Anda di halaman 1dari 28

RADIASI NON

PENGION
Kelompok 1-3D4A
 
Ananda Putri Andrina P23133117005
Arina Da Selva P23133117007
Bunga Dewi Arum Sari P23133117008
Christian Anggakusuma Rahman P23133117009
Fikahanifah Purwakusumaningrum P23133117013
Muhammad Ivan Erlangga P23133117025
Ria Shania P23133117031
Topik Bahasan

Jenis Radiasi Non Pengion Sumber Radiasi Non


Radiasi Non Pengion Pengion

Resiko kesehatan Monitoring Radiasi Pengendalian


Radiasi Non Pengion
Radiasi

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam
bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton)
dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di
sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat
pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain.
Radiasi non-pengion
Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan
ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non-pengion adalah gelombang
radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan
ultraviolet. Radiasi non ionisasi adalah radiasi dengan energi yang cukup
untuk mengeluarkan elektron atau molekul tetapi energi tersebut tidak
cukup untuk membentuk /membuat formasi ion baru (Handley,1997).

Radiasi non pengion dapat didefinisikan sebagai penyebaran atau emisi energi yang bila
melalui suatu media dan terjadi proses penyerapan, berkas energi radiasi tersebut tidak
akn mampu menginduksi terjadinya proses ionisasi dalam media tersebut. Istilah radiasi
non pengion secara fisika mengacu pada radiasi elektromagnetik dengan energi lebih
kecil dari 10 e V. Seperti namanya, radiasi non pengion tidak mengionisasi (memecah
ion-ion) atom, sehingga dampaknya pun tidak terlalu luas. Radiasi non pengion biasanya
memiliki memiliki energi yang hanya bisa mengubah struktur atom, tanpa
mengionisasinya.
Radiasi non-pengion
Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan
ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non-pengion adalah gelombang
radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan
ultraviolet. Radiasi non ionisasi adalah radiasi dengan energi yang cukup
untuk mengeluarkan elektron atau molekul tetapi energi tersebut tidak
cukup untuk membentuk /membuat formasi ion baru (Handley,1997).

Radiasi non pengion dapat didefinisikan sebagai penyebaran atau emisi energi yang bila
melalui suatu media dan terjadi proses penyerapan, berkas energi radiasi tersebut tidak
akan mampu menginduksi terjadinya proses ionisasi dalam media tersebut. Istilah radiasi
non pengion secara fisika mengacu pada radiasi elektromagnetik dengan energi lebih
kecil dari 10 e V. Seperti namanya, radiasi non pengion tidak mengionisasi (memecah
ion-ion) atom, sehingga dampaknya pun tidak terlalu luas. Radiasi non pengion biasanya
memiliki memiliki energi yang hanya bisa mengubah struktur atom, tanpa
mengionisasinya.
Jenis Radiasi Non Pengion
Jenis Radiasi non-pengion

Jenis- jenis radiasi yang termasuk dari radiasi non-ionizing adalah radiasi
sinar ultra ungu (Ultra violet ), radiasi sinar infra merah, dan radiasi sinar
laser. Ketiga radiasi tersebut merupakan radiasi gelombang mikro (micro
wave).

Jadi radiasi non-ionizing sama dengan radiasi gelombang mikro. Istilah


gelombang mikro digunakan untuk spektrum gelombang mikro dengan interval
panjang gelombang antara 0,3 sampai dengan 3000 centimeter. Gelombang
mikro dengan panjang gelombang tersebut biasanyadigunakan dalam peralatan
medis, peralatan industri dan juga untuk kepentingan ilmiah.
Sumber Radiasi Non
Pengion
Sumber Radiasi NON Pengion

• Siklus dan Daur BiogeokimiaRadiasi Gelombang Mikro (Microwave) Dihasilkan dari perlambatan elektron pada
medan listrik, kegunaannya untuk gelombang radio, televisi, radar dan alat-alat industri.
• Radiasi Sinar Ultra VioletSinar UV mempunyai panjang gelombang antara 240 nm – 320 nm. Sumber : sinar
matahari, kegiatan pengelasan, lampu pijar, pekerjaan laser.Radiasi Sinar Infra MerahDihasilkan oleh benda pijar
seperti dapur atau tanur atau bahan pijar lain
• Radiasi Sinar Laser
Sinar laser adalah emisi energi tinggi yang dihasilkan dari kegiatan pengelasan, pemotongan, pelapisan, pembuatan
mesin mikro dan operasi kedokteran. Bahan yg digunakan agar menghasilkan sinar laser:bahan laser gas,laser kristal
padat dan laser semi konduktor.
Resiko kesehatan
Resiko kesehatan
Efek biologik radiasi non pengion akan dibedakan atas efek akibat radiasi optik yang meliputi radiasi ultraviolet (100 –
400 nm), radiasi tampak/cahaya (400 – 770 nm) dan radiasi infra merah ( 770 nm - 1 mm) dan efek medan
radiofrekuensi elektromagnetik yang meliputi gelombang mikro (1 mm – 30 cm), gelombang frekuensi tinggi (30 cm –
100 km) dan gelombang frekuensi rendah ( > 100 km).
Resiko kesehatan
Radiasi optik
Berdasarkan panjang gelombang, radiasi UV dibagi atas UV-C (100 - 280 nm), UV-B (280 - 315 nm) dan
UV-A (315 - 400 nm), sedangkan radiasi infra merah dibagi atas IR-A (770 nm -1,4µm), IR-B (1,4 – 3 µm)
dan IR-C (3 µm – 1 mm).

Efek radiasi optik pada kulit


Mekanisme yang dominan dari efek pajanan radiasi pada kulit adalah reaksifotokimia. Efek
dari pajanan kronik radiasi UVlebih serius dari pada pajanan akut. Pajanan kronik pada kulit
menyebabkan perubahan yangsangat bervariasi dalam struktur dan komposisi kulit, yang
mengarah pada hilangnya sifat elastisitas (elastosis), dilasi pembuluh darah, dan penebalan
kulit (keratosis). Efek kronik yangpaling penting adalah risiko kanker kulit khusus.
Resiko kesehatan
Radiasi optik
Efek radiasi optik pada mata
Paling tidak terdapat 3 jenis kerusakan akibat pajanan radiasi UV pada mata,
yaitu:

1. Photokeratoconjunctivitis/welder’s 2. Pterygium atau penebalan


flash/ snow blindness conjuctiva sebagai hasil dari
yaitu reaksi peradangan akut pada pertumbuhan jaringan lemak
kornea dan conjunctiva mata sebagai diatas kornea, sedangkan droplet
akibat pajanan radiasi pada panjang keratopathy adalahdegenerasi
gelombang 200 – 400 nm (UV-C, UV-B lapisan ikat/fibrous pada kornea
dan UV-A). dengan droplet-shaped deposit.
Resiko kesehatan
Radiasi optik
Efek radiasi optik pada mata

3. Kataraktogenesis atau
proses pembentukan katarak.
Telah diduga radiasi UV pada
panjang gelombang 290 – 320
nm menyebabkan katarak
Resiko kesehatan
Radiasi Radiofrekuensi

a. Gelombang mikro
Efek kesehatan pada umumnya sebagai akibat dari panas
yang timbul pada saat terjadi interaksi antara energi
gelombang mikro dengan materi biologik. Efek biologik
yang terjadi karena pemanasan disebut efek termal dan
yang terjadi bukan karena proses pemanasan disebut efek
non termal. Efek yang berbahaya akibat pajanan
microwave adalah efek termal atau hipertermia yang
terutama merusak mata dan testis. Kedua jaringan relatif
sangat sensitf terhadap kenaikan suhu jaringan.
Resiko kesehatan
Radiasi Radiofrekuensi

b. Gelombang radiofrekuensi

Radiasi RF tidak bisa mengionisasi molekul pada jaringan


secara biologi karena kuantum energinya hanya 4 meV
pada 1 THz, sementara itu energi minimal untuk
mengionisasi molekul tersebut sekitar 12 eV. Berdasarkan
informasi dan pemahaman sekarang, radiasi RF tidak bisa
menyebabkan mutasi contohnya kanker. Meskipun begitu
radiasi RF dapat memiliki resiko yang disebut dengan
resiko termal (Räisänen dan Lehto. 2003, hal. 363).
Monitoring Radiasi
Monitoring radiasi adalah pemantauan radiasi yang melibatkan pengukuran dosis radiasi
atau pencemaran radionuklida untuk alasan yang berkaitan dengan penilaian atau control
dari paparan radiasi atau zat radioaktif dan interpretasi hasil.

Pengukuran dosis radiasi terbagi menjadi


dua kategori, yaitu:

Alat Ukur Alat Ukur


Pasif Aktif
Alat Ukur
Pasif Alat Ukur
Aktif
hasil pengukurannya tidak dapat dibaca
langsung melainkan harus melalui
hasil pengukurannya dapat
proses terlebih dahulu. Contoh: Film
dibaca langsung Contoh: survey
badge,  TLD badge.
meter, dosimeter saku.

Pemonitor
Pemonitor Perorangan. Lingkungan
Pada prinsipnya  jumlah radiasi yang adanya proses ionisasi, eksistasi dan
diterima oleh alat tersebut identik dengan sintilasi di detektor dan hasil
jumlah radiasi yang diterima oleh tubuh proses  tersebut dirubah menjadi
manusia. pulsa-pulsa listrik yang diteruskan ke
alat baca (elektronik).
Tabel Efek Radiasi Yang Dipergunakan Dalam
Mendeteksi dan Mengukur Radiasi
   
EFEK TIPE INSTRUMEN DETEKTOR

     
Elektris 1. Bilik Ionisasi 1. Gas.
  2.Penghitung Proporsional 2. Gas
  3. Penghitung Geiger 3. Gas
  4. Solid State 4. Semikonduktor
     
Kimiawi 1. Film 1. Emulsi Fotografi
  2. Dosimeter Kimiawi 2. Padat atau Cair.
     
Cahaya 1. Penghitung Skintilasi 1. Kristal atau cair
  2. Penghitung Cerenkov 2. Kristal atau cair
     
Thermoluminescence Thermoluminescence Kristal
  Dosimeter.  
     
Panas Kalorimeter Padat atau cair
Pemantauan radiasi lingkungan ini bertujuan untuk mendeteksi paparan radiasi yang
dipancarkan dari scmua aktivitas lingkungan serta menjamin bahwa tidak ada
pelepasan zat radioaktif.Pemantauan radiasi lingkungan mencakup dua kegiatan
utama, yaitu pemantauan daerah kerja dan pemantauan kawasan.Jenis pemantauan
daerah kerja disesuaikan dengan jenis sumber yang digunakan dan kegiatan di tempat
tersebut

Pada daerah kerja yang hanya menggunakan sumber tertutup cukup yang dilakukan
pemantauan radiasi saja, sedangkan pada daerah kerja yang menggunakan sumber
terbuka dilakukan pemantauan radiasi dan pemantauan kontaminasi Pemantauan ini

Monitoring/pemant
dapat dilakukan secara langsung melalui pengambilan sampel-sampel lingkungan
seperti tanah, rumput, hasil bumi, air tanah, udara, dan sebagainya.

auan
Jenis pemantauan
Pemantauan Rutin Pemantauan Khusus
dilakukan pada kondisi operasi normal untuk
memastikan bahwa tempat kerja maupun kondisi abnormal termasuk terjadinya
lingkungan cukup aman.Dengan pemantauan suatu kecelakaan
rutin diperoleh kepastian bahwa kondisi tempat
kerja terjamin keselamatannya. Pemantauan ini bertujuan untuk memberi
informasi secara rinci mengenai suatu
Pemantauan Operasional
kejadian dan dapat dipakai sebagai bahan
dilakukan pada saat akan memulai pekerjaan untuk menyusun program kerja dalam
dan pada saat melakukan kegiatan-kegiatan menanggulangi kejadian tersebut.
tertentu yang memerlukan perhatian khusus.

bertujuan untuk memberikan informasi


dasar dalam pelaksanaan kerja maupun
pemilihan metode terbaik untuk melindungi
pekerja dari penerimaan dosis radiasi,
seperti laju dosis suatu sumber untuk
menentukan jarak yang aman dalam
menangani sumber
Pengendalian
pengendalian
Pengendalian radiasi dapat dilakukan secara teknik berupa pembatas fisik yang diteraapkan atau
diintegrasikan dalam tekni proteksi radiasi elektromagnetik, adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan sistem interlocks.


2. Pemakaian shielding tetap dalam desain fasilitas dan peralatan
3. Penggunaan remote manipulators.
4. Penggunaan preset timer dalam peralatan radiografi untuk mengendalikan waktu pajanan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8405580/MONIT
ORING_RADIASI
https://www.academia.edu/10271566/RADIA
SI_IONIZING_DAN_NON_IONIZING
https://www.academia.edu/20014003/radiasi
_lingkungan
https://www.murid.co.id/jenis-radiasi/
THANK YOU.
This is a sample text. Insert your desired text here.
Insert your desired text here.

Anda mungkin juga menyukai