Anda di halaman 1dari 22

Termodinamika Proses Alir

Kristinah Haryani
Neraca Energi untuk Proses Alir dalam
keadaan Steady State
• Proses alir yang akumulasinya sama dengan
nol disebut dalam keadaan Steady State,
untuk proses yang demikian neraca energinya
sbb:
 1  
  H  u 2  zg m   Q  Ws
 2   fs
• Apabila hanya ada satu aliran masuk dan
keluar
 1 2 
 H  u  zg m  Q  W S
 2 
 1 2  Q W s
 H  u  zg     Q  Ws
 2  m m

u 2
H   gz  Q  Ws
2
Duct Flow of Compressibel Fluid
• Perubahan ukuran pipa, nozzle membutuhkan
aplikasi prinsip momentum dalam mekanika
fluida
• Dengan mengasumsi Q,Ws dan ∆z sama
dengan nol, maka neraca energinya menjadi
u 2
H  0
2
• Dalam bentuk deferensialnya:
dH   udu
• Berlaku persamaan kotinuitas, karena m
konstan maka:
d  uA / V   0
• Atau
dV du dA
  0
V u A
• Berlaku pula hubungan sifat dasar
dH  TdS  VdP
• Volum spesifik fluida merupaan fungsi entropi
dan tekanan V  V  S , P 
• Β adalah volume ekspansivitas
 V   V 
dV    dS    dP
 S  P  P  S
 V   V   T 
     
 S  P  T  P  S  P
 V  VT
  
 S  P Cp
• Hubungan antara kecepatan suara dalam
fluida
 P 
c  V 
2 2

 V  s
 V  V
   2
 P  s c
dV  T V
 dS  2 dP
V CP c
• Kombinasi dari persamaan sebelumnya:

du 1
  2  TdS  VdP 
u u
• Bila M , bilangan Mach didefinisikan sebagai
ratio kecepatan fluida dalam saluran
dibandingkan dengan kecepatan suara maka:
• Persamaan sebelumnya menggambarkan
perubahan fluida sepanjang alurnya. Bila
panjangnya dx, dan masing-masing dibagi
dengan dx maka diperoleh persamaan:

• Untuk aliran adiabatis, sesuai dengan HK


Termodinamika II, ireversibel karena ada friksi
menyebabkan entropi naik searah dengan aliran
: dS
0
dx
Pipe Flow
• Untuk fluida compresibel yang mengalir dalam
pipa dengan diameter konstan , dalam
keadaan steady dan adiabatis maka
persamaannya menjadi:

• Untu subsonic flow, maka suku sebelah


M 1
2

kanan selalu positiv , maka


• dP
0
dan du
0
dx dx
Nozzles
• Didalam nozzles internal energi diubah
menjadi energi kineti akibat perubahan
penampang untuk aliran. Dianggap tidak ada
friksi. Mendekati reversibel sehingga
perubahan entropi mendekati nol , dS/dx=0
• Hubungan antara kecepatan dengan tekanan
dalam isentropik nozzles untuk gas ideal:
udu  VdP
• Bila kapasitas panas konstan :

• Bila  P 
u 2  c 2  V 2  
 V  S
maka

• Dengan ratio tekanan


Throttling Process
• Bila fluida mengalir melalui sebuah hambatan,
seperti orifice, valve atau sumbat berpori,
tanpa perubahan energi kinetik, maka akan
terjadi penurunan tekanan. Tidak ada kerja
poros, perubahan elevasi diabaikan. Tdak ada
transfer panas , maka persamaan energinya
menjadi:
H  0
H 2  H1
Turbines (Expander)
• Ekspansi gas dalam nozzle menghasilkan aliran
dengan kecepatan tinggi, proses tsb
mengubah internal energi menjadi energi
kinetik yg diubah menjadi kerja poros bila
mengenai sudu pada poros yang berputar.
• Bila energi potensial dan kinetik pada turbine
diabaikan serta tidak perpindahan panas,
maka neraca energiny menjadi:
• W S  m H dan WS  H
• Apabila fluida dalam turbin mengalami proses
adiabatis reversibel maka:
WS (isentropik )   H  S
• Kerja aktual lebih kecil karena proses yng
sesungguhnya ekkspansi ireversibel:
WS H
 
WS (isentropik)  H  S
Proses Kompresi
• Bila proses ekspansi megakibatkan tekanan
aliran fluida turun maka proses kompresi
sebaliknya menyebabkan tekanan naik
Kompressor
• Dalam proses kompresi , kerja isentropik
adalah kerja poros minimum yang dibutuhkan
untuk menekan gas dari keadaan awal sampai
tekanan keluar kompresor, maka efisiensinya:


WS (isentropik)

 H  S
WS H
Pompa
• Cairan biasanya dipindahkan menggunakan
pompa, persamaan untuk kompresor dapat
digunakan pada pompa, namun perhitungan
W  H

• membutuhkan nilai entalpi untuk fluida


bertekanan dan jarang tersedia . Persamaan
alternativ untukdH
proses
 VdPisentropik:
P2

WS (isentropik )   H  S   VdP
P1

Anda mungkin juga menyukai