Anda di halaman 1dari 27

INTERNAL ANATOMY OF STEM

KELOMPOK 3
LINTANG YODHY (1710421020)
IRNIFAH RAFIKA (1710421022)
SAIDINA BIMA (1710421026)
NADIA KHAIRATI (1710421028)
YUNI ZAHARA (1710421030)
FORMAT TUGAS
KELOMPOK : 3A
WAKTU DISKUSI 8 - 9 APRIL 2018

TEMPAT BUSSINESS CENTER UNAND

NAMA / NO BP KONTRIBUSI MATERI PERAN DALAM KELOMPOK

1. LINTANG YODHY Jaringan batang secara umum, Membuat dan mengedit PPT,
(1710421020) korteks, dan stele (silinder pusat) mencari materi
2. IRNIFAH RAFIKA (1710421022) Jaringan epidermis batang Mencari materi

3. SAIDINA BIMA (1710421026) pertumbuhan sekunder, empulur, Mencari materi


berkas pembuluh
4. NADIA KHAIRATI (1710421028) - -

5. YUNI ZAHARA (1710421030) Anatomi batang monokotil dan Mencari materi


dikotil, jaringan pengangkut
JARINGAN BATANG
• Batang merupakan bagian
tubuh tumbuhan yang amat
penting. Mengingat batang
merupakan tempat serta
kedudukan batang bagi tubuh
tumbuhan, batang dapat
disamakan dengan sumbu
tubuh tumbuhan
• Jaringan batang umumnya
terdiri atas jaringan epidermis,
korteks, stele, dan empulur.
JARINGAN EPIDERMIS BATANG
Ciri-ciri:
• Terdiri dari satu lapis sel
• Sel penyusun berupa sel hidup
• Susunan sel rapat dan tidak ada
rongga antar sel
• Dinding sel mengalami penebalan
sekunder
• Memiliki lapisan kutikula pada sel
terluar
Fungsi jaringan epidermis adalah
untuk melindungi jaringan-jaringan
yang ada di bawahnya
DERIVAT EPIDERMIS PADA BATANG
• Derivat epidermis pada batang meliputi periderm,
lentisel, sel silika dan cork cells pada epidermis
Gramineae
PERIDERM
• Berfungsi menggantikan
epidermis apabila epidermis
rusak, mengelupas, ataupun
mengalami kematian
• Terbagi menjadi 3, yaitu
phellogen (kambium gabus),
phellem, dan phelloderm
• Biasanya terdapat pada
batang Dicotyledonae dan
Gymnospermae
LENTISEL
• Merupakan celah-celah
pada lapisan gabus
• Berfungsi dalam
melangsungkan hubungan
antara bagian-bagian
tumbuhan dengan udara
luar (pertukaran gas dan
pengeluaran air)
SEL SILIKA DAN SEL GABUS
• Terdapat diantara sel
epidermis
• Sel silika mengandung badan
badan silika, sedangkan sel
gabus mengandung suberin
• Fungsi sel ini adalah untuk
memperkuat batang dengan
memperkeras batang, serta
untuk melindungi jaringan lain
agar tidak kehilangan air
KORTEKS
• Tersusun oleh jaringan
parenkim.
• Pada batang tertentu
sering ditemukan adanya
deretan kolenkim atau
sklerenkim. Ada pula yang
mengandung tepung atau
zat yang lainnya dalam
bentuk kelenjar.
STELE (SILINDER PUSAT)
• Stele adalah bagian sentral dari akar atau batang yang berisi
jaringan yang berasal dari prokambium.
• Berdasarkan ada tidaknya jendela daun dan pola penyebaran
berkas pengangkutnya, stele dibagi menjadi dua, yaitu protostele
dan siphonostele
PROTOSTELE
• terdiri dari untai silinder dari
xilem, dikelilingi oleh wilayah
floem
• Sekitar jaringan vaskular
mungkin ada telah menjadi
endodermis yang mengatur
aliran air masuk dan keluar
dari sistem vaskular
• Terbagi lagi atas 3, yaitu
haplostele, actinostele, dan
plectostele
SIPHONOSTELE
• memiliki wilayah jaringan dasar
yang disebut empulur internal untuk
xilem.
• Untai vascular terdiri dari silinder
sekitar empulur ini
• Siphonosteles sering memiliki
gangguan dalam untai vaskular di
mana daun (biasanya megaphylls)
berasal (disebut kesenjangan daun)
• Terbagi atas 3, yaitu solenostele,
dictyostele, dan eustele
JARINGAN PENGANGKUT
• Terdiri atas xylem dan floem
• Umumnya hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi
• Terbentuk dari sel-sel yang letaknya membentang
menurut arah pengangkutan
XYLEM
• Tersusun atas sel-sel mati
• Unsur-unsur xylem meliputi
unsur trakeal (sel trakheid dan
serat-serat), serat xylem (serat
tracheid dan serat libriform),
serta parenkim xylem
• Fungsi xylem adalah sebagai
pengangkut air dan mineral
dari tanah menuju daun
FLOEM
• Unsur-unsur floem meliputi
shieve cells, companion cells,
sel albumen, parenkim floem,
dan serat-serat floem
• Tersusun atas sel-sel yang
masih hidup
• Fungsi floem yaitu untuk
mengangkut dan
mengedarkan zat hasil
fotosintesis dari daun ke
bagian-bagian lain
BERKAS PEMBULUH
• Terdiri atas xylem dan floem.
• Pada golongan Dicotyledonae dan Gymnospermae
memiliki kambium
• Terdiri dari beberapa tipe, yaitu konsentris, kolateral, dan
radial.
BERKAS PEMBULUH KOLATERAL
• Merupakan berkas pengangkut
dimana letak xylem berdampingan
dengan floem (floem disebelah luar
xylem)
• Terbagi 3, yaitu kolateral terbuka
(terdapat kambium sebagai jaringan
penghubung xylem dan floem),
kolateral tertutup (tidak memiliki
kambium, digantikan oleh jaringan
parenkim dan diselubungi oleh
seludang sklerenkim), dan juga
bikolateral
BERKAS PEMBULUH KONSENTRIS
• Merupakan berkas
pengangkut dimana salah satu
unsur jaringan pengangkut
terletak ditengah-tengah dan
dikelilingi unsur pengangkut
lainnya
• Terbagi 2, yaitu konsentris
amphikribral (xylem dikelilingi
strand floem) dan konsentris
amphivasal (floem dikelilingi
strand xylem)
BERKAS PEMBULUH RADIAL
• Merupakan berkas pengangkut
yang letak floem dan xylemnya
bergantian menurut susunan jari-
jari lingkaran
• Floem dan xylemnya berada
didalam silinder pusat
• Silinder pusat tersebut merupakan
tempat letak xylem dan floem yang
memiliki susunan tersendiri
• Terdapat kambium yang berada
diantara xylem dan floem
EMPULUR
• Merupakan jaringan yang letaknya di bagian terdalam dari batang
tumbuhan berpembuluh.
• Empulur tersusun dari sel parenkim yang lembut yang
menyimpan dan mengangkut nutrisi ke seluruh aagian tumbuhan.
• Pada tumbuhan dikotil, empulur terletak di tengah batang (stele)
di kelilingi oleh pembuluh xylem. Pada tumbuhan monokotil,
empulur meluas hingga akar dan batang bunga dan di apit oleh
pembuluh xylem dan floem secara berselang-seling.
• Jaringan empulur mempunyai bagian yang aktif, yang terletak di
bagian luar yang di sebut perimedular.
ANATOMI BATANG DIKOTIL
• Pada batang dikotil muda terdapat tiga daerah yaitu epidermis, korteks dan
stele
• Epidermis terdiri dari selapis sel dan merupakan bagian terluar batang,
terdapat stoma dan beragam tipe trikoma
• Daerah di sebelah dalam epidermis adalah korteks, dan pada bagian dalam
korteks dibatasi oleh perisikel
• Korteks terbagi menjadi dua daerah yaiatu daerah kolenkim (di bawah
epidermis) dan daerah parenkim (di bawah kolenkim)
• Stele terdiri atas perisikel, berkas vaskuler dan empulur
• Berkas vaskuler tersusun melingkar yang terdiri atas xilem, kambium dan
floem
• Pada bagian tengah batang dikotil tersusun atas jaringan parenkim yang
memiliki ruang antar sel dan disebut empulur.
ANATOMI BATANG DIKOTIL
ANATOMI BATANG MONOKOTIL
• Terdiri atas epidermis, korteks dan stele
• Korteks bisa berkembang baik atau tidak nyata
• Berkas vaskuler tersebar, termasuk juga pada empulur
sehingga tidak ada batas yang jelas antara korteks dan
empulur
• Berkas vaskuler monokitil tidak memiliki kambium,
sehingga tidak mengalami penebalan sekunder
• Masing-masing berkas vaskuler diselubungi selubung
berkas pengangkut yang tersusun dari jaringan
sklerenkim
ANATOMI BATANG MONOKOTIL
PERTUMBUHAN SEKUNDER
• Terjadi akibat aktivitas kambium
• Jaringan yang terbentuk pada pertumbuhan sekunder disebut
jaringan sekunder
• Terbagi menjadi dua, yaitu tipe jaringan vaskuler sebagai hasil
perkembangan kambium vaskuler, dan jaringan gabus dan
feloderma sebagai hasil perkembangan felogen( kambium gabus)
• Jari-jari empulur berkembang secara radial seperti sebuah pita
pada xilem sekunder. Jari-jari empulur berkembang dari kambium
jari-jari empulur.
• Kambium ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke arah
luar membentuk floem sekunder. Sementara kambium gabus
menghasilkan feloderma dan jaringan gabus ke arah luar.
PERTUMBUHAN SEKUNDER
Xilem sekunder pada batang
perennial umumnya tersusun
atas lapisan-lapisan konsentris,
yang masing-masing
menunjukkan musim. Lapisan-
lapisan melingkar seperti cincin
disebut lingkaran tahun. Lebar
lingkaran tahun beragam
tergantung laju pertumbuhan
suatu pohon.
DAFTAR PUSTAKA
• Kimball JW. 1992. Biologi. Jakarta. Erlangga.
• Mahardika MA. 2009. Jaringan pada Tumbuhan.
Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.
• Nugroho, H dan Purnomo. 2006. Struktur dan
Perkembangan Tumbuhan. Jakarta. Penebar Swadaya
• Sutrian, Y. 2011. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan.
Jakarta. Rineka Cipta.
• Tjitrosoepomo, G. 1990. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai