Anda di halaman 1dari 10

TONUS OTONOM

KIMIA MEDISINAL
KELOMPOK 6

Anggi Grishanda N 61608100818006


Diana Agustina 61608100818019
Neli Rosela 61608100818047
Oliyya Oktafianti 61608100818056
Sefti Heristana Inza 61608100818065
TONUS OTONOM

Tonus Otonom adalah sistem saraf


simpatis dan parasimpatis yang dimana
bersifat aktif secara terus menerus dan
nilai aktivitas basalnya telah diatur oleh
tonus simpatis dan tonus parasimpatis.
Tonus Otonom

Tonus otonom ini memungkinkan suatu


bagian dari divisi SSO untuk meningkatkan
dan menurunkan aktivitas organ. Dimana
tonus otonom ini merupakan bagian yang
sangat penting saat adanya innervasi,
bahkan lebih penting pada situasi dimana
saat tidak terjadi innervasi dwirangkap.
Adapun salah satu contohnya yaitu:
1. Pengaturan pada kerja jantung
2. Bagian Asetikolin ( parasimpatis )
yang menyebabkan penurunan
denyut jantung.
3. Dan NE ( simpatis ) sebagai bagian
peningkatan denyut jantung.
Untuk menimbulkan tonus otonom pada jantung,
kedua neurotransmiter (Asetikolin & NE)
tersebut dalam jumlah yang sedikit dilepaskan
secara terus menerus walaupun innervarsi
parasimpatis men-dominasi. Hal ini penting,
sehingga pada keadaan krisis, stimulasi innervasi
simpatis dan inhibisi innervasi parasimpatis yang
meningkat denyut jantung semaksimal mungkin.
Kontrol pada diameter pembuluh darah, dimana
menunjukkan bagaimana tonus otonom mengatur aktivitas
di perifer dengan baik saat target organ tidak hanya
diinervasi oleh saraf simpatis. Pada keadaan basal, tonus
simpatis menjaga agar hampir semua arteriol sistemik
berkontriksi hampir separuh diameter maksumnya,
sehingga arteriol tersebut masih dapat dikonstriksikan dan
divasodilatasi dengan meningkatkan atau menurunkan
rangsangan simpatis.
Gangguan Tonus Otonom
Tonus otonom memegang peran penting pada
inisiasi FA. Dimana peningkatan tonus simpatis
dan parasimpatis dapat menyebabkan FA.
Dimana ganglion otonom yang berisi saraf
simpatis dan parasimpatis ditemukan pada
permukaan epikardium atrium kanan dan kiri,
dimana juga pada bagian posterior dekat dengan
ostium vena pulmoner , vena cava superior dan
sinus koroner.
Stimulasi parasimpatis juga dapat
menyebabkan pemendekan masa refrakter
atrium dan vena pulmoner sehingga dapat
menyebabkan inisiasi dan bertahannya
irama FA. Inisiasi otonom juga jarang
menyebabkan FA kecuali pada situasi tonus
simpatis atau vagal yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai