Anda di halaman 1dari 13

E-LEARNING

PRESENTATION

Here is where your presentation begins


a. Pengujian Normalitas Data Gaya 2
Kepemimpinan (X1)
TABEL 9.5
TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN  
NORMALITAS DATA GAYA KEPEMIMPINAN Berdasarkan perhitungan,
ditemukan harga Chi Kuadrat
(fo – fh)2 hitung = 10,7. Harga tersebut
Interval fo fh (fo – fh) (fo – fh)2
fo selanjutnya dibandingkan dengan
32 - 36 1 1,2 -0,2 0,0 0,0 harga Chi Kuadrat tabel
37 – 41 8 5,9 2,1 4,5 0,8 (lampiran tabel IV) dengan dk
42 – 46 14 14,9 -0,9 0,9 0,1 (derajat kebebasan) 6 – 1 = 5.
47 – 51 9 14,9 -5,9 35,3 2,4 Bila dk dan taraf kesalahan 5%,
52 – 56 8 5,9 2,1 4,5 0,8 maka harga Chi Kuadrat Tabel =
57 - 61 4 1,2 2,8 7,9 6,7 11, 070. Karena harga Chi
  44 44,0 0-0 53,2 10,7 Kuadrat hitung lebih kecil dari
Harga fh =2,7% x 44 = 1,2 ; 13,34% x 44 = 5,9; 33,96% x 44 = harga Chi Kuadrat Tabel
(10,7<11,070), maka distribusi
14,9; 33,96% x 44 = 14,9; 13,34% x 44 = 5,9; 2,7% x 44 = 1,2.
data gaya kepemimpinan (X1)
tersebut normal.

Sindi
b. Pengujian Normalitas Data 3

Situasi Kepemimpinan (X2)


TABEL 9.6
TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN Berdasarkan perhitungan
NORMALITAS DATA SITUASI KEPEMIMPINAN ditemukan harga Chi Kuadrat
(fo – fh)2 hitung = 3,8. Harga tersebut
Interval fo fh (fo – fh) (fo – fh)2 selanjutnya dibandingkan dengan
fo
harga Chi Kuadrat Tabel, dengan
32 - 39 2 1,2 0,8 0,7 0,6
dk (derajat kebebasan) 6 – 1 = 5.
40 – 43 8 5,9 2,1 4,5 0,8
Bila dk 5 dan taraf kesalahan 5%
44 – 47 17 14,9 2,1 4,2 0,3
maka Harga Chi Kuadrat Tabel =
48 – 51 11 14,9 -3,9 15,5 1,0
11,070. Karena harga Chi Kuadrat
52 – 55 4 5,9 -1,9 3,5 0,6
hitung lebih kecil dari harga Chi
56 - 59 2 1,2 0,8 0,9 0,6
  44 44,0 0 29,1 3,8
Kuadrat Tabel (3,8<11,070) maka
distribusi data variabel situasi
Harga fh =2,7% x 44 = 1,2 ; 13,34% x 44 = 5,9; 33,96% x 44 = kepemimpinan (X2) tersebut
14,9; 33,96% x 44 = 14,9; 13,34% x 44 = 5,9; 2,7% x 44 = 1,2. normal.

Sindi
Data Situasi 4

Kepemimpinan
TABEL 9.7 Berdasarkan perhitungan
TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN NORMALITAS DATA ditemukan harga Chi Kuadrat
IKLIM KERJA ORGANISASI
hitung = 1,5. Harga tersebut
Interva (fo – (fo – fh)2 selanjutnya dibandingkan
fo fh (fo – fh)2
l fh) fo dengan harga Chi Kuadrat Tabel,
25-28 2 1,2 0,8 0,7 0,6 dengan dk (derajat kebebasan)
29-32 7 5,9 1,1 1,3 0,2 6-1 = 5. Bila dk5 dan taraf
33-36 12 14,9 -2,9 8,7 0,6 kesalahan 5%, maka harga Chi
37-40 16 14,9 1,1 1,1 0,1 Kuadrat Tabel = 11,070. Karena
41-44 6 5,9 0,1 0,0 0,0 harga Chi Kuadrat hitung lebih
45-48 1 1,2 -0,2 0,0 0,0 kecil dari harga Chi Kuadrat tabel
  44 44,0 0 11,8 1,5 (1,5 < 11,070), maka distribusi
data variabel iklim kerja
Harga fh= 2,7% x 44 = 1,2; 13,34% x 44 = 5,9; 33,96% x 44 = organisasi (Y) tersebut normal.
14,9; 33,96% x 44 = 14,9; 13,34% x 44 = 5,9; 2,7% x 44 = 1,2

Sindi
Teknik Statistik Untuk Analisis Data 5

dan Pengujian Hipotesis


Hipotesis deskriptif: adalah dugaan
terhadap nilai satu variable secara
mandiri antara data sampel dan
data populasi (jadi bukan dugaan Analisis dilakukan dengan cara
nilaikomparasi atau asosiasi). perhitungan sehingga setiap rumusan
Namun dalam penelitian sosial, masalah dapat ditemukan jawabannya
hipotesis ini jarang dirumuskan. Bila secara kuantitatif.data hasil analisis
hipotesis deskriptif tidak dirumuskan deskriptif dapat disajikan dalam
maka analisis data diarahkan untuk bentuk tabulasi silang, tabel distribusi
menjawab rumusan frekuensi, grafik batang, garis, dan pie
masalah,sehingga tidak menguji chart.
hipotesis.

Sindi
Menjawab rumusan masalah deskriptif merupakan hal yang
sangat mendasar dan penting dalam penelitian, karena data
utama dari penelitian akan dapat diketahui dengan jelas dari
hasil analisis deskriptif ini. Seperti telah dikemukakan dalam
contoh ini terdapat tiga rumusan masalah deskriptif yang
harus dijawab yaitu:

a b c

Seberapa baik Gaya Seberapa baik situasi Seberapa baik iklim


kepemimpinan kepala kepemimpinan di SMA kerja organisasi SMA
SMA Widyaloka? Widyaloka? Widyaloka?

Sindi
7

Untuk dapat menjawab ke tiga rumusan masalah deskriptif


tersebut, maka pertama-tama ditentukan terlebih dulu skor
ideal/kriterium. Skor ideal adalah skor yang ditetapkan dengan
asumsi bahwa setiap satu responden pada setiap pertanyaan
memberikan satu jawaban dengan skor tertinggi. Selanjutnya
untuk menjawab ketiga rumusan masalah tersebut dapat
dilakukan dengan cara membagi jumlah skor hasil penelitian
dengan skor ideal.

Skor ideal untuk gaya kepemimpinan


kepala sekolah = 4 x 18 x 44 = 3.168
(4=skor tertinggi, 18=jumlah butir
instrument gaya kepemimpinan, 44=jumlah
responden). Skor ideal situasi
kepemimpinan pada SMA = 4 x 18 x 44 =
3.168. Skor ideal iklim kerja organisasi = 4
x 14 x 44 = 2.464.

Sindi
8

Rumusan masalah no.1 adalah :


seberapa besar gaya kepemimpinan
para eselon di Kabupaten pringgondai.
Rumusan maslah no. 2 adalah :
skor variabel gaya kepemimpinan Rumusan masalah no. 3 adalah : Seberapa
Seberapa baik situasi kepemimpinan
kepala sekolah yang diperoleh memalui baik iklim organisasi SMA Widyaloka ?.
di Kabupaten Pringgondani? Jum;ah
pengumpulan data = 2.072. dengan jumlah skor ideal iklim organisasi SMA = 4 x
skor ideal situasi kepemimpinan 4
demikian nilai gaya kepemimpinan 14 x 44 = 2.464. Jumlah skor data yang
18 x44 = 3.168. Jumlah skor yang
kepala sekolah SMA Widyaloka yang terkumpul melalui penelitian 1.601. Dengan
diperoleh melalui pengumpualan
ditampilkan adalah = 2.072 : 3.168 = demikian nilai iklim kerja organisasi SMA =
data = 2.055 (tabel 9.1). jadi nilai
0,65% = 65% dari yang diharapkan. Jadi 1.601 : 2.464 = 0,649 atau 64,9% dari yang
situasi kepemimpinan di SMA diharapkan.
nilai gaya kepemimpinan pimpinan
Widyaloka = 2055 : 3.168 = 0,65
eselon di kabupaten Pringgondani =
atau 65% dari yang diharapkan.
65% dari yang diharapkan. Hasil yang
diharapkan adalah 100%.

Sindi
● Pengujian Hipotesis
Deskriptif
Seperti telah dikemukakan terdapat
tiga hipotesis deskriptif yang diuji
yaitu:
○ Gaya kepemimpinan kepala sekolah
SMA Widyaloka sama dengan 75%
dari yang diharapkan

○ Situasi kepemimpinan di SMA


Widyaloka paling rendah 40% dari
yang diharapkan

○ Iklim kerja organisasi SMA Widyaloka


paling 60% dari yang diharapkan

Sindi
Untuk menguji ketiga hipotesis digunakan t-test satu
sampel dengan rumus

t = nilai yang dihitung


s = simpangan baku sampel
 t = X - µo X = nilai rata-rata
n = jumlah anggota sampel
µo = nilai yang dihipotesiskan

Sindi
03
11

1) Pengujian hipotesis deskriptif pertama, rumusan hipotesisnya adalah :


Gaya kepemimpianan para pimpinan eslon di kabupaten Pringgondani paling tinggi
75% dari yang diharapkan.
a) Skor ideal untuk gaya kepemimpinan = 4 x 18 x 44 = 3168 ( 4 = skor tertinggi tiap
item, 18 = jumlah item intrumen, 44 jumlah responden). Rata-rata = 3.168 : 44 =
72
b) Untuk situasi kepemimpinan = 4 x 18 x44 = 3.168 (4 = skor tertinggi tiap item, 18
= jumlah item intrumen), rata-rata = 3.168 : 44 = 72
c) Untuk iklim kerja organisasi = 4 x 14 x 44 = 2.464 (4 = skor tertinggi item, 14 =
jumlah item intrumen). Rata-rata = 2.464 : 44 = 56

Sindi
Untuk variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah SMA
nilai yang dihipotesiskan dalah “paling tinggi 75%” dari
nilai ideal, hal ini berati 0,75 x 72 = 54. Hipotesis
statistiknya dapat dirumuskan sebagai berikut. Ho untuk
memprediksi µ lebih rendah atau sama dengan 75% dari
skor ideal. Paling tinggi = lebih rendah atau sama dengan
(s). Ha lebih besar dari 75% dari skor ideal yang diharapkan.
Ho : µ < 75% < 0,75 x 72 = 54

Ha : µ > 75% > 0,75 x 72 = 54

 t = X - µo = 47,09 – 54 = - 7,007

Sindi
13

Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan kepala


sekolah SMA paling tinggi 75% dari yang diharapkan dapat
diterima, atau tidak terdapat perbedaan antara yang diduga dalam
populasi dengan data yang terkumpul dari sampel. Dari
perhitungan sampel ditemukan rata-rata kualitas gaya
kepemiminan = 65% dari yang di harapkan
.

Sindi

Anda mungkin juga menyukai