Anda di halaman 1dari 22

PRINSIP ASPEK

LEGAL ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA KLIEN
DENGAN
MASALAH
PSIKOSOSIAL

DOSEN :
Ns. SRI SULASTRI, S.Kep
ASPEK LEGAL

Aspek legal dapat didefinisikan


sebagai studi kelayakan yang
mempermasalahkan keabsahan
suatu tindakan ditinjau dari hukum
yang berlaku di Indonesia.
Asuhan keperawatan
(askep) merupakan
aspek legal bagi
seorang perawat
walaupun format model
asuhan keperawatan di
berbagai rumah sakit
berbeda-beda.
Aspek legal dikaitkan dengan
dokumentasi keperawatan
merupakan bukti tertulis
terhadap tindakan yang
sudah dilakukan sebagai
bentuk asuhan keperawatan
pada pasien /keluarga /
kelompok/ komunitas.
Aspek legal keperawatan adalah
aspek peraturan perawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan
sesuai lingkup wewenang dan
tanggung jawabnya pada berbagai
tatanan pelayanan, termasuk hak
dan kewajibannya yang di atur
dalam undang undang
keperawatan.
BERSUMBER DR PERNYATAAN
FLORENCE NIGHTINGALE
= IKRAR PROFESI

1.Membantu yg sakit 2.Membantu yg sehat


Untuk mencapai Mempertahankan
keadaan sehat kesehatannya

4. Membantu seseorang
Yg menghadapi 3. Membantu mereka yg
Kematian untuk hidup tdk dpt disembuhkan
seoptimal mungkin Untuk menyadari
Sampai menjelang potenasinya
ajal
Hak pasien Jiwa secara umum
• Hak untuk dihormati sebagai manusia.
• Hak memperoleh privasi.
• Hak untuk mempunyai kesempatan yang sama dan
warga negara lainnya dalam pelayanan kesehatan,
pendapatan, pendidikan pekerjaan perumahan,
transportasi dan hukum.
• Hak untuk mendapatkan informasi, pendidikan dan
training tentang gangguan jiwa, pengobatan,
perawatan dan pelayanan yg tersedia.
• Hak untuk bekerja atau berinteraksi dengan
tenaga kesehatan, khususnya dalam pengambilan
keputusan sehubungan dengan tretment,
perawatan dan rehabilitasi.
• Hak untuk complain.
• Hak untuk mendapatkan advokasi.
• Hak untuk menghubungi teman dan saudara.
• Hak mendapatkan pelayanan yang
mempertimbangkan budaya, agama dan jenis
kelamin.
• Hak untuk hidup, bekerja dan berpartisipasi
dalam masyarakat tanpa diskriminasi.
Alasan masuk RS Jiwa
• Berbahaya untuk diri sendiri dan orang
lain
• Membutuhkan perawatan
• Tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar
secara mandiri
PRINSIP ASKEP JIWA
•Peran dan fungsi perawat jiwa.
•Hubungan terapeutik perawat – pasien.
•Model dalam praktek kesehatan jiwa
psikiatrik.
•Konteks biopsikososial askep jiwa.
•Konteks etik dan legal.
•Implementasi standar praktek klinik.
•Rentang asuhan.
PRINSIP MORAL DALAM
PRAKTEK KEPERAWATAN
• Autonomi (Otonomi)
• Beneficience (berbuat baik)
• Justice (keadilan)
• Confidentiality (kerahasiaan)
• Veracity (kejujuran)
• Fidelity (menepati janji)
• Avoiding Killing (tidak merugikan)
1. Autonomi (Otonomi)
• Setiap orang mempunyai kebebasan untuk memilih
rencana kehidupan dan cara mengatur dirinya

• Menghargai harkat dan martabat manusia sbg


individu yg dapat memutuskan yg terbaik untuk
dirinya.

• Setiap tindakan keperawatan harus melibatkan


pasien dan berpartisipasi dalam membuat keputusan
yang berhubungan dg asuhan keperawatan
2. Beneficience (Berbuat baik)
• Merupakan prinsip untuk melakukan
yang baik dan tidak merugikan orang
lain.
• Tidak menimbulkan bahaya bagi orang
lain.
• Perawat scr moral berkewajiban
membantu orang lain melakukan
sesuatu yg menguntungkan dan
mencegah timbulnya bahaya.
3.Justice (Keadilan)
Prinsip moral untuk berlaku adil bagi semua
individu àdlh setiap individu mendapat
tindakan yang sama /konstribusi yang
sama.
Agar Justice tetap dilaksanakan, perlu :
• Kontrak dengan klien
• Kebutuhan individu
• Upaya/usaha individu
• Kemapuan membayar pasien
• Konstribusi sosial.
4. Kejujuran (Veracity),
Confidentiality (kerahasiaan) dan
Fidelity (menepati janji)
• Kejujuran adalah kewajiban untuk
mengungkapkan yg sebenarnya atau tdk
membohongi pasien didasarkan pd hub
saling percaya.
• Kerahasiaan adalah kewajiban untuk
melindungi informasi rahasia.
• Kesetiaan adalah kewajiban untuk
menepati janji
5. Avoiding Killing
• Menekankan kewajiban perawat untuk
menghargai kehidupan manusia, tidak
membunuh atau mengakhiri kehidupan.
• Bila Kewajiban perawat melakukan hal-hal yang
menguntungkan bagi pasien (Beneficience)
haruslah perawat membantu pasien mengatasi
penderitaannya atau mempercepat kematian.
Next….
• Perawat menghargai eksistensi
kemanusiaan, mempunyai konsekwensi
untuk melindungi dan mempertahankan
kehidupan dengan berbagai cara.
METODE DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIS

1. Menunjukan maksud baik.


2. Mengidentifikasi semua orang penting.
3. Mengumpulkan informasi yg relevan.
4. Mengidentifikasi prinsip etis yang
penting
5. Mengusulkan tindakan alternatif.
6. Melakukan tindakan.
PENGARUH HUKUM DALAM PRAKTEK KEP. JIWA

Perawat sebagai
warga negara

Perawat sebagai
pemberi pelayanan

Perawat
sebagai Hak-hak
pegawai pasien
MASALAH LEGAL DALAM
PRAKTEK KEPERAWATAN
• Dapat terjadi bila tidak tersedia tenaga
keperawatan yg memadai, tidak tersedia
standar praktek dan tidak ada kontrak
kerja.
• Perawat profesional perlu memahami
aspek legal untuk melindungi diri dan
melindungi hak-hak pasien dan
memahami batasan legal yg
mempengaruhi praktek keperawatan.
STANDAR KEPERAWATAN
• Pedoman praktek kep yang aman dan
tepat.
• Menekakankan tanggung gugat
• Tanggung jawab :
Mengacu pd pelaksanaan tugas yg
dikaitkan dg peran perawat.
• Tanggung gugat:
Dapat memberikan alasan atas tindakan
kep yg diberikan atas diri, pasien, profesi,
atasan dan masyarakat
Don’t take it seriously ….

Anda mungkin juga menyukai