Anda di halaman 1dari 27

“ASSALAMU’ALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKAATU

H”
Penerapan Model Pembelajaran PDEODESTAD untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Kognitif dan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik
pada Materi Pokok Usaha dan Energi Kelas X
di SMA Negeri 1 BARANGKA

WAODE NELKINAGINA
A1K1 16 079
LATAR BELAKANG

Kaniawati (2017) menyatakan bahwa :


Fisika merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dapat me
njelaskan berbagai fenomena alam di kehidupan sehari-hari. Fenomena alam ini dapat
dijelaskan melalui sebuah konsep, teori dan hukum fisika sehingga dapat
diterima oleh pikiran manusia.

Fisika

Pembelajaran fisika, siswa diajarkan berupa fakta, konsep atau prinsip


untuk
bisa mengembangkan pengetahuan, meningkatkan hasil belajar dan
menambah
keterampilan berpikir kritis peserta didik sehingga dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
LATAR BELAKANG
Hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Fisika SMA N 1 Barangka
pada tanggal 5 november 2019 diperoleh permasalahan-permasalahan sebagai
berikut :
1 Pada pembelajaran fisika masih cenderung terpusat pada guru

2 Interaksi peserta didik selama pembelajaran masih sangat


Permasalahan kurang, peserta didik cenderung hanya menerima penjelasan
di SMA Negeri 1
BARANGKA
dari guru tanpa berusaha untuk mencari tahu sendiri
sehingga pengetahuan peserta didik tidak berkembang
dengan baik dan apa yang dipelajari tidak dipahami sepenuhnya
3 Sebagian besar peserta didik kelas X memperoleh nilai lebih
Name Here Name Here
rendah dari nilai KKM yang diberlakukan di sekolah yaitu 75
Programmer Programmer
LATAR BELAKANG

4 Mengemukakan pendapat dalam pembelajaran berlangsung


masih sangat kurang. Peserta didik tidak berani mengemukakan
pendapat atau peserta didik hanya menyampaikan pendapat
tanpa disertai alasan dan bukti yang jelas.

Permasalahan 5 Pada materi usaha dan energi masih banyak miskonsepsi yang
di SMA Negeri 1
BARANGKA
terjadi

Name Here Name Here


Programmer Programmer
LATAR BELAKANG
Salah satu model yang sesuai untuk peningkatan hasil belajar dengan
pengintegrasian keterampilan berpikir kritis adalah model pembelajaran
PDEODESTAD

Dipalaya (2016) menyatakan bahwa strategi Predict, Discuss, Explain,


Observe, Discuss, Explain (PDEODE) merupakan strategi pembelajaran
yang dimodifikasi dari strategi pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE).
Strategi PDEODE yang terdapat enam tahap : Prediksi-Diskusi-Menjelaskan-
Observasi-Diskusi-Menjelaskan
Solusi
Model pembelajaran PDEODE memungkinkan siswa untuk dapat aktif dalam
pembelajaran, dan diharapkan siswa dapat menghubungkan antara
pengetahuan lama yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan
diperoleh melalui observasi dalam bentuk eksperimen atau pengamatan
yang dilakukan siswa (Wulandari, 2015).
LATAR BELAKANG
Namun sayangnya penggunaan strategi PDEODE memiliki
kelemahan
diantaranya yaitu guru tidak terlibat dalam pembelajaran dalam
langkah
pertama, siswa yang tidak memiliki pengetahuan dasar akan
merasakan
kesulitan dalam memahami konsep (Wulandari, 2017).
Kelemahan Upaya mengatasi kelemahan dari strategi pembelajaran PDEODE
PDEODE maka peneliti memilih menggabungkan dua model pembelajaran
agar
Mengatasi diperoleh model pembelajaranyang bervariasi. Maka dari itu peneliti
Kelemahan menggabungkan strategi PDEODE dengan Student Teams
Achievement Division (STAD)
Gusniar (2004) menyatakan bahwa model pembelajaran
kooperatif model STAD adalah salah satu model pembelajaran
yang berguna
untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, kreatif, berpikir
kritis dan ada kemampuan untuk membantu teman serta
merupakan pembelajaran kooperatif yang sangat sederhana.
LATAR BELAKANG
STAD adalah bentuk strategi pembelajaran kooperatif yang,
ketika dikombinasikan dengan PDEODE, dapat meningkatkan
kualitas belajar dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis
siswa. Strategi PDEODESTAD memiliki sebelas langkah,
yaitu presentasi kelas, prediksi, pembagian kelompok, diskusi,
penjelasan, observasi, diskusi, penjelasan, kuis / tes,
penilaian, dan hadiah (Wulandari, 2017).
Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis


peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi pokok
Usaha dan Energi sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran?

Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pre-test


hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas
eksperimen dan nilai rata-rata pre-test hasil belajar dan keterampilan
berpikir kritis peserta didik kelas kontrol pada materi pokok Usaha dan
Energi?
Apakah nilai rata-rata post-test hasil belajar dan keterampilan berpikir
kritis peserta didik kelas eksperimen lebih baik secara signifikan
daripada nilai rata-rata post-test hasil belajar dan keterampilan berpikir
kritis peserta didik kelas kontrol pada materi pokok Usaha dan
Energi?
Apakah nilai rata-rata peningkatan N-gain hasil belajar dan keterampilan
berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi secara
signifikandaripada nilai rata-rata N-gain hasil belajar dan keterampilan
berpikir kritis peserta didik kelas kontrol pada materi pokok Usaha dan
Energi?
Tujuan Penelitin

Untuk mengetahui gambaran hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis


peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi pokok
Usaha dan Energi sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata


pre-test hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas
eksperimen dan nilai rata-rata pre-test hasil belajar dan keterampilan
berpikir kritis peserta didik kelas kontrol pada materi pokok Usaha dan
Energi
Untuk mengetahui nilai rata-rata post-test hasil belajar dan keterampilan
berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen lebih baik secara signifikan
daripada nilai rata-rata post-test hasil belajar dan keterampilan berpikir
kritis peserta didik kelas kontrol pada materi pokok Usaha dan
Energi
Untuk mengetahui nilai rata-rata peningkatan N-gain hasil belajar dan
Keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi
Secara signifikan daripada nilai rata-rata N-gain hasil belajar dan
Keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas kontrol pada materi
pokok Usaha dan Energi
Peserta Didik

Peneliti Manfaat Penelitian Guru

Sekolah
Definisi Operasional

1. Strategi PDEODESTAD adalah strategi pembelajaran yang melibatkan siswa melakukan


kegiatan belajar kelompok dan belajar mandiri dalam kelompok.
2. Hasil belajar kognitif adalah hasil belajar aspek kognitif peserta didik yang dicapai dalam
bentuk skor yang diberikan tes hasil belajar baik sebelum maupun setelah pembelajaran
dengan menggunakan model PDEODESTAD, yang diperoleh tes hasil belajar kognitif
dalam bentuk soal essay sebanyak 9 butir soal pada materi pokok usaha dan energi.
3. Keterampilan berpikir kritis adalah skor hasil tes keterampilan berpikir kritis peserta didik
setelah diajar menggunakan model pembelajaran PDEODESTAD.
4. Keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini meliputi proses menganalisis, mensintesis,
mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan, dan mengevaluasi.
Kajian Pustaka

Terlampir
METODE PENELITIAN
Quasy Experiment
Quasi Experiment (penelitian semu) yang bertujuan untuk
mengetahui apakah penerapan model pembelajaran
PDEODESTAD dapat menuntaskan hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Jenis Penelitian

karena suatu bentuk peneliti anilmiah dimana peneliti memanipulasi


dan mengontrol satu atau lebih  variabel bebas dan melakukan
pengamatan terhadap variabel – variabel terikat  untuk menemukan
variasi yang muncul bersamaan dengan manipulasi terhadap variabel
bebas tersebut.
METODE PENELITIAN
Dilaksanakan pada bulan februari-maret
2020, semester genap tahun pelajaran
2019/2020 di SMA Negeri 1 Barangka
Variabel penelitian menurut kadir (2015)
Waktu dan Tempat adalah konsep yang mempunyai nilai,
Penelitian keadaan, kategori dan kondisi
Penelitian ini melibatkan atas dua variabel yang terdiri dari variabel
bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel
Variabel Penelitian
bebas (independent) adalah variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel terikat (dependent)
adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
independent
METODE PENELITIAN

1 Variabel bebas (independent) : Model PDEODESTAD (Prediction, Discuss,


Explain, Observe, Discuss, Explain, Student Teams Achievment Division)

2 Variabel terikat (dependent) : Hasil Belajar Peserta Didik dan Keterampilan


Berpikir Kritis Peserta Didik

Variabel Penelitian
METODE PENELITIAN

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).


Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas
X MIA SMAN 1 Barangka yang terdaftar pada semester genap
tahun ajaran 2019/2020 yang tersebar dalam 3 kelas.
Subjek Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas MIA1 dan kelas MIA2
yang ditentukan dengan cara teknik Purposive Samling. Teknik
ini digunakan karena peneliti memiliki beberapa pertimbangan
dimana hanya kedua kelas tersebut memiliki satu orang guru
Sampel yang sama yang mengajar mata pelajaran fisika serta memiliki
kriteria hasil belajar ujian semester genap yang hampir sama
METODE PENELITIAN

Faktor peserta didik: untuk melihat peningkatan hasil


belajar kognitif dan keterampilan berpikir kritis peserta
1
didik dalam pembelajaran fisika pada materi pokok getatan
harmonis.

Faktor guru: untuk melihat bagaimana guru mempersiapkan


Faktor yang diteliti 2
materi dan bagaimana teknik yang digunakan dalam
menerapkan model pembelajaran PDEODESTAD.
METODE PENELITIAN

1 Melakukan observasi

2 Menyusun perangkat pembelajaran

3 Menyusun instrumen menilaian


Prosedur Penelitian

4 Melakukan validasi isi instrumen tes hasil belajar

5 Menentukan sampel penelitian


METODE PENELITIAN

6 Melakukan pre-test terhadap sampel penelitian

7 Melakukan pembelajaran

8 Melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan peserta didik


Prosedur Penelitian
9 Melakukan post-test terhadap sampel

10 Menganalisis data hasil penelitian

11 Menginterprestasi data hasil penelitian


METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design

O1 X O2
Desain Penelitian

O3 - O4
METODE PENELITIAN
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua cara yaitu
Teknik Pengumpulan
Data

Teknik tes Teknik non tes


METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Teknik Analisis Data

Menentukan Hasil Belajar Kognitif


Analisis Statistik Deskriptif
1. Mengonversi skor ke nilai Menentukan Keterampilan Berpikir Kritis
Sp
X i  i 100
Sm S
P  100%
N
2. Menentukan nilai rata-rata hasil
belajar dan standar
deviasi peserta didik
Analisis Statistik Inferensial
 X 
n
2
i  X
S  i 1

N 1

3. Menentukan Nilai N-Gain atau Uji Normalitas


Peningkatan Hasil Belajar
Uji Homogenitas
N-Gain
METODE PENELITIAN
Uji Hipotesis

Uji Hipotesis II
Uji Hipotesis I
Tidak ada perbedaan yang signifikan
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
antara nilai rata-rata pre-test keterampilan
nilai rata-rata pre-test hasil belajar pesrta
berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen
didik kelas eksperimen dan nilai rata-rata
dan nilai rata-rata pre-test keterampilan
pre-test hasil belajar peserta didik kelas
berpikir kritis peserta didik kelas control
control pada materi pokok Usaha dan Energi
pada materi pokok Usaha dan Energi
Secara statistik dirumuskan :
Secara statistik dirumuskan :
Ho : µ1 = µ2
Ho : µ 1 = µ 2
H1 : µ1 ≠ µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
METODE PENELITIAN
Uji Hipotesis

Hipotesis IV
Hipotesis III
Nilai rata-rata N-gain keterampilan berpikir
Nilai rata-rata post-test hasil belajar peserta
kritis peserta didik kelas eksperimen lebih
didik kelas eksperimen lebih baik secara
baik secara signifikan dari pada nilai
signifikan dari pada nilai rata-rata post-test
rata-rata N-gain keterampilan berpikir kritis
hasil belajar kelas control pada materi pokok
peserta didik kelas control pada materi
Usaha dan Energi
pokok Usaha dan Energi
Secara statistik dirumuskan :
Secara statistik dirumuskan :
Ho : µ1 ≤ µ2
Ho : µg1≤ µg2
H1: µ1> µ2
H1: µg1> µg2
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai