Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 9

l va
ne
A an a
a w n
ar na jeli
m u
Ta y G An
a
Tr eld
W
Konsep Dasar Penyakit
Glaukoma
Glaukoma merupakan sekelompok penyakit
kerusakan saraf optik(neoropati optik) yang biasanya
disebabkan oleh efek peningkatan tekanan okular
pada pupil saraf optik
Etiologi

 Faktor keturunan.
 Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar.
 Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah
sudut bilik mata. atau di celah pupil (glaukoma
hambatan pupil).
 Pemakaian kortikosteroid dalam waktu yang lama.
Klasifikasi
 Glaukoma Sudut Terbuka

Glaukoma jenis ini bersifat turunan, sehingga resiko tinggi bila ada riwayat dalam

keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan

selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

 Glaukoma Sudut Tertutup

Glaukoma Sudut-Tertutup lebih sering ditemukan karena keluhannya yang

mengganggu. Gejalanya adalah sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat

warna-warna di sekeliling cahaya. Beberapa pasien bahkan mual dan muntah-

muntah.
 
 Glaukoma Sekunder

Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes,

trauma, arthritis maupun operasi mata sebelumnya.

 Glaukoma Kongenital

Glaukoma Kongenital ditemukan pada saat kelahiran atau segera setelah

kelahiran, biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di

dalam mata tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata

meningkat terus dan menyebabkan pembesaran mata bayi, bagian depan

mata berair dan berkabut dan peka terhadap cahaya.


  Glaukoma Absolute

Merupakan stadium akhir glaukoma


( sempit/ terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan
total akibat tekanan bola mata memberikan
gangguan fungsi lanjut .
Manifestasi Klinis
 

 Nyeri pada mata dan sekitarnya (orbita, kepala, gigi, telinga).

 Pandangan kabut, melihat halo sekitar lampu.

 Mata merah, hiperemia konjungtiva, dan siliar.

 Visus menurun.

 Mual muntah

 Edema kornea.

 Bilik mata depan dangkal (mungkin tidak ditemui pada glaukoma

sudut terbuka).

 Pupil lebar lonjong, tidak ada refleks terhadap cahaya.


Patofisiologi
Tekanan Intra Okuler ditentukan oleh kecepatan produksi akues humor dan aliran keluar akues

humor dari mata. TIO normal 10 – 21 mmHg dan dipertahankan selama terdapat keseimbangan

antara produksi dan aliran akueos humor. Akueos humor diproduksi di dalam badan silier dan

mengalir ke luar melalui kanal schlemm ke dalam sistem vena. Ketidakseimbangan dapat

terjadi akibat produksi berlebih badan silier atau oleh peningkatan hambatan abnormal

terhadap aliran keluar akueos melalui camera oculi anterior (COA). Peningkatan tekanan

intraokuler > 23 mmHg memerlukan evaluasi yang seksama. Iskemia menyebabkan struktur ini

kehilangan fungsinya secara bertahap. Kerusakan jaringan biasanya dimulai dari perifer dan

bergerak menuju fovea sentralis. Kerusakan visus dan kerusakan saraf optik dan retina adalah

ireversibel dan hal ini bersifat permanen tanpa penanganan, glaukoma dapat menyebabkan

kebutaan. Hilangnya penglihatan ditandai dengan adanya titik buta pada lapang pandang.
Penatalaksanaan

 Terapi obat

 Bedah lazer

 Bedah konfensional
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan
gangguan penglihatan
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pendecera
fisiologis
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap
konsep diri

Anda mungkin juga menyukai