Anda di halaman 1dari 15

Kota Administrasi Jakarta Timur

Bambu Apus - Sri Gunting

Anggota kelompok:
1. Nanda Handayani
2. Silfa Imtan
3. Imam Hambali
Peta lokasi kota jakarta timur
Sejarah kota

Dahulu Jakarta Timur masih berupa rawa-rawa. Secara administratif, wilayahnya terdiri atas 10
kecamatan, 65 kelurahan, 673 rukun warga dan 7.513 rukun tetangga dan dihuni tidak kurang dari
1.959.022 jiwa (2000), di mana 1.044.857 jiwa laki-laki dan 914.175 jiwa perempuan dan jumlah ini
mengalami peningkatan cukup signifikan pada 2017 yakni 2.892.783 jiwa, sekaligus merupakan
jumlah penduduk terbanyak di DKI Jakarta. Kota ini memiliki wilayah seluas 188,03 km² (menurut
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur). (menurut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta) dengan kepadatan mencapai 15.384,69 jiwa per km², menjadikannya kota
administrasi terluas di provinsi DKI Jakarta. Kota ini memiliki tingkat pertumbuhan penduduk
sebesar 2,4% per tahun dan pendapatan per kapita sebesar Rp 5.057.040,-
Kantor Walikota Jakarta Timur hingga akhir tahun 1990-an berada di wilayah kecamatan
Jatinegara. Baru pada sekitar tahun 2000-an kantor Walikota dipindahkan ke wilayah Penggilingan, di
wilayah kecamatan Cakung. Alamat Kantor Wali Kota Jl. Dr. Soemarno No. 1 Penggilingan, Cakung.
Jakarta Timur juga terdapat salah satu penjara terbesar di Indonesia yaitu LP Cipinang yang
berlokasi di kecamatan Jatinegara, dan wilayah ini juga dilalui oleh proyek Banjir Kanal Timur.
Iklim dan cuaca

Daerah ini sepanjang tahun selalu beriklim panas dengan suhu rata-rata sepanjang tahun
sekitar 27 °C. Terdapat lima sungai mengaliri Kota Administrasi Jakarta Timur. Sungai-sungai
tersebut antara lain Ciliwung, Kali Sunter, Kali Malang, Cipinang, dan Cakung Drain di bagian
utara wilayah ini. Sungai-sungai tersebut pada musim puncak hujan pada umumnya tidak mampu
menampung air sehingga beberapa kawasan tergenang banjir. Tahun 2007 curah hujan rata-rata
mencapai 243,14 mm dengan curah hujan tertinggi pada bulan Februari yakni 1.081,4 mm.
Tekanan udara sekitar 1.617,9 MBS dan kelembaban udara rata-rata 77,67 persen. Kecepatan angin
3,42 MSE serta arah angin pada bulan Januari-Maret ke arah utara, April-September ke arah timur
laut dan Oktober-Desember ke arah Barat, arah angin Oktonber-Desember sering menimbulkan
hujan lebat seperti halnya wilayah-wilayah lain di Indonesia.
SDG’s

Goals 11

Membangun kota dan pemukiman inklusif, aman, tahan lama dan berkelanjutan
 TARGET
1. Pada tahun 2030, memastikan akses terhadap perumahan dan pelayanan dasar yang
layak, aman dan terjangkau bagi semua dan meningkatkan mutu pemukiman kumuh
2. Pada tahun 2030, menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman,
terjangkau, mudah diakses, dan berkelanjutan bagi semua, meningkatkan keamanan
jalan, dengan memperbanyak transportasi publik, dengan perhatian khusus terhadap
kebutuhan dari mereka yang berada di situasi rentan, perempuan, anak-anak, orang
dengan disablitas dan manula
3. Pada tahun 2030, meningkatkan urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan
kapasitas untuk perencanaan dan pengelolaan pemukiman yang partisipatoris,
terintegrasi dan berkelanjutan di setiap negara
4. Menguatkan upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya dan natural dunia
5. Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan jumlah orang
yang terkena dampak dan secara substantif mengurangi kerugian ekonomi langsung
yang berhubungan dengan produk domestik bruto global yang disebabkan oleh
bencana, termasuk bencana terkait air, dengan fokus kepada melindungi yang miskin
dan yang berada di situasi rentan
6. Pada tahun 2030, mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan perkapita di
perkotaan, termasuk dengan memberikan perhatian khusus kepada kualitas udara
dan kotamadya dan manajemen limbah lainnya
7. Pada tahun 2030, menyediakan akses universal terhadap ruang-ruang publik yang
aman, inklusif dan mudah diakses, dan hijau, terutama bagi perempuan dan
anakanak, manula dan orang dengan disabilitas
• Mendukung hubungan ekonomi, sosial dan lingkungan yang positif diantara area
urban, peri-urban dan rural dengan menguatkan perencanaan pembangunan
nasional dan regional
• Pada tahun 2020, secara substantif meningkatkan jumlah kota dan pemukiman yang
mengadopsi dan mengimplementasikan kebijakan dan rencana yang terintegrasi
menuju inklusif, efisiensi sumber daya, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan
iklim, tahan terhadap bencana, dan mengembangkan dan mengimplementasikan,
sejalan dengan the Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030, dan
manajemen resiko bencana yang holistic pada semua level
• Mendukung negara-negara kurang berkembang, termasuk melalui bantuan finansial
dan teknis, dalam membangun bangunan yang berkelanjutan dan tahan lama
dengan memanfaatkan bahan material lokal
RTRW Kota Jakarta Timur Terkait Goals 11
Struktur Ruang Wilayah
Pasal 156
(1) Pusat kegiatan tersier sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat (1) huruf a, ditetapkan sebagai berikut:
a. Kantor Walikota Jakarta Timur sebagai pusat pemerintahan;
b. Kawasan Pasar Pulogadung sebagai kawasan perdagangan;
c. Kawasan Cakung sebagai kawasan industri selektif; dan
d. Kawasan Grosir Cililitan sebagai kawasan perdagangan dan jasa.
(2) Rencana pengembangan prasarana transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat (1) huruf b, di Kota
Administrasi Jakarta Timur dilaksanakan berdasarkan arahan sebagai berikut:
a. pengembangan jaringan jalan arteri dan kolektor, angkutan umum massal berbasis rel, lokasi stasiun kereta, stasiun/
terminal antar moda, jalur utama (trunk line) angkutan umum massal berbasis jalan raya (bus priority), jaringan
transportasi air, terminal angkutan barang, dan pelabuhan udara;
(3) Rencana pengembangan prasarana sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat (1) huruf c, di Kota
Administrasi Jakarta Timur, dilaksanakan berdasarkan arahan sebagai berikut:
a. pengembangan sistem prasarana air bersih melalui perluasan jaringan perpipaan pada tiap kecamatan;
b. pemanfaatan waduk/situ sebagai penampungan air; dan
c. perluasan kawasan resapan air melalui penambahan RTH.

(4) Rencana pengembangan prasarana pengendalian daya rusak air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat (1) huruf
d, di Kota Administrasi Jakarta Timur dilaksanakan berdasarkan arahan sebagai berikut:
a. pemulihan kapasitas aliran mantap terutama Kali Ciliwung, Kali Cakung, Kali Sunter, Kali Cipinang, Kali Buaran, Kali
Jati Kramat dan Kali Baru Timur;
b. pemulihan dan peningkatan kapasitas saluran untuk mengatasi masalah genangan air terutama di Kawasan
Kampung Rambutan, Kampung Makassar, Kebon Pala, Dewi Sartika, Otista, Kebon Nanas, Cipinang Jaya, Cipinang
Muara, Pondok Bambu dan Otista 3;
c. penataan bantaran sungai melalui penertiban bangunan illegal di bantaran Kali Ciliwung, Kali Baru Timur, Kali
Cipinang, Kali Sunter, Kali Jati Kramat dan Kali Buaran; dan
(5) Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sampai ayat (4) termuat pada Gambar 29 dalam Lampiran I
Peraturan Daerah ini.
SDG’s

Goals 13

Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya


 TARGET
1. Menguatkan daya tahan dan kapasitas adaptasi terhadap bahaya hal-hal yang
berkaitan dengan iklim dan bencana alam di semua negara
2. Mengintegrasikan ukuran-ukuran perubahan iklim kedalam kebijakan, strategi dan
perencanaan nasional
3. Memperbaiki pendidikan, penyadaran dan juga kapasitas baik manusia maupun
institusi terhadap mitigasi perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak dan
peringatan dini
• Mengimplementasikan komitmen yang dibuat oleh pihak negara-negara maju kepada
Kerangka Kerja Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim dengan tujuan untuk
memobilisasikan secara bersama $100 milyar pertahunnya pada tahun 2020 dari
segala sumber untuk memenuhi kebutuhan negara-negara berkembang dalam
konteks aksi mitigasi dan transparansi terhadap implementasinya dan secara penuh
mengoperasionalisasikan Dana Iklim Hijau (Green Climate Fund/GCF) melalui
kapitalisasiya secepat mungkin
• Mendukung mekanisme untuk peningkatan kapasitas untuk perencanaan dan
manjemen terkait perubahan iklim yang efektif di negara-negara kurang berkembang
dan negara berkembang kepulauan kecil, dengan berfokus pada perempuan, remaja,
dan masyarakat lokal dan marjinal
RTRW Kota Jakarta Timur terkait Goals 13
Pola Ruang Wilayah

Pasal 157

(1) Pengembangan peruntukan ruang fungsi lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat (3), di Kota Administrasi Jakarta Timur meliputi:

a. kawasan perlindungan daerah bawahannya; dan

b. kawasan perlindungan setempat.

(2) Rencana pengembangan kawasan budi daya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat (3), di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, meliputi :

a. kawasan terbuka hijau budi daya;

b. kawasan perumahan dan fasilitasnya;

c. kawasan perumaha n taman dan fasilitasnya;

d. kawasan perkantoran, perdagangan, jasa dan campuran;

e. kawasan perkantoran, perdagangan, jasa dan campuran taman;

f. kawasan pemerintahan, mencakup : kawasan pemerintahan nasional dan kawasan pemerintahan daerah;

g. kawasan pertanian;

h. kawasan terbuka biru;

i. kawasan industri dan pergudangan;

j. kawasan industri dan pergudangan taman;

k. kawasan pelayanan umum dan sosial; dan


Pasal 158
(1) Rencana pengembangan kawasan terbuka hijau budi daya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157
ayat (2) huruf a, terdiri atas:
a. pengembangan hutan kota;
b. pengembangan jalur hijau;
c. pengembangan kawasan taman kota dan taman lingkungan; dan
d. pengoptimalan fungsi kawasan terbuka hijau lainnya di sepanjang jalur kereta api, dan sepanjang
jalur tegangan tinggi.
(2) Rencana pengembangan hutan kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, diarahkan di
Kawasan Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Arboretum Cibubur, Situ Rawa Dongkal dan
Kompleks TNI AU Halim Perdana Kusuma.
(3) Rencana pengembangan jalur hijau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, diarahkan di
median jalan, sempadan sungai dan kanal, tepi jalur rel kereta api, di bawah jaringan transmisi tenaga
listrik dengan tanaman peneduh, dan tanaman hias lokal serta median Jalan Tol Jagorawi, Tol
JORR/Jakarta Outer Ring Road (jalan tol lingkar luar), Tol Jakarta-Cikampek, jalan arteri, jalur rel
kereta api, jaringan transmisi listrik, dan di sepanjang sempadan sungai;

Anda mungkin juga menyukai