Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM DAN UPAYA

PEMERINTAH UNTUK
MENCEGAH PENYEBARAN
VIRUS CORONA

KELOMPOK 11
PENGERTIAN VIRUS CORONA (COVID-19)

Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala
ringan sampai berat. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan oleh WHO sebagai pandemic dan
Indonesia telah menyatakan COVID-19 sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit yang
wajib dilakukan upaya penanggulangan sehingga tidak terjadi peningkatan kasus
GEJALA COVID-19

Deman, rasa
lelah dan
batuk kering
rasa nyeri
atau sakit
tenggorokan
dan diare
Desulitan
bernapas
PROGRAM DAN UPAYA PEMRINTAH DALAM
MENCEGAH PENULARAN INFEKSI VIRUS
CORONA
WHO
0
1 Keputusan Kepala Badan Nasional

0 Penanggulangan Bencana Tentang


Perpanjangan Status Keadaan

2 Tertentu Darurat Bencana Wabah


Penyakit Akibat Virus Corona Di
Keputusan Menteri
Indonesia Nomor 13 A Tahun 2020
Kesehatan Tentang Jejaring
Laboratorium Pemeriksaan
0
Coronavirus Disease 2019
(Covid-19)
3
Surat edaran kemenkes
se
0 Upaya Pencegahan 0 hk.02.01/menkes/202/202

4 6
Penyebaran Coronavirus 0 tentang protokol isolasi
Disease (Covid-19) Kepada diri sendiri dalam
Seluruh Jemaah Haji penanganan corona virus
Surat edaran nomor:
Indonesia disease (covid-19)
hk.0202/ii/753/2020 tentang
Keputusan menteri kesehatan
0 0
revisi ke-3 pedoman
republik indonesia nomor pencegahan dan
hk.01.07/menkes/169/2020
tentang penetapan rumah sakit
5 pengendalian coronavirus
disease (covid-19)
7
rujukan penanggulangan penyakit
infeksi emerging tertentu
WHO
• Semua negara harus meningkatkan tingkat kesiapsiagaan, kewaspadaan, dan
respons mereka untuk mengidentifikasi, mengelola, dan merawat kasus-kasus baru
COVID-19
• Negara-negara harus bersiap untuk menanggapi berbagai skenario kesehatan
masyarakat, mengakui bahwa ada pendekatan satu ukuran untuk semua untuk
menangani kasus dan wabah COVID-19.
• Setiap negara harus menilai risikonya dan dengan cepat menerapkan langkah-
langkah yang diperlukan pada skala yang sesuai dan bersiap untuk lonjakan
pengujian dan perawatan klinis untuk mengurangi baik transmisi COVID-19 dan
dampak ekonomi, kesehatan masyarakat, dan sosial
Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Tentang Perpanjangan Status Keadaan
Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus
Corona Di Indonesia Nomor 13 A Tahun 2020
Keputusan Menteri Kesehatan Tentang Jejaring
Laboratorium Pemeriksaan Coronavirus Disease
2019 (Covid-19)
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor
hk.01.07/menkes/169/2020 tentang penetapan rumah sakit rujukan
penanggulangan penyakit infeksi emerging tertentu

Menimbang :
a. bahwa penyakit yang dapat menimbulkan wabah dapat berpotensi menyebabkan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia yang tidak hanya
menyebabkan kematian tapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar,
sehingga perlu dilakukan antisipasi untuk menanganinya;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 59 Tahun 2016 tentang Pembebasan Biaya Pasien Penyakit Infeksi
Emerging Tertentu, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang
Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging
Tertentu;
Upaya Pencegahan Penyebaran Coronavirus
Disease (Covid-19) Kepada Seluruh Jemaah
Haji Indonesia
Surat edaran nomor: hk.0202/ii/753/2020 tentang revisi
ke-3 pedoman pencegahan dan pengendalian coronavirus
disease (covid-19)
• Tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiasiagaan sesuai dengan yang
tercantum dalam Surat Edaran Direktu Jendral Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit terbaru nomor HK.02.02/II/329/2020 tanggal 31
Januari 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Infeksi Novel
Coronavirus (2019-nCoV) Sebagai Public Health Emergency of
International Concem (PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang
Meresahkan Dunia (KKMMD).
• Menggunakan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus
Disease (COVID-19) Edisi Revisi ke-3 sebagai acuan dalam tatalaksana
COVID-19 saat ini.
• Menyebarluaskan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus
Disease (COVID-19) Edisi Revisi ke-3 agar dapat dimanfaatkan secara luas.
Surat edaran kemenkes se hk.02.01/menkes/202/2020
tentang protokol isolasi diri sendiri dalam
penanganan corona virus disease (covid-19)

Jika sakit, tetap di rumah:


• Jangan pergi bekerja, ke sekolah, atau ke ruang publik untuk menghindari penularan COVID-
19 ke orang lain di masyarakat.
• Harus mengisolasi diri dan memantau diri sendiri untuk menghindari kemungkinan penularan
kepada orang-orang di sekitar anda termasuk keluarga.
• Melaporkan kepada fasilitas pelayanan kesehatan terdekat tentang kondisi kesehatannya,
riwayat kontak dengan pasien COVID-19 atau riwayat perjalanan dari negara/area transmisi
lokal, untuk dilakukan pemeriksaan sampel oleh petugas kesehatan.
Isolasi diri sendiri:
• Ketika seseorang yang sakit (demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/gejala
penyakit pernafasan lainnya), namun tidak memiliki risiko penyakit penyerta
lainnya (diabetes, penyakit jantung, kanker, penyakit paru kronik, AIDS, penyakit
autoimun, dll), maka secara sukarela atau berdasarkan rekomendasi petugas
kesehatan, tinggal di rumah dan tidak pergi bekerja, sekolah, atau ke tempat-
tempat umum.
• Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang memiliki gejala demam/gejala
pernafasan dengan riwayat dari negara/area transmisi lokal, dan/atau orang
yang tidak menunjukkan gejala tetapi pernah memiliki kontak erat dengan
pasien positif COVID-19.
• Lama waktu isolasi diri selama 14 hari hingga diketahuinya hasil pemeriksaan
sampel di laboratorium .
Yang dilakukan saat isolasi diri:
• Tinggal di rumah, dan jangan pergi bekerja dan ke ruang publik.
• Gunakan kamar terpisah di rumah dari anggota keluarga lainnya. Jika memungkinkan,
upayakan menjaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota keluarga lain.
• Gunakan selalu masker selama masa isolasi diri.
• Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti batuk atau kesulitan
bernapas.
• Hindari pemakaian bersama peralatan makan (piring, sendok, garpu, gelas), dan perlengkapan
mandi (handuk, sikat gigi, gayung) dan linen/seprai.
• Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mengonsumsi makanan bergizi,
melakukan kebersihan tangan rutin, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta
keringkan, lakukan etika batuk/bersin.
• Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi.
• Jaga kebersihan rumah dengan cairan desinfektan.
• Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit memburuk (seperti sesak nafas) untuk
dirawat lebih lanjut.
Tindakan pencegahan:
• Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.
• Tutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin, dengan tisu atau lengan atas bagian dalam yang tertekuk.
Segera buang tisu ke tempat sampah yang tertutup dan bersihkan tangan dengan sabun dan air atau hand
sanitizer.
• Jaga jarak sosial setidaknya jarak 1 (satu) meter dengan orang lain, terutama dengan mereka yang batuk,
bersin, dan demam.
• Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan.
• Jika mengalami demam, batuk, dan sulit bernapas, segera cari perawatan medis.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai