STANDARISASI SIMPLISIA

KELOMPOK 4
• Nabila Annisa • Oliyya Oktafianti
• Neli Rosela • Putri Cahyaningsih
• Novera Dwi Wahyuni
• Rahmat Elvananda
• Novia Magfiroh Indarsih
• Novita Indriani • Reggy Melati Putri
• Nur Hilmiyah Elsa • Ristama Sastra
• Nurhayah Yoseva Manurung
• Nurlia Elqadrawati
• Nurul Naimah
 JENIS STANDARISASI
• BHP (British Herbal Pharmacopoeia)
• USP (Uited State Pharmacopoeia)
• JSHM ( Japanese Standars For Herbal
Medicines)
• API (The Ayuevedic Pharmacopoeia Of
India)
• WHO’s Guidelines For Medicinal Plant
Materials
 STANDARISASI

SIMPLISIA EKSTRAK
 SIMPLISIA
Adalah bahan alam yang di
keringkan, yang di gunakan
untuk pengobatan dan belum
mengalami pengolahan, kecuali
dinyatakan lain. Suhu
pengeringan tidak lebih dari
60°c (BPOM, 2014)
 JENIS–JENIS SIMPLISIA
• Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa
tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat
tanaman.
• Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa
hewan utuh atau zat-zat yang berguna
yang dihasilkan oleh hewan dan belum
berupa zat kimia murni.
• Simplisia mineral (pelikan) adalah simplisia yang
berupa bahan pelikan atau mineral yang
belum diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa zat kimia murni.
 SIMPLISIA YANG BAIK DAN
BERKHASIAT

• Tidak mengandung
bahaya kimia
• Mikrobiologis
• Bahaya fisik
• Mengandung zat aktif yang
berkhasiat
 CIRI SIMPLISIA YANG BAIK
• Dalam kondisi kering (kadar air kurang
dari 10%),untuk simplisia daun, bila
diremas menjadi serpihan, simplisia
bunga bila diremas manjadi serpihan atau
mudah patah, dan simplisia buah dan
rimpang bila di remas manjadi patah
• Tidak berjamur
• Berbau khas menyerupai bahan segar
(Herawati, Nuraida, dan Sumarto, 2012)
 Sta

STANDARISASI SIMPLISIA
Standarisasi simplisia ialah
simplisia yang akan
digunakan untuk obat
sebagai bahan baku yang
harus memenuhi
persyaratan tertentu.
 STANDARISASI SIMPLISIA
MENGACU PADA TIGA KONSEP
1. Simplisia sebagai bahan baku
harus memenuhi 3 parameter
mutu umum suatu bahan yaitu:
• Kebenaran jenis (identifikasi),
• Kemurnian
• Aturan penstabilan (wadah,
penyimpanan, sidtribusi)
2. Simplisiasebagai bahan dan
produk siap pakai harus
memenuhi triologi Quality-
Safety-Efficacy simplisia sebagai
bahan dengan kandungan kimia
yang berkontribusi terhadap
respon biologis, harus memiliki
spesifikasi kimia yaitu komposisi
(jenis dan kadar) senyawa
kandungan (Depkes RI, 1985)
3. Kontrol kualitas merupakan
parameter yang digunakan
dalam proses standarisasi suatu
simplisia meliputi parameter
non spesifik dan spesifik
yaitu :
• Parameter nonspesifik lebih
terkait dengan faktor lingkungan
dalam pembuatan simplisia
• Parameter spesifik terkait
langsung dengan senyawa yang
Standarisasi simplisia mempunyai
pengertian bahwa simplisia yang akan
di gunakan yang tercantum dalam
monografi terbitan resmi departemen
kesehatan (Materia Medika Indonesia).
Sedangkan sebagian produk yang
langsung di konsumsi (serbuk jamu
dsb) masih harus memenuhi
persyaratan produk kefarmasian sesuai
dengan peraturan yang berlaku
(Depkes RI, 2000)
 PEMBUATAN SIMPLISIA
• Pengumpulan bahan baku: kualitas bahan
baku simplisia sangat dipengaruhi bebrapa
faktor seperti: umur tumbuhan atau bagian
tumbuhan pada waktu panen, bagian
tumbuhan, waktu panen dan lingkungan
tumbuhan
• Sortasi basah: dilakukan untuk memisahkan
kotoran-kotoran atau bahan asing lainnya
setelah di lakukan pencucian dan
perajangan
Lanjutan..
• Pencucian: Untuk menghilangkan tanah dan
kotoran lainnya yang melekat pada bahan
simplisia. Pencucian di lakukan denga air bersih
• Perajangan: Proses memotong ayau menyayat
bahan simplisia untuk mempermudah
pengeringan, pengepakan dll
• Sortasi kering: Untuk memisahkan benda- benda
asing seperti bagian- bagian tanaman yang tidak
di inginkan dan pengotoran-pengotoran lain
yang masih ada dan tertinggal pada simplisia
kering
Lanjutan...
• Pengepakan: Untuk melindungi
simplisia saat pengangkutan, distribusi,
dan penyimpanan dari gangguan luar,
seperti suhu, kelembapan, cahaya,
pencemaran mikroba, dan adanya
serangga atau hewan lainnya.
• Penyimpanan dan pemeriksaan mutu