Anda di halaman 1dari 10

Analisa Penerapan Keputusan Investasi Dengan Metode Net Present Value

PT Solusi Teknologi Air Nusantara Tahun 2022

Arifian Tri Laksita (S412202008) dan Ahmad Fajar Sayful Khamid (S412202002)
Program Studi Magister Manajemen, Universitas Sebelas Maret

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka tentang capital budgeting sebagai sarana
untuk pengmbilan keputusan investasi. Pentingnya melakukan pengambilan keputusan
investasi dengan mempertimbangkan keberlangsungan investasi melalui metode Net
Present Value. Penelitian ini merupakan penelitian kulaitatif dengan sumber data PT
Solusi Teknologi Air Nusantara. Berdasarkan nilai cash flow dan discount factor, dapat
diketahui bahwa nilai NPV > 0.

Kata Kunci: Keputsan Investasi, Signalling Teory, Net Present Value

1. PENDAHULUAN
Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui
peningkatan kemakmuran politik para pemegang saham. Pemegang saham, kreditor dan
manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan kepentingan dan perspektif
berkenaan dengan perusahaan. Pemegang saham akan cenderung memaksimalkan nilai
saham dan memaksa manajer untuk bertindak sesuai dengan kepentingan mereka
melalui pengawasan yang mereka lakukan. Kreditor di sisi lain cenderung akan
berusaha melindungi dana yang sudah mereka investasikan dalam perusahaan dengan
jaminan dan kebijakan pengawasan yang ketat pula. Manajer juga memiliki dorongan
untuk mengejar kepentingan pribadi mereka. Bahkan tidak tertutup kemung-kinan para
manajer melakukan investasi walaupun investasi tersebut tidak dapat memaksimalkan
nilai pemegang saham. (Arieska dan Gunawan, 2011).
Kebutuhan pendanaan suatu perusahaan tidak lain untuk menjalankan proses
oprasional suatu perusahaan. Maka dari itu pendanaan atau investasi modal sangat
penting untuk dapat merencanakan anggaran kegiatan oprasional, baik jangka pendek
(project) ataupun jangka panjang dalam kurun waktu 1 tahun. Keberadaan anggaran di
perusahaan memungkinkan manajemen untuk melakukan fungsi pengendalian atas
aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan (Sasongko dan Parulian 2013).
Adapun tujuan anggaran menurut Nafarin (2013) digunakan sebagai landasan yuridis
formal dalam memilih sumber dan investasi dana. Artinya rancangan anggaran
diperlukan untuk landasan atau acuan dalam pelaksanaan tujuan oprasional perusahaan
guna pencapaian tujuan yang terencana. Namun “Capital Budgeting” juga berfungsi
sebagai penilaian rencana investasi yang akan direncanakan. Dengan pembuatan
perencanaan anggaran modal ini, diharapkan manajer perusahaan dapat
mempertimbangkan keputusan investasi yaitu menerima atau menolak investasi yang
direncanakan.
Dilihat dari penelitia terdahulu capitalbudgeting dilakukan dengan melakukan
beberapa teknik penilaian sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan akan
menerima atau menolak rencana investasi. Pengambilan keputusan dapat dilihat dari
rata-rata pengembalian settelah pajak (averagerateofreturn/ARR), perhitungan jangka
waktu pengembalian (payback periode/PP), net presentvalue (NPV), dan internal
rateofreturn (IRR). Dengan adanya teknik capitalbudgetingini diharapkan manajer
keuangan dapat menentukan keputusan akan investasi yang direncanakan untuk
keberlangsungan perusahaan di waktu yang akan datang.

2. LANDASAN TEORI
2.1.Signalling Theory
Menurut Brigham & Houston (2011) isyarat atau signal adalah suatu tindakan
yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor atau pemberi
modal, tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Sinyal-
sinyal yang diberikan berupa informasi mengenai apa saja yang sudah dilakukan
oleh manajamen untuk merealisasikan keinginan pemilik yakni pemegang saham.
Informasi ini penting bagi para investor dan para pelaku bisnis karena informasi
tersebut menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa
lalu, saat ini, maupun masa depan bagi kelangsungan d an efeknya bagi perusahaan.
Sehingga diharapkan akan memeberikan feedback dari investor dengan
memberikan pendanaan untuk oprasional perusahaan.
2.2.Keputusan Investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva yang dikelola
perusahaan. Keputusan investasi berpengaruh secara langsung terhadap besarnya
rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan dimasa-masa yang akan datang.
Tujuan keputusan investasi adalah memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi
dengan tingkat risiko tertentu (Yuliani, 2013). Investor akan melihat bagaimana
cara dari manajemen perusahaan dalam mengelola asset atau aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan karena keputusan investasi yang diambil akan berdampak pada
pada profit yang dihasilkan perusahaan Investasi penting bagi kelanggengan masa
depan perusahaan, tetapi juga merupakan topik yang secara konseptual sulit dan
komplek. Pengaturan investasi modal (proyek) yang efektif perlu memperhatikan
beberapa faktor dibawah ini :
a. Adanya usul-usul investasi.
b. Penaksiran aliran kas dari usul-usul investasi tersebut
c. Evaluasi aliran kas tersebut
d. Memilih investasi / proyek-proyek sesuai dengan ukuran tertentu
e. Penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah proyek tersebut
diterima
Tergantung pada lembaga bisnis / perusahaan yang menjalankannya, usulan
investasi ini bisa terdiri dari berbagai tipe. Untuk maksud-maksud analisa, suatu
proyek bisa dimasukkan ke dalam salah satu klasifikasi berikut ini :
a. Pengenalan proyek baru atau perluasan produk baru
b. Penggantian peralatan atau gedung
c. Penelitian dan pengembangan
d. Eksplorasi.
Setiap tipe proyek perlulah perusahaan membuat atau mempunyai prosedur
administrasi yang efisien untuk menyalurkan permintaanpermintaan investasi.
Kebanyakan perusahaan menyeleksi usul-usul proyek pada berbagai tingkatan
wewenang. Tergantung pada besarkecilnya proyek investasi, pihak yang
memutuskan untuk menerima atau menolak suatu usulan proyek akan berbeda-
beda. Semakin besar atau penting suatu usulan, semakin tinggi pihak yang
menentukan (Sutrisno,2000).
2.3.Metode Net Present Value (NPV)
Setelah kelemahan pada metode-metode sebelumnya, orang mulai mencari cara
untuk memperbaiki keefektifan evaluasi proyek. Metode yang dimaksud adalah
nilai sekarang bersih (NPV). Yang mengandalkan pada teknik arus kas yang
didiskontokan. Untuk mengimplementasikan pendekatan ini, dapat diikuti proses
sebagai berikut :
a. Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus masuk dan arus
keluar, yang didiskontokan pada biaya modal proyek
b. Jumlahkan arus kas yang didiskontokan ini, hasil ini didefinisikan sebagai NPV
proyek
c. Jika NPV adalah positif, maka proyek harus diterima, sementara jika NPV
adalah negatif, maka proyek itu harus ditolak. Jika dua proyek dengan NPV
positif adalah mutually exclusive, maka salah satu dengan nilai NPV terbesar
harus dipilih.

3. METODE PENELITIAN
Penelitian dalam tulisan ini untuk melakukan analisa kualitatif mencakup
kelayakan akan keputusan melakukan investasi khusunya dari aspek finansial. Hasil
analisa ini akan dapat dilihat apakah suatu proyek investasi bersifat representatif untuk
dijalankan. Sedangkan untuk melakukan analisa kuantitatif dilakukan dengan
pengumpulan data yang valid dan relevan agar dapat dirumuskan asumsi-asumsi yang
realistis sehingga hasil dari analisa keuangan merupakan hal yang realistis pula.
Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan informasi berupa data-data
keuangan dari salah satu perusahaan yang bergerak dalam pemberdayaan air yang ada
di solo. Dari data tersebut dilakukan analisa sehingga memberikan gambaran tentang
keputusan investasi yang dapat dijalankan.
3.1.Profil Perusahaan
PT Solusi Teknologi Air Nusantara atau lebih dikenal dengan SIAB Indonesia
merupakan startup yang mengatasi permasalahan air bersih mulai dari hulu ke
hilir. SIAB hadir untuk mengatasi permasalahan krisis air bersih dimana
diperkirakan pada tahun 2025, 321 juta populasi Indonesia akan mengalami krisis
air bersih. Kondisi Indonesia saat ini mulai mengindikasikan krisis air bersih dari
segi kualitas, aksesibilitas, pengelolaan, kebocoran, dan sumber air.
● 85% pencemaran badan sungai diakibatkan oleh limbah industri
● Masyarakat miskin harus menempuh jarak 100 hingga 1000 meter untuk
mendapatkan air minum yang layak
● Masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan membayar 10 hingga 30 kali
lebih mahal dari harga PDAM
● 25% kebocoran pipa tidak dapat terdeteksi
● 47% masyarakat di perkotaan menggunakan sumber air yang tidak terlindungi.
SIAB Indonesia memiliki visi menjadi yang utama dalam memberikan akses air
bersih melalui pemanfaatan Internet of Things (IoT). SIAB Indonesia telah
memberikan akses air bersih ke 150 KK di Solo Raya dan Yogyakarta. Produk
kami digunakan oleh PDAM, Pamsimas, dan Unit Usaha Air Bersih. Dampak
sosial yang kami berikan antara lain memberikan digitalisasi akses air bersih
kepada masyarakat, meng-efisisensi penggunaan air hingga 20% serta
meningkatkan profit unit usaha air bersih hingga 35% per bulannya.
Terdapat 3 produk yang SIAB Indonesia tawarkan, yaitu SIAB Distribusi, SIAB
Monitoring, dan SIAB Recycle. SIAB Distribusi adalah sistem manajemen air
dengan memantau jumlah volume air dan tagihan air yang digunakan per harinya,
dan juga digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa. SIAB Monitoring adalah
sistem manajemen air dengan memonitoring kualitas air. Kualitas air yang
dideteksi adalah pH, TDS, suhu, dan Klorin. Terakhir, SIAB Recycle adalah sistem
manajemen air yang berguna untuk memfilter dan mendaur ulang kembali air yang
mempunyai kualitas kurang baik, dan output dari SIAB Recycle dapat langsung
untuk air baku.
SIAB Indonesia pada tahun 2017 pernah melakukan penelitian bersama Feri
Adriyanto, Ph.D. dengan judul “Development of realtime, handheld and portable
flood distribution and water quality sensor based android smartphone”. Luaran
penelitian tersebut adalah pemantauan kualitas air pada sungai Bengawan Solo.
Pada tahun 2021, SIAB Indonesia juga telah melakukan penelitian bersama Prof.
Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M. dengan judul “Penguatan
Hukum dan Digitalisasi Jaminan Baku Mutu Air Dalam Pengelolaan Penyediaan
Air Bersih Berbasis Internet of Things dan Artificial Intelligence”. Luaran
penelitian tersebut adalah antara Fakultas Hukum dan SIAB Indonesia berupaya
untuk mengatasi permasalahan pada air bersih dari hulu ke hilir. Penerapan
penelitian tersebut adalah paten produk untuk SIAB Distribus, SIAB Monitoring,
dan Software Saas. SIAB Distribusi dan SIAB Monitoring telah terpasang di
PDAM Solo, PDAM Sukoharjo, dan PDAM Karanganyar, serta pada kawasan
wisata (hotel, dan kolam renang).

3.2.Data Perusahaan
Ratih Rachmatika merupakan CEO dan founder dari SIAB Indonesia. SIAB
Indonesia telah berdiri sejak tahun 2017 dan sudah berbadan hukum (PT) sejak
tahun 2021. Saat ini SIAB Indonesia memiliki 10 karyawan, yang terdiri dari divisi
teknologi, business development, dan operasional. Setiap divisi dipimpin oleh
seorang C-level yang berfungsi untuk mengawasi dan mengatur jalannya bisnis
dari SIAB Indonesia. Berikut merupakan struktur organisasi dari SIAB Indonesia.

Gambar 1. Struktur Perusahaan SIAB Indonesia

Hingga saat ini SIAB Indonesia telah mengimplementasikan produknya yang


terdiri dari SIAB Distribusi, dan SIAB Monitoring di 150 sambungan yang tersebar
di daerah Solo, Karanganyar, Sukoharjo, Jogjakarta, dan Banten. Client dari SIAB
Indonesia berasal dari PDAM Solo, PDAM Karanganyar, PDAM Sukoharjo, hotel
di solo dan sekitarnya, NGO, dan pemerintah. Selain itu SIAB Indonesia telah
mendapat dukungan dari pemerintah khususnya pemerintah Karanganyar karena
telah berhasil mengimplementasi di daerah-daerah wisata. Implementasi produk di
daerah wisata berguna untuk mengusung program pemerintahan Karanganyar yaitu
Healt Tourism, dimana agar para wisatawan yang berlibur ke daerah Karanganyar
merasa aman.
Sekarang ini SIAB Indonesai sedang melakukan riset mengenai kebocoran pipa
air. Dimana data kebocoran pipa ini sangat penting untuk perusahaan unit air bersih
seperti PDAM, Pamsimas, dsb. Data kebocoran pipa digunakan untuk menganalisis
berapa volume air yang telah dialirkan dan sampai ke masyarakat. Berdasarkan
data yang dilakukan oleh PDAM Solo, pada tahun 2020 PDAM Solo telah
kehilangan 11,2 juta kubik air. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pengawasan
mengenai kebocoran pipa.
Pada akhir tahun 2021, SIAB Indonesia telah berhasil mendapatkan pendapatan
sebesar 86 juta rupiah. Pendapatan tersebut berasal dari penjualan alat, dan projek
yang dilakukan bersama FH UNS. Pada tahun ini, SIAB Indonesia sedang
mempersiapkan untuk melakukan pendanaan senilai 1,2 Miliar rupiah untuk
keberjalanan perusahaan selama 18 bulan. Pendanaan tersebut nantinya akan
digunakan untuk memperkuat lini bisnis seperti pengembangan produk
pemantauan kebocoran pipa, dan ekspansi bisni.

4. PEMBAHASAN
Tahun ini, SIAB Indonesia akan melakukan pendanaan pertamanya ke investor
dengan nilai 1,2 Miliar rupiah. Harapannya dari pendanaan tersebut SIAB Indonesia
akan mengembangkan produknya, terutama untuk memantau kebocoran pipa. Hal ini
bertujuan agar masyarakat Indonesia dapat mendapatkan air sepenuhnya, dan
pemerintah tidak merugi.
Berikut adalah data rencana pendanaan

Tahun 1 Tahun 2

Revenue Rp 805,765,333 Rp 1,989,225,741

Biaya produksi Rp 224,604,114 Rp 468,329,851

Biaya utilities Rp 12,345,790 Rp 13,000,600

Biaya marketing Rp 64,974,405 Rp 135,845,980

Biaya general affairs Rp 93,638,490 Rp 187,258,770


dan administrasi
umum

Total Rp 395,564,799 Rp 804,435,201

SIAB Indonesia akan menggunakan pendanaan secara bertahap, yaitu tahun


pertama akan digunakan sebesar 400 juta rupiah, dan di tahun kedua akan digunakan
sebesar 800 juta rupiah.
Berdasarkan data diatas, untuk biaya produksi digunakan untuk riset produk,
produksi, impelementasi, dan maintenance. Pada tahun pertama akan digunakan untuk
riset mengenai kebocoran pipa, dimana akan menggunakan Artificial Intelligence guna
agar pembacaan data kebocoran pipa dapat akurat, serta akan digunakan untuk produksi
alat. Di tahun kedua akan digunakan untuk implementasi alat di daerah Jawa Tengah
dan Jawa Barat, dan untuk maintenance alat.
Biaya marketing akan digunakan untuk mengenalkan ke masyarakat umum
mengenai alat SIAB, dan menawarkan produk ke perusahaan unit air bersih. Tahun
pertama akan digunakan untuk launching produk. tahun kedua akan digunakan untuk
sosialisasi, dan penjualan.
Biaya general affairs dan administrasi umum untuk biaya gaji, pelatihan, dan studi
banding. Biaya utilities digunakan untuk sewa kantor, dan biaya lain-lain. Biaya sewa
dalam hal ini untuk pembayaran pajak, dan keamanan.
Berdasarkan data rencana pendaan diatas, dapat diketahui SIAB Indonesia akan
mendapatkan net income sebesar Rp 307,650,400 setelah terkena pajak 25%. Untuk
perkiraan EBITDA tahun 1 sebesar Rp 410,200,534 yang berasal dari selisih perkiraan
revenue tahun 1 dengan total biaya. Sedangkan di tahun kedua perkiraan EBITDA
sebesar Rp 1,184,790,540 dengan EBITDA margin 60%.
Pada kali ini akan digunakan metode NPV atau Net Present Value yang
merupakan metode untuk mencari selisih antara nilai sekarang dari proceed dengan nilai
sekarang dari suatu investasi.
Dari data rencana pendanaan diatas, dapat diketahui bahwa PV dari proceednya
adalah Rp 307,650,401 dengan discount factor 12%. Setelah proceed diketahui maka
dapat dihitung akumulasi dari cash flow dengan hasil sebesar Rp 319,996,191. Angka
ini digunakan untuk menghitung berapa nilai NPV nya apakah investasi 1,2 Miliar yang
dilakukan SIAB Indonesia layak diterima oleh investor atau tidak. Berdasarkan nilai
cash flow dan discount factor, dapat diketahui bahwa nilai NPV nya adalah Rp
1,004,947,806.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1.Kesimpulan
PT Solusi Teknologi Air Nusantara atau lebih dikenal dengan SIAB Indonesia
merupakan startup yang mengatasi permasalahan air bersih mulai dari hulu ke hilir.
SIAB hadir untuk mengatasi permasalahan krisis air bersih dimana diperkirakan
pada tahun 2025, 321 juta populasi Indonesia akan mengalami krisis air bersih.
Hingga saat ini SIAB Indonesia telah mengimplementasikan produknya yang
terdiri dari SIAB Distribusi, dan SIAB Monitoring di 150 sambungan yang tersebar
di daerah Solo, Karanganyar, Sukoharjo, Jogjakarta, dan Banten.
Terdapat 3 produk yang SIAB Indonesia tawarkan, yaitu SIAB Distribusi, SIAB
Monitoring, dan SIAB Recycle. SIAB Distribusi adalah sistem manajemen air
dengan memantau jumlah volume air dan tagihan air yang digunakan per harinya,
dan juga digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa. SIAB Monitoring adalah
sistem manajemen air dengan memonitoring kualitas air. Kualitas air yang
dideteksi adalah pH, TDS, suhu, dan Klorin. Terakhir, SIAB Recycle adalah sistem
manajemen air yang berguna untuk memfilter dan mendaur ulang kembali air yang
mempunyai kualitas kurang baik, dan output dari SIAB Recycle dapat langsung
untuk air baku.
Berdasarkan data yang dilakukan oleh PDAM Solo, pada tahun 2020 PDAM
Solo telah kehilangan 11,2 juta kubik air. Hal ini dikarenakan masih kurangnya
pengawasan mengenai kebocoran pipa. Oleh karena itu, SIAB Indonesia pada
tahun ini akan melakukan riset mengenai kebocoran pipa. Dana tersebut nantinya
akan digunakan untuk riset, dan produksi alat. Maka dari itu SIAB Indonesia
melakukan perencanaan pendanaan kepada investor sebesar 1,2 Miliar rupiah.
Rencana pendanaan tersebut akan dialokasi untuk biaya produksi, biaya
utilities, biaya marketing, dan general affairs dan administrasi umum. Berdasarkan
data rencana pendanaan tersebut, dapat diketahui bahwa nilai NPV nya sebesar Rp
1,004,947,806. Hal ini berarti rencana pendanaan 1,2 Miliar yang akan dilakukan
SIAB Indonesia layak diterima oleh investor, karena NPV > 0.
5.2.Saran
Bedasarkan data diatas disarankan untuk SIAB Indonesia dapat segera
melakukan pendanaan putaran kedua di bulan ke 18. Hal ini karena kegiatan
mencari pendanaan ke investor tidak berlangsung cepat dan mudah, dan tentunya
agar perusahaan dapat tetap berjalan di tahun ketiga.
Arieska, Metha, Barbara Gunawan, 2011, Pengaruh Aliran Kas Bebas dan Keputusan
Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham dengan Set Kesempatan Investasi dan
Dividen Sebagai Variabel Moderasi, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 13, No.
1, Mei 2011 : 13-23.
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan
Terjemahan. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat
Hadi, Sutrisno, 2000, Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Yogyakarta
Nafarin, M (2013). Penganggaran Perusahaan. Jilid I. Jakarta : Salemba Empat.
Nurani Yuliani. (2013). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Prenamedia Group.
Sasongko, Catur dan Parulian, Safrida Rumondang. 2013. Anggaran. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai