Anda di halaman 1dari 26

Politik dan Cinta

Tanah
Air Dalam Perspektif
Islam
NAMA KELOMPOK :
- ARNINDYA WAHYU TRIA(190421628852 )
-AULIA NINDY F. G. ( 190721637625 )
- SALSABILA ARDIYANTI(190431626413 )
Politik Dalam PART
Perspektif 1
Islam
Dalam berpolitik terkandung
tugas:
- pemeliharaan (ri`ayah)
Politik berasal dari bahasa yunani - perbaikan (ishlah)
“polis” yang berarti kota. Secara - pelurusan (taqwim)
sederhana politik adalah istilah yang - pemberian petunjuk (irsyad)
- mendidik atau membuat orang
merujuk pada kegiatan mengatur menjadi beradab (ta`dib)
pemerintahan suatu negara. Politik
sebagai kata benda mencakup 3
pemahaman, yaitu: pengetahun
mengenai kenegaraan, segala urusan
dan tindakan mengenai
pemerintahan, dan kebijakan atau
cara bertindak alam menangani suatu
masalah.
Dalam hadits Nabi SAW yang dimaknai sebagai dasar perpolitikan
dalam Islam yang berarti “Telah bercerita kepadaku Muhammad bin
Basyayar, telah bercerita kepada kami Muhammad bin Ja`far, telah
bercerita kepada kami Syu`bah dari Furat al-Qazaz berkata, aku
mendengar Abu Hazim berkata; “Aku hidup mendampingi Abu
Hurairah r.a selama lima tahun dan aku mendengar beliau bercerita
dari Nabi SAW yang bersabda: “Bani Israil, kehidupan mereka selalu
didampingi para Nabi, bila satu Nabi meninggal dunia, akan
dibangkitkan Nabi setelahnya. Dan sungguh tak ada Nabi sepeninggal
aku, yang ada adalah para khalifah yang banyak jumlahnya”. Para
sahabat bertanya; “Apa yang baginda perintahkan kepada kami?”
Beliau menjawab: “Penuhilah bai`at kepada khalifah pertama (lebih
dahulu diangkat), berikanlah hak mereka karena Allah akan bertanya
kepada mereka tentang pemerintahan mereka”.
Dalam hadis tersebut terdapat kata yang berarti ‘para
nabi mendampingi mereka’. Mendampingi
maksudnya membimbing dalam hal pemerintahan
yang mengatur kehidupan bernegara dan
bermasyarakat. Para penerus nabi disebut para
khalifah, artinya pada pengganti nabi, Khulafaur
Rasyidin (empat khalifah pengganti Nabi), semisal,
Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, dan para sahabat
berikutnya. Prinsip yang menonjol dalam hadis ini
adalah pertanggungjawaban pemegang kekuasaan
(khalifah) yang bersifat langsung kepada Allah dalam
memenuhi kewajibannya sebagai pengatur yang
berikhtiar memenuhi hak orang yang dipimpin.
Politik dalam Islam bertujuan untuk
Politik Islam dikenal juga dengan istilah iqamatud din siyasatud dunya, yaitu
siyasah syar`iyah yang menurut Abdul menegakkan agama dan mengatur
Wahhab Khallaf adalah pengaturan urusan dunia yang menjadi lading
bagi kehidupan akhirat. Islam
urusan pemerintahan kaum muslimin
mengajarkan sejumlah prinsip dalam
secara menyeluruh dengan cara
berpolitik agar politik membawa
mewujudkan kemaslahatan, mencegah kemaslahatan bagi umat manusia,
terjadinya kerusakan melalui aturan- diantaranya syura (musyawarah), adil,
aturan yang ditetapkan Islam dan amanah, musawah (persamaan), dan
prinsip-prinsip umum syariat, kendati ijma` (kesepakatan).
hal itu tidak ada dalam ketetapan nash
(al-Quran dan hadis) dan hanya
merujuk pada pendapat para imam
mujtahid (Taimiyah, 1419H).
Variasi
Pandangan Umat PAR
Islam dalam T2
Melihat Relasi
Islam dan
Negara
1. Tipologi Relasi Agama dan Negara

Ada 3 tipologi relasi agama dan negara:

A . Tipologi teo-demokrasi

B. Tipologi Sekuler

c. Tipologi Moderat
a. Tipologi teo-demokrasi
Teori ini menganggap bahwa agama sekaligus
G RA P HIC
negara adalah satuan
D E S yang
I G N berwujud menjadi
satu. Kelompok ini disebut juga Islam Politik (al-
Islam as Siyasiy) karena menganggap politik
sebagai bagian integral dari Islam.
Tipologi ini disebut juga dengan kelompok
fundamental yaitu menginginkan syariat Islam
menjadi dasar negara dan semua peraturan serta
keputusan yang ada di dalamnya. Di Indonesia
terdapat jelmaan gerakan tersebut dalam gerakan
Negara Islam Indonesia (NII) dalam berbagai
variannya. Kelompok ini memiliki tauhid mulkiyyah di
samping rububiyyah dan ilahiyyah.
Ideologi ini mirip dengan pandangan Yang termasuk dalam tipologi ini
Maududi bahwa politik didasarkan
adalah Rasyid Ridha, Sayyid
pada 3 prinsip:
Qutub, Abul A`la Al-Maududi,
1. Konsep tauhid.
2. Konsep risalah. Hasan Al-Banna, Mohammad
3. Konsep khilafah. Abduh dan Muhammad Natsir.
b. Tipologi Sekuler

Menurut kelompok ini, persoalan politik


Tipologi ini berpendapat bahwa agama merupakan persoalan historis, jadi negara dan
bukanlah negara. Penganut tipologi ini agama harus dipisahkan. Praktek politik bukan
suatu kewajiban agama melainkan praktek
menyatakan, tidak ada dalil eksplisit
kehidupan manusia yang bisa salah dan benar.
dalam Al-Quran maupun hadits yang
menunjukkan kewajiban mendirikan
sebuah negara. Kelompok ini disebut Pemikir yang masuk kategori kelompok ini
juga Kiri Islam (Al-Yasar Al-Islamiy). adalah Ali Abdur Raziq, A. Luthfi Sayyid,
Muhammad Ahmad Khalafullah,
Muhammad Sa’id Al-Asymawi, Faraj
Faudah, Abdurrahman Wahid, dan mantan
presiden Soekarno.
c. Tipologi Moderat
Aliran moderat (al-mutawassith) berpendirian bahwa Islam tidak
mengatur sistem ketatanegaraan, tetapi terdapat seperangkat tata nilai
etika bagi kehidupan bernegara.

Bagi kelompok ini, konsep negara dan pemerintahan merupakan bagian


dari ijtihad kaum muslimin, karena tata negara dan sistem pemerintahan
tidak tertera jelas dalam Al-Quran. Jadi, pelaksanaannya, umat Islam
bebas memilih sistem manapun yang terbaik dan tidak menentang
prinsip-prinsip dalam agama Islam.

Kebijaksanaan pemerintah harus senantiasa disesuaikan dengan


ketentuan popular berbunyi ‘tasharruful iman ‘alar ra’iyyah manuthun bil-
mashlahah’ (kebijaksanaan kepala pemerintah terhadap rakyat harus
bertujuan untuk kesejahteraan rakyat).

Tokoh-tokoh kelompok moderat ini adalah Ahmad Amin, Muhammad


Husain Haikal, Muhammad Imarah, Fazlur Rahman, Robert N. Bellah, Dan
Amin Rais.
2. NEGARA
K E S AT U A N R E P U B L I K
INDONESIA
NKRI dalam sudut pandang agama
adalah sah karena presiden Indonesia Empat pilar kebangsaan yang terdiri dari
dipilih langsung oleh rakyat atas Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan
sebagaimana prosedur pengangkatan Bhineka Tunggal Ika, sebenarnya
Ali R.A menjadi khalifah. Disamping itu merupakan formulasi final umat Islam
presiden dilantik oleh MPR sebuah Indonesia dari segala upaya mendirikan
gabungan lembaga tinggi yaitu DPR dan negara dan membentuk pemerintahan.
DPD yang dapat merepresentasikan Pancasila yang menjadi ideologi NKRI
ahlul halli wal`aqdi dalam konsep al- adalah bentuk penafsiran dan
Mawardi di kitabnya al-Ahkam ash- pengejawantahan nilai-nilai luhur ajaran
Shulthaniyah. Keabsahan kedaulatan Islam dalam berkeTuhanan dan
pemerintahan NKRI ini juga bisa dilihat berkemanusiaan. Kedudukannya identik
dari terpenuhinya maqashid al- dengan Piagam Madinah.
syari’iyah (tujuan-tujuan syar’i), yakni
demi menjaga kesejahteraan dan
kemaslahatan umum.
Empat pilar kebangsaan tersebut
selaras dengan prinsip-prinsip dasar
politik Islam meliputi:

1. Prinsip amanah 3. Prinsip ketaatan

yaitu segala yang dipercayakan orang, berupa hendaknya mengikuti hukum-hukum yang
perkataan, perbuatan, harta dan pengetahuan, terkandung dalam Al-Qur’an dan hadis. Ketaatan
segala nikmat yang ada pada manusia yang berarti ikut berpartisipasi dalam upaya
berguna bagi dirinya dan orang lain. mendukung pemerintah dan melaksanakan serta
mensosialisasikan ajaran agama Islam.
2. Prinsip keadilan
4. Prinsip musyawarah
berkaitan dengan keadilan sosial bagi
prinsip ini diperlukan agar para penyelenggara negara
seluruh manusia, tanpa pandang golongan
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan
dan jabatan.
bertukar pikiran dengan siapa saja yang bisa dianggap
tepat guna mencapai yang terbaik untuk semua.
Institusi PAR
Khilafah Dalam
Tradisi Politik T
Islam 3
Pengertian
Kata “khilafah” menurut bahasa ialah
pengganti, duta atau wakil, kepemimpinan,
dan pemerintahan. Sedangkan menurut
istilah “khilafah” ialah penggantian
kepemimpinan terhadap diri Rasulullah
SAW dalam menjaga dan memelihara
agama serta mengatur urusan dunia
Khilafah merujuk pada sistem
G RA P HIC
pemerintahan
D E S I G islam
N pertama
yang didirikan pasca wafatnya
Rasulullah SAW. Pemimpin pada
sistem ini disebut Khalifah
Terma khilafah bersinonim dengan imamah.
Namun dalam penggunaanya, terma
khilafah seringkali digunakan oleh
mayoritas ahlussunnah sedangkan kalangan
syiah lebih akrab menggunakan kata
imamah untuk menunjukkan konsep mereka
dalam hal kepemimpinan
Khalifah Abu Bakar Khalifah Umar Bin Khatab
Pemilihan Abu Bakar sebagai Pemilihannya ditunjuk oleh Abu
khalifah berdasarkan system baiat Bakar dengan meminta pendapat
atau system demokrasi dengan dari para sahabat. Pada masa umar
berdasar pada al amru syuro berlaku sistem baiat (sistem
bainahum. Penyelenggaraan demokrasi) dalam hal memilih
pemerintahan pada masa Abu Bakar kepala negara dengan tetap
bersifat sentral; kekuasaan legislatif; berpegang teguh pada prinsip
eksekutif; dan yudikatif terpusat di musyawarah
tangan khalifah
Khalifah Utsman bin Affan Khalifah Ali
Pemilihan Utsman bin Affan Setelah Utsman terbunuh, kaum
dilakukan dengan sistem formatur. Muhajirin dan kaum Anshar
Pemegang kekuasaan tertinggi pada menginginkan Ali menjadi khalifah.
masa Utsman berada di tangan Awalnya Ali menolak dan
khalifah; pemegang dan pelaksana menginginkan pengangkatannya
kekuasaan eksekutif. Adapun sebagi khalifah dimusyawarahkan
pemegang kekuasaan legislatif oleh para sahabat. Akhirnya hasil
adalah Dewan Penasehat dan musyawarah menyatakan Ali sebagai
Majelis Syura, majelis ini diketuai khalifah setelah Utsman bin Affan
oleh Utsman sendiri
Tidak ada aturan baku dalam pemilihan Aturan
pemimpin dalam Islam, kecuali aturan pemilihan
untuk musyawarah dan mufakat.
pemimpin
Namun prosedurnya selalu berubah
sesuai dengan tuntutan zaman yang dalam
mengiringinya Islam
Cinta Tanah PAR
Air Menurut T4
Islam
Pengertia
Cinta tanah air merupakan tabiat alami
manusia (fitrah). Karena di tanah air itulah
manusia dipikirkan dan dibesarkan, di didik,
n
dan di sayang.
Islam memandang bahwa mencintai tanah
air adalah suatu tindakan yang baik
Diantara bukti ajaran islam .
tentang
tanah air adalah sikap cint
Rasulullah terhadap tanah a
kelahirannya. SAW
CINTA TANAH AIR YANG DI LAKUKAN NABI
MUHAMMAD SAW
KETIKA M E NI NG GA LK A N S E S A M PA I DI M A D I N A H
HIJRAH KE MADINAH
“ya Allah, cintakanlah kota Madina
Dari Abdullah bin Abbas RA, Rasulullah kepada kami, h
SAW bersabda: “sungguh engkau adalah sebagaimna kota Makkah kepadaengka
mencintakan kami,
bumi Allah yang paling baik, alangkah bahkan lebih” (HR. Bukhari, Malik,u dan
besarnya cintaku padamu (kota Makkah), Ahmad).
kalaulah bukan karena penduduknya
darimu, maka pasti aku tidak akan pernah
meninggalkanmu.” (HR. Turmudzi)
CINTA TANAH AIR YANG DI
LAKUKAN NABI IBRAHIM
AS ِ ‫آمنًا َوار ُز ْقأ َ ْهل َُه ِم َن الثَّمر‬
‫ات م ْن‬ ِ ‫اج َع ْل َٰه َذا بَل ًَدا‬
ْ ‫ب‬ِ ‫يم ر‬ ِ
ُ ‫ال ِإبْرا‬
‫ه‬ َ ‫َو ِإ ْذ َق‬
َ ََ ْ ّ َ َ
ِ ‫آم َن ِمن ْ ُه ْم ِبالل َّ ِه َوال ْيَ ْو ِم ال‬
‫ْآخ ِر‬ َ
“Dan (Ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, Jadikanlah
negeri ini, negeri yang aman santosa, dan berikanlah rezki dari buah-
buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada
Allah dan hari kemudian ...” (QS. Al-Baqarah:126)
Wujud Cinta Tanah
Air
QS. AN- NISA: 59 A L - H U J U R A T: 13
Tidak Korupsi, jujur, dan taat kepada Berfikir kebangsaan dan menghargai
petaruran. perbedaan.

QS. AL- MAIDAH: 90 QS. AL- ISRA: 32


Cinta damai, anti minum-minuman Menghindari pergaulan bebas.
keras, anti narkoba, dan anti judi.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai