Anda di halaman 1dari 44

SUMBER HUKUM

AJARAN ISLAM
Dasar:
Al-Quran surat al-Nisa’ (4): 59:
‫ِمْن ُك ْم فَِإ ْن‬ ِ ِ ِ
‫ول َوأُويِل اأْل َْم ِر‬ ‫س‬ ‫الر‬ ‫ا‬ ‫و‬‫يع‬
َ ُ َّ ُ َ َ ُ ‫َط‬‫أ‬ ‫و‬ ‫ه‬َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫و‬‫يع‬ ‫َط‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫و‬ُ َ َ َ َّ‫يَاأَيُّ َه ا ال‬
‫ن‬ ‫ام‬ ‫ء‬ ‫ين‬ ‫ذ‬
‫بِاللَّ ِه َوالَْي ْوِم‬ ‫ون‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ؤ‬‫ت‬ ‫م‬‫ت‬ ‫ن‬ ‫ك‬ ‫ن‬ِ‫إ‬
َ ُ ْ ُ ْ ُْ ُ ْ ُ َّ َ ِ
‫ول‬ ‫س‬ ‫الر‬ ‫و‬ ِ
‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ِ
‫إ‬ ‫وه‬ ‫د‬ُّ ‫ر‬ ‫ف‬ ٍ
‫َتنَ َاز ْعتُ ْم يِف َش ْي َ ُ ُ ىَل‬
‫ء‬
.)59 :‫َح َس ُن تَأْ ِوياًل (النساء‬ ‫أ‬‫و‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫خ‬ ‫ك‬ ِ‫اآْل ِخ ِر َذل‬
ْ َ ٌَْ َ
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
.lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya
(QS: An-Nisaa Ayat: 59)
Dasar: Sunnah/Hadits
ِ ‫اب‬
، ‫اهلل‬ ِ َ‫ال فَِإ ْن مَل جَتِ ْد ىِف كِت‬ َ ‫ق‬
َ ، ِ ‫اب‬
‫اهلل‬ ِ َ‫ضى بِ ِكت‬ ِ ْ‫ال أَق‬َ ‫ق‬
َ ، ‫اء‬ ‫ض‬ ‫ق‬
َ ‫ك‬
َ َ‫ل‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ِ
‫إ‬ ‫ى‬ ِ ‫َكيف َت ْق‬
‫ض‬
ْ ْ ٌ َ َ َ َ ْ َ ْ
،‫َجتَ ِه ُد َرأْىِي َواَل آلُْو‬ ‫أ‬ ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ ، ِ ‫ال فَِإ ْن مَل جَتِ ْد ىِف س ن َِّة رس و ِل‬
‫اهلل‬ َ ‫ق‬
َ ، ِ ‫ال فَبِس ن َِّة رس و ِل‬
‫اهلل‬ َ َ‫ق‬
ْ ْ ُ َ ُ ْ ْ ُ َ ُ
ِ‫هلل الّ ِذي وفَّق رس ْو َل رسول‬ ِ ‫ال احلم ُِد‬ َ ‫ق‬
َ ‫و‬ ، ‫ه‬ ‫ر‬‫د‬ْ ‫ص‬ ‫م‬ َّ
‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ِ ‫اهلل صلَّى اهلل علَي‬
‫ه‬ ِ ‫فَضرب رسو ُل‬
ُْ َ ُْ َ َ َ ْ َْ َ َُ َ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ ََ
.)‫اهلل لِ َما يُْر ِضى اهللُ َو َر ُس ْولُهُ (رواه أمحد وأبو داود و الرتمذى‬ ِ
Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam ketika
mengutus Mu’adz ke Yaman bersabda : “Bagaimana engkau akan
menghukum apabila datang kepadamu satu perkara ?”. Ia (Mu’adz)
menjawab : “Saya akan menghukum dengan Kitabullah”. Sabda
beliau : “Bagaimana bila tidak terdapat di Kitabullah ?”. Ia
menjawab : “Saya akan menghukum dengan Sunnah Rasulullah”.
Beliau bersabda: “Bagaimana jika tidak terdapat dalam Sunnah
Rasulullah ?”. Ia menjawab : “Saya berijtihad dengan pikiran saya
dan tidak akan mundur…”.
SUMBER HUKUM AJARAN
ISLAM
1
AL-QUR’AN

AS-SUNNAH / HADITS

IJTIHAD
DEFINISI ALQURAN

Secara
Secaraetimologis:
etimologis:
Al-Quran
Al-Quran(Arab:
(Arab:al-Qur’an)
al-Qur’an)
berarti
berartibacaan.
bacaan.

Terminologis:
Terminologis:
Al-Quran
Al-Quranadalah
adalahkalamullah
kalamullahyang
yangditurunkan
diturunkan
kepada
kepadaNabi
NabiMuhammad
Muhammaddengan
denganperantaraan
perantaraanMalaikat
Malaikat
Jibril
Jibrildengan
denganmenggunakan
menggunakanbahasa
bahasaArab,
Arab,kepada
kepada
seluruh
seluruhumat
umatmanusia.
manusia.
HIKMAH AL-QURAN TURUN
BERANGSUR-ANGSUR

• Mudah dimengerti dan dilaksanakan.


• Mudah dihafal.
• Turunnya ayat sesuai dengan
peristiwa yang terjadi akan lebih
mengesankan dan mudah dihayati.
• Sebagai jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan para sahabat.
PEMBAGIAN AYAT-AYAT
AL-QURAN

Ayat-ayat Makkiyah
Ayat-ayat Makkiyah
dengan ciri-ciri:
ciri-ciri: Ayat-ayatMadaniyah
Ayat-ayat Madaniyah
dengan
denganciri-ciri:
dengan ciri-ciri:
a.Umumnya
a. Umumnyapendek- pendek-
pendek. a.Umumnya
a. Umumnyapanjang. panjang.
pendek. َّ 1‫ه‬1‫ ُّي َه‬1َ‫اَ ُّيا‬1َ‫ا‬11‫ي‬
b. Didahului
b. Didahuluikata kata b.Didahului
b. Didahuluikata kata‫ل ِيذ َي َْنْن‬11‫اا‬‫ل ِ َّذ‬11‫اا‬َ َ‫ا‬11‫ي‬
َ
‫اس‬ ‫لَّن‬11‫اا‬1‫ َه‬1‫ ُّي َه‬1َ‫اَ ُّيا‬1َ‫ا‬11‫ي‬
ُ ُ ‫ َّلن‬11‫اا‬
‫اس‬ َ‫ا‬11‫ي‬ ‫َم َُنم ْ ُنو ْاوا‬1‫ أ‬1‫أ‬
c.c. Berisi
Berisikeimanan, keimanan, c.c.Berisi
Berisisyariah,
syariah,baik baik
pahaladan danancaman, ancaman, yangterkait
yang terkaitdengan dengan
pahala
kisah-kisahumat umat ibadahatau
ibadah atau
kisah-kisah
terdahuludan danakhlak. akhlak. muamalah.
muamalah.
terdahulu
ISI AL-QURAN
1 Prinsip-prinsip aqidah – syariah –
akhlak.

2 Janji dan ancaman.

3 Sejarah nabi-nabi dan umat terdahulu.

4 Berita tentang zaman yang akan


datang.

5 Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.

6 Sunnatullah.
FUNGSI ALQURAN BAGI UMAT
MANUSIA

1 Mauidzah,hudan,rahmat,syifa’
( Yunus, 10 : 57 )

2 Mushaddiq dan muhaimin


(Al-Maidah, 5: 48 )

3 Hudan, bayyinat, dan furqan


(Al-Baqarah ,2: 185)

4 Tibyan, hudan, rahmat, dan busyra.


(Al-Nahl ,16: 89)
Bukti Kebenaran Al-Quran

• Surah Ar-Rahman Ayat 19-21 : [19] Ia biarkan air dua laut (yang
asin dan yang tawar) mengalir, sedang keduanya pula bertemu; [20]
Di antara keduanya ada penyekat yang memisahkannya, masing-
masing tidak melampaui sempadannya; [21] Maka yang mana satu di
antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
Fakta Penciptaan
Berpasang-pasangan
• Surat Yaasin ayat 36 menjelaskan, Allah menciptakan segala sesuatu secara
berpasang-pasang. Dalam ayat lain, Allah juga berfirman, “Dan segala sesuatu
Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran
Allah.” (QS Adz-Zaariyat: 49).
• Menurut ayat ini, Allah menciptakan yang berpasangan tidak hanya manusia,
melainkan segala sesuatu yang tumbuh dari bumi dan berbagai partikel yang
tidak terlihat mata.
• Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan penelitian yang
membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan. Penemuannya
dinamakan ‘Parite. Dia memperoleh Nobel di bidang fisika pada tahun 1933
karena penemuannya itu.
Wassalam
************************
DEFINISI HADIS
Secara
Secaraetimologis:
etimologis:
Sunnah
Sunnah : :jalan,
jalan,tradisi,
tradisi,UU,
UU,cara,
cara,dll.
dll.
Hadis
Hadis : :baru,
baru,dekat,
dekat,kabar,
kabar,dll.
dll.

Istilah
Istilahyang
yanghampir identik:Sunnah,
hampiridentik: Sunnah,hadis,
hadis,khabar,
khabar,
dan atsar.
dan atsar.

Terminologis:
Terminologis:
Segala
Segalasesuatu
sesuatuyang
yangberasal
berasal(dinukil)
(dinukil)dari
darinabi
nabi
Muhammad, baik berupa perkataan, perbuatan,
Muhammad, baik berupa perkataan, perbuatan,
maupun
maupunpenetapan
penetapanbeliau.
beliau.
PERBEDAAN ALQUR’AN, HADIS
DAN HADIS QUDSI
ALQUR’AN
ALQUR’AN HADIS
HADIS HADIS
HADISQUDSI
QUDSI

ISI DAN ISI DAN ISI DARI


REDAKSI DARI REDAKSI DARI ALLAH,
ALLAH NABI REDAKSI DARI
NABI
BAGIAN-BAGIAN SUNNAH

SANAD
MATAN
RAWI

Persambungan
Pembawa Isi atau
dengan Materi Yang me-
Penerima riwayatkan
Hadis
Hadis Hadis atau
Sanad terakhir
‫‪Contoh :‬‬

‫•‬ ‫الى َع ْن ُه َقا َل‬ ‫ض َي هللا ُ َت َع َ‬ ‫‪:‬عنْ َعلِ ٍّي َر ِ‬ ‫َ‬


‫•‬ ‫صلَّي هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َع ِن ال ُم ْت َع ِة َعا َم َخ ْي َب ِر‬ ‫َن َهى َرس ُْو ُل ِ‬
‫هللا َ‬
‫•‬ ‫‪.‬ر َوا‪1‬ه‪ْ ُ1‬ا‪11‬لب َُخا ِر‪1‬ى َو مُسْ لِم ٌ‪- 1‬‬ ‫َ‬
MACAM-MACAM SUNNAH

• Bentuk: Qauliyah (perkataan), Fi’liyah


(perbuatan), dan Taqririyah (penetapan).
• Jumlah perawi: Mutawatir, Masyhur, dan
ahad.
• Kualitas: Shahih, Hasan, Dla’if, dan Maudlu’
(palsu).
• Diterima/tidaknya: Maqbul dan Mardud.
• Orang yang berperan: Marfu’, Mauquf, dan
Maqthu’.
• Pembagian lain: Mu’an’an, Munqathi’, dll.
Klasifikasi Sunnah

BENTUK FI’LIYAH, QAULIYAH, TAQRIRIYAH

Jumlah Mutawatir, Masyhur, Ahad


Perawi

Kualitas Shahih, Hasan, Dhoif, Maudlu


Sanad
5
Fungsi Sunnah Terhadap Tahkim.meneta
Alquran 2 pkan hukum
baru,cont: HR
Muslim menetapkan
haram makan
Tasrih, binatang buas
1 Penjelas atau bertaring dan
burung bercakar
memerinci, 3 kuat.
Ta’qid, Cont: Perintah
menguatkan, salat (An- Taqyid,
4
Cont: Tentang Nisa: 103) Membatasi
hukum haram Tahsis,
kemutlakan
sekutukan Mengkhususk
Cont :
Allah an, memberi
Diperjelas dalam HR Batasan
(Luqman:13) Bukhari pengecualian
wasiat
Cont: Haram
Dikuatkan oleh HR makan bangkai
Bukhari Muslim (Al-Maidah:3)
Dibatasi oleh HR
Bukhari Muslim
Sebesar 1/3nya. HR Ibnu Majah, kec
Bangkai ikan dan
belalang
Contoh

‫يم‬‫ظ‬ِ ‫الشر َك لَظُْلم ع‬


ِّ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬ ِ َّ‫ال لُْقما ُن البنِ ِه وهو يعِظُه يا ب ال تُ ْش ِر ْك بِالل‬
‫ه‬ َ َ‫ق‬ ‫ذ‬
ْ ِ‫• وإ‬
ٌ ٌ َ ْ َّ ‫يَن‬ُ َ ُ َ ُ
َ َ ْ َ َ
– ١٣(
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi“ •
pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah,
”.sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar
• Diperkuat oleh Hadist:
Dari Anas RA., dia menyambungkan sanadnya kepada Nabi SAW., beliau bersabda,
“Sesungguhnya Allah berfirman kepada seorang penduduk neraka yang paling
ringan siksaannya, ‘Seandainya kamu memiliki sesuatu dari kekayaan bumi, apakah
kamu akan menggunakannya untuk menebus dirimu?’ Orang itu menjawab, ‘Ya’. Lalu
Allah berfirman, ‘Sungguh aku dahulu meminta darimu sesuatu yang lebih ringan
dari itu, tepatnya saat kamu berada di dalam perut ibumu, yaitu agar kamu tidak
menyekutukan Aku, namun kamu enggan dan tetap berbuat syirik’.” (HR. Bukhari,
3334)
Wassalam
3. IJTIHAD
Definisi:
• Etimologis: bersungguh-sungguh
– َ ‫جتَهَد‬
ْ ِ‫ا‬
ٌ ‫جتِهَاد‬
ْ ِ ‫جتَهِد ُ – ا‬
ْ َ ‫َي‬

• Terminologis: mencurahkan segenap


kemampuan berfikir untuk mengeluarkan
hukum syar’iy yang praktis (‘amaliy) dari dalil-
dalil al-Quran dan Sunnah.

• Mujtahid: orang yang melakukan ijtihad.


DASAR PENGGUNAAN IJTIHAD

• Al-Quran: Surat al-Nisa’ (4): 59.

• Sunnah: hadis tentang diutusnya Muadz


menjadi hakim di Yaman.

• Logika: nash-nash al-Quran dan Sunnah


terbatas, sedang peristiwa manusia tidak
terbatas.
OBJEK/MEDAN IJTIHAD

• Masalah yang ditunjuk oleh nash yang


zhanniy, bukan yang qath’iy.
• Masalah baru yang hukumnya belum
dijelaskan oleh nash.
• Masalah baru yang hukumnya belum
diijma’kan (disepakati).
• Hukum yang ‘illatnya (alasan hukumnya)
diketahui.
SYARAT-SYARAT MUJTAHID

• Menguasai dalil-dalil hukum dari al-Quran dan


Sunnah.
• Menguasai bahasa Arab dengan ilmu-ilmunya.
• Mengetahui masalah-masalah yang sudah
diijma’kan.
• Menguasai ilmu ushul fikih/metodologi hukum
Islam.
• Mengetahui maqashidusy syari’ah (maksud-
maksud ditetapkannya hukum Islam).
• Mengetahui asbabun nuzul dan asbabul wurud.
• Mengetahui IPTEK.
METODE/CARA BERIJTIHAD
• Ijma’
• Qiyas
• Istihsan
• Istishlah
• Istishhab
• ‘Urf
• Syar’u Man Qablana
• Saddudz Dzri’ah
• Madzhab Shahabi
Ijma’
Definisi:
Kesepakatan ulama tentang suatu hukum
sepeninggal Nabi Muhammad Saw.

Ijma’ ada dua:


1. Ijma’ sharih: jelas pendapatnya/
mempraktikkannya.
2. Ijma’ sukuti: tidak jelas pendapatnya/diam.
Contoh ijma’: kesepakatan para sahabat
untuk mengangkat Abu Bakar menjadi
Khalifah sepeninggal Nabi Saw. dan
kodifikasi al-Quran
Qiyas (analogi):

Definisi:
Menyamakan hukum suatu masalah yang
belum ada nashnya dengan hukum suatu
masalah yang sudah ada nashnya, karena
adanya persamaan ‘illat.

‘Illat: suatu sifat yang menjadi dasar untuk


menetapkan hukum.
Rukun dan Macam Qiyas:
Rukun Qiyas:
1. Ashal (pokok)
2. Far’u (cabang)
3. Hukum ashal
4. ‘Illat
5. Hukum cabang
Macam-macam Qiyas:
1. Qiyas aula
2. Qiyas musawi
3. Qiyas syibh
4. Qiyas dalalah
Istihsan

Definisi:
Meninggalkan qiyas jali / nyata (kulli /
umum) untuk menjalankan qiyas yang
khafi/tidak nyata (istisna’ /
pengecualian) karena adanya dalil
yang menurut logika
membenarkannya.
Mashlahah Mursalah (Istishlah)
Definisi:
Menetapkan hukum berdasarkan
kemaslahatan.

Contoh:
Seperti: mengadakan LP, uang, ijazah, surat
nikah, dll.

Istishlah banyak digunakan oleh golongan


Malikiyah.
Istishhab
Definisi:
Menetapkan hukum menurut keadaan yang
terjadi sebelumnya sampai ada dalil yang
merubahnya

Contoh:
Seorang perempuan yang ditinggal suaminya
pergi dan tidak ada kabar tentang suaminya
tersebut tetap sebagai isteri yang sah.

Istishhab banyak digunakan oleh golongan


Syafi’iyah.
‘Urf (adat)
Definisi:
Kebiasaan yang baik, berupa perkataan atau
perbuatan.

‘Urf ada dua macam:


1. ‘Urf shahih, contohnya peringatan maulud
Nabi Muhammad Saw., Isra’ Mi’raj, dll.
2. ‘Urf yang fasid (rusak), contohnya
kebiasaan mabuk, labuhan, dll.
Syar’u man qablana

Definisi:
Syariat ummat sebelum Nabi
Muhammad Saw.

Prinsipnya boleh selama ada penjelasan


al-Quran (nash.)
Saddudz Dzari’ah

Definisi:
Mencegah sesuatu yang menjadi
perantara kerusakan.

Contoh:
Dilarang belajar main kartu karena
mengarah ke perjudian, dll.
Madzhab Shahabi

Definisi:
Hukum yang ditetapkan oleh sahabat
Nabi Muhammad Saw.
SEKIAN

DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai