Anda di halaman 1dari 28

SASTRA MELAYU

Mengenal Khazanah Sastra Melayu


BATASAN
Sastra Melayu adalah hasil
kesusastraan yg
menggunakan bahasa
Melayu sebagai medium
Hidup dan berkembang di
kawasan persebaran bangsa,
bahasa dan budaya Melayu
BENTUK
Sastra Lisan
Sastra lisan


 Wujud: ikatan bahas ayg
 Sastra tulisan berfungsi memperoleh
kesaktian: mantra, pesona,
serapah, pantun
 Iaktan bahasa yang berwujud
hiburan: cerita penglipur lara,
hikayat
 Dalam pergaulan sehari-hari:
teka-teki, sindiran,
peribahasa, pantun
SASTRA TULIS
 Bentuk pertama di
prasasti Kedukan Bukit
(684) talang Tuwo (683),
bahasa setengah Melayu
setengah Sanskerta
 Menggunakan huruf Jawi
berkembang setelah
agama Islam masuk
BENTUK
PROSA
 PUISI  PROSA

Dongeng (cerita
Bidal
BERIRAMA jenaka, mite,
legende, sge, fabel,
Pantun
Karmina Mantera parabel
Cerita Penglipur lara
Talibun pidatom Hikayat
Syair (arab) adat Sejarah
Cerita berbingkai
Gurindam (India)
Seloka (India)
Tambo Epos
Sastra Kitab
kaba
BIDAL
 Ucapan singkat, bagus pilihan  Jenis Bidal
katanya, dipakai menurut arti Ungkapan
kiasan, mengandung irama
dan dihiasi sajak Peribahasa
 Contoh Pepatah
lubuk akal tepian ilmu Perumpamaan
Pagar makan tanaman Tamsil
malu bertanya sesat di jalan Ibarat
Besar pasak daripada tiang Hadis Melayu/ Kata2 Arif
Pemeo
PANTUN
 Batasan  Contoh
Sawah mengering penuh jerami
 Ciri Kurang air dari seberang
 Jenis pantun Tidaklah puas di hati kami
Sebelum bertemu dinda seorang
pantun anak-anak
pantun muda Dari mana hendak ke mana
Dari mkota hendak ke udik
pantun jenaka Kalau boleh abang bertanya
pantun tua Siapa nama adik yang cantik
KARMINA/ BANTUN BERKAIT
Contoh
 Batasan 

Dahulu parang
 Ciri Sekarang besi
Dahulu sayang
 isi Sekarang benci

Pinggan tak retak


Nasi tak dingin
Tuan tak hendak saya tak ingin
GURINDAM
Contoh
PENGERTIAN


Kurang fikir kurang siasat
 CIRI-CIRI Tentu dirimu akan tersesat

Fikir dahulu sebelum berkata


Supaya terelak silang sengketa

Siapa menggemari silang


sengketa
Kelaknya pasti berduka cita
TALIBUN
 Sejenis pantun  CONTOH
Siapa berlayar ke tepian
 Jumlah baris tiap bait Jangan dahulu balik pulang
4 dan genap Rusa terdampar dalam lembah
 Tiap baris 8-12 suku Ekornya hitam kena bara
kata kakanda berlayar ke lautan
Banyak memetik bunga
 Separuh sampiran. Isi kembang
 Sajak abc abc Adinda tinggal tengah rumah
Tidur bertilam air mata
SEJARAH PERKEMBANGAN
 Agama Islam masuk dan  Abad ke-11 dan 12,
muncul sebagai agama baru kegiatan perdagangan
di kepulauan Nusantara semakin ramai.
pada abad ke -7 – 8 M.  Penganut agama
 Karena ramainya kegiatan terbatas di kota-kota
pelayaran dan perdagangan
pelabuhan, pedagang-
internasional yang dilakukan
pedagang Muslim,
bangsa Arab, Persia dan
Turki di Asia Tenggara.
beserta keluarga dan
para kerabat mereka
SEJARAH PERKEMBANGAN
 Abad 13 – 15 pesat  Tradisi intelektual Islam
 Berdiri kerajaan di Aceh semakin
Samudra Pasai (1270- terbentuk dan
1524) dan Malaka (1400- berkembang pesat pada
1511) abad ke-16 dan 17
 Malaka direbut oleh  Dampaknya sastra tulis
Portugis pada tahun Melayu berkembang
1511, berdiri Kesultanan setelah mati suri akibat
Aceh Darussalam (1516 matinya peradaban
– 1700) Sriwijaya
SEJARAH PERKEMBANGAN
 corak sastra, estetika dan  perubahan besar bagi jiwa dan
kandungan isi berbeda dari semangat penduduknya, yaitu
karya sebelumnya. sistem nilai, pandangan hidup
 Sastra Melayu pada zaman (way of life) dan gambaran
yang baru ini dijiwai oleh dunia (Weltanschaung) mereka.
semangat keagamaan Islam’  pembebasan dari belenggu
 Islam –egaliter, tak ada kasta mitologi yang sebelumnya
 Islam --- agama kitab --- umat menguasai pikiran bangsa
wajib kenal baca tulis --- Melayu.
pesat budaya tulis dan sastra  Kedatangan Islam
Melayu menyuburkan kehidupan
intelektual
SEJARAH PERKEMBANGAN
 penulis Melayu dari abad ke-14 – 19  Naskah2 Melayu
M sebagian besar ditulis dalam
huruf Jawi (Arab Melayu), dan hanya masa peralihan
sebgian kecil ditemui dalam huruf banyak yag hilang
Rencong (Melayu Lama).
 Isi ttg pandangan hidup, sistem  Penyebabnya al
nilai dan gambaran dunia
(Weltanschauung) Islam yang
tenggelamnya kapal
diperkenalkan oleh ulama-ulama berisi naskah oleh
madzab Sunni dengan Portugis pada tahun
kecendrungan sufistik yang kuat
1511.
SEJARAH
 kolonialis Eropa Portugis,  1637, Nuruddin al-Raniri dalam
naskah-naskah Islam itu Bustan al-Salatin, bahwa
membaca hikayat-hikayat
sangat penting untuk dikaji
warisan zaman Hindu seperti
dan dijauhkan dari Hikayat Seri Rama dan Hikayat
masyarakat Melayu Pandawa Lima itu tidak baik
sehingga mereka bagi muslim Melayu.
kehilangan sumber sejarah  Banyak naskah hikayat lama
dan ingatan masa lalunya ini dimusnahkan setelah isinya
yang melekat pada Islam disadur dan lebih disesuaikan
juga terlupakan dengan nilai-nilai Islam
ABAD 14-16
 fatwa Sultan Iskandar Tsani  akhir abad ke-15, penulis
(1637-1641) memerintahkan Melayu pada umumnya
pembakaran buku-buku menggunakan bahan tulis yang
sukar diproduksi dalam jumlah
karangan penulis sufi
besar dan sukar didapat seperti
wujudiyah. potongan bambu, kulit binatang,
 dua karya Melayu tertua, kulit kayu, batu dan kain.
masing-masing ditulis pada Walaupun bahan-bahan tulis ini
abad ke-14 dan 16, yaitu awet, namun tidak mudah
Hikayat Raja-raja Pasai dan dibawa dari tempat yang satu
ke tempat lain pada saat ada
Sejarah Melayu
bencana alam atau peperangan.
Abad 16-17
 Pertengahan abad 16 – 17 lahir  Muhammad Naquib al-
penulis terkemuka dalam hampir
semua genre sastra Melayu, prosa
Attas (1972) menyebut
dan puisi. Para penulis ini adalah periode ini sebagai
ahli-ahli tasawuf terpandang, ‘perpindahan secara
pemimpin tariqat sufi, fuqaha, ahli
adab dan sejarah Islam.
rohani’ penduduk Melayu
 Hamzah Fansuri, Bukhari al- ke agama Islam,
Jauhari, Syamsudin Pasai, Abdul  Braginsky menyebut
Jamal, Hasan Fansuri, Nuruddin al-
Raniri, Abdul Rauf Singkel, Encik
zaman ini sebagai Zaman
Amin, Jamaluddin Tursani, Klasik Sastra Melayu.
DAMPAK ISLAMISASI
 Braginsky (1999:154) dampak langsung dari derasnya
proses Islamisasi ini seperti berikut:

“ Perkembangan Islam yang mendalam itu mempunyai


pengaruh yang sangatbesar bagi sastra Melayu. Berkat
pengaruh ini banyak muncul karya-karya baru yang
bersifat religius, didaktis, historis dan beletris (pelipur
lara). Banyak genre-genre baru, dan bahkan seluruh
bidang kegiatan sastra menjadi muncul, serta peran
meningkatnya peran individual pengarang”
FAKTOR SUBURNYA SASTRA MELAYU
MASA ACEH DARUSSALAM
 agama Islam dan istiadat  bahasa Melayu yang
kecendikiawanannya telah telah diislamisasi
benar-benar meresapi
muncul sebagai
semangat dan jiwa bangsa
Melayu bahasa pergaulan
 akhir abad ke-16 agama utama bangsa-bangsa
Islam telah benar-benar dan suku bangsa-suku
tersebar luas ke hampir bangsa yang ada di
seluruh pelosok Nusantara Nusantara
 penulis-penulis Melayu  akhir abad ke-16
telah menguasai tehnik perdagangan kertas di
penulisan dalam pelabuhan-pelabuhan
bahasa ibu mereka dagang Nusantara
disamping telah seperti Aceh, Banten,
menguasai sumber- Palembang, Johor dan
sumber ilham penulisan lain-lain semakin ramai
karyanya, khususnya karena permintaan
sastra Arab dan Persia pasar
SASTRA MELAYU SEBELUM ISLAM
 Sebelum memeluk agama Islam,  kesusastraan Melayu
penduduk kepulauan Melayu telah
mengenal budaya baca tulis. Tulisan bercorak Buddhis telah
paling awal yang mereka kenal ialah berkembang pesat pada
huruf Rencong, sejenis huruf
Lampung, Batak dan Bugis. Huruf masa kejayaan Sriwijaya
seperti itu pernah berkembang di
India dan disebut huruf Brahmi,, mirip
 karya India bercorak
tulisan paku Sumeria namun tidak Hindu seperti Hikayat
berkembang
 Tulisan kedua yang muncul di
Seri Rama dan Hikayat
kepulauan Melayu ialah tulisan Pandawa Lima populer
Pallawa yang berasal dari India
Selatan ---budha
sekitar abad 13-14
BUKTI-BUKTI BERKEMBANGNYA SASTRA
TULIS PADA ZAMAN SRIWIJAYA
 epigrafi abad ke-7 dan 8,  Sriwijaya menempatkan raja
pada prasasti Talang Tuwo, mereka di Jawa Tengah, yaitu
Kedukan Bukit dan Tulang Wangsa Syeilendra, yang
Bawang. Huruf yang pada abad ke-8 membangun
digunakan ialah Pallawa candi Borobudur, Mendut
 Laporan pendeta musafir Cina dan Pawon di Muntilan,
abad ke-7 I Ching Magelang.
 Relief pada candi-candi di  kisah-kisah tentang Buddha
Jawa seperti Borobudur dan telah dikenal luas oleh
candi-candi Jawa Timur yang penduduk Melayu
sezaman dengan Sriwijaya,
 Voerhoeve (1981)
bahwa sastra Melayu
telah berkembang pesat
pada abad ke-7-13 M.
 Jones (1980) meragukan
bahwa sastra tulis
memang benar-benar
berkembang pada
zaman itu.
kendala bagi berkembangnya sastra
pada zaman Sriwijaya
 bahan tulis sangat sukar  berkenaan
didapatkan karena
berupa lempengan logam dengan bahasa
yang harus ditempa, batu dan kandungan
yang harus dihaluskan
dan digosok, lembaran
teks pada
kulit hewan (vellum), kulit peninggalan dari
kayu, lontar, bambu, zaman itu.
daluang dan kain
Braginsky :klasifikasi sastra Melayu Kuna
berdasarkan sistem genrenya
1. Kanon teks agama Buddha dalam 3. Karya-karya Lingkup Faedah
bahasa Sanskerta;
a.teks bahasa Sanskerta
2. Tafsir dan teks-teks penjelasan atas
kanon utama, yang dibagi lagi ke meliputi syair-syair
dalam dua bagian: keagamaan seperti pujian
A.pertama, teks tafsir, teks pelajaran, kepada dewa-dewa,
karang-karangan Buddhis yang sanjungan kepada raja-raja
ditulis oleh Karmavibhanga,
yang didewakan, teks hukum
Gandaviyuha, Lalitavistara,
Buddhacarita dan Jatakamala; dan agama;
B. kedua, teks tafsir dan kitab b.teks bahasa Melayu Kuna
pelajaran agama Buddha dalam mengenai hukum dan
bahasa Melayu Kuna;
sejarah
(4) Karya-karya Lingkup Pelipur Lara,
yang terdiri dari:
pertama, kisah-kisah binatang seperti
Pancatantra yang mengandung
unsur pengajaran;
b. kedua, kisah-kisah kepahlawanan
seperti Hikayat Tun Braim Bapa,
Hikayat Seri Rama, roman tentang
petualangan ajaib atau proto-
hikayat seperti Hikayat Marakarma,
Hikayat Langlang Buana, Hikayat
Parang Puting dan lain-lain.
Widescreen Pictures
Pictures can also be presented more dramatically in widescreen.

Anda mungkin juga menyukai