Anda di halaman 1dari 13

RIGID PAVEMENT DESIGN

USING ASSHTO 1993 METHOD


BATASAN WAKTU
(TIME CONSTRAINS)
• Periode analisa untuk perencanaan perkerasan jalan
adalah 35 tahun.

• Maximum umur pelayanan jalan awal dipilih 25


tahun.

• Oleh karena itu dipertimbangankan adanya tahapan


konstruksi (yaitu adanya perencanaan rehabilitasi)
LALU LINTAS (TRAFFIC)
Plot cumulative 8.16ton –ESAL traffic time for assumed conditions
RELIABILITAS (RELIABILITY)

•• Jalan
  yang direncanakan adalah jalan antar kota
(rural).
• Dengan kepadatan lalu-lintas 50% dari kapasitas,
maka reabilitas yang diambil adalah 90%.
• Untuk konstruksi dua tahap (perkerasan awal dan
overlay atau pelapisan ulang), maka reabilitas untuk
setiap tahap adalah atau 95%.
• Jika konstruksinya 3 tahap (perkerasan awal 2 kali
overlay), maka reabilitas per tahap adalah = 96.5%.
• Standar diviasi dipakai = 0.35.
Given swell rate constant = 0.072

Potential vertical rise (VR) = 1.21 inches


SERVICEABILITY
• Berdasarkan
  pada volume lalu lintas dan klasifikasi
jalan, serviceability (kemampuan pelayanan jalan)
akhir atau terminal serviceability ( 2.5.
• Berdasarkan pengalaman, initial serviceability
( untuk perkerasan lentur adalah, dari AASHTO,
adalah 4.5.
• Jadi serviceability untuk perencanaan adalah:

4,5 – 2,5 = 2.0


Plot of environmental serviceability loss versus time for swelling
conditions considered
KARAKTERISASI BAHAN LAPISAN
PERKERASAN
• Portland Cement Concrete:
Ec = 4,200,000 psi = 42 x 10^5 psi
• Granular Subbase:
Esb = 15,000 psi (wet conditions), and
= 25,000 psi (dry conditions)
• PCC Modulus of Rupture: 578 psi (average 28
days strength)
• Modulus reaksi tanah dasar = 72 pci
Data perencanaan yang lain:

Modulus reaksi tanah dasar ‘k’ (psi) = soal untuk


metode Bina Marga
Modulus elastisitas beton Ec = 6.000.000 psi
Modulus of rupture beton S’c = 700 psi
Load transfer J = 3.5
Koefisien drainase Cd = 1.0
Standar deviasi So = 0.35;
Reliability R = 95%
∆PSI = po - pt = 4.6 – 2.5 = 2.1
KOOEFISIEN DRAINASE

Anda mungkin juga menyukai