Anda di halaman 1dari 16

NEGARA DAN KONSTITUSI

KELOMPOK 3

MARWAH FADHELAH S. (012-005)


BINTI AINIATUR R. (012-033)
MOHAMMAD HELMI A. (012-074)
CORY RAFSYANYANI (013-006)
FAZA SAILA S. (013-050)
FAIZA SALSABILLA (013-070)
PENGERTIAN BANGSA DAN NEGARA
Benedict Anderson mengartikan bangsa sebagai komunitas
politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas batasnya dan
berdaulat.
Sedangkan menurut O. Hood Phillips dkk. negara adalah
masyarakat politik independen yang menempati wilayah tertentu
dan yang anggota-nya bersatu dengan tujuan untuk menghadapi
tantangan dari luar dan mempertahankan tatanan internal.

Negara| 2
UNSUR - UNSUR NEGARA
Negara memiliki tiga unsur, di antaranya :
RAKYAT
 Penduduk adalah orang-orang yang menetap atau berdomisili di
suatu negara. Sedangkan, Bukan Penduduk ialah orang-orang yang
bertempat tinggal di suatu negara bukan dalam maksud untuk
menetap.
 Warga Negara adalah penduduk yang merupakan anggota sah dan
resmi dari suatu negara dan dapat diatur sepenuhnya oleh
pemerintah negara yang bersangkutan. Sedangkan, Warga Negara
Asing adalah penduduk di luar itu semua.
 Warga Negara Asli adalah warga negara yang lebih erat
hubungannya dengan bangsa di negara itu. Sedangkan, Warga
Negara Keturunan adalah warga negara yang memiliki orang tua
yang bukan warga negara dengan bangsa di negara itu.

Negara| 3
STATUS KEWARGANEGARAN
Status Kewarganegaraan berimplikasi pada :
1. Hak perlindungan diplomatik di luar negeri
2. Kewarganegaraan menuntut kesetiaan
3. Negara berhak menolak mengekstradisi warga negaranya kepada
negara lain.
4. Kewarganegaraan seseorang dapat diperoleh dengan cara :
 Ius Sanguinis (kewarganegaraan orang tua)
 Ius Soli (tempat kelahiran)
 Ius Sanguinis dan Ius Soli
 Naturalisasi (perkawinan/permohonan yang diajukan kepada
negara)

Negara| 4
UNSUR - UNSUR NEGARA
WILAYAH – WILAYAH DENGAN BATAS TERTENTU
Wilayah suatu negara pada umumnya meliputi wilayah darat, laut, dan udara.
1. Laut
1. Batas Laut Teritorial [12 mil dari garis yang menghubungkan titik terluar dari pulau terluar Indonesia (garis dasar)]
2. Batas Landas Kontinen (kedalaman laut sampai 200 meter)
3. Batas Zona Ekonomi Eksklusif (batasnya 200 mil dari garis dasar ke arah laut bebas)
2. Darat
4. Utara berbatasan dengan malaysia
5. Timur berbatasan Papua nugini
6. Selatan berbatasan dengan timor leste
3. Udara
Batas wilayah diukur secara horizontal dari luas daratan, sehingga dibatasi secara astronomis 6 oLU – 11oLS, 95oBujur
Timur – 141o bujur timur

PEMERINTAH YANG BERDAULAT


Kedaulatan (kekuasaan tertinggi) membawa sifat-sifat :
a. Asli, tidak diturunkan dari kekuasaan lain
b. Tertinggi, tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi
c. Abadi/Kekal, keberadaanya tetap
d. Tidak dapat dibagi, hanya ada satu kekuasaan tertinggi dalam negara.
Negara| 5
SIFAT, TUJUAN, DAN FUNGSI NEGARA
SIFAT- SIFAT NEGARA
 Memaksa (punya hak untuk memaksakan peraturan yang dibuat untuk
ditaati)
 Monopoli (punya hak untuk memonopoli hajat hidup orang banyak. Contoh :
monopoli negara di Pertamina, Bulog, dan PDAM.)
 Mencakup semua (kekuasaan negara berlaku bagi semua orang. Contoh:
kebutuhan akan keamanan dan ketertiban, maka negara harus mampu
mencakup semua wilayah untuk diamankan.)

TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA


 Tujuan Negara Indonesia sesuai Alinea ke-IV Pembukaan UUD 1945
 Fungsi Negara Indonesia antara lain mengupayakan kesejahteraan warga
negaranya, meningkatkan kecerdasan dan membina budi pekerti, menjaga
keamanan dan ketertiban, mempertahankan dari gangguan eksternal, serta
mewujudkan keadilan.

Negara| 6
PENGERTIAN KONSTITUSI, UUD,
SERTA HUBUNGAN KEDUANYA
1. Pengertian Konstitusi
 Dokumen yang memuat aturan-aturan hukum dan ketentuan-ketentuan
hukum yang pokok-pokok atau dasar-dasar, yang sifatnya tertulis
maupun tidak tertulis, yang menggambarkan tentang sistem
ketatanegaraan suatu negara . (Soehino,1985:182).
2. Pengertian Undang-undang Dasar
 Undang-undang dasar adalah suatu kitab atau dokumen yang memuat
aturan-aturan hukum dan ketentuan-ketentuan hukum yang pokok-
pokok atau dasar-dasar yang sifatnya tertulis, yang menggambarkan
tentang sistem ketatanegaraan suatu negara. (Soehino,1985:182).

3. Hubungan Konstitusi dan Undang-undang Dasar


 Atas dasar pemahaman tersebut, konstitusi disamakan pengertiannya
dengan hukum dasar, yang berarti sifatnya bisa tertulis dan tidak
tertulis. Sedangkan undang-undang dasar adalah hukum dasar yang
tertulis atau yang tertuang dalam suatu naskah atau dokumen. Dengan
demikian undang-undang dasar merupakan bagian dari konstitusi
PEMBAGIAN KONSTITUSI
Secara umum, terdapat dua macam konstitusi antara lain :
1. Konstitusi Tertulis
• Konstitusi tertulis bisa dimaksud juga dengan UUD yaitu
suatu naskah yang isinya adalah memaparkan tugas-
tugas pokok badan-badan peme-rintahan suatu negara
• Pembagian kekuasaan dalam konstitusi tertulis
berdasar jenis kekuasa-an menurut Montesquieu
adalah :
Kekuasaan membuat peraturan perundang-undangan
(legislatif)
Kekuasaan melaksanakan peraturan perundangan
(eksekutif)
Kekuasaan kehakiman (yudikatif)

2. Konstitusi Tidak Tertulis


Konstitusi|
• Konstitusi tidak tertulis yaitu peraturan yang ada8
FUNGSI DAN UNSUR – UNSUR DALAM KONSTITUSI
1. Fungsi
1. Sebagai sarana pengendalian masyarakat
2. Sebagai sumber hukum tertinggi
3. Sebagai identitas nasional dan lambang
4. Sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan warga suatu negara
2. Unsur
Sebuah konstitusi suatu negara bukan hanya sebagai pembatas kekuasaan pemerintah,
melainkan juga menggambarkan struktur pemerintahan suatu negara. Berikut merupakan unsur-
unsur sebuah konstitusi:
 Unsur Hukum = diatur oleh UUD 1945
 Unsur Sistem Konstitusi = Suatu sistem pemerintahan dilaksanakan dalan konstitusi (hukum
dasar), bukan dalam kekuasaan tidak terbatas
 Unsur Kedaulatan Rakyat = MPR
 Unsur Persamaan Hak
 Unsur Kekuasaan Kehakiman = berdiri sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar
 Unsur Pembentukan Undang-undang
 Unsur Sistem Pemerintah = Presiden memiliki wewenang dalam menyusun kabinet dan para
menterinya Konstitusi|
9
PERKEMBANGAN KONSTITUSI DI INDONESIA

Betapapun sempurnanya sebuah konstitusi, pada suatu saat konstitusi itu


bisa ketinggalan zaman atau tidak sesuai lagi dengan dinamika dan
perkembangan masya-rakat. Karena itulah perubahan atau amandemen
konstitusi merupakan sesuatu hal yang wajar dan tidak perlu dianggap sebagai
sesuatu yang istimewa. Yang penting bahwa perubahan itu didasarkan pada
kepentingan negara dan bangsa dalam arti yang sebenar-nya, dan bukan hanya
karena kepentingan politik sesaat dari golongan atau kelompok tertentu. Dalam
sejarah perkembangan ketatanegaraan Indonesia ada empat macam Undang-
Undang yang pernah berlaku, yaitu :
 Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
(Penetapan Undang-Undang Dasar 1945)
 Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
(Penetapan konstitusi Republik Indonesia Serikat)
 Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 
(Penetapan Undang-Undang Dasar Sementara 1950)
 Periode 5 Juli 1959 – sekarang
(Penetapan berlakunya kembali Undang-Undang Dasar 1945) Konstitusi|
10
SYARAT DAN PROSEDUR AMANDEMEN
Syarat dilakukan amandemen:
 Usul perubahan diajukan oleh minimal 1/3 anggota mpr
 Alas an terhadap perubahan pasal tersebut haruslah jelas = berdasar uud
1945 pasal 37 ayat 2
 Sidang MPR harus dihadiri minila 2/3 minimal anggota mpr = uud 1945 pasal
37 ayat 3
 Keputusan perubahan harus disetujui minimal 50% + 1 anggota MPR = pasal
37 ayat 4
 Pasal mengenai bentuk negara tidak dapat diubah

Prosedur dilakukannya amandemen:


 Melalui sidang-sidang MPR
 Melalui pengambilan keputusan MPR dalam mengubah UUD 1945 yang dapat
dilakukan dengan :
a. Berdasarkan mufakat,
b. Berdasarkan suara terbanyak
AMANDEMEN UUD 1945
Perubahan UUD 1945 dilakukan secara bertahap dan menjadi salah satu
agenda Sidang MPR dari 1999 hingga 2002.
1. Perubahan pertama dilakukan dalam Sidang Umum MPR Tahun 1999. Arah
perubahan pertama UUD 1945 adalah membatasi kekuasaan Presiden dan
memperkuat kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga
legislatif. Perubahan kedua dilakukan dalam sidang Tahunan MPR Tahun 2000.
2. Perubahan kedua menghasilkan rumusan perubahan pasal-pasal yang
meliputi masalah wilayah negara dan pembagian pemerintahan daerah,
menyempumakan perubahan pertama dalam hal memperkuat kedudukan
DPR, dan ketentuan-ketentuan terperinci tentang HAM.
3. Perubahan ketiga ditetapkan pada Sidang Tahunan MPR 2001. Perubahan
tahap ini mengubah dan atau menambah ketentuan-ketentuan pasal tentang
asas-asas landasan bemegara, kelembagaan negara dan hubungan
antarlembaga negara, serta ketentuan-ketentuan tentang Pemilihan Umum.
4. Perubahan keempat dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2002.
Perubahan Keempat tersebut meliputi ketentuan tentang kelembagaan
negara dan hubungan antarlembaga negara, penghapusan Dewan
Pertimbangan Agung (DPA), pendidikan dan kebudayaan, perekonomian dan
kesejahteraan sosial, dan aturan peralihan serta aturan tambahan.
AMANDEMEN UUD 1945
Empat tahap perubahan UUD 1945 tersebut meliputi hampir
keseluruhan materi UUD 1945. Naskah asli UUD 1945 berisi 71 butir ketentuan,
sedangkan perubahan yang dilakukan menghasilkan 199 butir ketentuan. Saat
ini, dari 199 butir ketentuan yang ada dalam UUD 1945, hanya 25 (12%) butir
ketentuan yang tidak mengalami perubahan. Selebihnya, sebanyak 174 (88%)
butir ketentuan merupakan materi yang baru atau telah mengalami perubahan.

Konstitusi|
12
LEMBAGA NEGARA PASCA AMANDEMEN

Susunan ketatanegaraan dalam kelembagaan Negara juga


mengalami perubahan, dengan pemisahan kekuasaan, terdapat
lembaga negara yang dihapus maupun lahir baru antara lain :
1. Badan Legislatif terdiri dari anggota MPR, DPR, DPD.
2. Badan Eksekutif Presiden dan wakil Presiden
3. Badan Yudikatif terdiri atas kekuasaan kehakiman yaitu
mahkamah konstitusi (MK), Mahkamah Agung (MA), dan Komisi
Yudisial (KY).
4. Lembaga Negara lama yang dihapus adalah dewan Pertimbangan
Agung (DPA), dan Badan pemeriksa keuangan tetap ada hanya
diatur tersendiri diluar kesemuanya/dan sejajar.

Konstitusi|
13
PASAL – PASAL YANG DIAMANDEMEN
AMANDEMEN PERTAMA
 Amandemen pertama UUD 1945 pertama kali dilaksanakan saat
Sidang Umum MPR 19 Oktober 1999. Perubahan ini meliputi 9 Pasal
dan 16 Ayat.
 Pasal 5 Ayat 1, Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13 Ayat 2 & 3, Pasal 14, Pasal
15, Pasal 17 Ayat 2 & 3, Pasal 20, Pasal 21.
AMANDEMEN KEDUA
 Amandemen UUD 1945 kedua ditetapkan saat Sidang Umum MPR
18 Agustus 2000. Terdapat 27 pasal yang diamandemen.
 Pasal 18, Pasal 18 A, Pasal 18 B, Pasal 19, Pasal 20 Ayat 5, Pasal 20
A, Pasal 22 A, Pasal 22 B, BAB IX A Pasal 25 E, BAB X Pasal 26 Ayat
2 & 3, Pasal 27 Ayat 3, BAB X A Pasal 28 A, 28 B, 28 C, 28 D, 28 E,
28 F, 28 G, 28 H, 28 I, 28 J, BAB XII Pasal 30, BAB XV Pasal 36 A, 36
B, 36 C.

Konstitusi|
14
PASAL – PASAL YANG DIAMANDEMEN
AMANDEMEN KETIGA
 Amandemen UUD 1945 ketiga ditetapkan pada tanggal 9
November 2001. Amandemen ini meliputi 23 pasal, yaitu Pasal 1
Ayat 2 & 3, Pasal 3 Ayat 1, 3, 4, Pasal 6 Ayat 1 & 2, Pasal 6 A Ayat
1, 2, 3, 5, Pasal 7 A, Pasal 7 B Ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, Pasal 7 C,
Pasal 8 Ayat 1 & 2, Pasal 11 Ayat 2 & 3, Pasal 17 Ayat 4, BAB VII A
Pasal 22 C 1, 2, 3, 5, Pasal 22 D 1, 2, 3, 4, Pasal 22 E 1, 2, 3, 4, 5,
6, Pasal 23 Ayat 1, 2, 3, Pasal 23 A, Pasal 23 C, Pasal 23 E Ayat 1,
2, 3, Pasal 23 F Ayat 1 & 2, Pasal 23 G Ayat 1 & 2, Pasal 24 Ayat 1
& 2, Pasal 24 A 1, 2, 3, 4, 5, Pasal 24 B Ayat 1, 2, 3, 4, Pasal 24 C
Ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6
AMANDEMEN KEEMPAT
 Amandemen UUD 1945 keempat ditetapkan pada saat Sidang
Umum MPR 10 Agustus 2002. Amandemen ini meliputi beberapa
pasal di antaranya Pasal 2 Ayat 1, Pasal 6 A Ayat 4, Pasal 8 Ayat 3,
Pasal 23 B, Pasal 23 D, Pasal 24 Ayat 3, Pasal 31 Ayat 1, 2, 3, 4, 5,
Pasal 32 Ayat 1 & 2, Pasal 33 Ayat 4 & 5, Pasal 34 Ayat 1, 2, 3, 4,
Pasal 37 Ayat 1, 2, 3, 4, 5, Aturan peralihan Pasal I, II, III, Aturan

Anda mungkin juga menyukai