BY : KELOMPOK 1
Pengertian Gizi
Pada prinsipnya jenis zat gizi yang dibutuhkan lansia sama seperti usia
muda, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air dan serat. Namun,
bertambahnya usia umumnya disertai dengan menurunnya fungsi
organ. Perubahan itu menyebabkan jumlah kebutuhan gizi pada lansia
berubah. Konsumsi makanan yang cukup dan seimbang akan
bermanfaat bagi lansia untuk mencegah dan mengurangi masalah gizi
(Martono, 2010).
Angka Kecukupan Gizi (AKG) merupakan suatu taraf asupan atau intake
yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan gizi seseorang (Almatsier,
2004). Departemen Kesehatan (2004) mengemukakan bahwa
kecukupan gizi lansia pada umumnya dihitung berdasarkan kebutuhan
kalori atau energi, sebagai berikut:
Energi
AKG yang dianjurkan untuk lansia (>60 tahun) pada laki-laki adalah 2050 kalori
dan pada wanita adalah 1600 kalori. Kebutuhan energi pada lansia menurun
sehubungan dengan penurunan metabolisme basal dan aktivitas fisik yang cenderung
menurun (Martono, 2010).
Protein
Kecukupan protein pada lansia adalah sekitar 0,8 gram/kgBB atau 15-25% dari
kebutuhan energi (Soejono, 2010). Jumlah protein yang dibutuhkan menurut Depkes
(2004) untuk lansia laki-laki adalah 60 gram/hari dan wanita 50 gram/hari.
Lemak
Lemak berlebih disimpan dalam tubuh sebagai cadangan tenaga dan bila
berlebihan akan ditimbun sebagai lemak tubuh. Lansia dianjurkan untuk
mengkonsumsi lemak tidak lebih dari 15% total energi (Depkes, 2004).
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama di dalam menu makanan
Indonesia. Lansia dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat komplek karena
mengandung vitamin, mineral dan juga serat daripada mengkonsumsi karbohidrat
murni seperti gula. Jumlah karbohidrat yang dikonsumsi lansia sebaiknya 55-60%
dari total energi (Stanley dan Patricia, 2006).
Vitamin, mineral, air dan serat
Lansia dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi makanan vitamin A, D dan E
sebagai antioksidan untuk mencegah penyakit degeneratif. Selain itu, konsumsi
makanan yang banyak mengandung vitamin C, B1 dan B12 serta asam folat juga
dianjurkan untuk mencegah penyakit anemia pada lansia (Martono, 2010).
Pencegahan Kekurangan Gizi
pada Lansia
Untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi pada lansia maka Perencanaan Makanan
untuk Lansia yaitu sebagai berikut :
Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat memperlancar
pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin akan
memperingan kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya darah tinggi.
Bagi pasien lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut : Memakan makanan yang mudah dicerna, menghindari makanan
yang terlalu manis, gurih, dan goring-gorengan, bila kesulitan mengunyah karena gigi
rusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang,
makan dalam porsi kecil tetapi sering, makanan selingan atau snack, susu, buah, dan
sari buah sebaiknya diberikan.
Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah
lemak, bayam, dan sayuran hijau.
Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau
dipanggang kurangi makanan yang digoreng.
Kebutuhan kalori usia lanjut relatif lebih rendah dibandingkan ketika
masih muda karena tingkat aktivitas tubuh yang berkurang. Angka
kecukupan gizi yang dianjurkan untuk usia lanjut di Indonesia adalah
1850 kalori untuk wanita dan 2000 kalori untuk pria.
Konsumsi karbohidrat sehari sekitar 60% dari total kalori. Makanan
sumber karbohidrat adalah nasi, roti,mie, jagung, tepung terigu,
kentang pasta, ubi, singkong, dll.
Dianjurkan untuk mengkonsumsi sumber protein berkualitas baik
seperti susu, telur, ayam tanpa kulit, tempe, dan tahu. Protein yang
dikonsumsi sebaiknya berjumlah 15-20% dari total kalori atau sekitar
40-74 gram sehari.
Dianjurkan untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak nabati atau lemak tidak jenuh, seperti tempe, tahu,
minyak jagung, alpukat, dll.
Minum air putih 1500-2000 cc (6-8 gelas) sehari
Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung serat. Kebutuhan
serat sehari untuk usia lanjut adalah 25-30 gram. Serat banyak
diperoleh dari sayuran dan buah-buahan, serta biji-bijian seperti kacang.
Konsumsi cukup makanan yang mengandung kalsium, seperti susu,
tempe, yogurt, dll. Kalsium penting untuk kesehatan tulang.
Usahakan waktu makan teratur. Jadwal makan dapat dibuat lebih sering
namun porsi kecil.