang menunjukan atau memiliki makna dalam jumlah yang banyak (umum).
Yang dimaksud mentakhsis yang ‘am disini ialah membatasi keumuman ayat Al Quran sehingga tidak berlaku
pada bagian-bagian tertentu. Contoh hadits yang berfungsi untuk mentakhsis keumuman ayat-ayat Al Quran
ialah sabda Nabi SAW. yang Artnya : “Tidaklah seorang pembunuh berhak mewarisi harta orang yang
dibunuhnya.” (HR. Abu Daud dan An-Nasa'i).
Hadits tersebut mentakhsis keumuman firman Allah (QS. An Nisa : 11)
Yang Artinya : “Allah mensyaria’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu, yaitu bagian
seorang anak laki-laki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan”.
Bayan At-tasyri’
Kata At-tasyri’ artinya pembuatan, mewujudkan atau menetapkan aturan atau hukum maka yang dimaksud
dengan bayan At-tasyri’ disini ialah penjelasan hadits yang berupa mewujudkan, mengadakan atau
menetapkan suatu hukum atau aturan-atauran syara’ yang tidak didapati nash-nya dalam Al-Quran.
Rasulullah SAW., dalam hal ini berusaha menunjukan suatu kepastian hukum terhadap persoalan yang
muncul pada saat itu, dengan sabdanya sendiri. Misalnya hadits tentang zakat fitrah yaitu:
Yang Artinya: “bahwasannya Rasulullah SAW., telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan ramadhan satu
sukat (shaa’) kurma atau gandum untuk setiap orang, baik merdeka atupun hamba, laki-laki atau
perempuan”. (H.R.Muslim)
Bayan An-Nasakh
Kata An-nasakh secara bahasa mempunyai arti diantaranya berarti al-ibhral (membatalkan), al-ijalah
(menghilangkan), at-tahwil (memindahkan), atau at-tagyir (mengubah). Dari pengertian diatas, bahwa
ketentuan yang datang kemudian dapat menghapus ketentuan yang datang terdahulu. Hadits sebagai
ketentuan yang datang kemudian dari Al-Quran dalam hal ini dapat menghapus ketentuan atau isi Al-Quran.
Salah satu contoh yang biasa diajukan oleh para ulama ialah sabda Rasulullah SAW., dari Abu Umamah Al-
bahali, Yang Artinya: “Maka Tidak ada wasiat bagi ahli waris”. (H.R.Ahmad dan al-Arba’ah kecuali nasa’i).

Hadits diatas menurut sebagian ulama dapat men-naskah-kan kandungan Al-Quran (Q.S.Al-baqarah : 180)
Artinya: “diwajibkan atas kamu apabila seorang diantara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia
meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karir kerabatnya secara ma’ruf, (ini adalah)
kewajiban atas orang-orang bertakwa”.
RA’YU YANG DILAKSANAKAN
DENGAN IJTIHAD

Ra’yu sebagai Sumber ajaran Islam yang ketiga adalah ra’yu atau sering disebut dengan
kata ijtihad. Ijtihad adalah usaha sungguh-sungguh yang dilakukan oleh seseorang atau
beberapa orang yang mempunyai ilmu pengetahuan dan pengalaman tertentu yang memenuhi
syarat untuk mencari, menemukan, dan menetapkan nilai dan norma yang kurang jelas atau
tidak terdapat patokannya di dalam al-Quran dan al-Hadits. Orang yang menetapkan hukum
dengan jalan ini disebut mujtahid.
Ijtihad hanya diperbolehkan bagi orang-orang yang memenuhi syarat sebagai mujtahid. Syarat-syarat
tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Menguasai bahasa Arab untuk dapat memahami al-Qur’an dan kitab-kitab hadits .
2.      Mengetahui isi dan sistem hukum al-Qur’an serta ilmu-ilmu untuk memahami
al-Qur’an.
3.      Mengetahui hadits-hadits hukum dan ilmu-ilmu hadits yang berkenaan dengan
pembentukan hukum.
4.      Menguasai sumber-sumber hukum islam.
5.      Menguasai dan mengetahui kaidah-kaidah fiqih.
6.      Mengetahui rahasia dan tujuan-tujuan hukum islam.
7.      Jujur dan ikhlas.
8.      Menguasai ilmu-ilmu sosial (Antropologi, Sosiologi).
9.      Dilakukan secara kolektif (jama’i) bersama para ahli disiplin ilmu lain.
METODE IJTIHAD

1. ijma
Ijma menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau sependapat. Sedangkan menurut istilah adalah
kebulatan pendapat ahli ijtihad umat Nabi Muhammad SAW sesudah beliau wafat pada suatu masa, tentang
hukum suatu perkara dengan cara musyawarah. Hasil dari Ijma’ adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para
ulama dan ahli agama yang berwenang untuk diikuti seluruh umat.

Contoh Ijma’:
Penetapan awal ramadhan dan syawal berdasarkan ru’yatul hilal.
2. Qiyas
Qiyas yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya. Dengan kata lain Qiyas
dapat diartikan pula sebagai suatu upaya untuk membandingkan suatu perkara dengan perkara lain yang
mempunyai pokok masalah atau sebab akibat yang sama.
Contoh Qiyas :
Harta anak wajib dikeluarkan zakat disamakan dengan harta dewasa. Menurut syafei karena sama-sama
dapat tumbuh dan berkembang, dan dapat menolong fakir miskin.
3. Istihsan
Istihsan yaitu suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas kepada Qiyas lainnya yang lebih kuat atau
mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima untuk mencegah kemudharatan atau dapat diartikan
pula menetapkan hukum suatu perkara yang menurut logika dapat dibenarkan.
Contohnya: menurut aturan syarak, kita dilarang mengadakan jual beli yang barangnya belum ada saat
terjadi akad. Akan tetapi menurut Istihsan, syarak memberikan rukhsah (kemudahan atau keringanan)
bahwa jual beli diperbolehkan dengan sistem pembayaran di awal, sedangkan barangnya dikirim kemudian.
4. Mushalat Murshalah
Mushalat murshalah menurut bahasa berarti kesejahteraan umum. Adapun menurut istilah adalah perkara-
perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan manusia.
Contohnya: dalam Al Quran maupun Hadist tidak terdapat dalil yang memerintahkan untuk membukukan
ayat-ayat Al Quran. Akan tetapi, hal ini dilakukan oleh umat Islam demi kemaslahatan umat.
5. Sududz Dzariah
Sududz dzariah menurut bahasa menutup jalan, sedangkan menurut istilah adalah tindakan memutuskan
suatu yang mubah menjadi makruh atau haram demi kepentingan umat.
Contoh: adalah adanya larangan meminum minuman keras walaupun hanya seteguk, padahal minum seteguk
tidak memabukan. Larangan seperti ini untuk menjaga agar jangan sampai orang tersebut minum banyak
hingga mabuk bahkan menjadi kebiasaan.
6. Istishab
Istishab yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan telah ditetapkan di masa lalu hingga
ada dalil yang mengubah kedudukan hukum tersebut.
Contohnya: seseorang yang ragu-ragu apakah ia sudah berwudhu atau belum. Di saat seperti ini, ia
harus berpegang atau yakin kepada keadaan sebelum berwudhu sehingga ia harus berwudhu kembali
karena shalat tidak sah bila tidak berwudhu.
7. Urf
Urf yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus (adat), baik berupa perkataan maupun
perbuatan.
Contoh: adalah dalam hal jual beli. Si pembeli menyerahkan uang sebagai pembayaran atas barang yang
telah diambilnya tanpa mengadakan ijab kabul karena harga telah dimaklumi bersama antara penjual dan
pembeli.
KESIMPULAN
Mempelajari agama Islam merupakan fardhu ’ain , yakni kewajiban pribadi setiap muslim dan muslimah,
sedangkan mengkaji ajaran Islam terutama yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia, diwajibkan
kepada masyarakat atau kelompok masyarakat. Dan mempelajari agama islam tidak hanya berpatokan
pada Al-Quran, meskipun Al-Quran adalah sumber ajaran agama islam yang utama, tetapi selain itu masih
ada sumber-sumber ajaran agama islam selain Al- Quran yang dapat kita pelajari yakni As-Sunnah (Al-
Hadits) dan juga Ra’yu (ijtihad) yang mempunyai fungsi sama seperti Al-Quran sebagai sumber ajaran
agama islam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai