Anda di halaman 1dari 7

DISKUSI 1A

KELOMPOK B
Skenario

 Pasien perempuan usia 26 tahun dating ke RSGM dengan


keluhan lidah perih sejak 1 bulan. Pasien bekerja sebagai
karyawan swasta bidang keungan. Keluhan lain : Pasien sering
sakit maag hingga muntah dan sering pingsan. Ekstra oral
ditemukan. Konjungtiva pucat. Intraoral ditemukan lidah tidak
berpapil dan eritema seperti pada gambar. Jenis makanan yang
sering dikonsumsi : Mie instan, kentang goreng, minuman
bersoda. Jenis makanan yang tidak disukai antara lain : Ikan,
ayam, sapi, susu, keju/yogurt, telur
DIAGNOSIS SEMENTARA LESI ORAL PADA
KASUS

 Diagnosis sementara lesi oral pada kasus di atas adalah Atrophic


Glossitis. Karakteristik dari Atrophic Glossitis adalah lidah licin,
mengkilat, kemerahan, karena adanya atrofi dari papila filiform
dan fungiform, adanya sensasi perih seperti terbakar(burning)
karena  lidah yang sensitif dan gangguan pengecapan. 
Diagnosis Sementara Kondisi
Sistemik Pada Kasus

 Diagnosis sementaranya adalah Anemia Pernisiosa, yang


merupakan bentuk umum anemia defisiensi vitamin B12
yang disebabkan oleh autoantibodies terhadap IF dan/atau
sel parietal dan bersifat genetik.
 Dapat dikatakan anemia pernisiosa juga karena diagnosis
dari lesi oral yaitu hunter’s glossitis
 Defisiensi vitamin B12 dapat disimpulkan dari jenis makanan
yang disukai dan tidak disukai oleh pasien. Pasien tidak suka
mengonsumsi ikan, ayam, sapi, susu, keju, yogurt, dan telur.
Alasan Diagnosis

 Keluhan lidah perih sejak 1 bulan


 Pasien mengalami maag hingga muntah dan sering pingsan
 Jenis makanan yang tidak disukai oleh pasien antara lain: ikan, ayam,
sapi, susu, keju/yoghurt, dan telur yang sebenarnya pasien
membutuhkannya agar tidak mengalami defisiensi B12
 Pemeriksaan ekstra oral ditemukan konjungtiva yang pucat
 Pemeriksaan intra oral ditemukan lidah tidak berpapil yang
menyebabkan lidah menjadi licin dan eritema
 Pada pemeriksaan darah lengkap: Hb, MCV > N, MCH > N, MCHC >
N
Rujukan untuk kasus

Pada kasus ini, pasien perlu untuk dirujuk kepada dokter spesialis hematologi (internist).
Rujukan ini dilakukan karena pasien memiliki penyakit sistemik anemia pernisiosa agar
dapat dilakukan terapi hematinic, transfusi darah, dsb.
 Surat referral diperlukan apabila:
 Dokter gigi minim pelatihan / pengalaman
 Kasus / perawatan terlalu kompleks
 Peralatan dokter gigi tidak memadai
 Cenderung berbagi tanggung jawab
 Dipengaruhi penyakit sistemik
 Tidak cukup waktu
 Permintaan sendiri oleh pasien
Surat rujukan

Anda mungkin juga menyukai