Anda di halaman 1dari 80

SISTEM REPRODUKSI

KELOMPOK 9

Ananda Putri Yuniar Dewanti


Andrina

Irfan Maulana
REPRODUKSI
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme
yang dipergunakan untuk berkembang biak.

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak
punah.

Sistem reproduksi pria dan wanita menghasilkan gamet, yaitu sel sperma dan ovum
(sel telur). Proses pembentukan gamet atau sel kelamin disebut gametogenesis, ada dua
jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis.

Bila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru
melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen
utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis.
Organ Kelamin Primer
dan Sekunder
Ciri kelamin primer merupakan ciri-ciri yang berhubungan dengan kemampuan
menghasilkan gamet, sedangkan ciri kelamin sekunder merupakan ciri yang nampak
dari luar sehingga mampu membedakan antara pria dan wanita.
Pada pria perubahan kelamin primer dapat dilihat pada pertumbuhan yang cepat
pada penis juga skrotum dan mengalami mimpi basah untuk pertama kalinya. Perubahan
ini sangat dipengaruhi oleh hormon perangsang yang diproduksi oleh kelenjar bawah
otak (pituitary gland). Hormon ini merangsang testis yang terdapat pada skrotum
sehingga testis menghasilkan hormon testosteron dan androgen serta spermatozoa.
Sperma yang diproduksi ini memungkinkan untuk mengadakan reproduksi.
Pada wanita, perubahan kelamin primer ditandai dengan menarche atau
munculnya periode menstruasi untuk pertama kalinya. Munculnya peristiwa menstruasi
sangat dipengaruhi oleh perkembangan indung telur (ovarium), yang berfungsi
memproduksi sel-sel telur (ovum) serta hormon estrogen dan progesteron. Hormon
progesteron bertugas mematangkan sel telur sehingga siap untuk dibuahi.
Pada lelaki, ciri-ciri kelamin sekunder yang terjadi antara lain
tumbuhnya kumis dan janggut, jakun, suara menjadi berat, bahu dan
dada melebar, tumbuh bulu di ketiak, dada, kaki, tangan dan daerah
kelamin serta otot-otot menjadi kuat.

Pada wanita, ciri-ciri kelamin sekunder berupa payudara dan


pinggul membesar, suara menjadi halus, tumbuh bulu di ketiak dan
sekitar kemaluan.

Organ reproduksi primer ada 2 macam yaitu testis pada laki-laki


dan ovarium pada wanita. Sedangkan organ reproduksi sekunder terdiri
dari saluran, kelenjar dan hormon.
Penentuan Jenis Kelamin
Perempuan dan Laki-Laki
Penentuan jenis kelamin adalah sebuah sistem biologis yang menentukan
perkembangan karakteristik seksual organisme. Kebanyakan organisme yang
menciptakan keturunannya menggunakan reproduksi seksual mempunyai
dua jenis kelamin.
Jenis kelamin ditentukan oleh sepasang kromosom kelamin: XY pada
pria dan XX pada wanita. Kromosom adalah sebuah struktur di dalam
nukleus yang berupa deret panjang molekul DNA dan informasi genetik
suatu organisme.
Sebuah sperma memasuki sel telur dan sel
telur terbuahi. Seperti semua sel telur lainnya di
tubuh wanita, sel ini mengandung kromosom X
(kromosom yang menentukan  karakteristik
kewanitaan).
Tetapi, sel sperma mungkin mengandung
kromosom X atau kromosom Y. Jika sel sperma
mengandung kromosom X, maka sel telur akan
berkembang menjadi wanita. Sebaliknya, jika
sel sperma mengandung kromosom Y, maka
sel telur akan berkembang menjadi pria.
Sistem Reproduksi Laki-Laki
Alat
Reproduksi
Alat Reproduksi Pria adalah organ
– organ pada pria yang berperan dalam
sistem reproduksi dengan tujuan
berkembangbiak atau memperbanyak
keturunan.
Agar mampu menjalankan
prosesnya dengan baik, maka keadaan
fungsi dan struktur alat kelamin ini
harus dalam keadaan normal.
Secara garis besar, alat kelamin
pria dibagi kedalam 2 kelompok,
yaitu : alat reproduksi (genetalia) luar
dan alat reproduksi (genetalia) pria
dalam.
Alat Reproduksi (Genetalia) Luar

1. Penis
Penis adalah alat kelamin luar pada pria.
Penis terdiri dari tiga bagian pangkal (akar)
penis, batang (corpus) penis, dan glan penis
(bagian kepala yang apabila telah dikhitan
tidak dilapisi kulit), yang membesar yang
banyak mengandung ujung-ujung saraf
sensorik. Organ ini berfungsi untuk tempat
kelur urine dan semen serta sebagai organ
kopulasi.
2. Skrotum
Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang
membungkus testis atau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis
dan anus serta di depan perineum.
Skrotum manusia dan beberapa mamalia dapat ditumbuhi rambut
kemaluan. Pada manusia, rambut ini mulai tumbuh ketika individu
memasuki tahap pubertas.
Fungsi skrotum adalah menjaga suhu dari testis agar tetap optimal
yakni di bawah suhu tubuh. Pada manusia, suhu testis sekitar 34 °C.
Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan
skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh.
Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak
menjauh pada suhu panas.
Alat Reproduksi (Genetalia) Pria Dalam
1. Testis
Testis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk oval
yang terletak di dalam skrotum. Testis berjumlah sepasang
dan berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan hormon seks testosteron. Testis
tumbuh pada tahap awal pubertas, sekitar umur 10-13
tahun. Ketika testis tumbuh, kulit di sekitar skrotum
(kantung tempat testis) akan berwarna lebih gelap,
menggantung ke bawah, dan memiliki rambut. Ukuran
testis setiap pria berbeda-beda, namun rata-rata testis
memiliki ukuran panjang antara 5-7,5 cm dengan lebar 2,5
cm.
⁕Tunika albuginea adalah kapsul jaringan ikat
yang membungkus testis dan merentang ke arah
dalam untuk membaginya menjadi sekitar 250
lobulus.
⁕Tubulus seminiferus, tempat berlangsungnya
spermatogenesis, terlilit dalam lobulus. Epitelium
germinal khusus yang melapisi tubulus seminiferus
mengandung sel-sel batang (spermatogonial)
yang kemudian menjadi sperma; sel-sel Sertoli
yang menopang dan memberi nutrisi sperma yang
sedang berkembang dan sel-sel Interstisial
(Leydig), yang memiliki fungsi endokrin. Tubulus
seminiferus memiliki beberapa bagian yaitu:
⸙Spermatogenesis adalah proses perkembangan
spermatogonia menjadi spermatozoa dan dberlangsung
sekitar 64 hari (lebih atau kurang empat hari)
⸙Sel sertoli menyebar dari epiitellium sampai lumen
tubulus. Fungsinya antara lain:
1. Sel sertoli secara mekanis menyokong & memberi
nutrisi spermatozoa dalam proses pematangan
2. Sel sertoli mensekresi inhibitor duptus mulerian
3. Sel sertoli mensekresi proteinpengikat androgen
4. Sel sertoli mensekresi inhibin
5. Sel sertoli mensekresi antigen H-Y
⸙Sel interstisial (Leydig), mensekresi androgen
(testosteron dan dihidrotestosteron). Sel-sel interstisial
ini menghilang enam bulan setelah lahir dan muncul
kembali saat awitan pubertas karena pengaruh hormon
gonadotropin dari kelenjar hipofisis.
2. Sistem Saluran Genital
⁕Tubulus recti – Yakni saluran lurus yang merupakan
kelanjutan dari tubulus seminiferus. Tubulus recti dimulai
dari puncak setiap lobulus testis.
⁕Rete testis – Selanjutnya, tubulus-tubulus recti akan
memasuki mediastinum testis dan membentuk seperti
anyaman. Struktur inilah yang dimaksud dengan rete
testis. Spermatozoa yang melewati saluran ini berjalan
sangat cepat sehingga jarang ditemukan di daluran ini.
⁕Duktus efferens – Kelanjutan dari rete testis ialah
duktus efferens. Rata-rata panjang saluran ini ialah 6-8 cm
dengan diameter 0.05 mm. pada bagian dalam duktus
dilapisi oleh epitel selapis silindris serta bersilia yang
dapat bersifat motil. Kegunaannya yakni untuk mendorong
spermatozoa menuju epididimis. Dibandingkan dengan
saluran yang lain, motil silia ini hanya dapat dijumpai di
dalam duktus efferens.
⁕Duktus epididimis – Setelah melalui duktus efferens,
spermatozoa akan berjalan melalui duktus epididimis.
Duktus epididimis adalah saluran panjang yang berlekuk-
lekuk serta terletak di atas testis. Dengan panjang sekitas
5-7 meter spermatozoa berjalan sangat lambat. Hal ini
menjadikan sperma mengalami pematangan yang
sempurna. Pada sekitas duktus epididimis terdapat otot
polos yang akan membantu pengeluaran spermatozoa ke
saluran berikutnya.
⁕Duktus Defferens – Setelah mengalami pematangan,
maka spermatozoa akan keluar dari skrotum dan naik ke
atas melalui duktus deferens. Pada ujung saluran terdapat
pelebaran yang disebut ampulla duktus deferens.
⁕Duktus ejakulatorius – Saluran ini merupakan bagian
terakhir dari saluran genitalia. Duktus ejakulatorius
menembus kelenjar prostat dan masuk ke saluran urethra.
3. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin adalah organ – organ
kelamin dalam pria yang berfungsi untuk
menghasilkan cairan tempat berenangnya
sperma, dan cairan ini akan menjaga sperma
tetap hidup dengan cara menetralisir asam,
karena cairan itu bersifat basa atau biasa disebut
air mani.
Dalam 1 ml air mani, terdapat sekitar 60 –
100 juta sel sperma. Normalnya semen memiliki
pH 7,2 dengan volume 3-5 ml, dan berwarna
putih susu sampai kekuning – kuningan serta
sedikit kental. Berikut adalah organ yang
termasuk ke dalam kelenjar kelamin:
⁕Vesikula Seminalis (Kantung air mani), yaitu organ berupa saluran berbentuk tabung
berjumlah sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula Seminalis memiliki panjang
sekitar 5 – 10 cm. Vesikula Seminalis berfungsi untuk mensekresikan cairan bersifat
basa (pH 7,3) mukus, vitamin, fruktosa (sebagai nutrisi bagi sperma), protein, enzim,
dan prostaglandin. Cairan dari vesikula seminalis ini merupakan 60% dari seluruh
volume semen. Vesikula Seminalis akan menyatu dengan vas deferens dan kelenjar
prostat untuk membentuk saluran ejakulasi.
⁕Kelenjar Prostat, yaitu organ yang berada di bawah kandung kemih yang berfungsi
untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basa. Cairan ini
disekresikan ke dalam saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar 30% dari seluruh
volume semen. Cairan kelenjar prostat akan bersatu dengan cairan dari vesikula
seminalis dan akan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma.
⁕Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar berjumlah sepasang yang berfungsi
untuk menghasilkan cairan lendir bersifat basa ke dalam saluran ejakulasi. Kelenjar ini
terletak di bawah kelenjar prostat. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar Bulbouretra ini
keluar sebelum ejakulasi.
4. Uretra adalah saluran yang terletak di dalam
penis, berfungsi untuk tempat keluarnya sperma dan
juga sebagai tempat keluarnya urin. Uretra
merentang dari kandung kemih sampai ujung penis
dan terdiri tiga bagian.
⁕Uretra prostatik merentang mulai bagian dasar
kandung kemih, menembus prostat dan menerima
sekresi kelenjar tersebut.
⁕Uretra membranosa panjangnya mencapai 1-2
cm. Bagian ini dikelilingi sfingter uretra eksternal.
⁕Uretra penil (kavrvernous, berspons) dikelilingi
oleh jaringan erektil berspon (korpus spongiosum).
Bagian ini membesar ke dalam fosa navicularis
sebelum berakhir pada mulut uretra eksternal dalam
glans penis
Pengaturan Hormonal Sistem
Reproduksi Laki-Laki
Hormon testikukar. Androgen utama yang diproduksi testis adalah testosteron.
Testis juga mensekresi sedikit andostenodion, yaitu prekursor esterogen laki-laki
dan dihidro-testosteron (DHT) yang penting untuk pertumbuhan prenatal dan
diferensiasi genitalia laki-laki.
Hormon hipofisis dan hiipotalamus mengendalikan produksi androgen dan
fungsi testikular.
⸙Gonadotropin hipofisis. Folicle stimutating hormone (FSH) memiliki reseptor
pada sel tubulus seminiferus dan diperlukan dalam spermatogenesis.
⸙Hipotalamic gonadotropine releasing hormone (GnRH) berinteraksi dengan
testosteron, FSH, LH, & inhibin dalam mekanisme umpan ballik negatif yang
mengatur sintesis dan sekresi testosteron.
⸙Pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi GnRH
Sistem Reproduksi Wanita
Organ Reproduksi Primer
Alat reproduksi wanita atau organ
reproduksi wanita adalah organ yang
berperan untuk melakukan proses
perkembangbiakan dengan tujuan
memperbanyak keturunan.
Organ reproduksi pada wanita ini
dibagi menjadi dua bagian, yaitu organ
reproduksi bagian luar dan organ
reproduksi bagian dalam. Berikut
adalah bagian organ reproduksi pada
wanita:
Alat Reproduksi Wanita Bagian Luar
Vulva adalah salah satu bagian luar vagina yang
memiliki peran penting dalam melindungi bagian
dalam vagina atau dapat dikatakan vulva adalah
jaringan di sekitar liang vagina, yang merupakan
bagian paling luar dari keseluruhan sistem reproduksi
wanita.
Vulva terdiri dari banyak sensor saraf dan dengan
stimulasi yang sesuai, akan dapat menghasilkan
kepuasan seksual, serta membantu mencapai
orgasme.
Selama penetrasi, rambut yang tumbuh pada
vulva akan berfungsi sebagai pelindung dan
penghalang terhadap virus dan bakteri yang
berbahaya, agar tidak masuk ke dalam tubuh.
Mons Pubis (Mons Veneris)
Mons Pubis ini merupakan bagian yang bentuknya sedikit menonjol dan terlihat dari luar
yang merupakan bagian dengan fungsi untuk menutupi tulang kemaluan (Simfisis pubis),
sebagai pelindung terhadap benturan-benturan dari luar, dan dapat menghindari infeksi dari
luar. 
Klitoris
Klitoris merupakan organ yang mempunyai sifat erektil dan sangat sensitif apabila terkena
rangsangan. Pada bagian ujung klitoris terdapat banyak pembuluh darah, hal ini
menyebabkan klitoris menjadi bagian yang erektil mirip seperti alat reproduksi pria atau
penis.
Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)
Karena bentuknya yang seperti bibir maka dari itu bagian ini disebut sebagai labia. Bagian
luar dari Labia Mayora tersusun oleh jaringan lemak dan kelenjar keringat. Labia mayora
memiliki panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1-1,5 cm dan agak meruncing pada ujung
bawah. Labia mayor sensitive terhadap nyeri, sentuhan, dan suhu tinggi.
Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan)
Memiliki bentuk yang mirip dengan Labia Mayora tetapi Labia Minora ini memiliki
ukuran yang lebih kecil dan terdapat di dalam Labia Mayora. Labia Minora ini
mengelilingi lubang kemaluan atau Orifisium Vagina. Labia Minora ini memiliki peran
yang mirip dengan kulit skrotum pada alat reproduksi pria.
Vestibulum
Vestibulum ini merupakan rongga yang membatasi antara Labia Minora pada sisi kanan
dan sisi kiri. Pada bagian atas dibatasi oleh klitoris sedangkan pada bagian bawah dibatasi
oleh pertemuan dua labia minora. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengeluarkan cairan
yang berbentuk seperti lendir pada lubang saluran Bartholini dan Skene yang bertujuan
untuk memudahkan masuknya penis saat melakukan hubungan seksual.
Himen (Selaput Dara)
Himen atau selaput dara ini adalah rongga pembatas antara labia minora pada sisi kanan
dan sisi kiri. Selaput dara ini sifatnya sangat mudah robek. Hal ini lah yang digunakan
sebagai aspek penilaian keperawanan seorang wanita. Pada keadaan yang normal, himen
ini mempunyai lubang agak besar yang berfungsi untuk keluarnya cairan atau darah pada
saat terjadi menstruasi.
Alat Reproduksi Wanita Bagian Dalam
1. Vagina
Vagina merupakan otot selaput yang berfungsi
untuk menghubungkan rahim dengan organ bagian
luar. Vagina terletak antara kandung kemih dan
rektum. Panjang dari vagina ini biasanya sekitar 8
hingga 10 cm. Dinding vagina memiliki bentuk
yang berlapis-lapis dimana lapisan terluarnya
merupakan selaput lendir. Vagina memiliki fungsi
sebagai berikut:
⁕Sebagai sarana dalam melakukan hubungan
seksual
⁕Sebagai jalan dari bayi pada saat proses
melahirkan
⁕Sebagai tempat mengalirnya lendir atau darah
pada saat terjadi menstruasi
 
2. Uterus (Rahim)
Uterus atau rahim adalah organ bagian dalam yang mempunyai bentuk seperti
buah pir. Uterus ini memiliki berat sekitar 30 gram. Penyusun dari uterus ini adalah
lapisan-lapisan otot. Uterus memiliki ruang yang berbentuk segitiga yang bagian
atasnya lebih besar. Fungsi dari uterus adalah sebagai tempat tumbuh dan
berkembangnya janin.
Pada bagian uterus terdapat dinding rahim atau Endometrium yang tersusun dari
sel-sel epitel yang membatasi uterus. Lapisan dinding rahim ini akan menebal
pada saat terjadi ovulasi dan selanjutnya akan meluruh pada saat menstruasi.
Miometrium adalah lapisan tengah dari dinding rahim yang terdiri dari sel-sel
otot polos dan mendukung jaringan stroma dan pembuluh darah. Selama
kehamilan, serat otot miometrium menjadi berbeda dan strukturnya lebih
terorganisir dalam rangka persiapan kinerjanya saat persalinan.
Uterus disangga oleh
Ligamentum dan jaringan
ikat dengan tujuan untuk
menyangga posisinya.
Bagian-bagian pada uterus:
⸙Korpus (badan) Uteri,
bagian yang memiliki
bentuk seperti segitiga pada
bagian atasnya
⸙Serviks Uteri, bagian
yang memiliki bentuk
seperti silinder
⸙Fundus Uteri, bagian
pada korpus yang letaknya
di atas kedua pangkal tuba
fallopi
3. Tuba Fallopi
Tuba Fallopi atau oviduk adalah organ yang menghubungkan uterus
dengan indung telur. Karena memiliki bentuk seperti saluran, Tuba
Fallopi sering disebut sebagai saluran telur. Jumlah dari organ oviduk
adalah dua buah dengan masing masing memiliki panjang sekitar 8-20
cm.

Fungsi Tuba Fallopi, yaitu:


⸙Sebagai saluran untuk spermatozoa dan ovum
⸙Sebagai perangkap bagi ovum
⸙Sebagai tempat pembuahan atau fertilisasi
⸙Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum hasil ini
masuk ke bagian dalam dari uterus atau rahim
Bagian-bagian pada Tuba Fallopi,
antara lain:
⸙Infudibulum, merupakan bagian yang
memiliki bentuk seperti corong yang
letaknya berada di pangkal. Memiliki
Fimbriae yang mempunyai fungsi untuk
menangkap ovum.
⸙Pars Ampularis, merupakan bagian
yang bentuknya agak lebar dan menjadi
tempat bertemunya sel ovum dan sel
sperma.
⸙Pars Ismika, merupakan bagian
tengah tuba yang memiliki ukuran
sempit.
⸙Pars Intramural, merupakan bagian
pada tuba yang terletak dekat dengan
uterus.
4. Ovarium (Indung Telur)
Ovarium adalah kelenjar reproduksi utama pada wanita. Ovarium berfungsi
menghasilkan ovum atau sel telur dan juga berfungsi sebagai penghasil
hormon seks utama. Bentuk dari ovarium ini adalah oval yang memiliki panjang
sekitar 2,5-4 cm. Ovarium terdiri dari dua bagian yang terletak di sebelah kanan
dan kiri. Bagian ini dihubungkan oleh Tuba Fallopi.
Ovarium pada wanita yang sudah pubertas memiliki 300.000an sel telur,
namun banyak dari sel telur ini yang mengalami kegagalan, kerusakan bahkan
mati, sehingga benih sehat tersisa sekitar 300-400an benih telur saja.
Pada proses menstruasi atau sekitar 28 hari sekali ada satu ovum yang
dikeluarkan oleh ovarium kiri dan ovarium kanan secara bergantian. Apabila benih
telur ini habis, maka seorang wanita telah memasuki masa menopause. Ovarium
ini menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang berperan penting
dalam proses menstruasi.
Ovarium memiliki 3 lapisan utama, yaitu :
⸙Bagian permukaan, merupakan bagian terluar dari ovarium yang disusun oleh
epitel kuboid selapis atau yang biasa disebut epitel germinal.
⸙Korteks, merupakan bagian yang terletak setelah bagian permukaan. Sebagian
besar disusun oleh jaringan ikat. Korteks merupakan tempat ditemukannya sel folikel
dan oosit.  
⸙Medulla, medulla merupakan bagian terdalam dari ovarium yang disusun oleh
jaringan neurovaskular.
Organ Reproduksi Sekunder
Payudara (mammae, susu) adalah kalenjar yang terletak di bawah
kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu
untuk menutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kalenjar payudara,
yang beratnya lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800
gram.
Ukuran payudara berbeda untuk setiap individu, juga bergantung
pada stadium perkembangan dan umur. Tidak jarang salah satu payudara
ukurannya agak lebih besar daripada payudara yang lain.
Payudara menjadi besar saat hamil dan menyusui dan biasanya
mengecil setelah menopause. Pembesaran ini terutama disebabkan oleh
pertumbuhan stroma jaringan penyangga dan penimbunan jaringan lemak.
Sturuktur payudara terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut,
yaitu:
Areola Mamae(Kalang payudara)
Letaknya mengelilingi puting susu dan berwarna kegelapan yang disebakan oleh
penipisan dan penimbunan pigmen pada kulitnya. Perubahan warna ini tergantung dari
corak kulit dan adanya kehamilan. Selama kehamilan warnanya kan lebih gelap dan
warna ini kan menetap untuk selanjutnya, jadi tidak kembali lagi seperti warna aslinya
semula.
Dibawah kalang payudara terdapat ductus lactiferus merupakan tempat
penampungan air susu. Luasnya kalang payudara bisa 1/3 sampai ½ dari payudara.
Papilla Mamae (puting susu)
Pada tempat ini terdapat lubang-lubang kecil yang merupakan muara duktus
laktiferus, ujung-ujung serat saraf, pembuluh darah, pembuluh getah bening, serat-
serat otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi maka duktus
laktiferus akan memadat dan akan menyebabkan puting susu ereksi, sedangkan serat-
serat otot yang longitudinal akan menarik kembali puting susu tersebut.
Alveoli
Mengandung sel-sel yang menyekresi air susu. Setiap alveolus dilapisi oleh sel-sel
yang menyekresi air susu, disebut acini, yang mengekstraksi faktor-faktor dari darah
yang penting untuk pembentukan air susu.
Disekeliling setiap alveolus terdapat sel-sel mioepitel yang kadang-kadang
disebut sel keranjang(basket cell) atau sel laba-laba (spider cell). Apabila sel-sel ini
dirangsang oleh oksitoksin akan berkontraksi sehingga mengalirkan air susu kedalam
ductus laktifer.
Tubulus Lactifer
Saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli
Ductus Lactifer
Adalah saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifer
Ligamen Suspensori
Jaringan yang membentuk untaian padat disebut "ligamen suspensori" meluas ke
dalam dari kulit payudara pada jaringan dada untuk mendukung berat payudara.
Pengaturan Hormonal Sistem
Reproduksi Wanita
1. Estrogen, Efek fisiologis estrogen:
⸙Merangsang pertumbuhan semua organ reproduksi
⸙Estrogen juga menstimulasi pertumbuhan duktus dan alveoli kelenjar mammae
⸙Estrogen memengaruhi konfigurasi tubuh total
⸙Hormon ini mempengaruhi fungsi pengaturan suhu dan pusat vasomotorik

hipotalamus yang mengendalikan saraf penyebab dilatasi dan kontriksi pembuluh

darah
⸙Estrogen menyebabkan produksi sekresi serviks

2. Progesteron, Efek fisiologi progesterone:


⸙Progesteron merangsang pertumbuhan endometrium uterus
⸙Merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel alveolar kelenjar mammae
menjadi sel-sel pensekresi susu
⸙Progesteron meningkatkan viskositas mukus serviks
⸙Menyebabkan sedikit peningkatan suhu tubuh basal & peningkatan ekskresi
natrium dan air dari ginjal
3.Follicle Stimulating Hormone (FSH).
Mulai ditemukan pada gadis umur 11 tahun dan jumlahnya terus menerus
bertambah sampai dewasa. Pembentukan FSH ini akan berkurang pada
pembentukan /pemberian estrogen dalam jumlah yang cukup, suatu keadaan
yang terjadi pada kehamilan.
4.Luteinizing hormone (LH).
LH bekerja sama dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen
dari folikel de graff. LH juga menyebabkan penimbunan substansi dari
progesteron dalam sel granulosa.
5.Proklatin (luteopin, LTH).
Hormon ini ditemukan pada wanita yang mengalami mentruasi, terbanyak
pada urine wnita hamil. Fungsi hormon ini adalah mempetahankan produksi
progesteron dari korpu ;uteum kelenjar hipofisis.
Menstruasi
Menstruasi atau dikenal juga dengan istilah haid merupakan suatu
perubahan fisiologis pada seorang wanita yang telah dewasa. Menstruasi akan
terjadi secara berkala atau berulang setiap bulannya. Proses terjadinya
menstruasi dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu hormon progesteron dan
hormon estrogen.
Menstruasi pertama kali akan dialami wanita saat memasuki usia
pubertas, yaitu sekitar umur 11 hingga 16 tahun.   Proses menstruasi dapat
terjadi dikarenakan sel telur pada organ wanita tidak dibuahi. Hal ini
menyebabkan endometrium atau lebih dikenal dengan lapisan dinding rahim
menjadi menebal dan menjadi luruh. Jika waktu lapisan dinding rahim untuk
luruh telah tiba, maka akan mengeluarkan darah melalui saluran reproduksi
wanita.
Menstruasi pada wanita normal biasanya memiliki siklus yang berbeda-beda
yaitu antara 21 hingga 35 hari. Namun apabila dirata-rata, maka siklus
menstruasi kebanyakan wanita adalah sekitar 28 hari.
Ciri-ciri siklus menstruasi normal : Ciri-ciri menstruasi tidak normal/
1.Siklus haid pada wanita memang berbeda- bermasalah :
beda. Akan tetapi normalnya rentang siklus 1.Haid terjadi dengan siklus lebih dari 35
haid adalah antara 21 sampai 35 hari. hari
2.Normal atau tidaknya haid bisa dilihat dari 2.Lamanya menstruasi lebih dari 10 hari
jumlah darah haid yang dikeluarkan. Pada 3.Darah yang keluar terlalu banyak dan
haid wanita normal akan mengeluarkan darah menyebabkan lemas
sekitar 10 hingga 80 ml perharinya. 4.Saat menstruasi merasa nyeri terutama
3.Warna darah haid yang normal yaitu pada bagian perut bawah
berwarna terang atau ada pula yang berwarna 5.Mengalami spotting (bercak darah yang
kecoklatan. keluar secara tidak teratur dari vagina)
4.Tidak terdapat gumpalan pada darah haid. atau keluarnya flek
Fase Menstruasi
Menstruasi pada wanita
dibagi menjadi dalam tiga
fase, antara lain :
1. Fase Folikuler:
2. Fase Menstruasi / Masa
Pendarahan (hari 1- 5)
3. Fase Proliferasi (hari 6-
13)
4. Fase Ovulasi / Fase
Luteal (hari 14)
5. Fase Pasca Ovulasi /
Fase Sekresi (hari 15-28)
1.Fase menstruasi 2.Fase Proliferasi
Fase ini merupakan fase dimana Fase yang terjadi selama hari
keluarnya darah haid dari organ pertama hingga hari ketiga belas. Pada
intim wanita. Fase ini dikatakan fase proliferasi terjadi peristiwa
normal apabila terjadi sampai pelepasan hormon Follicle Stimulating
pada hari kelima hingga hari Hormone (FSH) oleh kelenjar pituitari
ke-7. Yang terjadi selama fase atau hipofisis. Hormon ini berperan
ini: membuat folikel pada ovarium
 Menurunnya hormon progesteron menjadi matang. Yang terjadi selama
 Keluarnya darah haid sebanyak fase ini:
10 hingga 80 ml estrogen dan testosteron
 Cenderung mengalami penurunan meningkat kembali.
kondisi fisik (lemas, tidak Lebih berenergi, bergairah,
bersemangat) & nafsu makan meningkat
3.Fase Ovulasi / Fase Luteal
Fase ini terjadi pada hari ke-14. 4.Fase Pasca Ovulasi / Fase Sekresi
Hormon luteinizing pada sel telur Fase terakhir yang terjadi pada hari
wanita yang telah matang ke-15 hingga siklus menstruasi terakhir.
dilepaskan ke tuba fallopi. Pada fase ini bekas folikel yang telah
Hormon LH akan bertahan selama ditinggalkan sel telur akan membentuk
kurang lebih 12 hingga 24 jam. korpus luteum yang menghasilkan
Yang terjadi selama fase ini: hormon progesteron. Yang terjadi
estrogen dan testosteron selama fase ini:
berada kondisi emosional menjadi lebih
ditingkat yang paling tinggi stabil
meningkatnya percaya diri pada beberapa wanita akan mulai
dan merasakan tanda-tanda menstruasi
gairah untuk melakukan selanjutnya.
hubungan.
Menopause
Menopause merupakan berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi wanita
ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan seiring bertambahnya
usia dan penurunan hormon. Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
menopause alamiah dan menopause premature (dini).
Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun. Menopause
alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya sekitar 5-10
tahun. Meskipun seluruh prose situ kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun.
Selama itu mentruasi mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian akan kembali lagi
Menopause Dini
     Menopause dini ini terjadi sebelum usia 45 tahun dianggap sebagai menopause
yang cepat, tetapi menopause dini biasanya didefenisikan sebagai menopause yang
terjadi sebelum usia 40 tahun. Kadang-kadang, menopause dini juga disebut sebagai
kegagalan ovarium dini (premature ovarian failure, POF), karena hal tersebut adalah
masalah yang telah menyebabkan menopause datang lebih cepat.
Tahap-Tahap Menopause
Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa pramenopause,
menopause, dan pasca menopause.
Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai merasakan gejala
menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun) dan masa siklus haid
benar-benar terhenti (rata-rata 51 tahun). Pada masa pramenopause akan terjadi
perubahan fisik yang berarti.
Menopause
Masa menopause menandakan menandakan haid terakhir. Penentuan masa menopause
hanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun.
 Pascamenopause
   Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata lain,
pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya keadaan fisik dan
psikologisnya sudah dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan hormonalnya.
Gejala – Gejala Menopause
1. Gejala-gejala fisik
⸙Rasa panas pada wajah, leher, dan dada yang
Gejala-gejala dari menopause
berlangsung selama beberapa menit, pusing, lemah,
disebabkan oleh perubahan kadar
atau sakit.
estrogen dan progesterone. Karena
⸙Berkeringat dimalam hari
fungsi ovarium berkurang, maka
⸙Susah tidur
ovarium menghasilkan lebih
⸙Sakit kepala
sedikit estrogen/progesterone dan
⸙Berdebar-debar (detak jantung meningkat atau
tubuh memberikan reaksi. Adapun
mengencang)
gejala-gejala dari menopause
⸙Tidak nyaman ketika buang air kecil
adalah:
⸙Ketidakmampuan untuk mengendalikan buang air
kecil (inkontinensia)
⸙Perubahan kulit
⸙Kerapuhan tulang
2. Gejala-gejala
psikologis
⸙Mudah tersinggung Komplikasi Menopause
⸙Depresi          Banyak wanita melewati menopause tanpa perlu
⸙Cemas nasihat atau pengobatan medis untuk menghilangkan
⸙Suasana hati (mood) gejala-gejalanya. Akan tetapi,perubahan kadar hormone
yang tidak menentu (khususnya estrogen) yang member ciri menopause
⸙Sering lupa dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi dikemudian
⸙Susah berkonsentrasi hari. Komplikasi yang menyertai menopause seperti
berikut:
3. Gejala-gejala Osteoporosis
seksual Masalah urogenital
⸙Kekurangan vagina, Penyakit Kardiovaskular
mengakibatkan rasa Obesitas
tidak nyaman selama Demensia
berhubungan seksual
⸙Menurunnya libido
Fertilisasi
Fertilisasi atau pembuahan
adalah proses peleburan (fusi)
gamet-gamet haploid, yaitu sel
sperma dan sel ovum yang sudah
matang untuk membentuk zigot
haploid lalu menjadi embrio
sebagai cikal bakal janin.
Tempat terjadinya
fertilisasi umumnya di 1/3 Tuba
fallopi (Oviduk), atau bisa juga di
luar Oviduk (Fertilisasi In vitro). 
Fertilisasi disebut juga
sebagai konsepsi, dan inilah awal
mula terjadinya kehamilan.
Beberapa tahapan fertilisasi
atau konsepsi sebagai berikut
yaitu:
1.Ovulasi
Sebelum proses pembuahan berlangsung, harus terjadi ovulasi
terlebih dahulu. Ovulasi yaitu keluarnya sel telur dari ovarium
(indung telur) yang normalnya terjadi setiap bulan.
Di dalam ovarium wanita, ada banyak sel telur, namun dalam
setiap bulannya ada satu sel telur yang berada dalam sebuah
kantung (folikel) yang dipersiapkan untuk menjadi matang.
Proses pematangan ini terutama dipengaruhi oleh hormon FSH
(folikel stimulating hormone).
Setelah matang, sel telur keluar dari folikel sehingga terjadilah
ovulasi yang dicetuskan oleh hormon LH (Leutenizing hormone).
Proses ovulasi umumnya terjadi sekitar 2 minggu sebelum haid
berikutnya.
2. Sel telur berpindah ke 3. Meningkatnya hormon 4. Jika sel telur tidak
saluran tuba falopi Setelah sel telur dibuahi
Setelah keluar dari meninggalkan folikel, folikel Bila tak ada sperma yang
indung telur, sel telur dalam ovarium kemudian membuahi sel telur, maka sel
berada di tuba falopi dan berkembang menjadi korpus telur akan berpindah ke rahim
perlahan menuju rahim. luteum. dan hancur.
Umur sel telur di Korpus luteum ini Pada saat ini, korpus
dalam tuba falopi hanya menghasilkan hormon luteum mengecil dan kadar
24 jam saja, sehingga progesteron yang bertugas hormon dalam tubuh kembali
apabila tidak ada sperma menebalkan lapisan dinding normal seperti biasanya.
yang membuahinya, maka rahim dengan nutrisi dan Lapisan dinding rahim
ia akan mati dan aliran darah sehingga siap yang menebal tadi mulai
kehamilan tidak terjadi sebagai ‘rumah’ bagi sel telur mengalami proses peluruhan
yang sudah dibuahi. sehingga keluarlah yang
namanya darah haid.
5. Jika ada proses 6. Implantasi: perpindahan sel 7.Munculnya
fertilisasi (konsepsi) telur yang sudah dibuahi ke rahim hormon kehamilan
Kalau ada satu saja Tahapan dalam proses fertilisasi Setelah implantasi
sperma yang berhasil selanjutnya adalah implantasi. Namun terjadi, tubuh mulai
sampai di saluran tuba sebelumnya, sel telur yang telah menghasilkan hormon
falopi dan menerobos dibuahi biasanya masih menetap di kehamilan (hCG).
masuk dalam sel telur, saluran tuba falopi selama 3-4 hari. Keberadaan hormon
maka terjadilah proses Dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, inilah yang dideteksi
pembuahan. sel telur tersebut akan membelah diri oleh alat tes kehamilan.
Sel telur akan dengan cepat sehingga menjadi Umumnya, butuh
mengalami perubahan banyak sel. waktu 3 - 4 minggu dari
sehingga tak ada sperma Proses pembelahan ini terus terjadi hari pertama haid
lain yang dapat masuk. seiring berpindahnya sel telur dari terakhir agar kadar hCG
Pada saat ini jugalah saluran tuba falopi ke rahim. Setelah cukup tinggi untuk
gen dan jenis kelamin itu, barulah sel telur mulai terbaca oleh test pack.
bayi ditentukan. berimplantasi atau menanamkan diri
ke dinding rahim.
Kehamilan dan Perkembangan
Awal
Kehamilan dimulai dengan fertilisasi sebuah Hormon Yang Disekresi Saat
telur oleh sebuah sperma. Fertilisasi melibatkan Kehamilan
gestasi (perkembangan embrionik dan janin) 1. Hormon Gonadotropin
dan secara normal diakhiri dengan partus atau korionik manusia ( human
kelarahiran bayi. chorionik gonadotropin)
Lama kehamilan adalah 266 hari atau 38 HCG
minggu dari waktu fertilasi sampai waktu 2. Progesteron Dan Estrogen
kelahiran bayi. Karena waktu fertilasi yang 3. Hormon laktogen plasenta
tepat biasanya tidak diketahui, maka tanggal manusia (human placental
kelahiran biasanya dihitung dari awitan periode lactogen {HPL}).
menstruasi terakhir. 4. Hormon Tirtropin korionik
Asumusikan siklus 28 hari, maka patrus 5. Relaksin
akan terjadi pada hari ke-280, atau 40 minggu 6. Sekresi Prolaktin
atau 10 bulan purnama atau 9 bulan pada 7. Oksitosin
kalender. 8. Prostagjandin
Perkembangan Embrionik
1.Pembelahan cleaving awal.
Dalam 18 sampai 39 jam setelah fertilasi zigot mengalami pembelahan
mitosis untuk membentuk dua sel. Setelah 60 jam empat sel terbentuk.
Sampai 72 jam pascakonsepsi delapan sel telah terbetuk. Pada waktu itu
konseptus bergerak kearah tuba uterin menuju uterus.
2. Morula.
Setelah empat cleavage keenambelas sel yang terbentuk disebut monula
(“mulberi kecil”). Konseptus mencapai rongga uterus dalam tahap morula.
3. Blastula.
Adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan.
bentuk ini kemudian disebut blastosit. Bentuk blastula ditandai dengan mulai
adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan.
4. Gastrula.
Adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya
sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio
serta rongga tubuh. Gastrula berlangsung pada hari ke 15.
5. Tubulasi.
Adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan gastrula atau
disebut juga dengan pembumbungan. Daerah-daerah bakal pembentuk
alat atau ketiga lapis benih ektoderm, mesoderm dan endoderm,
menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga.
6. Organogenesis.
Yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup
(hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-
masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula.
Tahap Perkembangan
Trimester Pertama (Bulan Pertama - Ketiga)
Trimester Kedua (Bulan Keempat - Keenam)
Trimester Ketiga (Bulan Ketujuh - Kesembilan)
Perkembangan Janin Usia 40 Minggu (10 Bulan)
Minggu ke-40 adalah tahap terakhir kehamilan.
Janin terus membentuk kelenjar minyak dan juga
membentuk zat vernix caseosa yang bisa melindungi
kulit tubuh janin. Oleh sebab itu bayi yang baru
dilahirkan akan berkulit putih, namun saat keluar
dari rahim selama seminggu zat putih itu akan
hilang.
Naluri janin bisa menemukan ibu jari dan
menghisapnya. Janin bisa mencapai ukuran 3,8 kg.
Panjang janin sekitar 51 cm.
Cairan ketuban telah terbentuk sempurna, selain
itu organ-organ yang lainnya juga telah sempurna.
Semua indera janin juga sudah lengkap sehingga dia
siap untuk dilahirkan di dunia ini.
Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah praktik pencegahan fertilisasi, yaitu kemampuan
untuk menghasilkan atau memproduksi anak.
Jenis-jenis kontrasepsi:
1. Kontrasepsi Hormonal
a. Kontrasepsi Oral (pil pengendali kelahiran) adalah gabungan estrogen
sintesis dan progesteron sintesis yang dikonsumsi perempuan selama 21
hari siklus menstruasi.
b. Norplat adalah implan progesteron sintesis sebdermal yang memberikan
kontrasepsi selama lima tahun
c. Depoprovera adalah kontasepsi yang dapat diinjeksikan. Injeksi tunggal
progesteron sintesis 150 mg memberikan kontrasepsi selama tiga bulan.
2. Intrauterine Device (IUD)
Dimasukan kedalam rongga uterus. Mekanisme jelasnya dalam mencegah
kehamilan tidak diketahui. Alat ini dipercaya mampu menganggu implantasi ovum
yang telah dibuahi dengan cara mengubah lingkungan uterus.
3. Sterilisasi
Bedah pada perempuan adalah ligasi tubal pemotongan, kauterisasi atau pengikatan tuba
uterin. Pada laki – laki prosedurnya disebut vasektomi pemotongan, kauterisasi atau
pengikatan duklus van deferen.
4. Kontrasepsi barier mengalangi sperma masuk kedalam rahim
a. Barier fisik secara mekanis mengobstruksi aliran sperma melalui serviks
b. Diafragma vagina atau topi diagfragma yang menutupi serviks
c. Kondom melapisi penis pada saat ereksi untuk menangkap semen yang terejakulasi
dan mencegahnya memasuki vagina. Kondom juga dapat mencegah penyebaran
penyakit menular seksual
5. Metode irama kontrasepsi didasarkan pada ketiadaan sementara senggama selama
masa subur siklus menstruasi.
6. Interupsi koitus adalah penarikan penis dan vagina sebelum ejakulasi. Untuk sebagian
besar pasangan, metode ini kurang efektif dibandingkan metode lain.
Gangguan Pada Alat Reproduksi
1. Prostatitis 11. Kanker serviks
2. Hipogonadisme 12. Kanker ovarium
3. Impotensi 13. Infeksi Vagina
4. Uretritis 14. Gonorrhea
5. Orkitis 15. Infeksi Chlamydal
6. Kriptokidisme 16. Sifilis
7. Kanker Prostat 17. Genital herpes (Herpes
8. Epididimitis Simplex Genitalis)
9. Gangguan menstruasi 18. Sterilitas/Infertilitas
10. Kanker vagina 19. Kanker Payudara
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai