MANAJEMEN PROYEK
FEASIBILITY STUDY HOTEL SANTIKA BANDUNG
Disusun Oleh :
Sumber: PHRI2013
Tingkat penghunian kamar (TPK) atau okupansi rata-rata Hotel di Bandung Jawa
Barat tahun 2013 masih cukup tinggi diatas 40% yaitu mencapai sebesar 43.01%
(BPS,2013)
Gambar 1.1 Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar(TPK) Hotel
Sumber:BPS 2013
Pada Tahun 2012 Sektor Perdagangan, Hotel, dan restoran tetap memegang
perananpenting bagi perekonomian Jawa Barat mencapai 41.55% dibandingkan sektor
lainnya. (BPS, 2012)
Gambar1.6 Grafik Kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel, danRestoran
Sumber: BPS2013
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana proyeksi arus kas investasi pendirian Hotel Santika Bandung?
2. Bagaimana kelayakan investasi pendirian Hotel Santika Bandung ditinjau dari faktor
Payback Period, Net Present Value(NPV), dan Internal Rateof Return (IRR)?
3. Bagaimana analisis sensitivitas dan analisis skenario kelayakan investasi Hotel
Santika Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuanyangingin dicapai daripenelitian iniadalah sebagai berikut:
1. Untuk menentukan proyeksi arus kas investasi pendirian Hotel Santika Bandung.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan kelayakan investasi pendirian Hotel Santika
Bandung ditinjau dari faktor Payback Period, Net Present Value (NPV), Internal Rate
of Return (IRR).
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan analisis sensitivitas dan analisis skenario
kelayakan investasi hotel Santika Bandung.
BAB II
GAMBARAN WILAYAH STUDI
Hotel Santika Bandung (Indonesia) beralamat di Jl. Sumatra 52-54, Po Box 1314,
Bandung-Indonesia. Hotel Santika Bandung beroperasi sejak tahaun 1989 yang terdiri dari
jumlah kamar sebanyak 75 kamar dan jumlah lantai sebanyak 4 lantai. Secara geografis
terletak di benua dengan koordinat -6.907436 garis lintang dan 107,611972 garis bujur.
Hotel Santika Bandung terletak di tengah lingkungan yang dingin dan subur,
menawarkan alternatif yang menyegarkan sebagai tujuan wisata di Indonesia yang beriklim
tropis. Hotel Santika Bandung yang strategis berlokasi hanya 20 menit dari bandara, dekat
dengan stasiun kereta api, dan dekat dengan alun-alun Bandung.
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Investasi
Pengertian Investasi yang dipandang dari waktu merupakan suatu tindakan
melepaskandanasaatsekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan arus dan masa
datang dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat investasi
awal (initialinvestment). Istilah lainnya adalah capital investment (investasi modal).
Menurut Hartono (2009:5) investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk
dimasukkan keaktiva produktif selama periode tertentu.
Tandelilin (2010:2) menyatakan bahwa investasi adalah komitmen atas sejumlah
dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan dimasa depan. Basalamah (2006:24) menyatakan bahwa Investasi
adalah kegiatan menarik dana kemudian menggunakannya untuk membeli barang modal
pada saat sekarang ini, dan mengusahakan terwujudnya laba di masa mendatang. Karena
investasi itu berhadapan dengan masa mendatang yang penuh ketidak pastian, maka
sebelum melaksanakan investasi perlu dilakukan studi kelayakan guna menentukan
apakah investasi tersebut menguntungkan (Basalamah,2006 : 24).
Pengaturan investasi yang efektif menurut Husnan (2006:195), perlu
memperhatikan faktor-faktor berikut ini:
1. Adanya alternatif investasi
2. Estimasi arus kas dari usulan investasitersebut
3. Evaluasi arus kas tersebut
4. Memilih proyek yang sesuai dengan kriteriatersebut
5. Monitoring dan penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah
investasi dilaksanakan.
6. Para pengambil keputusan yang tidak banyak mempunyai waktu untuk
mengadakan perhitungan – perhitungan yang sangat rinci dalam rangka suatu
proses pemutusan yang harus dilakukan dalam waktu yang sangat singkat,
perlu dikuasai suatu cara perhitungan pendahuluan yang hasilnya dapat
menunjang suatu pembuatan perhitungan. Keinginan utama dari investor
adalah meminimalkan risiko dan memaksimalkan pengembalian (minimize risk
and maximize return).
Asumsi umum bahwa investor individu yang rasional adalah seorang yang tidak
menyukai risiko (risk aversive), sehingga investasi yang berisiko harus dapat
menawarkan tingkat perolehan yang lebih tinggi (higher rates of return), oleh karena itu
investor sangat membutuhkan seluruh informasi mengenai tingkat risiko serta tingkat
pengembalian yang diinginkan dari investasinya. Aspek keuangan merupakan aspek yang
dianggap menjadi faktor dominan dalam membangun suatu proyek, baik proyek swasta
maupun proyek public menurut Moeljadi (2006:13). Aspek Keuangan, meliputi:
1. Menentukan sumber dana. Kajian terhadap jumlah dana yang diperlukan, baik untuk
keperluan investasi awal maupun untuk kebutuhan modal kerja.
2. Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja. Kajian terhadap
sumber dana, sekaligus perhitungan mengenai biaya atas modal yang direncanakan
ditarik, termasuk rancangan terhadap struktur modal yang tergolong layak.
3. Aliran kas. Proyeksi arus kas yang memuat rincian prospek arus kas masuk dan
prospek arus kas keluar.Proyeksiarus kas tersebut berguna sebagai landasan untuk
seperti payback period, net present value (NPV), Profitability Index (PI), Internal
Rate Of Return (IRR), Sensitivity Analysis & Scenario Analysis.
B. Capital Budgeting
Menurut Gitman & Zutter (2012:390) Capital budgeting merupakan suatu proses
ataupun tahapan dalam mengevaluasi dan memilih investasi jangka panjang yang sesuai
dengan tujuan perusahaan yakni memaksimalkan kekayaan investor.
Menurut Hongren (2009:119) Capital budgeting merupakan perencanaan jangka
panjang dalam membuat keputusan pengeluaran aktiva tetap.
C. Cash Flow
Cash flow merupakan aliran kas yang ada di perusahaan selama periode tertentu
(periode investasi), menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) dan berapa uang
yang keluar (cash out). Bagi investor sering kali konsep cash flow lebih penting dari
konsep laba, karena dengan kas maka perusahaan dapat melakukan investasi dan
membayar kewajiban.
Moeljadi (2006:122) menyatakan bahwa untuk menghitung cashflow dalam
suatu perusahaan sering digunakan informasi keuangan (financial information) yang
terdapat dalam laporan perhitungan rugi laba (income statement).
D. Initial Cash Flow
Moeljadi (2006:122) menyatakan bahwa initial cash flowmeliputi seluruh cash
out lay yang digunakan untuk membeli aktiva yang akan digunakan dalam operasional
dan terdiri atas: (1) harga pokok aktiva, (2) biaya Instalasi, (3) hasil penjualan aktiva
lama, dan (4) pajak penjualan aktiva lama.
Initial cash flow merupakan aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran -
pengeluaran kas untuk keperluan investasi, sebagai pengeluaran kas negative.
E. Weighted Average Cost Of Capital (WACC)
Palepu (2012: 475) :
…………………(2.1.1)
Keterangan:
Vd : Nilai pasar dari pinjaman (The Market Valueof Debt)
Ve : Nilai pasar dari ekuitas (The Market Value of Equity)
rd : Biaya pinjaman modal (The Cost Of Debt Capital)
re : Biaya ekuitas modal (The Cost of Equity Capital)
T : Pajak
F. Net Present Value
Gitman & Zutter(2012:397) Metode NPV membandingkan nilai sekarang arus
kas dimasa yang akan datang diharapkan berasal dari proyek investasi dengan
pengeluaran kas awal dari investasi tersebut. Moeljadi (2006:130) berpendapat bahwa
NPV suatu investasi adalah selisih dari present value (PV) of proceed dengan PV of
initial Investment (I) selama umur ekonomisnya pada discount rate tertentu.
…………………………(2.2.1)
G. Internal Rate Ofreturn (IRR)
Metode tingkat pengembalian / Internal Rate of Return Method (IRR)
adalah besarnya tingkat bunga yang menjadikan biaya pengeluaran dan pemasukan sama
besarnya Terima NPV > 0.
=0……………….(2.2.2)
H. PengertianHotel
Pengertian Hotel yang dimuat oleh Dirjen Pariwisata – Deparpostel tahun 2012,
menyebutkan bahwa Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian
atau seluruh bangunan, untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta
jasa lainnya bagi umum,yang dikelola secara komersial.
Unsur - Unsur Persyaratan Hotel Bintang 3
Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara resmi dikeluarkan oleh Dirjen
pariwisata dengan SKKep-22/U/VI/2012. Dalam surat keputusan ini hotel dengan
klasifikasi berbintang dapat digolongkan menjadi lima kelas. Penggolongan ini
disesuaikan dengan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, terutama berhubungan
dengan persyaratan umum mengenai keadaan kamar suatu hotel.
Kriteria klasifikasi hotel bintang tiga adalah jumlah kamar standar antara 50 - 59
kamar, Kamar suite minimum 3 kamar, Kamar mandi didalam, Luas kamar standar
minimum 30m 2, Luas kamar suite minimum 45 m2. Dan Hotel Santika Bandung
termasuk dalam kategori hotel bintang 3.
I. Analisis Sensitivitas dan Analisis Scenario
Analisis sensitifitas dalam suatu perusahaan yang terjadi akibat adanya perubahan
situasi bisnis perusahaan. Perubahan harga dan quantity barang dan aspek bisnis lainnya.
Ketidakpastian berarti bahwa semakin banyak kemungkinan yang akan terjadi. Proses
capital budgeting memerlukan perkiraan arus kas yang diharapkan diperoleh sepanjang
umur proyek. Perkiraan yang tepat tentang biaya modal yang telah memperhitungkan
resiko secara tepat. Oleh sebab itu sebaiknya dibuat suatu analisa sensitivitas mengenai
NPV Proyek.
Gitman &Zutter (2012:240) analisis sensitivitas merupakan suatu teknik untuk
menilai dampak berbagai perubahan dalam masing-masing variable penting terhadap
hasil yang mungkin terjadi. Analisis sensitivitas mencoba menganalisis apa yang terjadi
terhadap NPV proyek apabila ada perubahan dari suatu bisnis perusahaan.
BAB IV
METODE PELAKSANAAN STUDI
A. Pendekatan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah yang digunakan untuk menilai kelayakan
investasi dimulai dari adanya permintaan pasar (excess demand) diatas 40% dan
antisipasi resiko baik financial risk ,business risk, operasional risk dan economic risk.
Sehingga perencanaan investasi yang baik dapat meminimalkan kerugian investasi dalam
keadaan yang tidak pasti, terhadap resiko yang muncul di masa yang akan datang.
B. Methode
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan rumusan masalah adalah dengan
metode analisis deskriptif. Dimana pengertian metode Deskriptif menurut
Nazir(2003:54), merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristwa pada
masa sekarang.
C. Rancangan Pemecahan Masalah
Rancangan pemecahan masalah bertujuan untuk menjawab rumusan masalah,
yaitu apakah proyeksi investasi pembangunan Hotel Santika Bandung dianggap layak atau
tidak layak. Maka dilakukan beberapa tahapan yaitu:
1. Menentukan initial Investment atas rencanausulan investasi.
a. Menentukan proyeksi biayaoperasional atas rencanainvestasi.Proyeksibiaya
operasional atas rencanainvestasi. Proyeksi biayaoperasional dihitungdengan
memperhitungkan unsur-unsur biayaantaralain biayaperolehan tanah, biaya
pembangunan hotel, kendaraan, peralatan dan lain-lain.
b. Menentukan proyeksi pendapatan atas rencana investasi. Proyeksi pendapatan
merupakan penerimaan dari unit terjual produk yang akan diperoleh dari
investasi.
2. Menentukan proyeksi operating cash flow. Operating cash flow adalah aliran kas
yang akan digunakan untuk menutup investasi, yang diterima setiap tahun selama
umur investasi, dan berupa aliran kas bersih. Menurut Brigham & Houston
(2010:345) Operating Cash Flow dapat dihitung sebagai berikut:
Operating cash flow = EAT + Depreciation+ (1-tax) interest = NOPAT +
Depreciatio
3. Tahapan selanjutnya melakukan perhitungan NPV. Sebelumnya dilakukan
perhitungan WACC yang akan dijadikan sebagai discount factor untuk memperoleh
NPV. Kemudian untuk mendapatkan cost of equity maka mencari terlebih dahulu
beta Hotel Santika Bandung.
4. Melakukan penilaian kelayakan investasi dengan teknik - teknik penganggaran
modal, yaitu Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Payback Period.
5. Melakukan anaisis sensitivitas dan analisis skenario. Analisis sensitivitas
menggunakan analisis penganggaran modal (capital budgeting). Analisis sensitivitas
ini menggambarkan keadaan yang diharapkan yaitu kondisi dimana variabel-variabel
biaya operasional, pendapatan, dan bunga bank diubah - ubah. Dasar asumsi
menggunakan persentase(%) nilai deviasi : 3.3% berdasarkan historical data 3 tahun
terakhir. Bunga bank hanya diubah pada kondisi pesimis, karena pada kondisi
optimis bunga bank tidak akan menurun. Analisis skenario menggunakan indikator
dan kriteria berikut ini:
Kriteria dan Indikator Perubahan Analisis Skenario
Faktor Perubahan Indikator Kriteria
Pendapatan menurun Pendapatan -3%
Pesimis Biaya Operasional bertambah Biaya +3%
Bunga Bank bertambah Bunga +3%
A. Kelayakan Investasi
Penentuan pendapatan dalam kelayakan investasi pendirian Hotel Santika Bandung
menggunakan dasar asumsi 45%, hal ini diperoleh dari rata – rataTingkat Penghunian
Kamar (TPK) selama tahun 2010 - 2013. Untuk tahun ke 2 dan seterusnya diperkirakan
naik 5% per tahun.
Tabel 5.1 Kenaikan Dan Penurunan Hotel Santika Bandung
TPK Hotel Santika
Bandung Tahun 2011 - Kenaikan /
Tahun
2013 Penurunan
TPK 44.63 %
Penentuan asumsi Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada tahun ke 1 pada hotel
Bintang 3 sebesar 45% menggunakan asumsi pendekatan realisasi tahun lalu yang lebih
valid dan mendekati kondisi riil hasilperiodesebelumnya(Soetopo, 2014:71).
Jumlah kamar yang direncanakan dibuat berdasarkan acuan klasifikasi hotel bintang 3
yaitu 59 kamar serta memiliki fasilitas : lift, swimming pool, laundy dan gym.
Total 59
Sumber: Hasil simulasi penulis dan data diolah 2014
Tabel 5.4 Dasar AsumsiPenerimaanPendapatanHotel Santika Bandung
Penerimaan Pendapatan Hotel Santika Bandung Dasar Asumsi
Penerimaan Kamar Hotel Week Day Dari TPK selama 261 hari
Penerimaan Kamar Hotel Week End Dari TPK selama 104 hari
1 2 3 4=2x3 5
Office 1 lantai
1 2 3 4=2x3
25.000.000 /
2
90 m
1. Investasi tanah M2
21.000.000.000 /
6 lantai , 59 lantai
2. Investasi Bangunan kamar (140.000/m2) 126,000,000,000
22,500,000,000
3. Investasi Fixed 31,360,000,000
Asset
- Furniture 6,272,000,000
- Perlengkapan 25,088,000,000
Investasi Fixed Asset terdiri atas furniture terdiri atas meja, kursi , dan lemari sehingga
memiliki bobot 20%, sedangkan untuk perlengkapan (fixtures) merupakan barang yang
melekat pada asset di kamar yaitu kulkas, sistem pendingin udara (ac), sistem alarm
hotel, dan lain sebagainya.
Tabel 5.8 Estimasi Fixed Asset Hotel Santika Bandung Tahun 2015
Proporsi
Keterangan
% Estimasi 2015
Perlengkapan:
DryCleaning&Laundry 4% 1,289,897,993
100% 31,360,000,000
Sumber: Hasil Simulasi penulis dan data diolah 2014
Amortisasi
31,250,000 31,250,000 31,250,000 31,250,000 31,250,000
Pre Opening
Bunga
678,865,691 800,631,062 901,935,880 1,009,530,532 1,123,804,806
(1- tax)
Arus Kas 17,059,584,177 18,280,767,322 19,296,751,866 20,375,817,070 21,521,872,109
Tabel 5.10 Arus Kas OperasiHotel Santika Bandung Tahun2015 - 2030
Arus Kas
Bunga
1,245,172,606 1,374,073,442 -1,193,825,987 1,659,065,197 1,813,482,586
(1- tax)
Arus Kas 22,739,068,017 24,031,812,636 -1,721,613,523 26,858,740,816 28,407,390,576
Tabel 5.11 Arus Kas OperasiHotel Santika Bandung Tahun 2015 - 2030
Arus Kas
Amortisasi
31,250,000 31,250,000 31,250,000 31,250,000 31,250,000 31,250,000
Pre Opening
Bunga
2,083,201,732 -1,467,241,435 2,393,825,987 2,546,782,849 2,801,674,534 2,945,982,782
(1- tax)
Arus Kas 29,901,661,110 -3,787,327,555 33,089,554,893 36,057,385,312 39,367,597,513 40,584,575,311
Simulasi ini menggunakan metode garis lurus (straight line method). Metode
depresiasi hotel Santika Bandung untuk bangunan 20 tahun, sedangkan untuk
perlengkapan 8tahun. Penulis menggunakan dasar simulasi depresiasi berikutini:
Tabel 5.12 Umur Ekonomis Depresiasi Hotel Santika Bandung
Jenis Umur Ekonomis
Tanah -
Bangunan 20 tahun
Furniture 8 tahun
Perlengkapan 8 tahun
Sumber : Simulasi penulis 2014
= 28.407.390.576 / (12.34%-10%)
= 1,213,991,050,265.71
Arus Kas Akhir tahun 2024 setelah dijumlahkan dengan nilai terminal value, sehingga
didapat: = 28,407,390,576 + 1,213,991,050,265.71
= 1,242,398,440,841.93
C. Cost Of Equity
Perhitungan cost of equity sudah diperoleh sebelumnya, menggunakan metode
CAPM (Capital Asset Pricing Model) sebesar 12.34%.
Ke = rf + β (rm - rf)
Ke = 8.3% + 0.9692 (12.467% - 8.3%)
= 8.3%+4.04%
= 12.34%
D. WACC
Dengan proporsi pendanaan 85% pinjaman dan 15%ekuitas dan hasil perhitungan
cost of debt dengan nilai 8.625% dan equity sebesar 12.34%, maka diperoleh WACC
sebesar = cost of equity + cost of debt
= (we.ke)+(wi.ki)
= (15%x12.34%)+(85%x8.62%)
= 9.2 %
Hasil perhitungan WACC ini digunakan sebagai dasar untuk discount factor
menghitung present value. Sehingga akan mendapatkan nilai NPV untuk proyek ini.
Discount factor yang akan digunakan berdasarkan WACC sebesar 9.20 %.
E. Net PresentValue (NPV)
Perhitungan NPV dimulai pada menghitung jumlah cash flow discounted yang
terdiri atas arus kas operasi, kemudian mengurangi jumlah cash flow tersebut dengan
initial investment. Selanjutnya perhitungan NPV akan digunakan melihat berapa besarnya
value yang akan diterima perusahaan saat memutuskan berinvestasi (tahun ke 0).
Perhitungan NPVseperti di bawah ini:
2010-2013 Deviasi
2011 42.03
2012 48.85
3.3
2013 43.01
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa yang paling peka adalah ketika
pendapatan dinaikan 3%, maka sensitif terhadap IRR mencapai 26.51%. Dengan asumsi
adanya efisiensi pada biaya berubah - ubah (Variabelcost) oleh divisi keuangan dan
akuntansi Hotel Santika yaitu efisiensi cost 30%, sensitivitas analisis menjadi:
Tabel 5.16 Sensitivitas Analysis Dari Efisiensi Biaya variabel 30%
Indikator
NPV IRR Payback Period
Sensitivitas
Pendapatan Dinaikan
634,506,806 27.27% 14 tahun 1 bulan
3%
BebanOperasional
615,471,601.8 26.83% 14 tahun 5 bulan
Dinaikan 3%
BungaBank
615,471,601.8 27.00% 14 tahun 3 bulan
Dinaikan 3%
BaseCase
597,007,453.7 27.00% 14 tahun 3 bulan
Pendapatan
653,542,010.2 26.72% 14 tahun 6 bulan
Diturunkan 3%
BebanOperasional
673,148,270.5 26.69% 14 tahun 4 bulan
Diturunkan 3%
Sumber: Hasil simulasi penulis dan data diolah 2014
Artinya efisiensi biaya variabel berpengaruh positif menaikan IRR sebesar
27.27%. Biaya karyawan telah dimaksimalkan oleh penulis, dimana hotel Santika
Bandung karyawan berkisar antara 50 orang sampai 80personil. Memberikan asumsi
operasional hotel masih tetap bias berjalan dengan efisiensi dibidang Human Resources
dengan Man power Planning (MPP) sebanyak 45 personil yang terdiri atas gaji pokok
karyawan dan inchase service tambahan gaji yang diberikan sebagai jasa layanan inchase
di setiap weekend, yangdidapat dari :
Biaya inchase service tahun 2009 / 2010 : Rp 500.000
Sehingga estimasi Inchase service tahun 2015 sebesar
= (Rp 500.000 x 6% x 6 ) + Rp 500.000
= Rp 680.000
Dari total salary per bulan akan diketahui total salary per tahun 2015
sejumlah: = Rp 173,018,070 x 12
= Rp 2,076,216,840
Hotel Santika Bandung membebankan pada biaya gaji karyawan pada tahun 2015.
2. Analisis Skenario
Penulis melihat adanya peluang tingginya demand wisatawan mancanegara
(wisman) dan wisatawan nusantara (winus) tahun 2015. Sehingga dengan analisis
kelayakan dengan scenario moderat, pesimis dan optimis proyek tersebut layak untuk
dijalankan secara investasi:
Tabel 5.17 Analisis Skenario
Faktor
Kriteria Hasil Penelitian
Perubahan
Payback
Pendapatan -3% 15 tahun 0 bulan
Period
NPV 597,007,453.7
Bunga +3%
IRR 26.24%
Payback
Moderate Normal 15 tahun 0 bulan
Period
Faktor
Kriteria Hasil Penelitian
Perubahan
NPV 597,007453.7
IRR 26.23%
Biaya Operasional- Payback
Optimis 14 tahun 6 bulan
3% Period
NPV 653,542,010.2
Pendapatan +3%
IRR 26.72%
Sumber:Hasil olah data penulis 2014
NPV 615,471,601.8
BiayaOperasional+3%
IRR 26.83%
Bunga+3%
NPV 597,007,453.7
IRR 27.00%
Optimis BiayaOperasional-3% PaybackPeriod 13 tahun 4 bulan
NPV 653,542,010.2
Artinya pada kondisi Optimis, Moderate, dan Pesimis kondisi tersebut diterima,
karena NPV Positif, Payback period lebih kecil daripada umur ekonomis, dan IRR lebih
kecil dari WACC. Skenario alternative 1 dan 2 tersebut layak untuk dijalankan.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai Studi Kelayakan Investasi Hotel Santika Bandung,
maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada kondisi moderate sebagai base case, investasi pembangunan Hotel Santika
Bandung dari tahun 2015 sampai dengan 2024 layak dijalankan dari perhitungan
NPV bernilai positif sebesar Rp 634,506,806 IRR sebesar 26.23%, dan Payback
Period 15 tahun 0 bulan, hal ini memberikan hasil yang menguntungkan untuk
berinvestasi.
2. Pada kondisi Optimis menghasilkan nilai NPV Rp 653,542,010.2 IRR 26.70 %
dengan payback period 14tahun 9bulan, dari IRR dapat menjadi pengembalian yang
baik dan dinilai cepat oleh pelaku hotel Santika Bandung.
3. Analisis scenario layak pada kondisi pesimis, karena menghasilkan NPVpositif Rp
615,471,601.8, payback period 1 5 tahun 0 bulan, IRR 25.77% diatas WACC sebesar
9.20%. Analisis yang paling peka adalah pada saat pendapatan dinaikan 3%, maka
terjadi sensitivitas terhadap IRR sebesar 26.51%. Sehingga faktor kenaikan
pendapatan 3% menjadi faktor utama yang dapat diantisipasi perusahaan.
4. Skenario dengan efisiensibiaya berubah–ubah (variabelcost) berpengaruh terhadap
IRR lebih tinggi mencapai 27.44%. Payback Period lebih cepat 13 tahun 4 bulan
dengan NPV 653,542,010.2. Sehingga efisiensi cost biaya variabel menjadi salah
satu faktor penting dalam menentukan metode studi kelayakan investasi.
B. Saran\
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dan setelah memberikan kesimpulan
atas hasil penelitian, penulis bermaksud mengajukan saran sebagai berikut:
1. Para pelaku Bisnis usaha Hotel Bintang 3.
Analisa scenario masih terdapat kelemahan, yakni tidak adanya fleksibilitas jika
adanya informasi mengenai perubahan ditengah berjalannya umur ekonomi
proyektersebut. Artinya analisa dapat dilakukan jika asumsi tidak berubah.
2. Pihak Akademisi
Terdapat beberapa halyang dapat dijadikan masukan bagi kalangan akademisi,
terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya, yaitu
sebagai berikut : Penulis menyarankan bagi pihak akademisi lainnya untuk
menggunakan metode lain dalam menganalisis data seperti real option dan decision
tree.
3. Peneliti berikutnya
Melihat ketidak pastian masa yang akan datang. Peneliti berikutnya dapat lebih
detail dalam melanjutkan penelitian.
4. Dinas Pariwisata, PHRI, Dispenda, dan Kantor Pajak (KPP)
Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan update data
yang berkaitan dengan Hotel Bintang 3, serta penentuan pajak Hotel Bintang 3
Bandung pada masa konstruksi dan pada masa operasional proyek.
DAFTAR PUSTAKA