LAPORAN KASUS KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN ANAK
KEJANG DEMAM
Pembimbing:
dr. Herwanto,Sp.A
Oleh:
Hartomas Bumiharjo
406181027
• Pasien datang dari IGD dengan keluhan kejang demam. Kejang terjadi saat di rumah. Kejang
terjadi kira-kira pukul 04.00 WIB (4 jam SMRS). Kejang terjadi kurang lebih selama 5 menit.
Saat kejang mata pasien mendelik ke atas. Kejang terjadi seluruh tubuh dengan manifestasi
kaku. Setelah kejang pasien langsung menangis. Sebelum kejang, pasien memang ada
demam. Demam sudah 1 hari. Sudah diberi obat penurun panas namun sempat turun lalu
naik lagi. Saat diukur di rumah, demam terukur 39.60C. Selama demam pasien merasa
lemas dan males beraktivitas.
Keluhan Tambahan
Muntah sejak 1 hari yang lalu. Frekuensi muntah 2x dengan
konsistensi makanan yang dimakan dan air. BAB dan BAK normal.
Nafsu makan dan minum baik.
Riwayat penyakit dahulu
• Pasien pernah dirawat di RS pada usia 10 hari karena kuning
Riwayat pengobatan
• Obat penurun panas milik pribadi pasien
Riwayat Perinatal Riwayat Imunisasi
Merupakan anak ke 1 dari 1
bersaudara Hep B : usia 0, 2, 3, 4 bulan
Lahir cukup bulan (37-38 minggu) BCG : usia 1 bulan, scar (+)
melalui persalinan normal pervaginam
Selama kehamilan rutin kontrol deltoid kanan
kehamilan setiap bulannya di
puskesmas. Polio : usia 0, 2, 3, 4 bulan
Tidak ada kondisi penyulit/penyakit
selama hamil dan saat melahirkan DPT/Hep B/HiB: usia 2, 3, 4,
Keadaan saat lahir: bayi cukup bulan, bulan
sesuai masa kehamilan, langsung
menangis, bergerak aktif, bernafas Campak: 9 bulan
spontan.
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Riwayat Pertumbuhan Riwayat Perkembangan
BBL= 3.400 g PBL= 49 cm • Mengangkat kepala 45
PB sekarang : 105 cm derajat usia 2 bulan
BB sekarang : 16,5 kg • Tengkurap usia 4 bulan
BBI : 16 kg • Duduk usia 6 bulan
WL : (status gizi baik) • Berdiri usia 9 bulan
- Kurva WHO: • Berjalan usia 12 bulan
BB/U : 0 – (2) Kesan: Pertumbuhan dan
TB/U : 0 – (2) perkembangan sesuai usia
BB/TB : 0 – (-1)
Status gizi : Baik
Riwayat Asupan Nutrisi
Waktu Jenis Makanan Kalori (kkal)
ASI sampai usia 24 bulan
Susu formula selama 0 bulan -1 tahun Pagi Susu 42 kkal
(1gelas=200cc)
MPASI (bubur saring) sejak usia 6 bulan
Roti (2potong) 264 kkal
Makanan keluarga pada usia 1 tahun hingga saat ini
Kalori : 1600 kkal Siang Bubur saring 1 178 kkal
porsi
Cairan : 1200 cc
Protein : 17.22 g Sup kentang wortel 250 kkal
+ ayam
Malam Bubur saring 1 178 kkal
porsi
Sup kentang 250 kkal
wortel+ayam
Total 1162 Kkal
Kesan: secara kuantitas belum mencukupi kebutuhan kalori per hari, dan secara kualitas cukup
bervariasi.
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis pada ibu pasien dan
pada pasien pada tanggal 19 Maret 2019 jam 10.15 WIB
Pemeriksaan Umum
• Keadaan umum: Tampak lemas
• Kesadaran PGCS (E2M4V3) - CM
• Skala nyeri (Wong Baker Faces) : 4
• Tanda vital
- Tekanan darah: 110/70 mmHg (p50/50)
- Frekuensi nadi : 110 x/menit, regular, isi cukup
- Frekuensi nafas : 24 x/menit, regular
- Suhu tubuh : 38.5°C
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : ubun ubun sudah menutup, permukaan kepala simetris, rambut berwarna
hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut, kulit kepala tidak ada kelainan
• Mata : pupil bulat, isokor, bentuk simetris, diameter 3 mm/3 mm, refleks cahaya (+/
+), mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-), nistagmus (-/-), Strabismus (-/-)
• Hidung : bentuk normal, deformitas (-/-),
• Mulut : gigi karies (-), atrofi papil lidah (-), uvula di tengah, tonsil T1/T1, mukosa
faring normal
• Telinga: normotia, tidak ada nyeri tekan, sekret (-/-)
• Leher: trakea ditengah, pembesaran kelenjar getah bening (-)
Pemeriksaan Fisik
Thorax :
Paru-paru
• Inspeksi : bentuk normal, dada simetris, retraksi (-)
• Palpasi : stem fremitus sama kuat
• Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi: Suara nafas bronkovesikuler (-/-), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Jantung
• Inspeksi : pulsasi iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : pulsasi iktus kordis teraba di ICS IV parasternal line
sinitra
• Perkusi : batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi : bunyi jantung I/II normal, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
• Abdomen
Inspeksi: tampak datar, jejas (-), massa (-)
Auskultasi: bising usus (+) normal, bruit (-)
Palpasi : supel, turgor kulit kembali cepat, massa (-), nyeri tekan (-).
Perkusi : timpani (+) di keempat kuadran
Tulang Belakang : dalam batas normal, kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-)
• Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)
• Kulit: dalam batas normal, sianosis (-)
• Anus dan Genitalia : tidak diperiksa
• KGB: Tidak terdapat pembesaran KGB
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan neurologis :
– Rangsang meningeal = kaku kuduk (-)
– Reflek fisiologis : biceps (+/+), triceps (+/+), patella (+/+),
achilles (+/+)
– Reflek patologis : babinski (-/-), chaddock (-/-), gordon (-/-),
schaeffer (-/-), hoffman tromner (-/-), klonus paha (-/-),
-klonus kaki (-/-), oppenheim (-/-)
– N. Cranialis I-XII dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang 19/3/19
HEMATOLOGI HASIL DIFF COUNT HASIL
Hematokrit 35.5 %
Eosinofil 0
Monosit 2
LED 9
Hematokrit 35.4 %
Diagnosis Differensial
• Kejang Demam Kompleks (R56.01)
• Epilepsi (G 40.909)
• Other Viral Infection
Tatalaksana
Farmakologi Non-farmakologi :
Definisi Usia
Kejang pada ≠ infeksi SSP
6 bulan – 6 tahun
kenaikan suhu ≠ gangguan metabolik
diatas 38°C rectal. ≠ riwayat kejang demam Yang tidak termasuk dalam kejang demam..
Sederhana Kompleks
1. Fokal
1. Umum
2. Lebih dari 15 menit
2. Singkat
3. Berulang dalam 24
3. 1x dalam 24 jam
jam
Epidemiologi
Asia
Amerika selatan dan Eropa Barat
Lebih tinggi
2-4%
80 - 90% dari seluruh 20% kasus
kejang demam merupakan
adalah kejang kejang demam
demam sederhana kompleks
Tidak diketahui 66
Manifestasi Klinis Sangat lama
jam sampai
beberapa Parese tood
hari
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Punksi lumbal
• Neuroimaging
• EEG
Diagnosis
Diagnosis kejang demam ditegakkan berdasarkan kriteria Livingston yang telah
dimodifikasi, yang merupakan pedoman yang dipakai oleh Sub Bagian Saraf Anak IKA
FKUI-RSCM Jakarta, yaitu:
• Umur anak ketika kejang antara 6 bulan – 6 tahun
• Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tidak lebih dari 15 menit
• Kejang bersifat umum
• Kejang timbul 16 jam pertama setelah timbulnya demam
• Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal
• Pemeriksaan EEG yang dibuat setidaknya 1 minggu setelah suhu normal tidak
menunjukkan kelainan.
• Frekuensi bangkitan kejang dalam satu tahun tidak melebihi 4 kali
1
2
3
4
5
Profilaksis
Intermitten Kontinyu
Demam Kejang
1 Kejang demam lagi Waktu antara permulaan demam dan kejang pendek
2 1/3 Anak mengalaminya Anggota keluarga yang memiliki riwayat kejang demam