Pengertian COBIT 5 – Informasi merupakan sumber daya utama bagi enterprise. Teknologi memegang peranan penting yang dapat meningkatkan fungsi informasi pada enterprise, sosial, publik dan lingkungan bisnis. COBIT 5 memberikan layanan kerangka kerja secara komprehensif untuk membantu pemerintah dan manajemen IT dalam sebuah perusahaan mencapai tujuan yang diharapkan. Cobit 5 menyediakan kerangka kerja komprehensif yang membantu perusahaan dalam mencapai tujuan untuk tata kelola dan manajemen perusahaan IT. Hal ini membantu perusahaan menciptakan nilai yang optimal dari IT dengan menjaga keseimbangan antara mewujudkan manfaat dan mengoptimalkan tingkat risiko dan penggunaan sumber daya. COBIT 5 memungkinkan TI untuk diatur dan dikelola secara holistik untuk seluruh perusahaan, melakukan pendekatan dengan bisnis secara end to end dan bidang fungsional IT serta tanggungjawabnya dan mengingat kepentingan terkait pemangku kepentingan IT internal dan eksternal. COBIT 5 bersifat generik dan berguna untuk perusahaan dari semua ukuran, komersial, nonprofit atau di sektor publik. Prinsip Cobit 5 Prinsip ke 1
Prinsip Pertama – Meeting Stakeholder Needs
Perusahaan hadir untuk menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan mereka dengan menjaga keseimbangan antara realisasi manfaat dan optimalisasi risiko dan penggunaan sumber daya. COBIT 5 menyediakan semua proses yang diperlukan dan enabler lain untuk mendukung penciptaan nilai bisnis melalui penggunaan IT. Karena setiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda, sebuah perusahaan dapat menyesuaikan prosesnya sendiri sesuai konteks melalui goal cascade cobit 5, menerjemahkan high level enterprise goals sampai pengelolaannya secara spesifik, IT related goals, dan pemetaan terhadap proses dan praktek tertentu. COBIT 5 mendefinisikan 17 goal generik, seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 yang mencakup informasi berikut : a. 17 cobit 5 enterprise goal terpetakan dengan dimensi balanced scored card. b. Hubungan dengan realisasi tiga tujuan yaitu Benefit Realisation, risk optimisasion dan Resource Optimization.( P adalah singkatan dari hubungan primer dan S untuk hubungan sekunder, yaitu hubungan kurang kuat). Setelah mendapatkan gol generik dari enterprise goals, langkah selanjutnya adalah memetakannya ke IT Related Goal yang sudah tersusun dengan dimensi Balanced Scorecard berdasarkan COBIT 5. Prinsip ke 2
Prinsip kedua – Covering the Enterprise End to End
COBIT 5 memberikan pandangan secara holistik dan sistematik mengenai governance dan pengelolaan dalam TI secara enterprise berdasarkan sejumlah enablers. Enablers bersifat enterprisewide end to end, termasuk keseluruhan sumber daya manusia yang terlibat baik internal maupun eksternal yang relevan dengan governance dan manajemen informasi atas perusahaan dan terkait TI, termasuk ativitas dan tanggung jawab dari keduanya yaitu fungsi Ti dan bisnis. Prinsip ke 3
Prinsip ketiga – Applying a Single Integrated
Framework COBIT 5 merupakan kerangka tunggal dan terpadu karena selaras dengan standar yang relevan terbaru lainnya dan kerangka kerja dengan cakupan enterprise secara lengkap dengan standar dan best practices yang digunakan. Prinsip ke 4
Prinsip keempat – Enabling Holistic approach
Enablers merupaka faktor yang mempengaruhi secara individual dan kolektif, mempengaruhi apakah sesuatu akan bekerja. Enablers dipicu oleh hasil cascading dari enterprise goal, high level IT-related goal menentukan enabler apa yang harus diraih. COBIT 5 Enterprises Enablers Kerangka Kerja COBIT 5 menjelaskan 7 macam kategori enblers diantaranya adalah a. Principles, Policies & Frameworks, merupakan penggerak untuk menerjemahkan perilaku yang diinginkan ke dalam panduan praktikal manajemen sehari – hari. b. Process, menggambarkan praktik dan aktivitas teroganisasi untuk mencapai tujuan tertentu dan menghasilkan satu set output dalam mendukung pencapaian keseluruhan tujuan yang berhubungan dengan TI c) Culture, ethics & Behavior, merupakan hal yang diremehkan sebagai suatu faktor dalam kegiatan tata kelola dan manajemen secara enterprise. d) Information, secara meluas di seluruh organisasi dan mencakup semua informasi yang dihasilkan dan digunakan dalam perusahaan untuk menjaga organisasi berjalan dengan baik dan teratur. f) Services, infrastructures & Application, termasuk teknologi, infrastruktur dan aplikasi yang disediakan oleh perusahaan untuk mengolah dan memproses TI, dan g) People, skill & competencies, terkait dengan orang – orang dan diperlukan untuk berhasil menyelesaikan semua kegiatan dan untuk membuat keputusan yang benar dan mengambil tindakan korektif. Prinsip ke 5
Prinsip ke lima – Separating Governance and Management
COBIT 5 membuat perbedaan yang jelas antara governance
dan manajemen. Kedua disiplin mencakup berbagai jenis kegiatan, membutuhkan struktur organisasi yang berbeda dan melayani tujuan yang berbeda. Governance dalam COBIT 5 berarti memastikan bahwa kebutuhan pemangku kepentingan, kondisi dan pilihan dievaluasi untuk menentukan keseimbangan, persetujuan terhadap tujuan perusahaan yang ingin dicapai; menetapkan arah melalui prioritas dan pengambilan keputusan, pemantauan kinerja, dan kepatuhan terhadap yang disepakati pada arah dan tujuan. Sementara itu, manajemen dalam COBIT 5 berarti perencanaan pengelolaan, membangun, menjalankan dan pemantauan sejalan dengan arah yang ditetapkan oleh governance board untuk menecapai tujuan perusahaan.